• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK MEMAINKAN DAN FUNGSI MUSIK GONDANG BORU PADA MASYARAKAT MANDAILING

4.5 Pola Ritem

Yang dimaksud penulis pola ritem disini ialah pola irama dari gondang boru yang dimainkan ketika mengiringi baik tari maupun lagu. Dalam menganalisis pola ritem, penulis melakukan pendekatan yang dikemukakan oleh Nettl (1964) yakni: dalam menganalisis ritem maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pola dasar ritem, repetisi, dan variasi dari pola dasar ritem.

81

Untuk menjelaskan hal yang dikemukakan oleh nettl penulis menggunakan teknik transkripsi análisis. Transkripsi adalah proses penotasian bunyi, mengalihkan bunyi menjadi simbol visual (Nettl, 1964 : 98). Pentranskripsian bunyi musik merupakan suatu usaha untuk mendeskripsikan musik, yang mana hal ini merupakan bagian penting dalam disiplin etnomusikologi.

Dalam mentranskripsikan pola ritem gondang ini, penulis menggunakan notasi Barat.Adapun alasan penulis memilih sistem notasi barat karena sistem notasi barat sangat cocok untuk menunjukkan nilai ritmis dari setiap nada. Lebih dari pada itu simbol-simbol yang terdapat dalam sistem notasi barat bersifat fleksibel, artinya untuk menyatakan sebuah nada yang sulit untuk ditranskripsikan dapat dibubuhkan atau ditambahkan simbol lain sesuai dengan kebutuhan yang penulis inginkan. Sebagai bahan transkripsi pola dasar ritem penulis mengambil repertoar laguTua.Alasan penulis memilih lagu ini karena tempo dari lagu Tua bertempo lambat.

Tidak ada ketentuan kapan dimulainya memainkan gondang dalam komposisi namun sejauh pengamatan penulis gondang mulai dimainkan pada awal lagu. Variasi-variasi yang muncul dari siklus pola ritem dasar pada lagu ini, bisa lebih berkembang dari variasi yang dikemukakan penulis, karena tiap pemain gondang mempunyai suasana hati yang berbeda antara satu pemain dengan yang lain. Semakin profesional seorang musisi itu maka semakin banyak variasi yang bisa dimainkan.

82 4.5.1 Pola Ritem Dasar Gondang Boru

Keterangan:

= bunyi pak

= bunyi dum

83

TUA

Transkrip: Aprillia Gultom

Tangan Kiri Tangan Kanan T. kr T.kn T.kr T.kn T.kr T.kn T.kr T.kn Variasi 4 bar T.kr T.kn T.kr T.kn

84 4.6 Fungsi Alat Musik Gondang Boru

Dalam menuliskan fungsi gondang boru, penulis mengacu pada teori Alan

P.Merriam, yaitu: “...use then refers to the situation in which isemployed in human action, function concern the reason for its employment andparticulary the

brodader purpose which is serves...” (1964:210). Dari kalimat di atas, dapat diartikan bahwa use (penggunaan) menitikberatkan pada masalah situasi atau cara yang bagaimana musik itu digunakan, sedangkan function (fungsi) yang menitikberatkan pada alasan penggunaan atau menyangkut tujuan pemakain musik itu mampu memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Penulis juga menuliskan beberapa fungsigondang barusebagai tujuan dan akibat yang timbul dari penggunaan yang telah disebutkan diatas, maka dapat ditelusuri melalui fungsi-fungsi antara lain sebagai berikut:

4.4.1 Fungsi Pengungkapan Emosional

Fungsi pengungkapan perasaan dapat dituangkan dengan berbagai cara sebagai pengungkapan emosional karena dapat dilakukan sebagai hiburan pribadi, dikarenakan instrumen gondang boru merupakan instumen musik yang khas dari masyarakat Mandailing, banyak orang dari perantauan yang mengakui bahwa ketika mendengar permainan instrumen ini dapat mengingatkan akan kampung halamannya, dan bahkan mampu juga untuk mengobati kerinduannya tersebut, terlebih jika gondang tersebut dimainkan atau diperdengarkan oleh seorang yang mampu memainkannya, yang diakui mampu membawa kita ke suasana kampung halaman. Dari uraian pengalaman tersebut, penulis mengamati bahwa bentuk fisik

85

maupun lantunan musik yang dilahirkan dari permainan gondang boru bisa menjadi ungkapan perasaan bagi orang yang memainkan gondang, demikian juga dengan orang yang menyaksikan dapat juga terpengaruh oleh permainan gondang boru tersebut.

4.4.2 Fungsi Hiburan

Gondang boru juga dapat berfungsi sebagai sarana hiburan, dikarenakan gondang juga dapat dimainkan secara bersama instrumen lainnya seperti suling, gong, dan mong-mongan. Gondang boru yang sering difungsikan untuk mengiringi tarian, dan nyanyian yang sering ditampilkan dalam pertunjukan yang bersifat hiburan pada masyarakat Mandailing di medan.

4.4.3 Fungsi Kesinambungan Budaya

Ensambel Gondang Boru merupakan kesenian masyarakat Mandailing yang sampai saat ini tetap dipertahankan penggunaannya pada setiap upacara dan terpelihara di tengah-tengah masyarakat pemiliknya terutama di daerah medan, deli serdang. Dengan mengikutsertakan gondang ini dalam setiap upacara, misalnya: upacara perkawinan, khitanan, memasuki rumah baru, memindahkan tulang-belulang leluhur, dan upacara agama yang akanmenjadikannya tetap terpelihara.

86 4.4.4 Fungsi Pengintegrasian Masyarakat

Masyarakat Mandailing di Deli Serdang memiliki perkumpulan masyarakat, perkumpulan masyarakat ini menggunakan ensambel gondang boru untuk mengiringi upacara peresmian suatu lembaga tertentu, ataupun hari besar nasional maupun hari besar agama.Dan gondang boru menjadi sebuah instrumen musik yang kerap digunakan dalam ensambelnya untuk mengiringi acara-acara tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa adanya suatu kesatuan atau komunitas masyarakat Mandailing di Deli Serdang.

4.4.5 Fungsi Reaksi Jasmani

Gondang boru dalam ensambel gondang boru yang digunakan untuk mengiringi tari tor-tor yang sebagian gerakannya adalah gerakan yang dinamis yang kerap membuat para penarinya bergerak indah.Selain penari, yang bergerak mengikuti irama gondang boru ini adalah pemain godang itu sendiri, ditambah para pemusik-pemusik lainnya dalam ensambel gondang boru ini.Dengan demikian salah satu fungsi musik yang dihasilkan gondang boru adalah sebagai reaksi jasmani.

4.4.6 Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Agama

Fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara agama dimana ensambel gondang boru digunakan dalam upacara agama, upacara perkawinan, peresmian suatu tempat, organisasi/lembaga maupun individu. Sebagaimana diketahui bahwa orang Mandailing mayoritas beragama Islam, maka salah satu fungsi musik yang

87

dihasilkannya adalah untuk mengabsahkan upacara-upacara yang berkaitan dengan agama Islam, seperti: peringatan mauled Nabi Muhhamad yang dilakukan secara tahunan di seluruh dunia termasuk di Kota Medan. Demikian pula upacara Israk Mikraj, upacara menyambut tahun baru Islam, dan lain-lainnya.

4.4.7 Fungsi Penghayatan Estetis

Suatu keindahan dapat dituangkan dalam bunyi-bunyian yang dihasilkan dari perpaduan instrumen-instrumen musik dalam ensambel gondang boru, yang tertuang melalui permainan ritem maupun melodi yang dapat dinikmati oleh pemusik itu sendiri maupun pendengarnya.Penghayatan estetis ini juga dilakukan oleh setiap pemain gondang boru, baik dalam penyajian ensambel atau penyajian tunggal dirinya sendiri.Keindahan yang diekspresikan adalah mencakup aspek kelancaran bermain, aspek improvisasi pukulan (ritem), aspek eksplorasi irama, dan lain-lainnya.

Dokumen terkait