• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa bangunan yang berada di dalam area pemanfaatan rekreasi di kawasan ini dianggap tidak pantas berada di kawasan ini, yaitu bangunan sekolah dan pemakaman. Bangunan sekolah yang berdekatan langsung dengan bibir pantai dapat membahayakan para murid yang bermain di daerah pantai. Hal ini juga tidak sejalan dengan rencana tata bangunan dan lingkungan dalam Permen PU No. 29/PRT/2006 yang seharusnya lokasi bangunan dapat menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan. Oleh karena itu, bangunan tersebut sebaiknya dipindahkan. Pemakaman yang berada di tepi pantai pun sebaiknya diberi pagar agar para wisatawan tidak menggunakan area ini sebagai area rekreasi di pantai.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah perlunya perbaikan sistem pengelolaan di Pantai Pasir Putih Satu, Kabupaten Fakfak. Permasalahan utama terkait sistem pengelolaan terletak pada struktur organisasi, terutama terkait kelembagaan yang dimana belum ada lembaga khusus yang mengelola kawasan ini. Hal ini menyebabkan sistem pengelolaan yang berlangsung di kawasan ini menjadi tidak optimal. Selain itu, terdapat pula potensi kawasan sebagai kawasan wisata yang perlu dikembangkan terutama melalui fasilitas rekreasi. Berbagai masalah pengelolaan ini dapat diatasi dengan menyusun rencana pengelolaan. Rencana pengelolaan yang dibuat menggunakan sistem pengelolaan dengan pendekatan kemasyarakatan. Sistem ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal untuk ikut serta dalam mengelola kawasan wisata ini. Ini dilakukan agar masyarakat lokal yang merupakan pemangku kepentingan utama dapat secara langsung merasakan keuntungannya, terutama dari aspek ekonomi dan lingkungan.

Rencana pengelolaan ini berisi rencana struktur organisasi, tenaga kerja, alat dan bahan pemeliharaan, rencana anggaran biaya, penawaran wisata, permintaan wisata, daya dukung kawasan, aspek wisata, dan beberapa kebijakan yang dapat mendukung kawasan ini menjadi lestari. Pada rencana pengelolaan, dilakukan penambahan struktur organisasi pengelola, penambahan tenaga kerja, pembuatan jadwal pemeliharaan, penambahan alat dan bahan pemeliharaan, serta pembuatan rencana anggaran pemeliharaan. Selain itu, dari aspek wisata terkait penawaran wisata mengenai produk dan jasa yang ditawarkan, dan permintaan wisata mengenai kebutuhan pengunjung, serta daya dukung kawasan untuk membatasi jumlah pengunjung agar kawasan ini menjadi lestari. Sedangkan aspek kebijakan berisi kebijakan terkait pananganan sosial budaya dan tata ruang yang turut menjadi permasalahan pengelolaan yang perlu diatasi.

42

Saran

Saran yang dapat diberikan untuk pengelolaan kawasan ini adalah perlu dilakukan musyawarah lagi antara Dinas Budpar dan warga lokal untuk mengatasi permasalahan kepemilikan lahan kawasan ini. Namun, kali ini perlu adanya keterlibatan dan dukungan pemerintah daerah terutama bupati dan tokoh adat dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, sebaiknya perlu dilakukan penambahan fasilitas rekreasi di kawasan ini guna menunjang fungsinya sebagai kawasan wisata, serta perlu pula ditingkatkan promosi mengenai kawasan wisata ini agar semakin banyak orang yang tertarik dan mengunjungi tempat ini.

DAFTAR PUSTAKA

[BUDPAR] Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Fakfak. 2010. Rencana Induk Pengembangan Obyek Wisata Pantai Pasir Putih. Fakfak (ID): Budpar Kabupaten Fakfak.

[PERBUP] Peraturan Bupati Fakfak. 2009. Peraturan Bupati Fakfak Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Sekretariat Bidang dan Uraian Tugas Subbagian dan Seksi pada Dinas Daerah Kabupaten Fakfak. Fakfak (ID): Ditjenpp Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

[PERDA] Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak. 2009. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. Fakfak (ID): Ditjenpp Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

[PERPRES] Peraturan Presiden . 2006. Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Perubahan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Jakarta (ID): Kementrian Dalam Negeri.

[RI] Republik Indonesia. 2007. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Jakarta (ID): Ditjenpp Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

[RI] Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Jakarta (ID): Ditjenpp Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Arifin HS. 2011. Pengelolaan Lanskap (ARL 412). [Bahan Kuliah]. Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Arifin HS, Arifin NHS. 2005. Pemeliharaan Taman (Edisi Revisi). Jakarta: Penebar Swadaya.

Dahuri R, Rais J, Ginting SP, Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: PT Pradnya Paramitha.

Damanik J, Helmut FW. 2005. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) dan ANDI.

Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Jakarta (ID): Dirjen Penataan Ruang.

43

Douglass RW. 1982. Forest Recreation (Third Edition). USA: Pergamon Press. Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.

Sebastian S. 2009. Rencana Pengelolaan Lanskap Pantai Tanjung Bayang Makassar melalui Pendekatan Aspek Ekologi dan Sosial Ekonomi [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Waluya B. 2012. Pengelolaan dan Pengelolaan Pariwisata. [Internet]. Diakses pada tanggal 23 Januari 2013. Tersedia dalam http://file.upi.edu/

44

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Toraja pada tanggal 12 September 1990 dari ayah Darius Pare dan ibu Siti Rasyida Batau. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis mengawali jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) YPPK Sukacita Fakfak pada tahun 1995–1996. Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD YPPK Fatima Fakfak (1996–2002). Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP YPPK St. Donbosco Fakfak (2002–2005) dan SMA Negeri 1 Fakfak (2005–2008). Selama menempuh pendidikan di sekolah dasar hingga menengah atas, penulis mengikuti beberapa olimpiade dan kompetisi seni tingkat provinsi maupun nasional. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008 melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Kabupaten Fakfak sebagai mahasiswa Prauniversitas, dan kemudian menjadi mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) di tahun 2009 dan tercatat sebagai mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian.

Selama menempuh studi di IPB, penulis juga aktif mengikuti kegiatan di luar maupun di dalam akademik, seperti anggota Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) Bogor, Ikatan Pemuda Toraja (IPTOR) Bogor, Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) IPB, serta berbagai kepanitiaan baik intra maupun ekstra perguruan tinggi. Penulis juga pernah mengikuti kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Karsa Cipta (2011) dan beberapa kegiatan pelatihan kepemimpinan.

Dokumen terkait