• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPI2-JM III 74 dari sumbernya dengan penanganan sampah berwawasan lingkungan, maka strategi yang akan

ditempuh kedepan dalam pengelolaan persampahan sbb :

Tabel 3.29. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran - Meningkatkan pelayanan pengolahan sampah dengan mengutamakan pendekatan 3R berbasis masyarakat - meningkatkan cakupan pelayanan sampah secara bertahap

Terdapat satu TPA system control lanfill yang melayani Kabupaten Timor Tengah Selatan. Terbangunnya TPA system control lanfill di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan

- Melakukan penyiapan dokumen (studi-studi) untuk mendukung urgensi pembuatan TPA system control lanfill di Kabupaten Timor Tengah Selatan. - Melakukan penyiapan dokumen (studi-studi, FS,

DED) untuk memudahan skema pendanaan di luar APBD

- Terdapat TPA system control landfill - meningkatkan sarana penampungan dan pengangkutan sampah di Kota dan kota kecamatan yang telah terlayani Meningkatnya cakupan layanan persampahan untuk wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan sarana pengangkutan sampah 3 unit

- meningkatkan sarana penampungan dan pengangkutan sampah di Kota dan kota kecamatan yang telah terlayani

- Menyediakan sarana pengangkutan sampah dan infrastruktur TPS untuk setiap CBD (Central Business District)

- Membuat perda Pengelolaan Persampahan - meningkatkan pelaksanaan PERDA sampah dan

retribusi meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah yang aman bagi lingkungan Angka pembakarn sampah berkurang hingga 50 % di tahun 2018

- Advokasi dan pemicuan kepada perangkat desa, stakeholder, dan masyarakat itu sendiri tentang dampak buruk pembakaran sampah

- Membuat sarana percontohan untuk pengolahan sampah skala rumah tangga (kompos, bank sampah, dll)

- Melakukan pendampingan untuk pelaksanaan pengolahan sampah berbasis masyarakat (3R skala rumah tangga)

- Mengadakan publikasi dan sosialisasi melalui radio spot dan media massa

- Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan persampahan sejak dini melalui pendididkan di sekolah;

- Membina masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengelolaan persampahan;

- Mendorong peningkatan pengelolaan persampahan yang berbasis masyarakat;

- Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kkondusif bagi dunia usaha/swasta.

Terdapat minimal satu insinerator untuk mengolah sampah medis dari rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Selatan Tersedianya Insenerator untuk pengolahan sampah medis dari Rumah

Sakit dan

Puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Selatan

- Terdapat minimal satu insinerator untuk mengolah sampah medis dari rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Selatan

- Melakukan pendampingan untuk pelaksanaan pengolahan sampah medis

Pengembangan alternatif sumber pembiayaan. Pengalokasian anggaran pengelolaan persampahan dan terbitnya pedoman penyusunan rencana biaya, pengelolaan keuangan serta penyusunan tarif retribusi.

- Menyamakan persepsi para pengambil keputusan dalam pengelolaan persampahan dan kebutuhan anggaran;

- Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan.

RPI2-JM III - 75

3.2.4. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase

Penanganan drainase lingkungan merupakan bagian untuk mendukung terwujudnya lingkungan yang berkualitas dan lestari, lingkungan perumahan layak huni serta pengurangan genangan air terutama pada wilayah-wilayah rawan genangan. Strategi yang akan ditempuh kedepan dalam pengelolaan drainase lingkungan adalah meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan peluang. Untuk itu ditetapkan tujuan, sasaran dan strategi pengembangan drainase sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel.3.30. Tujuan, Sasaran dan tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

- mengurangi genangan air pada titik titik tertentu saat musim hujan - meningkatkan anggaran pembangunan , pemeliharaan drainase sebesar 2.5% per tahun - memperlancar aliran

air demi penyehatan di lingkungan permukiman - masyarakat sadar

akan fungsi saluran drainase

Tersedianya dokumen pendukung untuk perencanaan pembangunan drainase (data kebutuhan pembangunan drainase, masterplan drainase permukiman, dll) untuk keseluruhan Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun 2018

Berkurangnya genangan air pada saat hujan

- SKPD (PU Cipta Karya) menyusun Masterplan Drainase

- Outline Plan Sistem Drainase Kawasan - Dukungan SKPD untuk mendapatkan dana APBD I

dan APBN penyusunan Master Plan Drainase - Melakukan penyiapan dokumen (studi-studi, FS,

DED) untuk memudahan skema pendanaan di luar APBN dan APBD

- Penyusunan RanPerda dan Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase

- Sosialisasi Perda Pengelolaan Sistem Drainase

Dibangunnya saluran drainase disetiap titik rawan genangan

lama genangan berkurang menjadi kurang dari 1 jam dengan perbaikan saluran drainase

- Dibangunnya saluran dan drainase primer di 12 kel dan 1 Desa

- Membangun saluran drainase sekunder diperumahan sepanjang 5.5 KM pada tahun 2018 - menambah saluran pembuangan akhir drainase

(tersier ) diperumahan sepanjang 15 KM hingga tahun 2018

- Menambah dimensi saluran terbangun sepanjang 2 KM/tahun di kawasan yang termasuk zona drainase jangka pendek

pada setiap rumah tangga telah memilki saluran drainase

- tersedianya saluran drainase pada kawasan permukiman yang cukup padat

-

Berkurangnya rumah tangga yang membuang limbah/sampah langsung ke saluran drainase sebesar 30 % pada tahun 2018

terbangun saluran tersier drainase di perumahan

- perbaikan saluran drainase yang telah rusak sebanyak 2 KM

- sebesar 20 % saluran drainase di daerah zona jangka pendek bebas dari sampah/limbah masyarakat

meningkatkan peran dan kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan saluran drainase

- saluran drainase tidak ditemukan sampah bertumpukan

- adanya kegiatan masyarakat untuk pembersihan dan pemeliharaan saluran drainase

- Mengadakan publikasi dan sosialisasi melalui radio spot dan media massa

-

Meningkatnya proporsi biaya pembangunan , pemeliharaan sebesar 10 % terhadap total pendanaan drainase dari yang telah ada sekarang

anggaran operasional drainase bertambah tiap tahunnya

- adanya advokasi terhadap pengembil kebijakan - proporsi anggaran operasional drainase menjadi

2.5% per tahun terhadap total pendanaan drainase per tahunnya

RPI2-JM III - 76

3.2.5. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)

Pengelolaan PHBS dan promosi higiene merupakan bagian terpadu untuk mendukung terwujudnya lingkungan yang berkualitas dan lestari, lingkungan perumahan layak huni serta meningkatnya pola hidup yang bersih dan sehat di masyarakat. Hal lain yang ingin dicapai adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan resiko buang air besar sembarangan, kesadaran akan pentingnya cuci tangan pakai sabun terutama pada lima waktu penting yakni 1)

sesudah buang air besar (BAB), 2) sesudah menceboki pantat anak, 3) sebelum menyantap makanan, 4) sebelum menyuapi anak, dan terakhir adalah 5) sebelum menyiapkan makanan bagi keluarga Untuk itu ditetapkan tujuan, sasaran dan strategi pengelolaan PHBS dan promosi higiene sebagaimana tabel berikut ini

Tabel 3.31. Tujuan, Sasaran dan dan Tahapan Pencapaian Pengelolaan Sanitasi Rumah Tangga

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Mengubah perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat secara mandiri.

Masyarakat yang tidak melakukan CTPS, akan diturunkan menjadi 100% di tahun 2018

Tersedianya sisitem dan fasilitas yang mendukung Indikator yang memiliki kedekatan dengan Sanitasi dalam tatanan masyarakat dan sekolah yaitu: mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, menggunakan jamban yanag bersih dan sehat, memberantas jentik nyamuk dan membuang sampah pada tempatnya

- Melakukan advokasi dan sosialisai kepada masyarakat tentang pentingnyacuci tangan pakai sabun

- Meningkatkan media promosi CTPS melaui media massa

Deklarasi Kabupaten BABS di tahun 2018, berkaitan dengan target MDGs di tahun 2015

- Advokasi dan pemicuan kepada perangkat desa, stakeholder, dan masyarakat itu sendiri tentang dampak buruk BABS.

- Membuat jamban percontohan untuk masing- masing kecamatan

- Mengadakan publikasi dan sosialisasi melalui radio spot dan media massa

Sumber : Pokja AMPL Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2013

Tabel 3.32.Tujuan, Sasaran dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Sanitasi Sekolah

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

Mengubah perilaku anak anak untuk hidup bersih dan sehat secara mandiri.

Sekolah menjadi wadah/sarana promosi PHBS

Tersedianya sisitem dan fasilitas yang mendukung Indikator yang memiliki kedekatan dengan Sanitasi dalam tatanan sekolah yaitu: mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, menggunakan jamban yanag bersih dan sehat, memberantas jentik nyamuk dan membuang sampah pada tempatnya

- Memasukkan pemahaman tentang pengolahan air limbah dalam kurikulum sekolah dasar - Menyediakan sarana cuci tangan di tempat

umum seperti sekolah, kantor pemerintahan, dan rumah makan.

- Memasukkan pemahaman tentang pentingnya CTPS dalam kurikulum sekolah dasar - Meningkatkan media promosi CTPS melaui

poster dan lomba sanitasi antar sekolah Sumber : Pokja AMPL Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2013

RPI2-JM III - 77

3.2.5. Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Tabel 3.33. Matriks Identifikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten TTS No Produk

Rencana

Status

ada/tidak Arahan Pembangunan Program Kegiatan Lokasi Sektor

RTRW ada

Kawasan Strategis Kota (KSK)

Kawasan Strategis Bidang Ekonomi

Perencanaan kawasan program unggulan & agropolitan

7 Ke amatan, 21 Desa (Desa Abi, Neke, Oenino, Oelet dan Billa)

AM, Bangkim Perencanaan Kawasan Minapolitan Kualin, Tufanu, Noenbila, Oenlasi, Bena, Linamnutu

AM, Bangkim,

PLP Perencanaan Kawasan Ekowisata

(sentra jeruk) Binaus, Oelbubuk, Oebesi,Netpala, Fatukoko, Ajaobaku AM, PLP, Bangkim Perencanaan Kawasan Ketahanan

Pangan

Bena, Oebelo, Oekiu, Batnun, Pollo

AM, PLP, Bangkim Perencanaan Kawasan Cepat

Tumbuh

 Oebobo dan Millo (sentra ternak)

 Niki-niki, Maunum Niki-niki & Bone

AM, PLP, Bangkim

Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya

Pengembangan konservasi budaya sebagai objek pariwissata : pemeliharaan kampung adat

Desa Boti

AM, PLP, Bangkim, PBL Kawasan Strategi bidang

fungsi & daya dukung lingkungan

Pemeliharaan kawasan hutan lindung

Mutis Nenas, Nuapin, Bunleu, Fatumnasi Bangkim

Kawasan stratwgis lainnya

Perencanaan kawasan pertahanan keamanan

Kolbano, Tuapukas, Noesiu, Nununamat, Oetuke

AM, PLP, Bangkim Perencanaan Kawasan perbatasan Desa Lotas, Besnam, Tunu, Niti, Sapnala, Kol’Oto, Benahe, O’Baki AM, PLP, Bangkim Indikasi Program Bid.CK

1. Struktur Ruang

Pengembangan Pusat Kegiatan Perkotaan

 Penyusunan Review Rencana Detail Tata Ruang (PKW) dan Penyusunan masterpan Civic Center

 PKW : Perkotaan Kota SoE;

PBL

 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang PKLp

 PKLp : Perkotaan Kapan, Niki- Niki, Panite;

PBL  Penyusunan Rencana Detail tata

Ruang PPK dan PPL

PPK : Perkotaan Siso (Mollo Selatan), Pusu (Amanuban Barat), Fatumnasi (Fatumnasi), Tobu (Tobu), Salbait (Mollo Barat), Binaus (Mollo Tengah), Tetaf (Kuatnana), Batuputih (Oebobo), Kualin (Kualin), Kolbano (Kolbano), Oenlasi (Amanatun Selatan), Kuanfatu (Kuanfatu), Kotolin (Kotolin), Napi (KiE), Ayotupas (Amanatun Utara), Lotas (Kokbaun), Boking (Boking), Toianas (Toianas

Nunkolo (Nunkolo), Polen (Polen), Oenino (Oenino), Oe’Ekam (Amanuban Timur), Fatukopa (Fatukopa).

PPL : Santian (Santian), Suni (Noebana), Nunukniti (Fatumolo),

RPI2-JM III - 78

Dokumen terkait