• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepada seluruh orang yang telah membantu penulis

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada tanggal 04 Februari 1987, anak dari pasangan Bapak Muhammad Chatib dan Ibu Zaenah. Adik kandung dari Bayu Setiawan dan Topan Setiawan, serta kakak kandung dari Pandu Setiawan.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis ialah pendidikan satu tahun di TK Persit, Bandar Lampung yang selesai pada tahun 1993. Kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Enggal Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 1999. Jenjang pendidikan berikutnya di SLTP Kartika 2- II Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2002. Serta jenjang pendidikan menengah atas di SMA Negeri 4 Bandar Lampung yang diselesaikan tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis terdaftar sebagai mahasiswa di jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama berada di dalam dunia kampus, penulis terlibat aktif pada berbagai aktivitas organisasi. Kegiatan ini penulis lakukan selain untuk memanfaatkan waktu luang juga untuk mengembangkan kemampuan dan memenuhi kebutuhan dalam mengaktualisasikan diri.

Aktifitas kemahasiswaan penulis dimulai pada saat penulis duduk disemester satu. Penulis aktif dibeberapa organisasi internal maupun eksternal kampus, seperti: Internal Kampus:

1. Anggota Muda LSSP Cendekia periode 2005-2006 2. Garda Muda BEM FISIP periode 2005-2006

3. Kordinator Divisi Pendidikan dan Pelatihan LSSP Cendikia pada tahun 2006-2007

4. Sekretaris Biro Kebijakan Publik BEM FISIP Unila Periode 2007-2008. Eksternal Kampus:

1. Anggota Biasa HMI Komsospol Unila pada 2005

2. Anggota Bidang Minat Bakat HMI Komsospol Unila 2007-2008 3. Wasekum Bidang PTKP HMI Komsospol Unila 2007-2008 4. Ketua Umum HMI Komsospol Unila 2009-2010

Dalam menambah wacana isu-isu kontemporer, penulis mengikuti berbagai seminar baik seminar Daerah maupun seminar Nasional, antara lain: Seminar Sehari dengan tema “Strategi Percepatan Pembangunan Daerah Pasca Pilkada 2005” yang diselenggarakan oleh HMJ Ilmu Pemerintahan, HMJ Sosiologi dan BEM FISIP Unila (2006); Seminar Nasional dengan tema “Quo Vadis Demokrasi Indonesia” yang diselenggarakan oleh BEM FISIP Unila (2008); Seminar Nasional dengan tema “Cut Of The One Generation: Fenomena Pemimpin Muda” yang diselenggarakan oleh BEM FISIP Unila (2008); Voter Educations dengan tema “Tujuh Belas Hari Menjelang Pemilu 2009” yang diselenggarakan oleh LSSP Cendekia FISIP Unila (2009); Seminar Daerah dengan tema “Mewujudkan Pemilu Yang Berkualitas dan Pemilih Yang Cerdas: Upaya Perbaikan Bangsa”

yang diselenggarakan oleh BEM FISIP Unila dan HMJ Pemerintahan FISIP Unila (2009) dan yang terakhir penulis mengikuti acara “Diskusi Caleg 2009” yang diadakan oleh Orange Comunity serta “Voter Education” menjelang Pemilu Legislatif 2009 yang diadakan oleh LSSP Cendikia (2009).

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, penulis mengikuti kegiatan Kemah Sosial dan Ilmiah Mahsiswa (KSIM) di Desa Campang Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus (2009). Selanjutnya penulis memberikan pengabdian kepada masyarakat dengan menjadi staf pengajar Sekolah Rakyat di Pesisir Teluk Lampung.

Penulis mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diadakan oleh Jurusan Ilmu Pemerintahan pada bulan Januari sampai dengan Maret pada tahun 2008, sebagai salah satu syarat dalam pengajuan skripsi. Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis ikuti bertempat di Desa Jati Mulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin…

Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, Rabb pencipta seluruh alam semesta, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas seluruh nikmat dan ujian yang diberikan sehingga menjadikan penulis lebih kuat. Sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tulisan sederhana yang bernama skripsi ini. Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha seoptimal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik. Namun sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan sehingga penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis berikan belum dapat dikatakan sempurna sehingga masih perlu mendapat kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Melalui proses yang cukup panjang, akhirnya skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Tentunya tidak hanya berkat penulis sendiri saja, sehingga skripsi ini bisa selesai. Penulis banyak dibantu oleh orang-orang yang luar biasa baik moril maupun materil. Sehingga untuk melengkapi rasa syukur yang teramat oleh penulis, maka penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung serta Pembimbing Akademik.

2. Drs. Hi. Aman Toto Dwijono, M.H. selaku Ketua jurusan Ilmu Pemerintahan 3. Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si. selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pemerintahan.

Terima kasih atas bimbingan, perhatian, dan doanya.

5. Drs. Piping Setia Priangga, M.Si. selaku dosen Pembimbing Utama dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas segala totalitas dan kesabaran yang bapak berikan dalam membimbing penulis. Banyak pelajaran yang bisa penulis ambil dalam proses penyelesaian penelitian ini.

6. Arizka Warganegara, M.A. selaku dosen Pembimbing Pembantu dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih kanda atas saran, kritikan dan marahan dari kanda. Terima kasih juga atas pinjaman buku-bukunya yang sangat berguna untuk pembuatan skripsi ini.

7. DR. Pitojo Budiono, M.Si selaku Pembahas Dosen sekaligus Penguji Utama yang telah memberikan saran serta masukan yang sangat begitu berarti kepada penulis. Satu hal yang saya dapat dari bapak, bagaimana menjalankan sesuatu haruslah dengan ikhlas. Tetap semangat ya pak menikmati perjalanan tiap minggunya Lampung, Bogor dan Jogja.

8. Seluruh bapak, ibu, staf, serta civitas akademik FISIP Unila yang telah membantu penulis atas berbagai macam bantuan baik akademik maupun organisasi.

9. Teristimewa kepada kedua orangtuaku, terimakasih banyak atas segala do’a dan perhatian yang khas selama ini. Untuk Mamah, mohon maaf atas segala moment yang Gema lewatin di rumah. Sebenarnya Gema jarang pulang bukan nginep di rumahnya Boy, tapi di Komisariat. Untuk Bapak, mohon maaf atas segala perbedaan pandangan yang terjadi selama ini, tapi Gema sudah paham maksud Bapak, percayain Gema untuk mewujudkannya dengan cara Gema sendiri.

10.Bayu dan Topan, mungkin bisa dihitung pake angka, seberapa banyak kita ngobrol. Terimakasih atas gambaran kehidupan yang telah diberikan oleh kalian.

11.Pandu, sorry brother jarang nemenin lo tidur lagi, pasti lo kesepian ga ada gw di rumah, untung ada lo di rumah, adek paling rajin sedunia. Buruan lagi lulusnya. 12.Ponakan-ponakan penulis yang lucu-lucu (Akbar, Amel, April, Farel). Nanti kalo

Ka’ Gema udah sukses, Kaka Beliin apa yang kalian mw. Oya juga untuk kakak- kakak Ipar, terimakasih udah ngasih ponakan yang lucu-lucu.

13.Untuk Keluarga Besar Kakek dan Nenek ku semua yang ada di Lampung dan di Jakarta. Untuk om dan tante, sepupu-sepupu yang penulis udah ga tw lagi ada berapa jumlahnya. Untuk bg Wawan (alm) semoga tenang di alam sana, maaf ga bisa nyelamatin bg wawan. Pasti Gema ingat nasihat terakhir di motor itu.

14.Temen, sahabat di SMA Negeri 4 Bandar Lampung: Ray Agatha (ucok) polisi tambun (86 Dan !!), Agus Erliyanto (kirun) terimakasih run udah anter jemput gw pas gw blom punya motor, Ramadhan Triyandi (uya) kapan kita one on one lagi?? Dedi (gorilla) jangan kasar dong maennya. Tito (anak pak Min), akhirnya kita bisa pake kostum no 13 walaupun dalam kondisi bukan satu tim. Suatu saat kita ketemu dengan kesuksesan masing-masing. Kawan-kawan Dream Team Basket Ball Texas 04, terimakasih untuk semua moment yang ga terlupakan terutama pas tanding di Cirebon. Untuk kawan-kawan IPS 2, kapan kita kemana??

15.Teman-teman di Felix Basket Ball club yang berevolusi menjadi Revolusi ’08. Mas Budi, Om Roy, Ka Haryy Kemek (coach), Sesar, Adi, Agung, sama para junior-junior, giat-giat lah berlatih.

16.Sahabat-sahabat terbaikku di FISIP, banyak cerita dengan kalian bertiga, mulai dari akademik, billiard, wanita, sampe organisasi. Gw akan menggambarkan kalian semua hanya dalam satu kata saja, karena klo cerita bisa banyak, udah juga ditulis di skripsi Ai. Angga Yudawisesa (sahabat), Boy Mareta (SAHABAT), Ferryzar Afriatama Semidang (sahabat). Yang di hati, tidak akan bisa pergi. 17.Untuk Ervina Wahyuni (Maaf atas apa yang udah sy lakuin, terimakasih untuk

julukan ”echo-nya”, sekali lagi sy minta maaf).

18.Dhiah (klo diceritain semua, bisa-bisa lebih tebel sanwacananya dari pada skripsinya. Terimakasih untuk segalanya).

19.Yunda Tika (terimakasih untuk sebutan ”abstrak-nya”, kita banyak kesamaan, terimakasih untuk kopi gelas kuning yang begitu khas. Terimakasih untuk kesediannya jadi Kabid Keperempuanan, maaf ga bisa ngasih alasan logis kenapa Yunda jadi Kabid. Salah satu notes saya di FB sy tujukan untuk Yunda. Sekali lagi terimakasih untuk semuanya).

20.Untuk HMI Komisariat Sosial Politik Unila (Kanda/Yunda Senior dan Alumni, Kawan-kawan seperjuangan, Presidium dan pengurus yang luar biasa, Adinda- adinda yang tangguh. Terimakasih atas semua ilmu, pengalaman dan proses yang sudah diberikan ”Ingatlah semua yang baik tentangku sebisa kalian, dan jangan lupa cintaku yang kekal, militansi tanpa tepi, loyalitas tanpa batas, Yakusa di dadaku !!!”).

21.Temen-temen Ilmu Pemerintahan angkatan 2005 (sukses untuk kita semua, maaf ga bisa ikut foto angkatan). Abang-abang dan mba-mba Ilmu Pemerintahan, adek-

22.Temen-temen FISIP lainnya : angga (ane’05), intan, fitri (ane’05), izul (ane’05), eka, ewa, rian prong, qori, lidia, nurha (ani’05), diah, meli, yaya, pia, hendra (sos’05), gitta (semoga awet dgn ajo nurulnya,hehe), heru (kom’05), niken palupi (kom’06, harus tegas bare,hehe), ersad (humas’06, Gubernur FISIP), angga n rahmad kebenaran (bapak PES sedunia), panji (ane’06)

23.Civitas akademika : mas juli, mas puji, mas darman, kiyai herman (gimana terapi lidah buayanya yai,hehe), kiyai dayat, kiyai syam, kantin azzahra, kantin emak yang ada di seluruh unila, mas “foto copy” dan nama yang belum terlampir mohon maaf.

Wassalammualaikum Wr. Wb. Bandar Lampung, Agustus 2010

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut: 1. Pola pikir Nurcholish Madjid yang inklusif, modern dan universal

dalam mengeluarkan setiap gagasannya dipengaruhi oleh teman-teman serta tokoh-tokoh yang dikaguminya seperti Utomo Dananjaya, Ahmad Wahib, Dawam Rahardjo dan Djohan Effendi, sedangkan tokoh-tokoh yang mempengaruhinya seperti M. Natsir, Buya Hamka, Fazlur Rahman dan Ibnu Taimiyyah.

2. Ciri khas pemikiran modernis Nurcholish Madjid yaitu menekankan perlunya apresiasi terhadap tradisi dan intelektual klasik Islam. Hal ini terlihat dalam landasan yang diberikan Nurcholish Madjid terhadap konsep masyarakat madani.

3. Perspektif Nurcholish Madjid dalam memaknai masyarakat madani berada dalam ide-ide kemodernan Nurcholish Madjid yang kemudian

berkolerasi dengan ide-ide keislamannya. Misalnya ide keislaman beliau tentang Islam inklusif dan pluralisme agama-agama.

4. Konsep masyarakat madani yang dikeluarkan oleh Nurcholish Madjid berbeda dengan konsep yang dikeluarkan oleh intelektual lain seperti Anwar Ibrahim atau M. DawamRahardjo.

5. Dengan menggunakan kehidupan Islam klasik sebagai landasan dari konsep masyarakat madani, Nurcholish Madjid berhasil memisahkan konsep masyarakat madani dengan civil society.

6. Adapun ciri-ciri masyarakat madani menurut Nurcholish Madjid berdasarkan analisis Beliau dalam menelususri kehidupan Islam klasik zaman Nabiyaitu:

a. Patuh terhadap hukum.

Nurcholish Madjid berpendapat bahwa masyarakat madani tidak akan terwujud apabila tidak adanya kepatuhan terhadap hukum. Hukum dalam hal ini menurut Nurcholish Madjid bisa bersumber dari Tuhan maupun peraturan yang dibuat antar sesama manusia dan tidak berentangan dengan hukumTuhan.

b. Adanya toleransi.

Toleransi dalam perspektif Nurcholish Madjid bukan hanya sebatas procedural saja, yaitu sebuah tata cara pergaulan antara kelompok yang berbeda. Menurut Nurcholish Madjid, terkadang dalam menjalankan toleransi terkadang tidak menguntungkan berbagai satu kalangan, namun toleransi harus tetap dijunjung

124

sebagai konsekuensi dari ajaran kebenaran “al hanifayat as samhah” (semangat kebenaran yang toleran).

c. Menjunjung prinsip pluralisme.

Ciri ini menurut Nurcholish Madjid adalah sebuah ketentuan dari Tuhan (sunnatullah). Menurut Nurcholish Madjid pluralism tidak dapat dipahami hanya sebatas mengatakan bahwa masyarakat kita adalah majemuk, beranekaragam dan sebagainya. Pandangan tersebut justru akan mengesankan bahwaadanya fragmentasi. Pluralisme tidak boleh dipahami sekadar sebagai “kebaikan negatif” (negative good) yang befungsi hanya untuk menyingkirkan fanatisme (to keep fanaticism at bay). Pluralisme harus dipahami sebagai “pertalian sejati kebinekaan dalam ikatan –ikatan keadaban” (genuine engagement of diversities within the bonds of civility).

d. Egalitarianisme.

Ciri ini memandang bahwa ebenarny amanusia adalah sama dan tanpa diskriminasi dalam masyarakat. Hal tersebut menurut Nurcholish Madjid merupakan konsekuensi logis dari paham Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut Nurcholish Madjid penerapan prinsip ini sangat luas mencakup persamaan dalam hukum, persamaan dalam bidang sosial, ekonomi dan lain-lain. Karena pada prinsipnya manusia sama di hadapan Tuhan.

e. Penghargaan berdasarkan prestasi.

Menurut Nurcholish Madjid adanya penghargaan berdasarkan prestasi merupakan sesuatu yang sangat Islami, karena menurut Nurcholish Madjid agama Islam mengajarkan menghargai orang berdasarkan dengan prestasinya bukan karena berdasarkan keturunan dan hartanya. Penerapan ini sudah diberikan contohnya pada masa Islam klasik. Dengan menerapkan cirri ini, maka menurut Nurcholish Madjid maka akan terbentuk etos kerja dari masyarakat. Sehingga dapat tercipta masyarakat yang berperadaban.

f. Keterbukaan partisipasi seluruh masyarakat.

Nurcholish Madjid memandang bahwa keterbukaan adalah konsekuensi dari prinsip prikemanusiaan. Sebuah prinsip yang memandang manusia dengan sikap optimis dan positif. Menurut Nurcholish Madjid sikap keterbukaan merupakan suatu sikap kerendahan hati untuk tidak merasa selalu benar dan bersedia untuk mendenga rpendapat orang lain serta mengikuti mana yang terbaik. Prinsip keterbukaan partisipasi masyarakat ini merupakan prinsip yang penting dalam menciptakan sistem masyarakat madani. Karena apabila prinsip ini diterapkan dengan baik maka akan menciptakan partisipasi dan musyawarah dalam masyarakat.

126

B. SARAN

Adapun saran hasil penelitian ini, yaitu:

1. Mengingat masih kurangnya penelitian yang berjenis study literature di Jurusan Ilmu Pemerintahan, maka hendaknya bagi mahasiswa yang ingin mengajukan penelitian untuk skripsi diharapkan mengajukan judul penelitian yang bersifat study kepustakaan. Dan untuk pihak jurusan Ilmu Pemerintahan, diharapkan mengarahkan mahasiswa untuk lebih melakukan penelitian yang berjenis study pustaka.

2. Kemudian untuk generasi muda, hendaknya secara bersama-sama mewujudkan masyarakat madani di Indonesia. Karena upaya Nurcholish Madjid dalam menerjemahkan konsep masyarakat madani, bukanlah sesuatu yang a-historis.

3. Melihat bahwa konsep masyarakat madani yang dikeluarkan oleh Nurcholish Madjid, merupakan jenis teori yang bersifat abstrak terutama dalam interpretasinya, maka hendaknya ada kajian yang lebih mendalam yang dilakukan oleh Pemerintah, lembaga kajian atau perorangan, sehingga mampu diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dokumen terkait