• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

4. Ruang Pemanfaatan

Ruang pemanfaatan merupakan pengembangan dari blok pemanfaatan. Ruang pemanfaatan ini memiliki beberapa ruang seperti ruang perkebunan, ruang pertanian, ruang hutan konservasi. Ruang hutan konservasi merupakan ruang terbuka hijau yang berupa hutan, mengingat bahwa sebagian besar kawasan Desa Patengan berada pada kepekaan fisik erosi yang tinggi. Sehingga, kawasan dengan kepekaan erosi tinggi yang berupa ruang terbuka hijau dapat mencegah atau

mengurangi dampak bahaya erosi. Hal ini dilakukan guna memberikan nilai keamanan terhadap para wisatawan yang hendak datang untuk melakukan kegiatan wisata yang terdapat di Desa Patengan.

Ruang Penerimaan Ruang Wisata

Ruang Pelayanan Ruang Lainnya

Gambar 20 Diagram konsep ruang b. Konsep Sirkulasi

Konsep sirkulasi pada perencanaan ini berfungsi sebagai penghubung antar ruang yang terdapat dalam tapak serta akses menuju objek-objek wisata baik wisata utama ataupun pendukung. Konsep sirkulasi terbagi menjadi dua, yaitu (i) sirkulasi primer dan (ii) sirkulasi sekunder, dengan menggunakan jalur sirkulasi yang sudah ada. Hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan keadaan dan kondisi jalan yang ada, menjaga kelestarian lingkungan serta mempermudah para wisatawan. Diagram konsep sirkulasi dilihat pada Gambar 21.

(i) Sirkulasi Primer

Sirkulasi primer yang terdapat pada tapak mengikuti jalan utama pada kawasan Desa Patengan. Jalan utama dipilih sebagai sirkulasi primer karena jalan ini satu-satunya akses menuju Desa Patengan, serta kondisi jalan yang beraspal dan memiliki dua jalur, sehingga tidak menimbulkan konflik bagi para wisatawan yang menggunakan kendaraan roda dua, roda empat ataupun kendaraan pariwisata seperti bus. Selain itu, sirkulasi primer berfungsi sebagai penghubung antar ruang yang terdapat pada tapak.

(ii) Sirkulasi Sekunder

Sirkulasi sekunder merupakan penghubung antara sirkulasi primer dengan area yang terdapat pada tapak serta sirkulasi di dalam objek wisata. Jalan yang terdapat pada sirkulasi sekunder sama seperti sirkulasi primer, beraspal dan dalam kondisi baik. Sirkulasi sekunder ini bukan merupakan jalan utama Desa Patengan melainkan jalan untuk memasuki area yang ada dan juga merupakan akses langsung menuju objek wisata tersebut.

c. Konsep Aktivitas dan Fasilitas

Konsep aktivitas dan fasilitas menyesuaikan pada konsep ruang yang telah terbentuk. Konsep ruang yang dibagi sekaligus mengkonsepkan aktivitas yang terdapat dalam ruang tersebut. Aktivitas pada ruang wisata lebih didominasi oleh kegiatan-kegiatan wisata dan aktivitas pada ruang pelayanan diperuntukan aktivitas yang santai dan tenang. Sedangkan, fasilitas pada kawasan ini disediakan

untuk mendukung aktivitas-aktivitas yang ada pada setiap ruang tersebut. Fasilitas yang dibuat akan mendukung kegiatan wisata utama dan wisata pendukung, kegiatan pada ruang pelayanan serta ruang penerimaan.

Ruang Penerimaan Ruang Wisata

Ruang Pelayanan Ruang Lainnya

Sirkulasi Primer Sirkulasi Sekunder

Gambar 21 Diagram konsep sirkulasi

Perencanaan Lanskap Rencana Ruang, Aktivitas dan Fasilitas

Mengacu pada konsep ruang yang telah disusun sebelumnya, rencana ruang yang ada dibagi menjadi tiga, yaitu ruang inti, ruang pemanfaatan dan ruang lainnya. Lalu, dari ruang-ruang yang telah direncanakan, selanjutnya akan dibagi lagi menjadi sub-area guna mempermudah dalam menentukan aktivitas dan fasilitas yang telah direncanakan. Pengembangan rencana ruang, aktivitas dan fasilitas dilakukan untuk mengembangkan kawasan serta objek-objek wisata agar lebih produktif kedepannya. Komposisi pembagian ruang, aktivitas dan fasilitas dapat dilihat pada Tabel 35.

1) Ruang wisata

Ruang wisata merupakan ruang untuk kegiatan wisata, sehingga segala bentuk aktivitas dan fasilitas yang telah direncanakan pada ruang wisata guna meningkatkan dan mengoptimalkan objek-objek wisata yang ada. Ruang wisata terbagi menjadi dua area, yaitu area wisata utama dan area wisata pendukung.

a) Area wisata utama merupakan area terjadinya kegiatan wisata utama yaitu agrowisata Perkebunan Teh Rancabali. Aktivitas yang ada pada ruang wisata utama merupakan aktivitas utama pada ruang wisata, selain itu aktivitas yang di tawarkan pada ruang wisata utama menyesusaikan dengan kegiatan wisata pada agrowisata Perkebunan Teh Rancabali.

b) Area wisata pendukung merupakan area untuk mendukung ruang wisata utama. Ruang wisata pendukung berisi objek-objek wisata yang memiliki hubungan dengan objek wisata di ruang wisata utama. Aktivitas yang ada dalam ruang ini menyesuaikan dengan aktivitas wisata yang ditawarkan sebelumnya, namun perbedaannya terdapat beberapa aktivitas yang dapat mendukung wisata utama.

2) Ruang penerimaan

Ruang penerimaan merupakan area yang berfungsi sebagai pintu masuk dan memberi kesan penyambutan pada wisatawan yang datang berkunjung dengan luas area 26 m2. Pemilihan posisi ruang penerimaan dipilih berdasarkan akses jalan utama yang paling sering dilalui oleh kendaraan umum serta memanfaatkan ruang-ruang yang kosong atau tak tertata, agar mendapat perhatian dan menambah pemasukan bagi masyarakat sekitar. Ruang penerimaan memberikan informasi - informasi awal dalam bentuk papan informasi tentang objek wisata yang terdapat di Desa Patengan, khususnya yang berada di ruang inti untuk para wisatawan yang akan berwisata.

3) Ruang pelayanan

Ruang pelayanan merupakan ruang yang memberikan pelayanan demi kenyamanan para wisatawan yang datang untuk berwisata. Ruang pelayanan ini diperuntukan untuk para wisatawan yang ingin mencari informasi tentang ruang wisata atau objek wisata yang terdapat pada kawasan Desa Patengan. Selain itu, ruang pelayanan ini memiliki fasilitas untuk beristirahat, seperti penginapan dan rumah makan serta fasilitas untuk berbelanja atau tempat menjual buah tangan dari kawasan Desa Patengan. Ruang pelayanan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu area pelayanan utama dan area pelayanan sekunder.

a) Area pelayanan utama direncanakan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada para wisatawan wisata, sehingga meningkatkan kenyamanan selama melakukan kegiatan wisata. Area pelayanan ini memiliki luas 1 494 m2 dan berada dekat dengan ruang wisata, terutama area wisata utama. Segala bentuk kegiatan, aktivitas dan fasilitas yang ada pada area ini lebih diutamakan untuk mendukung ruang wisata. Area ini berisikan area parkir yang luas untuk kendaraan bus, mobil ataupun motor para wisatawan serta beberapa rest area untuk berisitirahat. Selain itu, terdapat beberapa tempat lainnya, seperti rumah makan, tempat ibadah serta toilet dan juga pusat informasi wisata yang terdapat pada Desa Patengan.

b) Area pelayanan sekunder direncanakan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan demi meningkatkan kenyamanan kepada para wisatawan selama melakukan kegiatan wisata. Area pelayanan sekunder ini berada cukup jauh dari ruang wisata dengan luas 256 m2. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang pemberhentian sementara bagi para wisatawan, sehingga para wisatawan dapat beristirahat sejenak atau mencari informasi tambahan seputar wisata yang terdapat di Desa Patengan. Selain itu, terdapat area parkir namun tak seluas area parkir yang terdapat dalam area pelayanan utama serta terdapat rumah makan dan toilet.

4) Ruang pemanfaatan

Ruang pemanfaatan merupakan ruang yang didominasi oleh perkebunan teh dan menyesuaikan dengan tata guna lahan yang ada pada Desa Patengan. Ruang pemanfaatan memiliki beberapa area, yaitu area perkebunan, area pertanian, serta area hutan konservasi. Area yang terdapat pada ruang ini tidak dilakukan perubahan demi menjaga kelestarian ekosistem yang ada pada tapak. Area hutan konservasi merupakan ruang terbuka hijau yang berupa hutan alami, mengingat bahwa sebagian besar kawasan Desa Patengan berada pada kepekaan fisik erosi yang tinggi sehingga dapat mencegah atau mengurangi dampak bahaya erosi. Hal ini dilakukan guna memberikan keamanan terhadap para wisatawan yang datang pada kawasan wisata ini. Aktivitas dan fasilitas yang terdapat pada ruang lainnya menyesuaikan dengan tata guna lahan yang terdapat pada Desa Patengan.

Tabel 35 Jenis aktivitas dan fasilitas berdasarkan ruang

Ruang Area Aktivitas Fasilitas

Ruang

Penerimaan -

Akses masuk wisata, parkir kendaraan Welcome gate, pos jaga Ruang Pelayanan Pelayanan Utama mencari informasi wisata, parkir, istirahat, makan, minum, beribadah, menginap, membeli keperluan wisata, membeli cinderamata pos informasi, rest area, tempat ibadah, hotel, toilet, rumah makan, toko suvenir Pelayanan Sekunder mencari informasi wisata, parkir, istirahat, menginap, makan, minum, beribadah

rest area, pos informasi, tempat ibadah, hotel, toilet, rumah makan Ruang Wisata

Wisata Utama ticketing, melihat proses penanaman, pembibitan, pemetikan, pengolahan teh, tea walk

mushola, toilet, rumah makan, loket Wisata Pendukung ticketing, berenang, berperahu, rekreasi, piknik, berkemah rumah makan, toilet, mushola, loket Ruang Pemanfaatan Hutan Konservasi - hutan alam, Perkebunan menikmati panorama kebun teh Pertanian bertani dan bercocok

tanam

Tabel 36 Rencana ruang, aktivitas dan fasilitas masing-masing objek wisata pendukung

Objek Ruang Aktivitas Fasilitas

Kolam Renang Walini (12 Ha)

Penerimaan ticketing, parkir kendaraan

loket, area parkir Pelayanan mencari informasi,

penyewaan peralatan renang, makan, minum

pusat informasi, rumah makan, warung kecil, tempat penyewaan Inti Wisata berenang air hangat

sambil menikmati panorama perkebunan, piknik, fotografi

kolam renang, tempat bilas, toilet, loket, rumah makan Taman Wisata Alam Cimanggu (19 Ha)

Penerimaan ticketing, parkir kendaraan

loket, area parkir Pelayanan mencari informasi,

ibadah, kesehatan

pusat informasi, mesjid, pos P3K Inti Wisata tracking, pikinik,

rekreasi hutan, menikmati panorama toilet umum, gazebo, Situ Patengan (68 Ha)

Penerimaan ticketing, parkir kendaraan

loket, area parkir,pintu gerbang Pelayanan mencari informasi,

makan, minum, penyewaan kendaraan wisata pusat informasi, toliet umum, dermaga, rumah makan

Inti Wisata menikmati berperahu di Situ Patengan, camping

di pulau kecil tengah situ

dermaga, perahu sewaan,

Rencana Aksesibilitas dan Sirkulasi

Rencana aksesibilitas yang dikembangkan pada perencaan ini hanya satu, yaitu akses darat. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil turun lapang yang menunjukan, bahwa hanya terdapat satu jalan besar yang menjadi akses keluar masuk menuju Desa Patengan. Akses darat dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor, bersepeda atau berjalan kaki.

Rencana sirkulasi yang dikembangkan pada perencanaan ini terbagi menjadi dua, yaitu sirkulasi primer dan sirkulasi sekunder. Hal ini dilakukan berdasarkan melihat rencana aksesibilitas yang dikembangkan pada tapak.

a) Sirkulasi primer

Sirkulasi primer merupakan jalur penghubung ruang yang terdapat pada kawasan Desa Patengan. Jalur ini juga menghubungakan antar ruang bagi para wisatawan yang menghubungkan ruang inti, ruang pemanfaatan dan ruang lainnya. Jalur ini dapat dilalui oleh kendaraan besar seperti bus dan kendaraan

bermotor roda empat ataupun roda dua, sepeda atau pejalan kaki. Rencananya jalur primer ini akan dilakukan penambahan guna memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan. Penambahan tersebut berupa saluran drainase dan pedestrian. Kondisi jalan pada sirkulasi primer lebar dan beraspal, namun perlu penambahan penerangan seperti lampu jalan agar para wisatawan dapat melakukan kegiatan wisata dengan nyaman dan aman.

b) Sirkulasi sekunder

Sirkulasi sekunder merupakan jalur yang menghubungkan antar sub-ruang yang terdapat dalam ruang tertentu dan sebagai penghubung dari ruang menuju sub-ruang yang terdapat pada kawasan Desa Patengan. Sirkulasi ini dikhususkan bagi para wisatawan dan umumnya untuk masyarakat yang tinggal di sekitar ruang atau sub-rung serta sirkulasi bagi pengelola kawasan. Selain itu, sirkulasi sekunder ini dapat dilalui dengan berjalan kaki, bersepeda atau kendaraan bermotor roda empat atau kendaraan bermotor roda dua. Kondisi jalan sirkulasi sekunder didominasi oleh jalan beraspal pada beberapa objek wisata pendukung, walaupun perlu sedikit penambahan penerangan jalan dan perbaikan jalan berlubang guna memberikan nilai kenyaman dan keamanan bagi para wisatawan. Rencana Wisata Pendukung Area Agrowisata Perkebunan Teh Rancabali

Rencana lanskap wisata pendukung disusun berdasarkan hasil overlay peta sintesis kawasan wisata pendukung dengan rencana blok kawasan wisata pendukung di Desa Patengan. Peta rencana lanskap wisata pendukung menggambarkan ruang-ruang yang dikembangkan beserta objek wisata utama dan objek-objek wisata yang menjadi wisata pendukung (Gambar 23). Pengembangan kawasan wisata ini berdasarkan analisis objek dan daya tarik wisata (ODTW) dengan mempertimbangkan dari aspek legal, aspek preferensi dan akseptibilitas serta ananlisis kepekaan fisik erosi. Pengembangan objek wisata pendukung dilihat berdasarkan hasil analisis wisata pendukung dengan mempertimbangkan hasil analisis kepekaan fisik erosi. Selanjutnya, dilakukan overlay terhadap rencana pengembangan yang sudah dipaparkan sebelumnya. Rencana wisata ini menjelaskan ruang-ruang yang terdapat pada kawasan Desa Patengan serta objek- objek wisata yang ada dengan memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan wisatawan.

Ruang penerimaan merupakan gerbang untuk memasuki kawasan wisata pendukung area Agrowisata Perkebunan Teh Rancabali sedangkan ruang pelayanan utama dan ruang pelayanan sekunder merupakan ruang transisi untuk memasuki ruang wisata utama ataupun ruang wisata pendukung dari ruang penerimaan. Ruang wisata utama merupakan ruang untuk Agrowisata Perkebunan Teh Rancabali sebagai wisata utama sedangkan ruang wisata pendukung merupakan ruang untuk objek-objek wisata yang menjadi wisata pendukung area Agrowisata Perkebunan Teh Rancabali, yaitu Kolam Renang Walini, Taman Wisata Alam Cimanggu dan Situ Patengan. Ruang konservasi, ruang perkebunan, ruang pertanian dan ruang permukiman merupakan area dari ruang lainnya, dalam ruang ini tidak ada aktivitas wisata.

Rencana untuk setiap objek wisata pendukung terbagi menjadi 3 ruang, yaitu inti wisata, ruang penerimaan dan ruang pelayanan. Ruang-ruang yang terdapat pada rencana lanskap objek wisata pendukung merupakan area yang sudah ada pada objek wisata tersebut. Hal ini dilakukan guna menjaga ciri khas

objek wisata dan kelestarian objek wisata maupun lingkungan objek wisata tersebut. Detil gambar untuk objek wisata pendukung seperti Kolam Renang Walini, Taman Wisata Alam Cimanggu dan Situ Patengan dapat dilihat pada Gambar 24, Gambar 25 dan Gambar 26.

Rencana Perjalanan Wisata

Rencana perjalanan wisata merupakan perjalanan wisata yang dilakukan di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Paket perjalanan wisata ini berupa paket perjalanan wisata yang melibatkan wisata utama, yaitu Agrowisata Perkebunan Teh Rancabali dan wisata pendukung, seperti Kolam Renang Walini, Taman Wisata Alam Cimanggu dan Situ Patengan. Paket perjalanan wisata ini terdiri dari paket perjalanan wisata satu hari hingga dua hari dan dapat dilihat pada Tabel 37.

Tabel 37 Rencana perjalanan wisata Paket

Wisata

Objek dan Atraksi Wisata Lama

Hari

Dokumen terkait