• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.2 Review Penelitian Terdahulu

persen) untuk pemerintah dan 30, 5% (tiga puluh setengah persen) untuk daerah.

E. Sektor Perikanan

Penerimaan perikanan yang diterima secara nasional dibagi dengan perimbangan 20% (dua puluh persen) untuk pemerintah dan 80% (delapan puluh persen) untuk daerah.

F. Sektor Pertambangan Panas Bumi

Pertambangan panas bumi yang dihasilkan dari wilayah daerah yang bersangkutan yang merupakan penerimaan negara bukan pajak, dibagi dengan imbangan 20% (dua puluh persen) untuk pemerintah dan 80% (delapan puluh persen) untuk daerah.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Hidayati (2011) meneliti tentang Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat yang terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Pajak, dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam terhadap realisasi Belanja Modal Pemerintah Kabupaten atau Kota di Jawa Timur. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, Transfer Pemerintah Pusat (dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil pajak,dana bagi hasil sumber daya alam) memiliki pengaruh signifikan tehadap Belanja Modal. Secara parsial, Dana Alokasi Umum (DAU), mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa Hipotesis nol ditolak, artinya variabel Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal (BM), Dana Bagi Hasil Pajak mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu sebesar 0,000. Hal

22 tersebut menunjukkan bahwa Hipotesis nol ditolak, artinya variabel Dana Bagi Hasil Pajak (DBH PJK) berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal (BM), sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) mempunyai nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yaitu sebesar 0,0745. Hal tersebut menunjukkan bahwa Hipotesis nol diterima, artinya variabel Dana Alokasi Khusus tidak mempunyai pengaruh terhadap Belanja modal (BM), dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) mempunyai nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yaitu sebesar 0,499. Hal tersebut menunjukkan bahwa Hipotesis nol diterima, artinya variabel Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Belanja Modal (BM).

Simanjuntak (2009) meneliti tentang Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat yang terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil Pajak, dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam terhadap realisasi Belanja Modal Pemerintah Kabupaten atau Kota di Sumatera Utara. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dana alokasi umum berpengaruh signifikan terhadap belanja modal, dana bagi hasil pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal dan dana bagi hasil sumber daya alam tidak berpengatruh signifikan terhadap belanja modal. Secara simultan dana alokasi umum, dana bagi hasil dan dana bagi hasil sumber daya alam berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Dimana 74% variasi dari belanja modal dapat dijelaskan oleh ketiga variasi variabel in dependen tersebut sedangkan sisanya sebesar 26% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

Harahap (2009) meneliti Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal pada Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara. Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel independent berpengaruh positif terhadap belanja modal secara bersama- sama dan secara parsial Dana Bagi Hasil

23 Pajak berpengaruh signifikan positif terhadap Belanja Modal sedangakan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal.

Lukha (2013) meneliti Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dana bagi hasil pajak lebih berpengaruh terhadap belanja modal daripada dana bagi hasil sumber daya alam apabila dilihat dari nilai korelasi dan signifikansinya. Dari hasil adjust R square menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam terhadap belanja modal sebesar 19% sedangkan sisanya (81%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel penelitian.

24 Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian 1. Hidayati (2000) Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat yang terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Pajak, dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam terhadap realisasi Belanja Modal Pemerintah Kabupaten atau Kota di Jawa Timur. Independent • Dana Alokasi Umum • Dana Alokasi Khusus

• Dana Bagi Hasil Pajak

• Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Dependent • Belanja Modal Secara simultan, Transfer Pemerintah Pusat (dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil pajak,dana bagi hasil sumber daya alam) memiliki pengaruh signifikan tehadap Belanja Modal. Secara parsial, Dana Alokasi Umum (DAU)

berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal (BM), variabel Dana Bagi Hasil Pajak (DBH PJK) berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal (BM),

25 sedangkan variabel Dana Alokasi Khusus tidak mempunyai pengaruh terhadap Belanja modal (BM), dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Belanja Modal (BM). Simanjuntak (2009) Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat yang terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil Pajak, dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam terhadap realisasi Belanja Modal Pemerintah Independent • Dana Alokasi Umum • Dana Alokasi Khusus

• Dana Bagi Hasil Pajak

• Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Dependent

secara parsial dana alokasi umum

berpengaruh signifikan terhadap belanja modal, dana bagi hasil pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal dan dana bagi hasil sumber daya alam tidak berpengatruh signifikan terhadap

26 Kabupaten atau

Kota di Sumatera Utara.

Belanja Modal belanja modal. Secara simultan dana alokasi umum, dana bagi hasil dan dana bagi hasil sumber daya alam berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Dimana 74% variasi dari belanja modal dapat dijelaskan oleh ketiga variasi variabel in dependen tersebut sedangkan sisanya sebesar 26% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

3. Harahap (2009)

Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap

Independent: • Dana Bagi Hasil

Pajak

• Dana Bagi Hasil Sumber Daya Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel independent berpengaruh positif

27 Belanja Modal pada

Kabupaten dan Kota di Smatera Utara. Alam Dependent : • Belanja Modal.

terhadap belanja modal secara bersama- sama dan secara parsial Dana Bagi Hasil Pajak berpengaruh signifikan positif terhadap Belanja Modal sedangakan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal.

Lukha (2013) Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

Independent: • Dana Bagi Hasil

Pajak

• Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Dependent : • Belanja Modal.. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dana bagi hasil pajak lebih berpengaruh terhadap belanja modal daripada dana bagi hasil sumber daya alam apabila dilihat dari nilai korelasi dan

28 hasil adjust R square menunjukkan bahwa pengaruh yang

diberikan oleh variabel dana bagi hasil pajak dan dana bagi hasil sumber daya alam terhadap belanja modal sebesar 19% sedangkan sisanya (81%)

dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel penelitian.

29 Dana Alokasi Umum

(X1)

Dana Alokasi Khusus (X2)

Dana Bagi Hasil (X3)

Belanja Modal (Y) 2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang dan landasarn teori dapat dibuat kerangka konseptual yang akan diteliti seperti yang terlihat dalam Gambar 2.1

H1 H2 H3 H4 Gamabar 2.1

Dokumen terkait