• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulis dilahirkan pada tanggal 10 April 1984 di Kabupaten Magetan Jawa Timur. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Suprapto dan Ibu Yatmini. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Magetan 4 dari tahun 1990-1996, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Magetan tahun 1996-1999. Sejak tahun 1999-2002 penulis menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di SMU Negeri 1 Magetan dan pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Mahasiswa IPB) sebagai mahasiswa Departemen manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Dalam masa studi penulis mengikuti kegiatan Praktek Umum Kehutanan (PUK) pada tahun 2005 di Cilacap-Baturaden, Jawa Tengah dan Praktek Pengenalan Umum Pengelolaan Hutan (PUPH) di Getas kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Pada tahun 2006 penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. SBA Wood Industries, Palembang-Sumatra Selatan. Penulis juga aktif sebagai asisten praktikum mata ajaran Dendrologi tahun ajaran (2003/2004) dan (2004/2005) serta Tehnik Pengukuran Dimensi dan Pendugaan Potensi Tegakan (2004/2005) pada Program Strata -1 dan Diploma III. Selama menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor, penulis mempunyai pengalaman organisasi yaitu International Forest Student Asociation (IFSA), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), serta DKM Ibadurrahman.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan Pada Program Studi Manajemenn Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, penulis menyusun skripsi berjudul “Pemodelan Spasial Kerawanan Pencurian Kayu Menggunakan Sistem Informasi Geografis di KPH Madiun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur” di bawah bimbingan Dr. Ir. M. Buce Saleh, MS

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pemodelan Spasial Kerawanan Pencurian Kayu Menggunakan Sistem Informasi Geografis di KPH Madiun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur”, disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, pada Fakultas Kehutanan, institute Pertanian Bogor.

Sejak awal masuk IPB, masa-masa perkuliahan, penelitian hingga selesai tugas ini, banyak hal dan peristiwa terjadi dan menyadarkan penulis tentang pentingnya arti perjuangan yang tulus, dan ketelitian serta kesabaran akan datangnya rizki Allah. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut di bawah ini :

1. Bapak Dr. Ir. M. Buce Saleh, MS selaku orang tua dan dosen pembimbing yang telah banyak membantu, meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penelitian hingga terselesaikannya penyusunan karya ilmiah ini,

2. Ayahanda Suprapto dan Ibunda Yatmini, adik-adikku Bastian dan Septi Prima Yesti atas do’a dan kasih sayang yang selalu mengiringi serta dorongan semangat yang tiada henti,

3. KPH Madiun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur atas segala bantuannya, 4. Keluarga Tugiyo, Keluarga Suprayoga dan Keluarga Anang atas segala

dukungan, semangat dan bantuan moril maupun materiil.

5. Edwin Alqurmani Pamungkas atas dorongan dan semangat yang telah memberi arti selama ini.

6. keluarga besar IMPATA, sahabat-sahabatku yang selalu ada dalam kebersamaan : Nurul, Ivon, Desi, Pipi, Pipit dan rekan-rekan se-laboratorium Perencanan Hutan, MNH, BDH, THH, KSH Angk.’39, keluarga besar FAHUTAN dan warga WA.

7. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala dukungan dan bantuannya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari keterbatasan kemampuan dalam menyusun Karya Ilmiah ini, oleh karena itu penulis menyampaikan

permohonan maaf serta kritik dan saran dari pembaca yang sangat diharapkan oleh penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat serta kebaikan dalam setiap langkah perjalannya. Amin.

Bogor, Januari 2007

Wahyu Sulung Pratiwi. E14102023. Pemodelan Spasial Kerawanan Pencurian Kayu Menggunakan Sistem Informasi Geografis di KPH Madiun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Dibimbing oleh Dr. Ir. M. Buce Saleh, MS.

Salah satu bentuk gangguan hutan yang menyebabkan kerugian yang paling besar adalah masalah pencurian kayu. Selain menyebabkan kerugian material, pencurian kayu juga mengancam kelestarian pengelolaan dan fungsi hutan. Kondisi tersebut di atas menuntut adanya informasi yang cepat, tepat, dan akurat serta mencakup wilayah yang luas guna memformulasikan kebijakan dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan pengawasan serta perkembanganya dalam perencanaan program pengelolaan hutan. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan pencapaian tuntutan tersebut, diantaranya adalah teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang sangat berguna dalam usaha pengumpulan, penyimpanan, pemanggilan, transformasi dan penampilan data spasial untuk keperluan tertentu.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan peta sebaran lokasi kerawanan pencurian kayu serta peta peramalan tingkat pencurian kayu sampai tahun 2011 serta pemodelan spasial tingkat kerawanan pencurian kayu di wilayah KPH Madiun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur dengan hipotesis bahwa semakin rendah kelerengan suatu tempat maka semakin rawan terjadi pencurian kayu di lokasi tersebut, semakin dekat dengan jalan maka semakin rawan terjadi pencurian kayu di lokasi tersebut, semakin tinggi kelas umur hutan maka semakin rawan terjadi pencurian kayu di lokasi tersebut, semakin dekat dengan lokasi pemukiman maka semakin rawan terjadi pencurian kayu di lokasi tersebut.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2006 di wilayah kerja Perum Perhutani Unit II Jawa Timur dengan mengambil lokasi di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Spasial Digital (Peta administrasi KPH Madiun, Peta jaringan jalan, Peta topografi, Peta kelas hutan) dan data tabuler mengenai laporan kejadian gangguan keamanan hutan (pencurian kayu) dalam kurun waktu 10 tahun terakhir serta data sampel 500 plot tercuri dua tahun terakhir. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah personal computer yang dilengkapi perangkat lunak ArcView GIS 3.3, GPS, kamera dan alat tulis.

Rangkaian metode penelitian terdiri atas tahap persiapan, penelitian di lapangan, analisis spasial, penentuan kelas kerawanan, pengolahan data dan penyajian hasil, validasi model, simulasi tingkat kerawanan pencurian kayu

Berdasarkan dari 500 plot data yang diambil, kelas umur berpengaruh terhadap pencurian kayu, sehingga variabel kelas umur ini digunakan dalam analisis regresi. Secara spasial kelas lereng tidak digunakan dalam analisis regresi karena berdasarkan data yang diambil, nilai sebaran data kelas lereng tidak berpengaruh terhadap pencurian kayu, variabel jarak desa ini tidak digunakan dalam analisis regresi karena nilai sebaran datanya tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap pencurian kayu,

variabel jarak jalan ini digunakan dalam analisis regresi karena nilai sebaran datanya menunjukkan adanya pengaruh terhadap pencurian kayu. Secara spasial pencurian kayu di KPH Madiun sering dilakukan pada tegakan dengan kelas umur tua, dilakukan pada tegakan dengan kelas lereng yang relatif datar, yang jauh dari desa dan jauh dari jalan

Dalam penentuan kelas kerawanan terdapat 4 kelompok kelas umur yaitu kelas umur 1 dan kelas umur 2, kelas umur 3 dan kelas umur 4, kelas umur 5 dan kelas umur 6, kelas umur 7 keatas yaitu kelas umur 8 samapi dengan kelas umur 10. Setiap kelas kerawanan diupayakan memiliki rentang nilai yang relatif sama yang didasari atas nilai standar deviasi

Model spasial pencurian kayu yang sesuai di KPH Madiun berdasarkan data adalah Y = -1,94 + 1,91 X1 + 0,000865 X4. Pada validasi model, perbandingan antara data lapang dengan data analisis regresi diperoleh bahwa persentase kelas tidak rawan memiliki selisih atau kurang teliti 17,6% yang under

estimate sedangkan kelas agak rawan memiliki selisih atau kurang teliti 28,6%

yang over estimate dan pada kelas rawan memiliki selisih atau kurang teliti 11%

yang under estimate. Pada model yang telah dibangun telah dapat memplotposisikan kejadian pencurian kayu pada ketiga kelas kerawanan pada data aktual lapang, maka dapat diyakini bahwa model yang dibangun telah mampu menjelaskan tingkat kerawanan pencurian yang ada di KPH Madiun.

Dari model persamaan regresi yang digunakan maka tingkat kerawanan untuk wilayah KPH Madiun termasuk ke dalam kelas tidak rawan. Dari hasil simulasi tingkat kerawanan di KPH Madiun selama sepuluh tahun terdapat perubahan untuk setiap lokasi. Pada tahun 2005, KPH Madiun masuk ke dalam kelas tidak rawan. Pada tahun 2010, KPH Madiun masuk ke dalam kelas agak rawan. Pada tahun 2015, KPH Madiun masuk ke dalam kelas tidak rawan. Untuk kasus di KPH Madiun dapat dikatakan bahwa pola pencurian kayu di KPH Madiun adalah semakin bertambah kelas umur akan semakin rawan, semakin rendah kelerengan akan semakin rawan, semakin jauh dari pemukiman maupun jalan, akan semakin rawan.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan ... 2 Manfaat ... 2 Hipotesis ... 3 TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Hutan ...4

Sistem Informasi Geografis (SIG) ... .8

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

Data dan Alat Penelitian ... 11

Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 11

KONDISI UMUM Letak ... 17 Keadaan Lapangan ... 17 Tanah ... 19 Iklim ... 19 Sosial Ekonomi ... 19 Bagian Hutan ... 20 Pembagian Wilayah ... 20

HASIL DAN PEMBAHASAN Gangguan Keamanan KPH Madiun ... 22

AnalisisVariabel yang Mempengaruhi Pencurian Kayu ... 26

Penentuan Kelas Kerawanan ... 34

Validasi Model ... 42

Pemetaan Tingkat Kerawanan Pencurian Kayu KPH Madiun. ... 44

Simulasi Tingkat Kerawanan Pencurian Kayu. ... 46

Pengamanan Hutan ... 54

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan...55

Saran...55

DAFTAR PUSTAKA...56

Dokumen terkait