• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam pantun baris ke 3 dan 4 merupakan isi, sedangkan sampiran terapat pada baris 1 dan 2

RINGKASAN STRUKTUR PANTUN

No. Dokumen : FM .18.6/SMAN 1 PAKEM/KUR No. Revisi : 0

Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 2. Sampiran berfungsi sebagai pembentuk rima

3. Sampiran juga berfungsi sebagai pembayang dari isi 4. Satu baris terdiri dari 4 hingga 6 kata

5. Satu baris terdiri dari 8 hingga 12 suku kata

Jenis-Jenis Pantun Pantun Adat

Menanam kelapa di pulau Bukum Tinggi sedepa sudah berbuah Adat bermula dengan hukum Hukum bersandar di Kitabullah

Ikan berenang lubuk

Ikan belida dadanya panjang Adat pinang pulang ke tampuk Adat sirih pulang ke gagang

Lebat daun bunga tanjung Berbau harum bunga cempaka Adat dijaga pusaka dijunjung Baru terpelihara adat pusaka Pantun Agama

Banyak bulan perkara bulan Tidak semulia bulan puasa Banyak tuhan perkara tuhan Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Daun terap di atas dulang Anak udang mati di tuba Dalam kitab ada terlarang Yang haram jangan dicoba

Bunga kenanga di atas kubur Pucuk sari pandan Jawa

Apa guna sombong dan takabur Rusak hati badan binasa

No. Dokumen : FM .18.6/SMAN 1 PAKEM/KUR No. Revisi : 0

Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Pantun Budi

Bunga cina di atas batu

Daunnya lepas ke dalam ruang Adat budaya tidak berlaku Sebabnya emas budi terbuang

Di antara padi dengan selasih Yang mana satu tuan luruhkan Diantara budi dengan kasih Yang mana satu tuan turutkan Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. Contoh:

Naik ke bukit membeli lada Lada sebiji dibelah tujuh Apanya sakit berbini janda Anak tiri boleh disuruh

Orang Sasak pergi ke Bali Membawa pelita semuanya Berbisik pekak dengan tuli Tertawa si buta melihatnya Pantun Kepahlawanan

Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan

Adakah perisai bertali rambut Rambut dipintal akan cemara Adakah misai tahu takut Kamipun muda lagi perkasa

Hang Jebat Hang Kesturi Budak-budak raja Melaka

No. Dokumen : FM .18.6/SMAN 1 PAKEM/KUR No. Revisi : 0

Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Jika hendak jangan dicuri

Mari kita bertentang mata

Kalau orang menjaring ungka Rebung seiris akan pengukusnya Kalau arang tercorong kemuka Ujung keris akan penghapusnya Pantun Kias

Ayam sabung jangan dipaut Jika ditambat kalah laganya Asam di gunung ikan di laut Dalam belanga bertemu juga

Berburu ke padang datar Dapatkan rusa belang kaki Berguru kepalang ajar

Bagaikan bunga kembang tak jadi

Anak Madras menggetah punai Punai terbang mengirap bulu Berapa deras arus sungai Ditolak pasang balik ke hulu Pantun Nasihat

Kayu cendana di atas batu Sudah diikat dibawa pulang Adat dunia memang begitu

Benda yang buruk memang terbuang

Kemuning di tengah balai Bertumbuh terus semakin tinggi Berunding dengan orang tak pandai Bagaikan alu pencungkil duri

Pantun Percintaan

Coba-coba menanam mumbang Moga-moga tumbuh kelapa Coba-coba bertanam sayang

No. Dokumen : FM .18.6/SMAN 1 PAKEM/KUR No. Revisi : 0

Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Moga-moga menjadi cinta

Jangan suka bermain tali Kalau tak ingin terikat olehnya Putus cinta jangan disesali

Pasti kan datang cinta yang lainnya Pantun Peribahasa

Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

Ke hulu memotong pagar Jangan terpotong batang durian Cari guru tempat belajar

Jangan jadi sesal kemudian Pantun Perpisahan Pucuk pauh delima batu

Anak sembilang di tapak tangan Biar jauh di negeri satu

Hilang di mata di hati jangan

Bagaimana tidak dikenang Pucuknya pauh selasih Jambi Bagaimana tidak terkenang Dagang yang jauh kekasih hati Pantun Teka-teki

Kalau tuan bawa keladi

Bawakan juga si pucuk rebung Kalau tuan bijak bestari

Binatang apa tanduk di hidung? Beras ladang sulung tahun Malam malam memasak nasi Dalam batang ada daun Dalam daun ada isi

No. Dokumen : FM .18.6/SMAN 1 PAKEM/KUR No. Revisi : 0

Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015

Prosa Menurut (Ardi yudi Pradana) adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis: prosa naratif, prosa deskriptif, prosa eksposisi, dan prosa argumentatif.

Jenis-jenis Prosa

Menurut isinya prosa dapat dibagi menjadi 2, yaitu prosa fiksi dan nonfiksi :

1. Prosa Fiksi

Prosa fiksi adalah prosa yang berbentuk karangan/Khayalan yang dibuat oleh pengarangnya. Isi cerita yang dibuat tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta yang terjadi. Prosa fiksi ini disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.

Contoh prosa fiksi : Cerpen, novel, dan dongeng

2. Prosa Nonfiksi

Prosa nonfiksi merupakan karangan yang dibuat bukan berdasarkan rekaan/khayalan sang pengarang, tetapi berisi hal-hal berupa informasi faktual ( kenyataan ) atau berupa pengamatan pengarang. Jenis prosa non fiksi ini juga disebut karangan semi ilmiah

Contoh Prosa nonfiksi : Artikel, tajuk rencana, opini, feature, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan dan pidato.

Perbedaan prosa dan puisi bukan pada bahannya, melainkan pada perbedaan aktivitas kejiwaan. Puisi merupakan hasil aktivitas pemadatan, yaitu proses penciptaan dengan cara menangkap kesan-kesan lalu memadatkannya (kondensasi). Prosa merupakan aktivitas konstruktif, yaitu proses penciptaan dengan cara menyebarkan kesan-kesan dari ingatan (Djoko Pradopo, 1987).

Perbedaan lain terdapat pada sifat. Puisi merupakan aktivitas yang bersifat pencurahan jiwa yang padat, bersifat sugestif dan asosiatif. Sedangkan prosa merupakan aktivitas yang bersifat naratif, menguraikan, dan informatif (Pradopo, 1987)

Perbedaan lain yaitu puisi menyatakan sesuatu secara tidak langsung, sedangkan prosa menyatakan sesuatu secara langsung.

No. Dokumen : FM .18.6/SMAN 1 PAKEM/KUR No. Revisi : 0

Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015

Referensi:

Dokumen terkait