• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup Media

BAB II LANDASAN TEORI

B. Ruang Lingkup Media

Secara harfiah kata media memiliki arti perantara atau pengantar. Association for Education and Communication (AECT) mendifinisikan tetang media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk penyaluran proses inbormasi. Sedangkan Eucation Association (NEA) mendifinisikan sebagai benda yang dapat menanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibcarakan beserta instrumen yang digunakan dengan baik dalam proses

27

Proyek Penerapan Bimbingan dan Dakwah/Khutbah Agama Islam Pusat, "Risalah Metodologi Dakwah Terhadap Narapidana", 1997, h. 36

28

Sunandar,Format Program Dakwah di Televisi, Studi Kasus Acara Kuliah Subuh TPI,

belajar dan mengajar dan dapat juga mempengaruhi efektifita program intruksional.

Kata media dekat dengan pengertian medium atau moderat yang berarti tengah, sedang, penengah, atau penghubung. Sering kita mmendengan kata mediasi yang berarti suatu usaha untuk menengahi atau menyelesaikan masalah dengan cara menjai penengah atau menghubungakan satu pihak dengan pihak lain. Kata media sebernarnya

lebih dekat dengan pengertiannya sebagai penengah atau pihak yang

nerdiri pada tengah-tengah atau menjadi penghubung.

Secara sosio-politik arti media adalah sebagai tempat, wahan, forum atau lebih tepatnya sebagai lembaga penengah atau lembaga penghubung. Lembaga yang berada pada ditengah antara massa dan elit, rakyat dan negara, rakyat dan pemerintah, pada sekelompok orang alin dengan kelompok orang lain.

Pada tahun 1440, Johan Gutenberg seorang bangsa Jerman menemukan sebuah mesin cetak. Meskipun mesin cetak tersebut sudah bisa digunakan untuk mencetak surat kabar, namun surat kabar yang sederhana baru temukan di London pada tahun 1620. surat kabar pada mulanya adalah sarana komunikasi yang tertulis berupa surat menyurat dalam bidang diplomasi dan perdagangan. Pada mulanya surat kabar memang diterbitkan oleh penerbit dan dikirimkan kepada orang-orang tertentu sehingga orang yang membacanya diketahui secara personal. 2. Fungsi Media

Fungsi media terbagi menjadi lima bagian diantaranya adalah

informasi, Korelasi, kesinambungan, hiburan, mobilisasi29:

a. Informasi

Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia demi memudahkan dalam berinovasi untuk kemajuan.

b. Korelasi

Menjelaskan, menafsirkan, dan mengomentari makna peristiwa dan informasi, melakukan sosialisasi dan mengkoordinasikan kegiatan dalam membentuk kesepakatan.

c. Kesinambungan

Mengekpresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan

kebudayaan khusus (subculture) serta perkenbangan budaya baru.

Serta meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

d. Hiburan

Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi dalam meredakan ketegangan sosial.

e. Mobilisasi

Mnegkapanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadangkala dibidang agama.

Aapun fungsi media massa menurut H. Alamsjah Ratu Perwiranegara adalah :

29

1. Fungsi Informatif, merupakan unsur dasar proses sosialisasi atau proses adaptasi individu dengan lingkungannya atau sebaliknya adaptasi lingkungan kepada individu.

2. Fungsi Instruktif yang berartin bahwa media massa mempunyai fungsi berupa serangkaian aktifitas instruksi yang meliputi perintah, komando, ajakna, himbauan atau pengajaran. Dalam proses intruksi ini, media massa memegang peran yang sangat penting dalam upaya mencipta dan memberikan model perubahan nilai sosial, politik, dan kultural masyarakat.

3. Fungsi Edukatif dalam kaitannya dengan pendidikan, media massa sebagai alat memegang peran yang sangat penting sebagai sarana pendidikan massa, agen humanisi, agen sosialisasi, agen kulturalisasi, serta sarana pertumbuhan dan perkembangan kualitas manusia. Dengan kata lain, lewat media massa dapat ditumbuhkan gerakan dinamik peningkatan kualiatas masyarakat seutuhnya yang mempunyai kemampuan intelektual dan emosional serta kemampuan praktis untuk dapat survive dan melangsungkan keberadaan hidupya.

4. Fungsi Persuasif dalam kaitannya dengan fungsi ini, kiranya media massa apapun wujudnya baik auditif maupun cetak menduduki peran strategis dalam mengarahkan orientasi, wawasan, keyakinan, dan cara pandang masyarakat.

5. Fungsi Integratif dalam fungsi ini media massa sebagai sosial integrator dapat digunakan sebagai sarana efektif dan strategis untuk menciptakan suasana kondusif yang menunjang terwujudnya proses integrasi sosial. 6. Fungsi Rekreatif fungsi yang berkenaan dengan dimensi kebutuhan

estetis masyarakat, dimensi penghayatan emosional tentang kenikmatan, kesukaan, kesenangan dan seterusnya.30

Dalam memahami ideologi institusi media, jelas tidak bisa dipisahkan dengan dari fungsi-fungsi sosial yang sebenarnya dijalankan oleh media. Menurut Lasswell fungsi sosial yang dijalankan oleh media adalah pengawasan lingkungan, pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya, dan transmisi warisan budaya. Semua itu secara beruntun bertalian dengan, pemberian informasi, pemberian komentar atau interpretasi yang membeantu pemahaman makna penggalan informasi dan juga pembentukan kesepakatan (konsensus), ekspresi nilai-nilai dan simbol budaya yang diperlukan untuk melestarikan indentitas dan kesinambungan masyarakat.31

3. Definisi Radio

Kata radio dalam kamus besar Indonesia adalah pengiriman sebuah

suara/bunyi melalui udara.32 Radio adalah suatu alat yang memiliki

gelombang frekuensi yang menyampaikan pesan atau informasi yang

30

Rusjdi Hamka, Rafiq (ed), Islam dan Era Informasi, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1989), cet ke-1,h.35

31

Dennis Mc. Quail, op.cit. h. 70

32

bersifat umum atau khusus, pada sejumlah orang yang relatif besar yang

tersebar secara heterogen.33 Radio adalah salah satu bentuk media

elektronik yang sangat merakyat. Dengan sifat radio yang auditif, maka media ini sangat mudah untuk ditemukan diberbagai temapt, radio sangat mudah untuk dimiliki oleh siapapun, murah harganya, danmudah untuk dibawa kemana-mana.

Menurut Peter Salim radio adalah berita yang disiarkan melalui radio atau usaha suatu penyiaran berita melalui radio. Radio adalah salah

satu jenis jenis media massa (mass media), yakni sarana atau saluran

komunikasi massa (channel of communication). Seperti halnya surat kabar,

majalah atau televisi. Media radio dipandang sebagai kekuatan kelima

setelah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan surat kabar.34

Perkembangan radio dimulai dari penemuan phonograph

(gramofon), yang juga bisa digunakan memainkan rekaman yang ditemukan oleh Edison pada tahun 1877. pada saat yang besamaan James Clerk Maxwell dan Helmholtz Hertz melakukan eksperimen tentang elektromagnetik yang mempelajari tentang fenomena yang kemudian dikenal sebagai gelombang radio. Pada tahun 1896 Gugleilmo Marconi memanfaatkan kedua penemuan tersebut untuk dikembangkan kedalam sistem komunikasi melalui gelombang radio, usaha tersebut baru

menghasilkan sebuah pengiriman gelombang radio secara on and off

33

Jundah Sulaiman,Radio Sebagai Media Dakwah,dalam dakwahI,Jurnal Kajian Dakwah, Komunikasi dan Budaya,vol X,No.2 Jakarta:Fakultas Dakwah Dan Komunikasi,UIN Jakarta

(nyala dan mati)35. Marconi menciptakan wireless telegraph yang menggunakan gelombang radio untuk membawa pesan dalam bentuk kode morse. Setelah itu Marconi mendirikan perusahaan pengirm pesan kedatangan dan keberangkatan kapal, mendirikan stasuin pemancar, dan bahkan mendirikan pabrik perakit dan perlengkapan radio. Pada tahun 1913 Marconi mendominasi bisnis radio di Eropa dan Amerika Serikat.36

Adapun sifat radio siaran adalah a. Auditif

Yang dimaksud dengan sifat auditif adalah:Bahwa keberadaan siaran radio hanya untuk didengar.Siaran yang sampai ketelingapendengarpun hanya sepintas lalu saja.Pendengar yang tidak mengerti suatu uraian diradio siaran,tidak mungkin meminta kepada penyiar untukmengulanginya lagi.Sebab itupun tidak melihat penyiar dan siaran berlalu seperti angina.Baru saja siaran itu tiba ditelinga pendengar.Ketika pendengar barusaja menggingat dan memahami apa yang baru saja diterimanya,sudah datang kalimat lain

b. Gangguan

Sebagai sebuah media massa,radio tidak luput dari kekurangan yaitu memungkinkan terjadinya gangguan.Beberapa kemungkinan gangguan ini adalah antara lain gangguan factor bahasa,gangguan factor chanel,gangguan factor mekanik.

34

Asep Syamsul M. Romli,Broadcast Journalism,Bandung:Yayasan Nuansa

Cendikia,2004 h. 46

35

Muhamad Mufid,Komunikasi dan Regulasi Penyiaran,Prenada Media,Jakarta 2005 h. 32

36

c. Inti

Penyiar radio, penceramah, ataupun penghibur seakan berada ditengah-tengah pendengar, seolah-olah diantara mereka terjadi pershabatan akrab dan intim. Sapaan, canda, gurau, uraian petunjuk pada

momen-momen tertentu.37

4. Sejarah Perkembangan Radio di Indonesia

Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum menjadi media komunikasi massa seperti dewasa ini. Menurut David C. Philips, Jhon Morgan dan Earl H. Ryan dalam Introduction to radio and television, dijelaskan bahwa penemuan bagi kemajuan radio berkat ketekunan tiga orang cendikiawan muda.

Di Indonesia, radio pertama kali di perkenalkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1920, yakni ketika pecah revolusi fisik. Mendengarkan radio luar negeri secara sembunyi-sembunyi, sehingga mereka mengetahui bahwa Jepang sudah menyerah pada sekutu pada

tanggal 14 Agustus 1945.38 Perkembangan radio siaran di Indonesia

dimulai dari masa penjajahan Belanda, Penjajahan Jepang, zaman kemerdekaan, dan zaman Orde Baru.

Pada zaman Belanda radio siaran yang pertama di Indonesia yang

bernama Netherlands Indie-Hindia Belanda ialah sebuah radio yang

bernama Bataviase Radio Vereniging atau disingkat BRV yang didirikan

37

Asep Kurniawan, Komunikasi & Penyiaran Islam, Benang Merah Press: Bandung , 2004. h.46

38 ibid

pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat Indonesia masih di jajah oleh Belanda dan radio tersebut berstatus swasta. Dengan bedirinya radio BRV membuat daerah-daerah mendirikan badan-badan radio seperti di kota Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya.39

Setelah bebrapa kemudian, beberapa perkumpulan masyarakat radio Belanda dan masyarakat pribumi terbentuk pada tahun 1934 sebuah radio komunitas yang diberi nama Netherlandsche Indische Radio Omroep Maataschappij atau di singkat dengan NIROM. Menurut situs resmi

Organisasi Radio Amatir Indonesia (www.oraripusat.net) pendirian

NIROM ridak lepas dari peran Prof. Dr. Ir. Komans (Netherlands) dan Dr. Ir. De Goot (Batavia) pada tahun 1925 yang telah berhasil melakukan komunikasi radio dengan menggunakan stasiun relai di Malabar.40

Ketika Belanda menyerah dari Jepang pada tanggal 8 Maret 1942 sebagai konsekuensinya radio yang tadinya bersifat perkumpulan swasta di

nonaktifkan dan siurus oleh jawatan khusus yang bernama Hoso Kanri

Kyoku sebagai radio siaran pusat yang berdomisili di daerah Jakarta dan mempunyai cabang dengan nama yang sama didaerah Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang.

Dengan berdirinya radio Hoso Kanri Kyoku rakyat hanya boleh

mendengarkan siaran radio tersebut dan tidak boleh mendengarkan radio manapun. Namun dikalangan pemuda ada yang rela mempetaruhkan jiwanya untuk.

39

Pembacaan teks proklamasi yang disampaikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta tidak dapat disiarkan oleh radio karena pada masa tersebut radio masih dikuasai oleh Jepang. Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia baru dapat disiarkan pada pukul 19:00 dalam bentuk bahasa Indonesia dan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan hanya dapat didengarkan oleh masyarakat Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 1945 naskah bersejarah tersebut baru bisa di kumandangkan keseluruh Nusantara yang disambungkan ke radio lokal dengan gelombang transmiter milik Kantor Pusat Telegrap. Pada saat yang sama tercatat pula

bahwa seorang radio amatir Gunawan YBطBD yang memancarkan naskah

kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan perangkat pemancar radio revolusioner yang sederhana dan buatan sendiri.41 Tak lama kemudian di

buat pemancar gelap radio siaran dengan Stasiun Call ”Radio Indonesia Merdeka”. Dari sinilah wakil presiden Bung Hatta beserta pemimpinnya menyampaikan pidatonya melalui radio siaran yang ditujukan kapada masyarakat.42

Pada tahun 1966 RRI adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai oleh dan dimiliki oleh pemerintah. Peran dan fungsi radio tersebut ditingkatkan. Selain berfungsi sebagai media hiburan dan informasi, radio RRI manyajikan acara pendidikan dan persuasi. Berjalannya waktu siaran radio di Indonesia mengalami kepesatan yakni dengan adanya radio amatir dengan seperangkat alat pemancar radio yang

40

digunakan oleh penggemar radio amatiran dengan jalur Two Way Traffic (komunikasi dalam bentuk percakapan). Pada tanggal 11 September 1945 para pemimpin radio mengadakan pertemuan dan menetapkan sebagai hari jadi RRI bukan hari Radio.43

5. Radio Sebagai Media Dakwah

Pada tahun 1985 Guaghelmo Marconi menemukan adanya gelombang elektro magnetik yang tak nampak oleh mata dan bergerak melalui udara dengan kecepatan suara. Gelombang tersebut dimanfaatkan untuk mengirim tanda-tanda yang lintasannya sangat jauh tanpa harus melalui saluran kawat. Radio merupakan media komunkasi yang dipergunakan untuk mengirim sebuah pesan jarak jauh yang ditangkap

oleh sekelompok orang yang mendengarkan melalui pemancar.44

Dalam penyampaian dakwah, radio memiliki peranan yang sangat penting, karena radio yang sifatnya auditif. Dengan adanya pesawat radio dapat menjangkau mad’unya dalam jarak yang jauh dan luas. Kelebihan dakwah melalui radio terletak pada efektifitas dan efisiensi dalam berdakwah. Dalam kamus telekomunikasi media adalah sarana yang digunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan pesan kepada komunikan yang tempatnya jauh dalam jumlah yang banyak yang

41

Muhamad Mufid,Komunikasi dan Regulasi Penyiaran h.35

42

Elvinaro Ardiyanto dkk,Komunikasi Massa,simbiosa,h35

43

Eva Arifin,Praktek Siaran Radio,Diktat kuliah Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Jakarta h.25

44

digunakan sebagai alat bantu untuk berkomunikasi dalam bentuk dan jenis yang beragam.45

Menurut Hamzah Ya’kub media dakwah dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu :

a. Lisan merupakan wasilah dakwah yang paling sederhana

menggunakan lidah dan suara, dakwah dalam wasilah ini dapat berbentuk pidato, ceramah, bimbingan, penyuluhan, kuliah, dll.

b. Tulisan.

c. Lukisan berupa gambar karikatur.

d. Audio Visual yaitu alat dakwah yang digunakan dengan indera

pendengar atau indera penglihatan.

e. Akhlak

Dalam ajaran Islam dakwah dapat dilakukan dengan tiga bentuk

yaitu dengan bil-lisan, bil-hal, dan bil-qolam. Dakwah tidak hanya

dilakukan diatas mimbar melainkan dapat dilakukan dengan media massa salah satunya radio. Banyak media massa yang digunakan untuk berdakwah seperti surat kabar, televisi, majalah, jurnal, dll

Dokumen terkait