• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reviu Pustaka

Dalam dokumen Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan (Halaman 83-88)

Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2012:5), “Pemasaran

adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan

dengan cara menguntungkan”. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran menurut Kotler and Amstrong

(2012:72) adalah “Logika pemasaran dimana

perusahaan berharap dapat menciptakan nilai bagi kostumer dan dapat mencapai hubungan yang

menguntungkan dengan pelanggan”.

Bauran Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:75), “Marketing

mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market”, artinya menyatakan bahwa bauran

pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar.

Bauran Promosi

Kotler dan Armstrong (2012:432) mengemukakan,

Promotion mix (marketing communications mix) is the specific blend of promotion tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationships”, yang artinya bauran

promosi (bauran komunikasi pemasaran) adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif mengomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan.

Advertising

Menurut Harman (2017:85), “Iklan adalah bentuk

komunikasi yang diatur sedeikian rupa melalui diseminasi informasi tentang kegunaa, keunggulan atau keuntungan suatu produk supaya menimbulkan

keinginan untuk melakukan pembelian”.

Sales Promotion

Menurut Santika (2014:37), “Promosi penjualan

adalah berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu

produk atau jasa”. Sales promotion sendiri merupakan

istilah singkatan dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat responn dari konsumen.

Personal Selling

Personal selling yaitu presentasi personal oleh tenaga

penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen. Menurut M. Masri (2012:32), sifat penjualan perseorangan dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing- masing calon pembeli.

Politeknik Negeri Jakarta, 2017 Halaman 724

Menurut Harman (2017:117), “Hubungan masyarakat

adalah suatu bentuk manajemen komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi citra organisasi produk dan layanan. Upaya humas dapat memanfaatkan berbagai alat dan dapat diarahkan pada

khalayak ramai yang berbeda”. Direct Marketing

Direct Marketing menurut Ratih Hurriyati (2012:61)

adalah suatu system pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan suatu alat berupa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur

dana tau transaksi di sembarang tempat. Pemasaran langsung bukan berarti harus face to face tetapi lebih

kepada pemasaran yang ditujukan secara langsung kepada konsumen tertentu.

Kerangka Berpikir

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dan dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan.

Variabel Penelitian

Variabel Independen (Variabel Bebas) dalam penelitian ini adalah 5 indikator dalam Bauran

Promosi. Yaitu Advertising, Sales Promotion,

Personal Selling, Public Relations, dan Direct Marketing. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

dalam penelitian ini adalah Peningkatan Jumlah Konsumen.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen X

Finance dan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebesar 100 responden.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner. Kemudian juga menggunakan dokumentasi dan kepustakaan dari laporan tahunan maupun melalui internet.

Pembahasan

Uji Instrumen Uji Validitas

Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariat antara masing- masing skor indikator. Perhitungan dalam pengujian validitas menggunakan SPSS versi 24. Dalam uji

terhadap 100 responden dengan tingkat error 10%

diketahui besar r tabel= 0,1654 (n-2; 100-2=98). Apabila nilai r hitung di atas 0,1654 maka dinyatakan valid, sebaliknya, apabila nilai r hitung di bawah 0,1654 maka dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan data pada tabel 4.6 mengenai hasil uji validitas yang diperoleh, dapat dilihat bahwa angka r hitung pada semua item yang digunakan lebih besar dari angka r tabel sebesar 0,1654 atau dengan kata lain r hitung > r tabel. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa semua item yang digunakan untuk mengukur

Advertising (X1), Sales Promotion (X2), Personal Selling (X3), Public Relations (X4), Direct Marketing (X5), serta variabel terikat yaitu peningkatan jumlah konsumen (Y) adalah valid.

Uji Reabilitas

Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diketahui bahwa nilai cronbach alpha pada setiap variabel yang diteliti Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relations, Direct Marketing dan Peningkatan

Jumlah Konsumen seluruhnya memiliki nilai di atas 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan telah reliabel atau konsisten.

INVESTASI: Ajeng Ummah Handayani

Politeknik Negeri Jakarta, 2017 Halaman 725

Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengujian pada tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikoleniaritas dalam persamaan regresi yang digunakan karena keseluruhan variabel memiliki nilai

tolerance > 0,10 dan VIF < 10.

Uji Heterokedastisitas

Pada gambar diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola, dan menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdistribusi normal atau tidak. Terdapat dua cara untuk menilai uji normalitas, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Berdasarkan gambar probability-plot tersebut, dapat

dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Pengujian dilakukan dengan meregresikan nilai

variabel residual dengan ketentuan apabila hasil uji berada di atas signifikansi 10% maka distribusi dikatakan normal. Dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel 4.10 sebesar 0,2000 > 0,10 artinya nilai residual terdistribusi dengan normal sehingga sampel pada penelitian ini dapat mewakili

konsumen X Finance.

Uji Regresi Linear Berganda

Berdasarkan tabel diatas dapat dirumuskan model regresi sebagai berikut:

Y = 1,004 + 0,265 X1 + 0,208 X2 + 0,113 X3 + 0,233 X4 – 0,121 X5

Analisis hasil uji dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi diatas, menunjukkan nilai konstanta 1,004. Artinya besar satuan peningkatan jumlah konsumen (Y) tanpa adanya pengaruh Advertising (X1), Sales Promotion (X2), Personal Selling (X3), Public Relations (X4), Direct

Marketing (X5) adalah sebesar 1,004.

2. Koefisien regresi pada Advertising (X1) bernilai positif sebesar 0,265. Hal ini menunjukkan bahwa pesan iklan memiliki pengaruh yang positif terhadap Peningkatan Jumlah Konsumen (Y).

Dengan asumsi, jika Advertising mengalami

peningkatan sebesar satu-satuan dan

variabel/indikator lainnya tetap, maka Peningkatan

Jumlah Konsumen X Finance akan meningkat

sebesar 1,269.

3. Koefisien regresi pada Sales Promotion (X2) bernilai positif sebesar 0,208. Hal ini

menunjukkan bahwa Sales Promotion (X2)

memiliki pengaruh yang positif terhadap Peningkatan Jumlah Konsumen (Y). Dengan

asumsi, jika Sales Promotion mengalami

peningkatan sebesar satu-satuan dan

variabel/indikator lainnya tetap, maka

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,98620539

Most Extreme Differences Absolute ,062

Positive ,051

Negative -,062

Test Statistic ,062

Politeknik Negeri Jakarta, 2017 Halaman 726 Peningkatan Jumlah Konsumen X Finance akan

meningkat sebesar 1,212.

4. Koefisien regresi pada Personal Selling (X3) bernilai positif sebesar 0,113. Hal ini

menunjukkan bahwa Personal Selling (X3)

memiliki pengaruh yang positif terhadap Peningkatan Jumlah Konsumen (Y). Dengan

asumsi, jika Personal Selling mengalami

peningkatan sebesar satu-satuan dan

variabel/indikator lainnya tetap, maka Peningkatan Jumlah Konsumen X Finance akan meningkat sebesar 1,117.

5. Koefisien regresi pada Public Relations (X4) bernilai positif sebesar 0,233. Hal ini

menunjukkan bahwa Public Relations (X4)

memiliki pengaruh yang positif terhadap Peningkatan Jumlah Konsumen (Y). Dengan

asumsi, jika Public Relations mengalami

peningkatan sebesar satu-satuan dan

variabel/indikator lainnya tetap, maka Peningkatan Jumlah Konsumen X Finance akan meningkat sebesar 1,237.

6. Koefisien regresi pada Direct Marketing (X5) bernilai negatif sebesar -0,121. Hal ini

menunjukkan bahwa Direct Marketing (X5)

memiliki pengaruh yang negatif terhadap Peningkatan Jumlah Konsumen (Y). Dengan

asumsi, jika Direct Marketing mengalami

peningkatan dan variabel/indikator lainnya tetap, maka Peningkatan Jumlah Konsumen X Finance akan menurun sebesar 0,883.

Uji T Parsial dan Uji F Simultan

Uji T Parsial

Uji F Simultan

Setelah dilakukan berbagai jenis uji dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan dari variabel bauran promosi dan juga variabel peningkatan jumlah konsumen berdasarkan uji secara parsial, dan simultan, yaitu dapat terlihat pada tabel diatas.

Koefisien Determinasi

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat hasil koefisien determinasi variabel Bauran Promosi yang terdiri dari Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relations, dan Direct Marketing

terhadap peningkatan jumlah konsumen (R Square)

sebesar 0,638. Berarti 63,8% dari variabel peningktan jumlah konsumen dapat dijelaskan oleh variabel

bauran promosi yang terdiri Advertising, Sales

Promotion, Personal Selling, Public Relations, dan Direct Marketing. Sedangkan sisanya (100%-

63,8%=36,2%) dijelaskan oleh faktor lain selain faktor bauran promosi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pembahasan yang diuraikan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Menurut hasil uji t (parsial), Advertising

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah konsumen. Sehingga diambil

kesimpulan bahwa H1 diterima. Dengan kata lain,

Advertising pada X Finance memang sangat

berpengaruh kepada konsumen, terutama pada iklan yang dipajang pada berbagai media masa. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat lebih mudah menjadi konsumen suatu perusahaan

apabila perusahaan tersebut menampilkan

iklannya dengan baik, menarik dan tersebar melalui berbagai media.

Parsial Simultan

Variabel Nilai Sig

Nilai

ttabel Hasil Variabel Nilai Sig Nilai ftabel Hasil Advertising (X1) 0,000 < 0,05 4,002 >1,985 H1 Diterima Advertising (X1) 0,000 < 0,10 33,075 > 1,91 H6 Diterima Sales Promotion (X2) 0,010 < 0,05 2,644 > 1,985 H2 Diterima Sales Promotion (X2) Personal Selling (X3) 0,070 > 0,05 1,836 < 1,985 H3 Ditolak Personal Selling (X3) Public Relations (X4) 0,000 < 0,05 3,887 > 1,985 H4 Diterima Public Relations (X4) Direct Marketing (X5) 0,056 > 0,05 -1,936 < 1,985 H5 Ditolak Direct Marketing (X5)

INVESTASI: Ajeng Ummah Handayani

Politeknik Negeri Jakarta, 2017 Halaman 727

2. Menurut hasil uji t (parsial), Sales Promotion

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah konsumen. Sehingga diambil

kesimpulan bahwa H2 diterima. Dengan kata lain,

Sales Promotion dapat atau mampu

mempengaruhi masyarakat apabila mansyrakat tersebut ingin menjadi konsumen di X Finance.

Dengan promosi penjualan yang tinggi seperti dibukanya X Member Club, kerjasama dengan salah satu Bank dan lain-lain, masyarakat dapat

terpengaruh untuk menjadi konsumen X Finance.

3. Menurut hasil uji t (parsial), Personal Selling tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah konsumen. Sehingga diambil kesimpulan bahwa H3 ditolak. Dengan kata lain, Personal Selling yang dilakukan oleh X Finance

kurang maksimal didalam usaha meningkatkan konsumennya. Pemberian penjelasan, pengarahan, dan pelayanan oleh pegawai/staff didalamnya seperti kurang mampu untuk menambah jumlah

konsumen pada X Finance.

4. Menurut hasil uji t (parsial), Public Relations

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah konsumen. Sehingga diambil

kesimpulan bahwa H4 diterima. Dengan kata lain,

Public Relations dalam kegiatannya yaitu dengan

pembentukan citra perusahaan dan menjaga nama baik dengan para konsumen serta masyarakat tersebut mampu untuk kemungkinan menambah atau meningkatkan jumlah konsumen untuk kedepannya.

5. Menurut hasil uji t (parsial), Direct Marketing

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah konsumen. Sehingga

diambil kesimpulan bahwa H5 ditolak. Dengan

kata lain, Direct Marketing belum sepenuhnya

dapat menaikkan atau meningkatkan jumlah konsumen. Terlebih dengan adanya penggunaan internet dan fitur terbaru yang telah ada seperti

“Akses X” yang masih kurang begitu dikenal,

menyebabkan konsumen masih kurang begitu percaya dan yakin untuk menggunakannya. 6. Menurut hasil uji f (simultan), variabel bauran

promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah konsumen X

Finance. Sehingga diambil kesimpulan bahwa H6

diterima. Dengan kata lain, seluruh kegiatan yang

dilakukan X Finance di dalam Bauran Promosi

yang apabila dilakukan secara bersama-sama yaitu dengan memaksimalkan iklannya, promosi penjualannya, penjualan pribadi, relasi publikasi kepada masyarakat dan penjualan secara langsung (Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relations dan Direct Marketing) dapat

berpengaruh secara signifikan terhadap

peningkatan jumlah konsumen. Daftar Pustaka

Adisaputro, Gunawan Dan Marwan Asri. 2010.

Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran Dan

Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.

Kotler, Philip., Bowen, John T., Dan Makens, James

C. 2012. Marketing For Hospitality And

Tourism. Pearson Education Inc.

Kotler, Philip Dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip- Prinsip Pemasaran, Edisi 13. Jilid 1. Jakarta:

Erlangga

Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2012.

Marketing Management Edisi 14. Global

Edition: Pearson Prentice Hall, Inc.

Laporan Tahunan X Finance Tahun 2011 sampai 2016.

Malau, Harman. 2017. Manajemen Pemasaran.

Bandung: Alfabeta.

Rukamah, Ade dan Djamudin. 2013. Analisis Pengaruh Strategi Bauran Promosi Terhadap Peningkatanvolume Penjualan (Studi Kasus Pada J`Lo Cafe & Resto.Jurnal Manajemen.

(Online). Volume

IV No. 4 Oktober 2013 ISSN:1412-2685. (https://www.scribd.com/doc//JURNAL- MANAJEMEN-volume-IV- Nomor-4 - Oktober-2013-ADE-RUKAMAH-Hal-15- 26-pdf, diakses pada 20 Juli 2017)

Politeknik Negeri Jakarta, 2017 Halaman 728

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KEMUDAHAN TERAS

DIGITAL BRI TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI SEKTOR UMKM

Dalam dokumen Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan (Halaman 83-88)