• Tidak ada hasil yang ditemukan

PATROLI PROVOS POLRI 1. PENDAHULUAN

3. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Standar Operasi Prosedur patroli Provos ini meliputi prosedur pelaksanaan patroli pada mako Polri dan kediaman pejabat Polri / VIP berdasarkan pengamanan perimeter sasaran patroli.

4. PENGERTIAN.

a. Standar Operasional Prosedur adalah standar prosedur yang harus dipedomani dan dilakukan oleh seorang petugas dalam menjalankan pekerjaannya, agar pekerjaan yang dilakukan mencapai tujuan yang diharapkan.

b. Patroli adalah suatu bentuk kegiatan bergerak dari suatu tempat ke tempat tertentu yang dilakukan oleh anggota Provos Polri yang bertujuan mencegah terjadinya suatu tindak kriminal atau gangguan keamanan di lingkungan mako Polri atau kediaman pejabat Polri.

c. Patroli jalan kaki adalah kegiatan patroli yang dilksanakan dengan cara berjalan kaki.

d. Patroli bermotor adalah patroli yang dilaksanakan dengan cara menggunakan kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4.

e. Free zone area / daerah bebas adalah area di sekitar mako Polri (di luar pagar) yang masih menjadi wilayah publik antara lain jalan raya sekeliling mako Polri, tempat parkir dan pedagang kaki lima serta lalu lalang pejala kaki.

f. Controlled zone area adalah area halaman mako Polri yang masih menjadi wilayah publik terbatas namun untuk memasukinya harus melewati pemeriksaan dan persyaratan terlebih dahulu.

g. Limited zone area adalah wilayah didalam gedung / kantor dimana yang bisa masuk adalah orang-orang tertentu yang terkait dengan tempat kerjanya atau masyarakat yang berkepentingan dengan pelayanan kepolisian.

h. Restricted zone area adalah wilayah terlarang bagi orang siapa saja kecuali yang berwenang memasuki.

5. PELAKSANAAN.

a. Bentuk kegiatan:

Bentuk kegiatan Patroli Provos adalah patroli jalan kaki, patroli bersepeda dan berkendaraan R2/R4.

b. Petugas:

Patroli dilaksanakan oleh Unit Provos Polri dengan berseragam lengkap. c. Kualifikasi petugas patroli :

1) Komunikasi sosial;

2) Tindakan pertama di tempat kejadian perkara; 3) Pengumpulan bahan keterangan;

4) Tindakan represif terbatas (awal); 5) Teknik pemeriksaan fisik;

6) Teknik pengamatan; 7) Teknik patroli.

d. Prinsip:

Petugas patroli harus memegang prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Kecermatan;

2) Kewaspadaan; 3) Koordinatif; dan 4) Pencegahan. e. Tujuan: :

1) Menunjukkan kesiap siagaan dalam pengamanan Mako dan kediaman pejabat Polri / VIP;

2) Pencegahan bertemunya niat dan kesempatan (timbulnya berbagai hazard);

3) Memberikan rasa aman, dan perlindungan dari berbagai ancaman kejahatan di lingkungan mako Polri dan kediaman pejabat Polri; dan

4) Meningkatkan profesionalisme anggota Provos dalam melaksanakan tugas patroli.

f. Sasaran wilayah patroli :

1) Free Zone Area yaitu Area lingkungan sekitar mako (diluar pagar)

dalam radius 3 – 5 meter dari pagar mako, atau disebut juga public area.(jalan raya, perparkiran kendaraan bermotor, pedagang kaki lima, trotoar tempat lalu lalang masyarakat).

2) Controlled Zone Area yaitu Area publik didalam pagar Mako

namun untuk dapat masuk kedalamnya harus melalui pemeriksaan petugas (halaman mako, tempat parkir).

3) Limited Zone Area yaitu area didalam gedung / mako Polri

dimana yang bisa masuk adalah orang-orang terbatas berdasarkan kepentingan .

4) Restricted Zone Area yaitu area / ruangan yang terlarang bagi

semua orang, kecuali atas persetujuan dari yang berwenang atas ruangan itu.

g. Sasaran ancaman patroli :

1) Faktor Korelatif Kriminogen ; Pedagang kaki lima, Perparkiran umum dan anggota , Sentra Pelayanan Polri, Ruang Tahanan, Pintu-pintu masuk ke Mako/gedung Polri, Sentral aliran listrik.

2) Police Hazard ; Kumpulan masyarakat yang memerlukan pelayanan Polisi, Kelengahan petugas penjaga pintu masuk, Lemahnya sistem pengamanan pintu-pintu masuk mako / gedung kantor Polisi,

3) Ancaman Faktual ; bencana kebakaran, sabotase, pencurian, pengrusakan, dan kejahatan lainnya termasuk ancaman bom.

h. Pelaksanaan:

1) Tahap persiapan.

a) Membuat surat perintah patroli;

b) Menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa (Senpi, borgol, pentungan, lampu senter, kendaraan patroli bila patroli berkendaraan, alat tulis);

c) Mengecek kerapian dan sikap tampang;

d) Pemberian arahan / APP berkaitan dengan rute patroli, cara bertindak dan hal-hal yang perlu diperhatikan;

e) Mengetahui nomor-nomor telpon penting yang perlu segera dihubungi bila mengetahui keadaan darurat/emergency ( Pemadam kebakaran, PLN, Denma Mabes, Ksatuan kewilayahan terdekat); dan

f) Mengetahui letak / posisi alat penyelamatan darurat ( tangga darurat, tabung pemadam, saklar listrik, hidrant dll).

2) Tahap pelaksanaan patroli.

a) Patroli Mako / kantor polisi.

(1) Sasaran Free zone area.

(a) Petugas patroli dapat melaksanakan jenis patroli yang dipilih (jalan kaki, bersepeda atau bermotor).

(b) Petugas patroli minimal 2 orang, bersama menjelajahi menuju kearah free zone area atau mengelilingi area diluar pagar mako yang menjadi sasaran patrolinya.

(c) Petugas berjalan dengan tingkat pengamatan yang tinggi dan jeli untuk melihat hal-hal yang mencurigakan.

(d) Memberikan teguran atau arahan kepada masyarakat bila ditemukan parkir tidak tertib atau aktifitas lain yang berada didekat pagar mako dan dipandang dapat mengganggu ketertiban keamanan.

(e) Melarang pedagang kaki lima yang menggelar dagangan dekat atau menempel dengan pagar mako.

(f) Sesekali petugas dapat berkomunikasi dengan masyarakat disekitar mako untuk mencari informasi atau menanyakan hal-hal yang ada saat itu terkait dengan keamanan.

(g) Sesekali berhenti untuk beberapa saat di tempat tertentu yang diangap rawan ( terutama malam hari) untuk memastikan aman dari adanya ancaman.

(h) Petugas singgah pada pos-pos penjagaan pintu masuk mako, dan berkoordinasi dengan petugas jaga untuk meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan.

(i) Petugas mencatat informasi yang diperoleh selama patroli baik yang diterima dari masyarakat atau yang ditemukannya sendiri. (j) Segera mengambil tindakan pertama bila

menemukan hal-hal yang mencurigakan dan melaporkan kepada atasan untuk meminta bantuan.

(k) Petugas kembali dari patroli dan menginformasikan hasil patrolinya kepada petugas patroli berikutnya.

(2) Sasaran Controlled zone area.

(a) Patroli pada controlled zone area dilakukan dengan cara berjalan kaki atau bersepeda, dengan jumlah minimal 2 anggota.

(b) Petugas patroli menelusuri setiap halaman / jalan/ lorong di sekitar gedung mako Polri terutama yang diperkirakan berpotensi menjadi sumber kerawanan ( tempat parkir, area dilokasi berbahaya Pompa bensin, gardu diesel listrik, gudang senjata ).

(c) Mengamati dan mengawasi hal-hal yang mencurigakan dan mengambil tindakan pencegahan bila diperlukan.

(d) Mendatangi kerumunan orang pada tempat-tempat pelayanan polri, atau fasilitas umum lainnya (kantin, tempat istirahat sopir, mesjid). (e) Melakukan tindakan penertiban bila

menemukan indikasi ketidak tertiban atau menimbulkan gangguan / kerawanan.

(f) Petugas mengontrol pintu-pintu masuk (gerbang) Mako dan mengingatkan petugas jaga markas untuk meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan keluar masuknya masyarakat .

Pada malam hari memastikan pintu-pintu masuk mako sudah terkunci dengan baik, kecuali pintu gerbang utama mako.

(g) Mencatat temuan-temuan patroli untuk dilaporkan kepada atasan.

(h). Petugas melakukan komunikasi dan menanyakan kepentingan orang-orang yang dicurigai yang berada dilingkungan mako, dan bila perlu memeriksa barang bawaannya dan mengamankan jika patut diduga sebagai orang yang tidak berkepentingan.

(i) Petugas memeriksa sistem pengamanan pintu-pintu pagar masuk gedung mako dalam kondisi baik atau tidak.

(j) Pada malam hari patroli pada tempat-tempat yang gelap (kurang penerangan) perlu lebih mendapat perhatian.

(3) Sasaran Limited zone area.

(a) Patroli dilaksanakan dengan menggunakan metode berjalan jalan kaki, minimal 2 orang berjalan bersama-sama.

(b) Petugas patroli berjalan menelusuri lorong-lorong didalam gedung / perkantoran mako Polri.

(c) Petugas patroli memeriksa tempat-tempat yang rawan dimanfaatkan tempat sabotase ( pot bunga, tempat sampah, panel-panel listrik termasuk ruang kosong dibawah tangga).

(d) Petugas patroli wajib mengingatkan para penghuni ruangan untuk mencabut / mematikan alat-alat elektronik, alat masak dan sebagainya sebelum pulang kantor untuk mencegah kebakaran.

(e) Mengambil tindakan pertama bila menemukan kerawanan yang menimbulkan ketidak tertiban atau gangguan.

(f) Melarang dan memerintahkan keluar orang-orang/ masyarakat yang tidak mempunyai tanda pengenal masuk berkeliaran didalam gedung/kantor polisi, termasuk pedagang-pedagang yang menjual dagangan secara terselubung.

(g) Mendata dan mengawasi petugas kebersihan bila bekerja pada malam hari.

(h) Petugas patroli mengontrol sistem keamanan pintu-pintu masuk gedung Polri, dan mengingatkan petugas jaga/piket agar melarang orang-orang yang tidak berkepentingan masuk kedalam gedung.

(i) Pada malam hari petugas patroli wajib memeriksa pintu-pintu ruangan sudah terkunci atau belum.

(j) Mencatat temuan-temuan yang didapatkan selama patroli

(k) Segera melaporkan kepada atasan jika menemukan keadaan yang memerlukan perhatian pimpinan

(4) Sasaran Restricted zone area.

(a) Patroli dilakukan dengan metode berjalan kaki, oleh minimal 2 orang petugas.

(b) Patroli melakukan pengawasan dengan sasaran kantor / ruangan penting (ruang pimpinan, ruang sandi, ruang gudang senjata, ruang tahanan, ruang keuangan/ brankas, ruang operator sistem jaringan komputer, ruang arsip).

(c) Petugas patroli melarang atau mencegah orang-orang yang tidak berkepentingan yang akan memasuki ruang tersebut huruf b.

(d) Petugas patroli melakukan pengawasan dan pemeriksaan tempat-tempat yang rawan sabotase (tempat sampah, pot bunga, pojokan dibawah tangga, kotak sampah ).

(e) Pada malam hari petugas patroli wajib memeriksa dengan teliti dan memastikan bahwa ruangan-ruangan tersebut telah terkunci dengan baik.

(f) Mencatat semua hasil patroli, terutama bila menemukan hal-hal menonjol.

(g) Melaporkan segera kepada atasan apabila menemukan hal-hal yang penting untuk segera ditindak lanjuti.

b) Patroli kediaman / rumah tempat tinggal VIP pejabat Polri. (1) Patroli ditujukan kepada rumah tempat tinggal

pejabat Polri / VIP dengan metode gabungan yaitu dengan patroli berkendaraan roda 4/ roda 2 dan dilanjutkan patroli berjalan kaki.

(2) Petugas patroli minimal 2 orang petugas, secara bergantian.

(3) Petugas patroli menuju ke kediaman pejabat Polri melalui jalan terdekat, sambil melakukan pengamatan di sekelilingnya.

(4) Petugas patroli melakukan pengawasan dan pemeriksaan lingkungan tempat tinggal pejabat Polri / VIP.

(5) Petugas patroli berkoordinasi dengan petugas piket jaga kediaman / ajudan untuk mengingatkan pengamanan terhadap kerawanan yang mungkin timbul.

(6) Kedatangan Petugas patroli tidak boleh menimbulkan kegaduhan di sekitar tempat tinggal pejabat/VIP apalagi dapat mengganggu masyarakat sekitarnya. (7) Petugas patroli dengan berjalan kaki mengitari rumah

pejabat dan memeriksa tempat-tempat yang dianggap rawan untuk sabotase, terutama malam hari.

(8) Petugas melakukan teguran dan tindakan disiplin bila menemukan adanya pelanggaran disiplin petugas piket jaga kediaman pejabat Polri/ VIP.

(9) Petugas patroli dapat menulis / mencatat pada buku mutasi petugas piket jaga kediaman pejabat / VIP tentang situasi terakhir saat dilakukan patroli, serta atensi yang perlu dilakukan oleh petugas piket saat itu.

10) Petugas patroli mencatat temuan-temuan yang didapatkan saat patroli dan melaporkan kepada atasan.

c) Hal-hal khusus yang perlu diperhatikan oleh petugas patroli selama melaksanakan patroli :

(1) Petugas patroli selalu berpenampilan bersih, rapi dan simpatik.

(2) Bersikap tegas tetapi sopan.

(3) Tetap memperhatikan keselamat dan keamanan pribadi.

(4) Disiplin dalam menggunakan senjata api yang dipercayakannya.

(5) Bersemangat dan berdedikasi tinggi menjalankan tugas patroli.

(6) Sensitif terhadap kerawanan yang ada disekitar objek patroli.

(7) Membudayakan pembuatan laporan hasil patroli.

2) Tahap pengakhiran.

a) Setelah kembali dari patroli petugas wajib memeriksa kembali perlengkapan yang dibawa.

b) Petugas yang kembali dari patroli mengisi buku mutasi hasil pelaksanaan patroli dan membuat laporan hasil patroli.

c) Memberikan masukan informasi kepada petugas patroli yang akan bertugas kelanjutan hal-hal yang perlu mendapat pengawasan dari hasil patroli sebelumnya.

d) Melaporkan kepada atasan tentang hasil patrolinya.

Dokumen terkait