• Tidak ada hasil yang ditemukan

Risiko Dosis dan Durasi Pemakaian Monoterapi Asam Valproat terhadap Fungsi Tiroid

Pada penelitian ini menunjukkan risiko dosis pemakaian monoterapi asam valproat yang tidak bermakna terhadap T3, T4, dan TSH (p>0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ahmed dkk pada tahun 2006. Dimana dia melakukan penelitian efek dosis asam valproat terhadap fungsi tiroid. Pada dosis 400mg/hari, 600mg/hari dan 800mg/hari tidak dijumpai perbedaan yang signifikan terhadap kadar T3,T4 dan TSH (p value >0,05).

Tabel 47. Perbandingan Risiko Dosis dan Durasi Pemakaian Karbamazepin terhadap Fungsi Tiroid

Penelitian ini 2016 • Risiko dosis pemakaian monoterapi karbamazepin yang tidak bermakna terhadap T3 (p>0,05), T4(p>0,05),dan TSH (p>0,05) Isojarvi dkk 1993 • Kadar TSH tidak berbeda secara signifikan

antara kelompok pasien karbamazepin dibandingkan dengan kontrol

Punal dkk 1999 • Perbedaan kadar TSH yang tidak signifikan antara kelompok dengan karbamazepin dengan kelompok kontrol (p>0,05).

Ahmed dkk 2006 • Pada dosis 400mg/hari, 600mg/hari dan 800mg/hari tidak dijumpai perbedaan yang signifikan terhadap kadar T3,T4 dan TSH (p value >0,05)

Penelitian ini 2016 • Risiko durasi pemakaian monoterapi karbamazepin yang tidak bermakna terhadap T3, T4, dan TSH (p>0,05).

Ahmed dkk 2006 • Tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi terapi terhadap T3 (r= -0,04), T4 (r=0,06) dan TSH (r= -0,28).

Amirsalari dkk 2011 • Tidak ada perbedaan yang signifikan pada serum T3, T4 dan TSH sebelum dan setelah pemberian karbamazepin selama 3 bulan (p<0,05)

Punal dkk 1999 • Perbedaan yang signifikan antara pasien dengan terapi karbamazepin terhadap kadar T3 (p<0,05) dan T4 (p<0,001) dibandingkan dengan kelompok kontrol

Ahmed dkk 2006 • Perbedaan yang signifikan pada pemakaian karbamazepin terhadap T4 antara pasien epilepsi dibandingkan dengan kontrol (p<0,01)

Pada penelitian ini menunjukkan risiko durasi pemakaian monoterapi asam valproat yang tidak bermakna terhadap T3, T4,dan TSH (p>0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmed dkk pada tahun 2006 yang mendapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi terapi terhadap T3 (r=0,33), T4 (r= -0,02) dan TSH (r= -0,12). Amirsalari dkk pada tahun 2011 juga mendapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada serum T3, T4 dan TSH sebelum dan 3 bulan setelah pemberian asam valproat (p<0,05).

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian terhadap beberapa obat anti epilepsi terhadap fungsi tiroid, namun hasil yang paling menonjol yaitu pada asam valproat. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa asam valproat tidak mempengaruhi kadar hormom tiroid oleh karena ia tidak menginduksi perubahan fungsi tiroid (Amirsalari dkk, 2011).

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian oleh Punal dkk tahun 1999 yang mendapatkan bahwa kadar TSH secara signifikan berbeda dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,001). Dimana penelitian ini dilakukan pada 51 pasien yang berusia antara 5-15 tahun yang mendapat terapi antikonvulsan jangka panjang selama 12 bulan sampai dengan 161 bulan. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada 13 subjek penelitian yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 2 orang wanita dengan rentang usia 15-34 tahun dan durasi 7-42 bulan.

Tabel 48. Perbandingan Risiko Dosis dan Durasi Pemakaian Monoterapi Asam Valproat terhadap Fungsi Tiroid

Penelitian ini 2016 • Risiko dosis pemakaian monoterapi asam valproat yang tidak bermakna terhadap T3, T4,dan TSH (p>0,05)

Ahmed dkk 2006 • Pada dosis 400mg/hari, 600mg/hari dan 800mg/hari tidak dijumpai perbedaan yang signifikan terhadap kadar T3,T4 dan TSH (p value >0,05)

Penelitian ini 2016 • Risiko durasi pemakaian monoterapi asam valproat yang tidak bermakna terhadap T3, T4,dan TSH

Ahmed dkk 2006 • Tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi terapi terhadap T3 (r=0,33), T4 (r= - 0,02) dan TSH (r= -0,12)

Amirsalari dkk 2011 • Tidak ada perbedaan yang signifikan pada serum T3, T4 dan TSH sebelum dan 3 bulan setelah pemberian asam valproat (p<0,05)

Punal dkk 1999 • Kadar TSH secara signifikan berbeda

dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,001)

IV.2.5 Perbedaan Risiko Pemakaian Karbamazepin dan Asam Valproat terhadap Fungsi Hati

Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara pemakaian karbamazepin dan asam valproat terhadap Bilirubin, ALP, AST, ALT. Hal yang sama dijumpai pada penelitian yang dilakukan oleh Husein dkk pada tahun 2013 yang mendapatkan tidak terdapat perbedaaan yang signifikan secara statistik antara kelompok yang memakai

karbamazepin, asam valproat dan fenitoin terhadap AST (p=0,410) dan ALT(P=0,327).

Pada literatur disebutkan bahwa kedua obat anti epilepsi seperti karbamazepin dan asam valproat dapat menyebabkan perubahan minimal terhadap enzim hati, namun keadaan tersebut biasanya bersifat sementara dan tidak berhubungan dengan injury hepatoselluler (Husein dkk, 2013).

Beberapa perbedaan dalam hubungan antara karbamazepin dan asam valproat terhadap fungsi hati diduga akibat adanya variasi dari faktor risiko yang meninduksi hepatotoksisitas yaitu faktor usia muda, retardasi mental, riwayat gangguan metabolik atau gangguan metabolisme genetik, polifarmasi, kondisi stres seperti infeksi dan penyakit hati yang mendasari. Sebagai tambahan yaitu hipotesis keterlibatan genetik atau abnormalitas mitokondria bawaan sebagai penyebab utama yang menginduksi hepatotoksisitas akibat karbamazepin atau asam valproat. (Husein dkk 2013)

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Husein dkk tahun 2013, yang mendapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok yang memakai karbamazepin, asam valproat dan fenitoin terhadap ALP (p=0,020).

Menurut Husein dkk, asam valproat lebih hepatotoksik dibandingkan dengan karbamazepin. Karena asam valproat menyebabkan reaksi hepatotoksik khusus yang berasal dari metabolit hepatotoksik akibat

hepatotoksisitas yang terjadi biasanya berhubungan dengan manifestasi klinik lain dari reaksi alergi obat (seperti demam, ruam, dan eosinofilia). Dimana reaksi ini terjadi secara tipikal pada pemakaian karbamazepin. Penelitian dilakukan pada 16 pasien epilepsi dengan pemakaian karbamazepin dan 16 pasien epilepsi dengan pemakaian asam valproat. Dosis harian karbamazepin subjek yaitu 200-1200 mg/hari dan dosis harian asam valproat yaitu 200-800 mg/hari. Kemudian seluruh subjek dilakukan pemeriksaan ALT, AST dan ALP pada 2 jam setelah pemberian OAE. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan pada 13 pasien epilepsi dengan pemakaian karbamazepin dan 13 pasien epilepsi dengan pemakaian asam valproat dengan dosis harian karbamazepin subjek yaitu 400-600 mg/hari dan dosis harian asam valproat yaitu 1000-1500 mg/hari.

Perbedaan Risiko Pemakaian Karbamazepin dan Asam Valproat terhadap Fungsi Hati dapat dilihat pada Tabel 49.

IV.2.6 Risiko Dosis dan Durasi Pemakaian Monoterapi Karbamazepin

Dokumen terkait