• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Tentang Pembelajaran Pengembangan Diri 1.Pengertian Pembelajaran Pengembangan Diri 1.Pengertian Pembelajaran Pengembangan Diri

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Pengembangan Diri bagi Anak Tunagrahita Ringan Tunagrahita Ringan

Pengembangan diri atau bina diri bagi anak tunagrahita ringan

memberikan berbagai ketrampilan dan kecakapan bagi anak tunagrahita

agar mampu melaksanakan berbagai kegiatan sehari-hari secara mandiri.

Ketrampilan yang terdapat dalam pembelajaran pengembangan diri atau

bina diri memiliki cakupan yang luas. Ruang lingkup pembelajaran

pengembangan diri atau bina diri menurut Depdiknas dalam Muh. Basuni

(2012: 5) terdiri dari membersihkan dan merapikan diri, kebersihan

lingkungan dan kesehatan, berbusana, makan dan minum, dan

menghindari bahaya. Kajian lebih lanjut mengenai ruang lingkup

pembelajaran pengembangan diri yang meliputi membersihkan dan

merapikan diri, berbusana, makan dan minum, dan menghindari bahaya

akan dikaji sebagai berikut.

a. Membersihkan dan merapikan diri

Membersihkan dan merapikan diri menjadi hal yang penting dalam

pembelajaran pengembangan diri bagi anak tunagrahita ringan.

Kebersihan diri merupakan salah satu cara menjaga kesehatan badan.

17

tunagrahita ringan. Selain hal tersebut, ketika bersosialisasi dengan

lingkungan masyarakat kerapian dan kebersihan diri dibutuhkan agara

anak tunagrahita tidak dikucilkan dan dihargai oleh masyarakat.

Menurut Maria J. Wantah (2007:39) kegiatan- kegiatan yang termasuk

dalam kebersihan dan kerapian diri meliputi mencuci tangan atau kaki,

menggosok gigi, mandi, mencuci dan menyisir rambut, toiled training, dan merias diri.

b. Berbusana

Pada kegiatan berbusana ini anak tunagrahita diberi latihan atau

ketrampilan mengenai cara menggunakan, memakaisegala bentuk

pakaian. Pada aspek berbusana ini merupakan salah satu pemenuhan

kebutuhan pokok manusia yaitu menggunakan pakaian dalam

kehidupan sehari-hari.

Menurut Maria J. Wantah (2007:39) berbusana meliputi menggunakan

pakaian dalam, pakaian luar, berkaos kaki, menggunakan sepatu, dan

sandal.

c. Makan dan minum

Makan dan minum merupakan salah satu ketrampilan yang harus

diberikan dan harus dikuasai oleh anak tunagrahita kategori ringan.

Makan dan minum merupakan kebutuhan pokok bagi manusia tak

terkecuali oleh anak tunagrahita ringan. Sehingga kemampuan makan

18

untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan mandiri dalam kehidupan

sehari-hari.

d. Menghindari bahaya

Anak tunagrahita perlu diberikan latihan untuk menghindari dari

bahaya dengan menjaga keselamatan diri. Kemampuan menghindari

dari bahaya sangat penting untuk dilatihkan kepada anak tunagrahita

ringan mengingat salah satu karakteristiknya adalah kemampuan

pengarahan diri yang rendah. Kemampuan pengarahan diri yang

rendah dikhawatirkan anak kurang mampu menghindar apabila bahaya

terjadi. Hal-hal berbahaya yang perlu dihindari antara lain bahaya

listrik, bahaya api, bahaya benda runcing atau tajam, bahaya lalu lintas,

bahaya binatang tertentu, bahaya peristiwa atau bencana alam.

Ruang lingkup pembelajaran pengembangan diri menurut Astati (tanpa

tahun: 9) meliputi merawat diri, mengurus diri, menolong diri,

komunikasi, sosialisasi, penggunaan waktu luang, ketrampilan sederhana.

Beberapa ruang lingkup pembelajaran pengembangan diri yang terdiri dari

merawat diri, mengurus diri, menolong diri, komunikasi, sosialisasi,

penggunaan waktu luang, ketrampilan sederhana akan dikaji sebagai

berikut.

a. Merawat diri

Merawat diri merupakan salah satu kegiatan memenuhi kebutuhan

19

kegiatan merawat diri meliputi makan dan minum, pemeliharaan

kebersihan badan, dan memelihara kesehatan

b. Mengurus diri

Kegiatan mengurus diri meliputi kegiatan berpakaian dan berhias.

Ketrampilan mengurus diri akan sangat membantu bagi anak

tunagrahita ringan untuk bersosialisasi. Apabila anak tunagrahita

ringan memiliki kemampuan mengurus diri dalam hal ini berpakaian

dan berhias yang baik tentu akan dapat diterima oleh masyarakat di

lingkungan sekitar dengan baik ketika bersosialisasi.

c. Menolong diri

Menolong diri merupakan kegiatan yang hampir serupa dengan

menghindar dari bahaya dan menjaga keselamatan. Kegiatan menolong

diri antara lain menghindari dan menjaga keselamatan dari bahaya

listrik, bahaya api, bahaya benda runcing atau tajam, bahaya lalu lintas,

bahaya binatang tertentu, bahaya peristiwa atau bencana alam.

d. Komunikasi

Kemampuan berkomunikasi digunakan untuk menyampaikan

maksud dari seseorang kepada orang lain. Melalui komunikasi yang

baik anak tunagrahita dapat bersosialisasi dengan lingkungannya.

Menurut Astati (tanpa tahun: 9) komunikasi meliputi komunikasi

20 e. Sosialisasi

Kemampuan bersosialisasi menjadi salah satu ketrampilan yang

penting untuk dimiliki anak tunagrahita ringan. Kemampuan

bersosialisasi yang baik dipengaruhi dari kemampuan berkomunikasi,

merawat diri dan kemampuan lainnya yang dikembangkan dalam

pembelajaran pengembangan diri. Kegiatan sosialisasi meliputi

pergaulan di lingkungan keluarga, teman dan masyarakat, penggunaan

fasilitas umum.

f. Penggunaan waktu luang

Ketrampilan penggunaan waktu luang diberikan karena anak

tunagrahita ringan kurang mampu untuk mengarahkan diri. Anak

diberikan ketrampilan sehingga menumbuhkan kebiasaan -kebiasaan

yang baik dalam kegiatan sehari-hari. Penggunaan waktu luang

meliputi bermain bersama teman, rekreasi.

g. Ketrampilan sederhana

Ketrampilan sederhana dalam pembelajaran pengembangan diri

meliputi tugas di lingkungan rumah. Anak tunagrahita diberikan

ketrampilan untuk melaksanakan tugas rumah yang bersifat sederhana.

Tugas rumah tersebut antara lain menyapu, mencuci peralatan makan,

melipat baju, dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa ruang lingkup pembelajaran pengembangan

diri yang sudah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa antara kegiatan satu

21

ketrampilan komunikasi akan menunjang dan sangat berpengaruh pada

kegiatan sosialisasi. Ketrampilan tersebut antara lain, kemampuan

komunikasi akan menunjuang kemampuan sosialisasi di lingkungan

masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam pembelajaran

pengembangan diri antara lain kegiatan yang berhubungan dengan

individu anak tunagrahita ringan sendiri dan kegiatan yang berhubungan

antara individu tunagrahita ringan dengan lingkungan masyarakat sekitar.

Ketrampilan yang berhubungan dengan individu tunagrahita ringan

meliputi merawat diri (membersihkan diri, mandi, menggossok gigi,

makan-minum), kegiatan mengurus diri (berbusana, berhias), kegiatan

menolong diri (menghindari dari bahaya bahaya listrik, bahaya api, bahaya

benda runcing atau tajam, bahaya lalu lintas, bahaya binatang tertentu,

bahaya peristiwa atau bencana alam). Sedangkan, ketrampilan yang

berhubungan antara individu tunagrahita ringan dengan lingkungan

masyarakat meliputi ketrampilan komunikasi, sosialisasi, penggunaan

waktu luang, dan ketrampilan sederhana dalam keluarga.