• Tidak ada hasil yang ditemukan

Risk Manajement

Dalam dokumen AR__2009__BILINGUAL (Halaman 61-68)

Laporan

T

ahunan Bank Saudara 2009

Kebijakan dan prosedur manajemen risiko di Bank Saudara disusun berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 yang dikeluarkan pada tanggal 19 Mei 2003 tentang Manajemen Risiko untuk Bank Umum maupun dokumen terkait dari Basel Committee on Banking Supervision, khususnya Basel II Accord.

Bank Saudara menentukan limit dan penetapan toleransi risiko yang merupakan batasan potensi kerugian yang mampu diserap oleh kemampuan permodalan Bank dan sarana pemantauan terhadap perkembangan eksposur risiko Bank sebagai pelaksanaan penerapan manajemen risiko.

Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah penyusunan profil risiko Bank setiap triwulan yang dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan profil risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Selain laporan kepada BI secara triwulan, Bank juga secara internal mengupayakan penyusunan profil risiko dengan periode yang lebih pendek yaitu secara bulanan, sehingga kinerja risiko terdeteksi lebih awal.

Penilaian profil risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktifitas fungsional bank yang memiliki potensi pada kerugian bank. Aktifitas fungsional bank tersebut adalah Perkreditan, Treasury dan Investasi, Operasional dan Pelayanan, Pendanaan, Teknologi Sistem Informasi/Sistem Informasi Manajemen, dan Sumber Daya Manusia.

Kriteria pengukuran profil risiko ditetapkan sebagai berikut:

Hasil penilaian profil risiko posisi 31 Desember 2009 secara komposit memiliki predikat yang Rendah yang merupakan kombinasi dari risiko bawaan (inheren risk) yang rendah dan sistem pengendalian risiko yang dapat diandalkan.

The risk management procedure and policies of Bank Saudara are prepared based on Bank Of Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 which is established on 19 May 2003 regarding to 'Risk Management for Conventional Bank' and related documents from Base Committee on Banking Supervision especially Basel II Accord.

Bank Saudara determines the limit and risk tolerance which is the potential loss threshold which can be absorbed by Bank's capital solvability and monitoring means to Bank's risk exposure progress as the implementation of risk management.

One of the implementation of risk management is the preparation of quarterly Bank risk profile which have to be timely reported to Bank of Indonesia. This risk profile report depicts the inherent risk of the business including risk control system for each risk. Besides the quarterly report to the Bank of Indonesia, Bank have also to internally strive for the preparation of risk profile with shorter period of time which is monthly, therefore the risk performance can be earlier detected.

The assessment of risk profile is conducted on eight (8) types of risk which consist of credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, litigation risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk which we can find in the bank functional activities which have potential bank loses. The abovementioned bank functional activities are Credit, Treasury and Investment, Operational and Service, Funding, Information System Technology/ Management Information System and Human Resources.

The risk profile measurement criterias are determined as follows:

The result of risk profile assessment as of 31 December 2009 in composite are low which is the combination of low inherent risk and reliable risk control system.

Bank Saudara Annual Report 2009 63 KRITERIA CRITERIA SKOR SCORE RENDAH / LOW > 81 M ODERAT / M ODERATE 56 - 81 TINGGI / HIGH 0 - 55

Hasil Penilaian Predikat Risiko Komposit

Composit e Risk Citat ion Assessment Result

Risiko Bawaan

Inherent Risk

Low M oderate High Sistem

Pengendalian Risiko

Risk Cont rol Syst em

Weak Low to M oderat e M oderat e t o High High

Acceptable Low M oderat e High

Strong Low M oderat e t o Low High t o M oderat e

Risiko Kredit

Pada posisi 31 Desember 2009, penilaian risiko inheren untuk risiko kredit berdasarkan hasil penilaian profil risiko memiliki predikat yang Rendah dengan sistem pengendalian risiko yang Dapat Diandalkan.

Beberapa parameter yang digunakan dalam penilaian risiko kredit dari aktivitas perkreditan (penyediaan dana) adalah Non Performing Loan (NPL), konsentrasi kredit, k e c u k u p a n p e m b e n t u k a n c a d a n g a n s e r t a pelampauan/pelanggaran BMPK. Sedangkan parameter yang digunakan dalam penilaian risiko kredit dari aktivitas treasury dan investasi adalah Non Performing Loan (NPL) untuk surat berharga, penempatan dan penyertaan, konsentrasi portofolio treasury, kecukupan pembentukan cadangan serta pelampauan/pelanggaran BMPK. Tingkat Non Performing Loan (NPL) pada posisi 31 Desember 2009 adalah sebesar 1,29% untuk aktivitas perkreditan dan 0,12% untuk aktivitas treasury dan investasi. Tingkat Non Performing Loan (NPL) ini berada di bawah angka 5% yang merupakan nilai maksimum NPL yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia. Penyisihan Pencadangan Aktiva Produktif (PPAP) yang dibentuk Bank Saudara pada periode Desember 2009 telah mematuhi peraturan Bank Indonesia di atas 100% yaitu sebesar 101,63%.

Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit pada posisi 31 Desember 2009 adalah sebesar 14,11% berada di atas angka 8% yang merupakan nilai modal minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia. Untuk mengantisipasi implementasi dari Basel II, Bank membentuk Tim Monitoring Basel II untuk mempersiapkan implementasi manajemen risiko kredit dengan menggunakan Standardized Approach.

Risiko Pasar

Pada posisi 31 Desember 2009, penilaian risiko inheren untuk risiko pasar berdasarkan hasil penilaian profil risiko memiliki predikat yang Rendah dengan sistem pengendalian risiko yang Dapat Diandalkan.

Credit Risk

As of 31 December 2009, the inherent risk assessment for credit risk based risk profile assessment result, has a low citation with reliable risk control system.

Several parameters which are used in assessing the credit risk from credit activities (funding) are Non Performing Loan (NPL), credit concentration, adequacy provision and legal lending limit exceeding/ violation. The parameters which are used in assessing the credit risk from treasury activities and investment are Non Performing Loan (NPL) for marketable securities, placement and investment, treasury portfolio concentration, provision adequacy and legal lending over limit violation

The Non Performing Loan as of 31 December 2009 was 1.29% for credit activity and 0.12% for investment and treasury activities. Such NPL is below 5% which is the maximum NPL required by Bank of Indonesia. The Provision of Earning Assest Losses which was determined by Bank Saudara for period of December 2009 had complied with the regulation of Bank of Indonesia which was 101.63%.

The calculation of minimum capital provision obligation for credit risk as of 31 December 2009 was 14.11% which was above 8% which was minimum capital value required by Bank of Indonesia.

In order to anticipate the implementation of Basel II, Bank Saudara had established The Monitoring Team of Basel II to prepare the implementation of credit risk management by using standardized approach.

Market Risk

As of 31 December 2009, the inherent risk assessment for market risk which was based on risk profile assessment result, had a low citation with realible risk control system.

Laporan

T

ahunan Bank Saudara 2009

Parameter yang digunakan dalam penilaian risiko pasar dari aktivitas perkreditan (penyediaan dana) adalah kecukupan modal dalam mengantisipasi kerugian dari perubahan suku bunga kredit. Parameter yang digunakan dalam penilaian risiko pasar dari aktivitas treasury dan investasi adalah kecukupan modal dalam mengantisipasi kerugian dari perubahan suku bunga aktiva dan pasiva serta perubahan nilai tukar posisi devisa netto. Sedangkan parameter yang digunakan dalam penilaian risiko pasar dari aktivitas pendanaan adalah kecukupan modal dalam mengantisipasi kerugian dari perubahan suku bunga pada dana deposito serta perubahan nilai tukar sumber dana pihak ketiga.

Rasio kecukupan modal dalam mengantisipasi kerugian dari perubahan suku bunga kredit pada posisi 31 Desember 2009 adalah sebesar 164,04%. Rasio kecukupan modal dalam mengantisipasi kerugian dari perubahan suku bunga aktiva dan pasiva adalah sebesar 225,01%. Rasio kecukupan modal dalam mengantisipasi kerugian dari perubahan nilai tukar posisi devisa netto adalah sebesar 23489,36% sedangkan rasio kecukupan modal dalam mengantisipasi kerugian dari perubahan suku bunga pada dana deposito adalah sebesar 184,58%. Rasio kecukupan modal dalam mengantisipasi kerugian dari perubahan nilai tukar sumber dana pihak ketiga adalah sebesar 1515,78%.

Sesuai peraturan Bank Indonesia Nomor 5/12/PBI/2003 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk), Bank wajib melaporkan posisi yang diperhitungkan dalam Risiko Pasar secara bulanan dengan format yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia secara on-line yang mengacu kepada ketentuan tentang Laporan Berkala Bank Umum.

Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit dan risiko pasar pada posisi 31 Desember 2009 adalah sebesar 13,96% berada di atas angka 8% yang merupakan nilai modal minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia.

Untuk mengantisipasi implementasi dari Basel II, Tim Monitoring Basel II mempersiapkan implementasi manajemen risiko pasar dengan menggunakan Standardized Approach.

Risiko Likuiditas

Pada posisi 31 Desember 2009, penilaian risiko bawan untuk risiko likuiditas berdasarkan hasil penilaian profil risiko memiliki predikat yang Moderate dengan sistem pengendalian risiko yang Dapat Diandalkan.

The parameter used in assessing the market risk from credit activity (funding) was capital adequacy in anticipating the losses from the changes of credit rate. The parameters used in assessing the market risk from investment and treasury activities were capital adequacy in anticipating losses from assets and liabilities rate and the changes of net foreign currency exchange. While the parameters used in assessing the market risk from funding activities were capital adequacy in anticipating the losses from changes of deposit rate and the changes of third party's loan exchange rate.

The capital adequacy ratio in anticipating the losses from changes of credit rate as of 31 December 2009 was 164,04%. The capital adequacy ratio in anticipating the losses of changes in asset' and liability's rate was 225,01%. The capital adequacy ratio in anticipating the losses from the changes of net foreign currency exchange was 23489,36% while the capital adequacy ratio in anticipating

the losses from the changes of deposit rate was 184,58%. The capital adequacy ratio in anticipating the losses from

the third party loan exchange rate was 1515,78%.

In compliance with the Regulation of Bank of Indonesia No. 5/12/PBI/2003 regarding to The Mandatory in Provision in the Minimum Capital for Conventional Bank by Calculating the Market Risk, Bank Saudara was required to monthly report the calculated position in market risk by using the on- line format established by Bank of Indonesia which was referred to stipulation regarding Regular Report of Conventional Bank.

The calculation of minimum capital provision obligation for credit risk and market risk as of 31 December 2009 was 13.96% and it was above 8% which was the required minimum capital value by Bank of Indonesia.

In order to anticipate the implementation of Basel II, the Monitoring Team of Basel II have prepared the market risk management implementation by using Standardized Approach.

Liquidity Risk

As of 31 December 2009, the inherent risk assessment for liquidity ratio based on risk profile assessment result are Moderate while the risk control system assessment result are Reliable.

Bank Saudara

Annual Report

2009

The parameters used in assessing the liquidity risk from credit activities (funding) were the bank's liquidity to cover debtors' default and to meet Bank's commitment to debtors and to meet maturity mismatch between credit lending and source funds. The parameter used in assessing liquidity risk from investment and treasury activities was daily cash flow projections. While the parameters used in assessing the liquidity risk assessment from funding activities were source of fund's period concentration and main customers.

The ratio of customers' default and commitment against bank's provision of liquidity as of 31 December 2009 were67.22%. The credit ratio with remaining period more than one year against sources of fund with remaining period more than one year was 560.59%. The daily until three months cashflow projection ratio for third loan party was 68.08%. The ratio of third party fund which was due in one month against the total fund of third party was 42.30% while the ratio of main customers was 48.47%.

Operational Risk

Regarding to the implementation of Basel II which was related to operational risk, The Monitoring Team of Basel II prepared the operational risk management implementation by using Basic Indicator.

While in managing the operational risk, each business units have their own responsibilities to the actual risk on daily operational activities by referring to policies and procedures, the limit determination, and routine oversight and control. In addition, management of operational risk encompasses also new product development and new activity, operating system, human resources and the principles of "Know Your Customer" as a way to prevent the likelihood of untoward events.

Litigation Risk

The Bank's litigation risk could be caused by the weakness of juridical aspects such as ligation, the absence of supportive laws and regulations or the weakness in engagement contracts such as invalid contract and imperfect collateral agreement contract.

In order to manage the litigation risk, Bank Saudara continuously reviews the litigation documents, agreements and contracts to the third parties and evaluated the potential of ligation weakness which can potentially cause financial losses and litigation risk for Bank Saudara.

Parameter yang digunakan dalam penilaian risiko likuiditas dari aktivitas perkreditan (penyediaan dana) adalah kemampuan likuiditas bank untuk meng-cover kegagalan debitur dan memenuhi komitmen kepada debitur serta maturity mismatch antara pemberian kredit dan sumber dana. Parameter yang digunakan dalam penilaian risiko likuiditas dari aktivitas treasury dan investasi adalah proyeksi arus kas harian. Sedangkan parameter yang digunakan dalam penilaian risiko likuiditas dari aktivitas pendanaan adalah konsentrasi jangka waktu sumber dana serta deposan inti.

Rasio kegagalan dan komiten kepada debitur terhadap cadangan likuiditas pada posisi 31 Desember 2009 adalah sebesar 67,22%. Rasio kredit dengan sisa jangka waktu lebih dari 1 tahun terhadap sumber dana dengan sisa jangka waktu lebih dari 1 tahun adalah sebesar 560,59%. Rasio proyeksi arus kas harian sampai dengan 3 bulan terhadap dana pihak ketiga adalah sebesar 68,08%. Rasio dana pihak ketiga jatuh tempo 1 bulan terhadap total dana pihak ketiga adalah sebesar 42,30% sedangkan rasio deposan inti adalah sebesar 48,47%.

Risiko Operasional

Sehubungan dengan implementasi dari Basel II yang berkaitan dengan risiko operasional maka Tim Monitoring Basel II mempersiapkan implementasi manajemen risiko operasional dengan menggunakan Basic Indicator. Sedangkan dalam pengelolaan risiko operasional, masing- masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, penentuan limit serta pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk dan aktivitas baru, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Risiko Hukum

Kelemahan aspek yuridis yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang- undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna dapat menimbulkan risiko hukum bagi Bank.

Dalam rangka pengelolaan risiko hukum, Bank Saudara melakukan kajian berkala terhadap dokumen hukum, perjanjian dan kontrak dengan pihak ketiga serta mengevaluasi potensi kelemahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan risiko hukum bagi Bank Saudara.

Laporan

T

ahunan Bank Saudara 2009

Risiko Reputasi

Publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif Bank dapat menimbulkan risiko hukum bagi Bank Saudara.

Berkaitan dengan pengelolaan risiko hukum, Bank Saudara telah memiliki kebijakan intern mengenai standar minimum mekanisme penyelesaian pengaduan nasabah yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah serta Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/10/PBI/2008 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah untuk menjaga hak-hak nasabah dan mengurangi publikasi negatif terhadap operasional bank serta menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian pengaduan nasabah secara efektif dalam jangka waktu yang memadai. Selain itu, Bank Saudara senantiasa mengklarifikasi dan memberikan tanggapan pada media massa terhadap setiap pengaduan atau keluhan nasabah yang terdapat dalam media massa.

Risiko Strategik

Bank Saudara setiap tahun menyusun Rencana Bisnis yang mengacu pada Peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang disusun secara realistis dengan memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi kelangsungan usaha serta tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko. Hal ini dilakukan agar penetapan strategi Bank dilaksanakan secara tepat. Selain itu agar pelaksanaan usaha dan pengambilan keputusan bisnis sesuai dengan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan, Bank Saudara menyelenggarakan kick off meeting yang dihadiri oleh Pemegang Saham Pengendali serta seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank yang merupakan sarana bagi Dewan Direksi dalam mengkomunikasikan Rencana Bisnis yang telah dibuat.

Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Pengelolaan Risiko Kepatuhan dilakukan dengan melakukan uji kepatuhan terhadap setiap rancangan kebijakan, prosedur dan limit yang akan ditetapkan agar setiap kebijakan atau keputusan tersebut tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Reputation Risk

The negative publicity which was related to Bank's business and Bank's negative perception can cause the litigation risk to Bank Saudara.

Regarding to litigation risk management, Bank Saudara have had the internal policies for minimum standards of customers complaint settlement mechanism which referred to The Regulation of Bank of Indonesia No. 7/7/PBI/ 2005 regarding to Customer Complaint Settlement to maintain the customers' rights and to mitigate the negative publicity for the bank's operational and to guarantee the coordination of the effective settlement of customers complaint in proper time. Also, Bank Saudara always clarify and respond to every newspapers regarding to every customers' complaints in the newspapers.

Strategic Risk

Every year, Bank Saudara prepares their Business Plan which is referred to the effective Regulation of Bank of Indonesia which are realistically prepared by considering the external and internal factors which effect the Bank's going concern and consistently considers the prudent principles and risk management. Such actions were conducted in order to effectively implement the Bank Strategy. Also, in order to harmonize the business implementation and the business decision making with the established Business Plan, Bank Saudara organized kick off meeting which was attended by Shareholders and all of the existing elements of Management. Such meeting was an infrastructure for Board of Directors in communicating the prepared Business Plan

Compliance Risk

Compliance risk are the risks occurred when Bank does not comply with or does not implement the effective laws and regulations. The management of Risk Compliance was implemented by conducting the compliance test against every policy, procedures and determined limit which were going to be implemented in order to avoid the deviation between the policies and decisions with the effective laws and regulations.

Bank Saudara

Annual Report

2009

Sertifikasi Manajemen Risiko

Kompetensi dan keahlian sumber daya manusia di bidang manajemen risiko merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan efektivitas manajemen risiko baik bagi yang menjalankan fungsi kegiatan operasional (risk taking), fungsi manajemen risiko maupun fungsi pengendalian intern. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keahlian manajemen risiko yang lebih memadai, maka Bank Saudara sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/19/PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, mengikutsertakan pengurus dan pejabat bank dalam sertifikasi manajemen risiko.

Sertifikasi manajemen risiko merupakan standar kompetensi dan keahlian minimal yang harus dipenuhi oleh pengurus dan pejabat di industri perbankan untuk memastikan bahwa kegiatan usaha bank dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidangnya. Mengingat kompleksitas dalam kegiatan usaha bank, maka ditetapkan tingkatan sertifikasi yang dipersyaratkan bagi pengurus dan pejabat pada masing-masing kelompok jabatan dan kelompok bank.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Bank Saudara mengikutsertakan para peserta ujian dalam bimbingan belajar yang diselenggarakan oleh provider pelatihan yang mempunyai reputasi baik.

Dalam dokumen AR__2009__BILINGUAL (Halaman 61-68)

Dokumen terkait