• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI TENTANG WAKAF

D. Ruang Lingkup dan Program Kerja Yayasan

Berdasarkan dasar pendiriannya yaitu akta notaris Izzat Chanun Sukowijono, SH, Nomor 20, tanggal 18 Nopember 1995, bahwa ruang lingkup Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa adalah di bidang pendidikan, sosial, kemanusiaan dan keagamaan.70

1. Bidang Pendidikan.

1.1. Madrasah Diniyah At-Taqwa

Madrasah Diniyah At-Taqwa didirikan pada tahun 1990 oleh KH Irsyad dengan mengambil tempat di serambi masjid At-Taqwa. Tujuan awal didirikannya Madrasah Diniyah ini adalah sebagai sarana pendidikan keislaman tingkat dasar yang hanya mengajarkan baca tulis al-Qur’an saja,

69

Berdasarkan data Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah At-Taqwa Pinang. h.2

70

Akta Notaris Izzat Chanun Sukowijoyo, SH Nomor 20, Tentang Pendirian Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa. Tanggal 18 Nopember 1995. h.3

namun juga didalamnya terdapat kurikulum pendidikan keislaman yang lebih luas.

Jadi madrasah diniyah At-Taqwa ini merupakan lembaga pendidikan pelengkap dari lembaga pendidikan yang sudah ada yaitu majlis ta’lim Miftahus Shudur yang dirasakan kurang karena hanya mengajarkan baca tulis al-Qur’an. Dalam madrasah diniyah ini diajarkan pula berbagai macam ilmu pengetahuan keislaman secara lebih luas diantaranya yaitu ilmu fikih, ilmu hadits, akidah akhlaq, sejarah Islam dan lain sebagainya.

Pada awal didirikannya madrasah diniyah ini hanya memiliki dua ruang kelas. Namun seiring berjalannya waktu sampai saat ini MD At-Taqwa ini telah memiliki empat ruang kelas yang sekaligus juga sebagai ruang kelas Madrasah Ibtidaiyyah, dengan jumlah murid sebanyak 40 siswa yang merupakan warga baik yang berlokasi dekat maupun yang jauh dari masjid. Sedangkan jumlah guru yang mengajar sejumlah 3 (tiga) orang guru dan waktu pembelajarannya adalah sore hari.71

1.2.Taman Kanak-Kanak (TK) At-Taqwa

Taman Kanak-Kanak (TK) At-Taqwa didirikan pada tahun 1996, tidak lama setelah terbitnya akta notaris pendirian Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa. Taman Kanak-Kanak ini didirikan dengan dasar Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan

71

Wawancara Pribadi dengan Arif Rahman, Ketua Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa. Tangerang. 15 September 2010

Kebudayaan Propinsi Jawa Barat Nomor : 1175/102.1/Kep./OT/96, tentang Pemberian izin pendirian Taman Kanak-Kanak (TK) At-Taqwa di Kelurahan Panunggangan Kecamatan Cipondoh Kodya Tangerang mulai tahun pelajaran 1996/1997.72

Taman Kanak-kanak Taqwa ini didirikan dibelakang masjid At-Taqwa, sedangkan maksud didirikannya TK ini adalah sebagai wadah pendidikan dasar bagi anak-anak disekitar lokasi masjid terutama pendidikan dasar keislaman. Karena dirasakan oleh para nazhir akan pentingnya hadir sebuah lembaga pendidikan dasar Islam di daerah ini sebagai modal untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan akhlakul karimah bagi anak-anak yang berada di daerah sekitar lokasi wakaf yang merupakan daerah perkotaan.

Saat ini TK At-Taqwa memiliki 4 (empat) lokal/ruang belajar dengan jumlah siswa/i sebanyak 39 siswa dan jumlah pengajar sebanyak 5 (lima) orang guru kelas dan 3 (tiga) orang guru ekstra kurikuler, yang terdiri dari guru drumband, lukis dan menari.

Program kerja TK At-Taqwa adalah sebagai berikut : Program kerja jangka pendek :

1. Melaksanakan penerimaan murid baru pada setiap tahun ajaran baru.

72

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat Nomor : 1175/102.1/Kep/OT/96 Tentang Izin Pendirian TK. At-Taqwa

2. Mengirimkan pengurus yayasan, Kepala Sekolah dan Guru-guru untuk mengikuti penataran yang diloaksanakan oleh Dinas Pendidikan.

3. Mengadakan dan menyempurnakan alat-alat peraga dan bermain serta menyempurnakan tata ruang belajar yang sesuai dengan keadaan murid serta ketentuan yang berlaku.

4. Meningkatkan usaha kesehatan anak dengan hubungan Puskesmas, dokter serta psiolog.

5. Mengadakan perluasan kerjasama, baik dengan pemerintah maupun swasta, demi terwujudnya sekolah yang ideal.

6. Melaksanakan studi banding pada sekolah-sekolah lain demi meningkatkan kualitas sekolah.73

Program Jangka Panjang :

1. Menyempurnakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan, khususnya penggantian/perbaikan alat-alat sekolah dan untuk keperluan guru. 2. Membangun/memperluas areal sekolah.

1.3. Madrasah Ibtidaiyyah (MI) At-Taqwa

MI At-Taqwa didirikan pada tanggal 14 Juli 1996. Lembaga pendidikan inipun seperti halnya lembaga pendidikan lain yang ada di Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa didirikan dengan pertimbangan akan perlunya kehadiran lembaga pendidikan dasar yang bersifat islami yang didalamnya tidak hanya berisikan kurikulum/ materi pelajaran

73

umum seperti bahasa Indonesia, matematika, PPKn, IPA dan lain sebagainya, tetapi juga banyak dipelajari ilmu pengetahuan keislaman secara luas, seperti ilmu fikih, bahasa Arab, al-Qur’an hadits, akidah akhlaq dan sebagainya yang tidak terdapat pada sekolah-sekolah umum.

Program kerja MI At-Taqwa terbagi menjadi : Program Kerja Jangka pendek :74

1. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawanlebih dari 90 %. 2. Target pencapaian rata-rata nilai UASBN 4.0

3. 10 % lulusan dapat masuk di SMP/sederajat Negeri.

4. 50 % peserta didik mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.

5. 25 % peserta didik dapat menguasai kosa kata bahasa inggris dan bahasa arab.

Program Kerja Jangka Menengah :

1. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawanlebih dari 95 %. 2. Target pencapaian rata-rata nilai UASBN 6.0

3. 20 % lulusan dapat masuk di SMP/sederajat Negeri.

4. 75 % peserta didik mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.

74

Berdasarkan data Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah At-Taqwa Pinang. h.3-4

5. 50 % peserta didik dapat menguasai kosa kata bahasa inggris dan bahasa arab.

Program Kerja Jangka Panjang :

1. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 97 %. 2. Target pencapaian rata-rata nilai UASBN 7.0

3. 25 % lulusan dapat masuk di SMP/sederajat Negeri.

4. 90 % peserta didik mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.

5. 75 % peserta didik dapat menguasai kosa kata bahasa inggris dan bahasa arab.

2 Bidang Sosial Keagamaan 2.1 Kegiatan Takmir Masjid

Memperhatikan amanat undang-undang tersebut, maka selain kegiatan pelaksanan ibadah sholat,baik sholat lima waktu, sholat jum’at, shalat taraweih maupun sholat ied, ada banyak kegiatan yang berkaitan dengan takmir masjid merupakan kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin, baik yang bersifat harian, mingguan maupun bulanan, yaitu :

2.1.1. Pengajian tafsir Al-Qur’an untuk umum tiap hari ba’da subuh, diasuh oleh Ust. Badruddin dan Ust.H. Ahmad Hasanudin.

2.1.2. Pengajian bapak-bapak membahas kitab Shoheh Bukhori setiap malam Senin, diasuh oleh Ust. H. Ahmad Hasanudin.

2.1.3. Pengajian bapak-bapak membahas kitab Fathul Qorib (Fiqh) setiap malam Sabtu, diasuh oleh Ust. Badruddin.

2.1.4. Pengajian Ibu-ibu membahas Fiqh wanita setiap malam Jum’at dan malam Sabtu, diasuh oleh Ustd. Hj.Cicih Quraisyih, bertempat di majlis taklim Sirojul Banat (belakang masjid At-Taqwa)

2.1.5. Pengajian Ibu-ibu ceramah umum pada setiap hari Jum’at minggu ke-4 tiap bulan diasuh oleh Ustd. Hj.Cicih Quraisyih, bertempat di majlis taklim Sirojul Banat.

2.1.6. berbagai kegiatan peringatan hari besar Islam, baik peringatan maulid nabi, isro mi’roj dan lain sebagainya.75

2.2 Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh

Kegiatan bimbingan haji dan umroh awalnya dimotori oleh pendiri yayasan, yaitu KH. Irsyad . Mengingat beliau merupakan seorang tokoh ulama terkemuka dilingkungan sekitar Kecamatan Cipondoh dan sekitarnya, khususnya disekitar yayasan At-Taqwa dan memiliki banyak jama’ah yang diantara mereka ketika hendak menunaikan ibadah haji banyak yang membutuhkan bimbingan manasik haji dan bertanya atau bahkan meminta langsung bimbingan manasik haji tersebut kepada beliau, maka pada akhirnya KH. Irsyad memberanikan diri membuka sebuah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) pada tahun 1998, dan

75

Wawancara Pribadi dengan Arif Rahman, Ketua Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa. Tangerang. 15 September 2010

selanjutnya mendirikan sekretariat/kantor KBIH di belakang masjid At-Taqwa, diatas tanah pribadi KH Irsyad. Hal ini dikarenakan tanah wakaf yayasan dirasakan tidak dimungkinkan lagi untuk dibangun bangunan baru. Pendirian KBIH ini cukup wajar mengingat secara keilmuan beliau cukup mumpuni di bidang bimbingan manasik haji karena memang beliau pernah cukup lama menimba ilmu agama di pondok pesantren. Namun pada tahun 2007 beliau meninggal dunia karena sakit stroke, dan setelah meninggalnyapun kegiatan KBIH At-Taqwa ini tetap terus dilanjutkan oleh pengurus yayasan yang lain.

Saat ini KBIH At-taqwa setiap tahunnya memberangkatkan sekitar 90 jama’ah haji dan sekitar 200 orang jama’ah umroh dengan lima kali keberangkatan.76

3. Kegiatan produktif lainnya.

Salah satu permasalahan wakaf di Indonesia adalah pada umumnya wakaf masih dikelola secara konsumtif,dan masih jarang yang dikelola secara produktif, sehingga pemanfaatan hasil wakaf belum dapat meningkatkan kesejahteraan umat. Agar wakaf dapat meningkatkan kesejahteraan umat, maka diperlukan paradigma baru dalam hal pengelolaan wakaf.77

76

Ibid

77

Uswatun Hasanah, Strategi Pengelolaan Wakaf dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat, dalam Departemen Agama RI. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, Kumpulan Hasil Seminar Perwakafan (Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, 2004) h. 131

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam undang-undang wakaf pada pasal 43 ayat 2 disebutkan bahwa pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dilakukan secara produktif.78

Dalam rangka pengembangan wakaf itulah, maka kemudian nazhir wakaf Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa melihat suatu peluang pengembangan kegiatan yayasan. Dalam hal ini peluang dalam bidang biro perjalanan wisata yang banyak bermunculan, maka pengurus yayasan At-Taqwapun berinisiatif untuk membuka sebuah usaha biro perjalanan wisata yang sekaligus juga biro perjalanan haji dan umroh At-Taqwa.

Namun mengingat lokasi wakaf yayasan At-Taqwa yang tidak memungkinkan untuk ditambah bangunan baru, maka akhirnya diputuskan untuk menyewa sebuah tempat/ruko di daerah Bumi Serpong Damai, tepatnya di daerah Gading Serpong, yaitu Ruko Kristal II No. 40. Daerah tersebu dipilih mengingat wilayah tersebut merupakan kawasan bisnis yang berkembang pesat yang cukup prospektif untuk membuka suatu usaha.79

78

Departemen Agama, Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004, Tentang Wakaf (Jakarta, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2009) h. 22

79

Wawancara Pribadi dengan Arif Rahman, Ketua Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa. Tangerang. 15 September 2010

Dokumen terkait