• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Ruang penyangga

Merupakan ruang yang memisahkan antara zona atraksi agrowisata dengan zona konservasi. Ruang penyangga agrowisata merupakan area yang cukup potensial untuk pengembangan aktivitas ditapak dengan penggunaan non intensif. C. Ruang konservasi

Berupa area sebelah timur ruang ini digunakan untuk melakukan aktivitas wisata yang bersifat pasif, karena ruang ini ditumbuhi semak belukar, hutan dan bambu, serta area di bagian yang memiliki topografi bergelombang dan penggunaan lahan berupa hutan zona ini mempunyai kelas kemiringan lereng yang cukup tinggi sehingga berbahaya untuk dikembangkan bagi aktivitas manusia. Konsep ruang secara spasial tersaji pada Gambar 42.

Konsep Sirkulasi

Konsep sirkulasi agrowisata yang dikembangkan bertujuan untuk mempermudah wisatawan dalam melakukan pergerakan. Konsep sirkulasi pada tapak dibagi menjadi dua yaitu jalur primer yang menghubungkan ruang tapak untuk kendaraan bermotor dengan pola linier dan jalur sekunder yang dapat digunakan oleh pejalan kaki dan sepeda yang berbentuk loop, dan mempunyai jalur interpretasi. Konsep sirkulasi tersaji pada Gambar 41.

64 Ga mbar 42 Kons ep rua ng a g rowis ata Dus un M ua ra S atu

65

Konsep sirkulasi mengikuti model A yang dikemukaan oleh (Gun 1997) untuk dikembangkan di area wisata alam dengan pemandangan lanskap yang menarik. Konsep touring circuits disajikan pada Gambar 43 yang menggambarkan hubungan spasial antara atraksi dengan komunitas, akses dan rute.

Gambar 43 Model A hubungan spasial touring circuits untuk daerah wisata alam (Gunn 1997)

Konsep tata hijau

Konsep tata hijau yang akan dikembangkan pada tapak dibagi menjadi tiga menurut fungsi yang diharapkan pada tapak yaitu vegetasi budidaya, konservasi dan estetika. Vegetasi budidaya secara spasial berada di ruang produksi milik masyarakat yaitu padi sawah, vegetasi konservasi akan ditempatkan di area yang tergolong curam dan sangat curam untuk mengurangi resiko longsor. Vegetasi estetika bertujuan untuk memberikan efek visual yang baik sehingga dapat menarik perhatian dan memberi kenyamanan bagi wisatawan. Tanaman estetik yang digunakan berfungsi sebagai tanaman penyangga, pembatas, penanung, pengarah. Konsep Fasilitas

Penempatan fasilitas pendukung wisata beryujuan untuk memberikan kemudahan, kelengkapan dan kenyamanan di kawasan agrowisata yang akan dikembangkan. Fasilitas akan disesuaikan dengan kondisi fisik, fungsi,dan aspek visual yang tepat agar tidak menganggu kondisi tapak yang ada. Pembangunan fasilitas dengan meggunakan material yang alami agar menyatu dengan karakter tapak.

Konsep Aktivitas Wisata

Aktivitas agrowisata terbagi menjadi dua yaitu aktivitas agrowisata aktif dan pasif. Aktifitas aktif ialah kegiatan yang melibatkan pengunjung untuk berpartisipasi dalam kegiatan pertanian maupun non pertanian, sedangkan aktifitas pasif antara lain menikmati pemandangan konsep aktivitas tersaji pada Tabel 19.

66

Tabel 19 Konsep aktivitas

Aktivitas Pertanian Non pertanian

Aktif Mengolah tanah menggunakan kerbau Berbelanja Memancing ikan Berpetualang Memberi pakan hewan ternak Fotografi Memandikan kerbau Bermain Memanen hasil pertanian dan perkebunan Bersepeda Mengolah gula aren Berkemah

Melihat upacara seren tahun Mengikuti sekolah alam

outbound disungai Pasif Menikmati pemandangan lanskap alami Jalan-jalan

Piknik Menikmati pemandangan Jalan-jalan Melihat pengelolaan hasil

produksi pertanian

Bersantai Piknik

bersantai

Belajar konservasi melalui papan interpretasi

Perencanaan Lanskap

Rencana lanskap agrowisata di Dusun Muara Satu Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan merupakan hasil akhir dari proses perencanaan yang terdiri dari rencana ruang, rencana aktivitas dan fasilitas, rencana sirkulasi dan rencana tata hijau, rencana lanskap dan daya dukung.

Rencana Objek Agrowisata

Rencana objek wisata terdiri dari dua jenis yaitu objek wisata eksisting dan rekomendasi. Objek wisata rekomendasi adalah, tempat penjualan sovenir, tempat berkemah, tempat pemandian kerbau, lahan penanaman padi, dan lapangan budaya. Objek wisata eksisting yang ada ditapak ialah peternakan kambing dan kerbau, tempat budidaya ikan air tawar, hutan bambu, sawah, kebun campuran, tempat penggilingan padi, industri pertanian yang mengelola hasil produksi pertanian dipemukiman, atraksi budaya seren taun, hutan, kandang kambing dan kerbau. Rencana Ruang

Rencana ruang pada tapak penelitian merupakan pengembangan dari konsep ruang sebelumnya, yaitu ruang konservasi, ruang pemanfaatan intensif dan ruang pemanfaatan non intensif. Ketiga ruang tersebut dikembangkan menjadi 5 lima sub ruang yaitu ruang atraksi agrowisata, ruang konservasi, ruang sosial, ruang penyangga, dan ruang pendukung agrowisata yang mengakomodasi aktivitas yang berbeda-beda ( Gambar 44 ). Luasan penggunaan ruang dan sub ruang dapat dilihat pada Tabel 20. Alokasi ruang terluas adalah pada daerah konservasi yaitu sebesar 28,8% ditambah 13,37 % dari daerah penyangga yang akan dijadikan hutan konservasi, sehingga proporsi yang dijadikan hutan konservasi sebesar 42,17%.

67 Ga mbar 44 R enc ana r ua ng

68

Tabel 20 Rencana pembagian ruang subruang fungsi dan luas ruang tapak Ruang

Ruang Sub ruang Fungsi

Luas Ha % Penujang

agrowisata Penerimaan

penerimaan tamu atau masyarakat

Dusun Muara satu 0,15 0,80 pelayanan

memberikan kemudahan untuk pengunjung selama berada dikawasan 0,32 1,71 Total : 0,47 2,51 Wisata utama agrowisata agrowisata pertanian sawah

area petani melakukan budidaya

padi sawah 3,2 17,12 agrowisata

perikanan

area petani melakukan budidaya

ikan air tawar 0,05 0,26 agrowisata

peternakan kambing dan kerbau

area petani melakukan aktivitas

pemeliharaan hewan ternak 0,09 0,48 Penggilingan

padi

area masyarakat / petani

melakukan penggilingan padi 0,028 0,14 Pemandian

kerbau tempat pemandian kerbau 0,02 0,10 Petak rekreasi

sawah

tempat penanaman dan panen

padi bagi wisatawan 0,18 0,96 Pembuatan

sovenir bambu

tempat pembuatan sovenir dari

bahan dasar bambu 0,01 0,05

Total : 3,58 19,11

Sosial Pemukiman

ruang bermasyarakat dapat menjadi daya tarik wisata non pertanian

1,5 8,02 Bendung ruang pembangunan bendung

PLTA 0,1 0,53

Total : 1,6 8,55

konservasi hutan menjaga nilai ekologis dan

sebagai area konservasi tanah 5,4 28,8

Total : 5,4 28,8

Penyangga Camping

ground tempat berkemah 0,04 0,21

produksi (sawah terasering)

area petani melakukan budidaya

sawah terasering 3,5 18,72 produksi

(perkebunan) area petani untuk berkebun 1,6 8,56 hutan menjaga nilai ekologis dan

sebagai area konservasi tanah 2,5 13,37

Total : 7,64 40,86

69

Rencana sirkulasi

Sirkulasi yang direncanakan ditapak sesuai dengan konsep yang ada sebelumnya yaitu touring circuits, disajikan pada Gambar 45. Jenis sirkulasi terbagi menjadi dua yaitu primer dan sirkulasi sekunder, dan terdapat jalur interpretasi berbentuk loop yang menjadi jalur edukasi bagi wisatawan dimana mengubungkan wisatawan dengan informasi sumber daya alam yang ada ditapak. Sirkulasi primer berfungsi sebagai jalur utama bagi wisatawan untuk memasuki kawasan agrowisata dan menghubungkan antar ruang dalam kawasan perencanaan, jalur primer digunakan untuk kendaraan bermotor yang terbuat dari aspal agar memudahkan para pengguna jalan maupun wisatawan dengan lebar jalan untuk dua kendaraan berkisar antara 4,6-5,5 m.

Sirkulasi sekunder menghubungkan jalur sirkulasi yang terdapat di dalam setiap objek agrowisata dibagi menjadi sirkulasi untuk pengguna sepeda dan pejalan kaki, sirkulasi pengguna sepeda menyatu pada sirkulasi primer yang dibatasi oleh garis. Material yang digunakan untuk sirkulasi pejalan kaki yaitu paving (con-blok) untuk menunjang kenyamanan pejalan kaki setiap jarak 200-300 meter disediakan tempat duduk, sedangkan gazebo disediakan pada area yang mempunyai arah kualitas visual yang baik. Pembagian jalur sirkulasi dan spesifikasi disajikan pada Tabel 21.

Tabel 21 Rencana sirkulasi kawasan agrowisata Dusun Muara Satu

No. Sirkulasi Pengguna Panjang(m) Lebar(m) Material Lokasi 1 Primer

pengguna kendaraan bermotor

959,3 4 aspal ruang pendukung wisata, ruang wisata utama, ruang konservasi ruang penyangga ruang masyarakat 2 sekunder

a.pedestrian pejalan kaki 1084,36 1,75 paving setiap objek agrowisata pejalan kaki 1008,4 1,5 Dek kayu ruang penyangga

dan konservasi b.sepeda pengguna

sepeda 959,3 1,5 aspal

setiap ruang di Dusun Muara Rencana tata hijau

Rencana tata hijau yang dikembangkan sesuai dengan konsep yaitu yang memenuhi fungsi konservasi,budaya dan estetika.

a Budidaya

Vegetasi yang akan dikembangkan ditapak ialah tanaman padi (Oryza sativa), diarea sawah seluas 35,84 Ha. Tebu (Sacharum officinarum), pisang (Musa sp.), pohon aren (Arenga pinnata), kayu putih (Melalueca leucadendra) pohon jengjeng, diarea penyangga. Jeruk bali,( Citrus maxima) cabai merah (Capsicum annum) dan mentimun ( Cucumis sativus) diarea pekarangan masyarakat.

70 Ga m ba r 45 R enc ana s ir kulas i

71 Tanaman aren hanya butuh waktu enam tahun dan akan berproduksi sepanjang tahun, menghasilkan 15-20 liter nira aren tiap hari selanjutnya yang akan diolah menjadi gula merah di pemukiman, sedangkan tebu dengan masa panen lima bulan untuk satu kali produksi. Cabai merah dapat dipanen setelah tiga bulan ditanam. Tanaman pangan utama padi sawah dapat dipanen setelah empat bulan masa tanam biasanya pada bulan Mei dan November.

b Konservasi

Vegetasi dikembangkan pada ruang konservasi dan ruang penyangga dengan total luasan sebesar 7,9 Ha, atau 42,17% dari luas total. Fungsi utama dari vegetasi ini untuk mengkonservasi air dan tanah yang memiliki perakaran dalam dan serabut yang banyak (Ardana 2013) sehingga dapat mencegah erosi. Semakin besar kerapatan tajuk maka kemampuan tajuk untuk melakukan intersepsi terhadap air hujan akan semakin besar. Tanaman yang dipilih ialah bambu (Bambusa vulgaris), Bungur (Lagerstomia speciosa), dan tanaman-tanaman yang sudah ada dieksisting.

c Estetika

Vegetasi dikembangkan pada ruang penerimaan, pelayanan dan area wisata. Vegetasi ini dapat menonjolkan keindahan tanaman baik dari segi bentuk, corak, warna selain itu mempunyai fungsi sebagai tanaman pengarah, peneduh, pembatas dan sebagai identitas. Tanaman pengarah yang direncanakan ditapak disepanjang jalur sirkulasi utama ialah flamboyan (Delonix regia), kayu manis (Erythrina cristagali), ketapang kencana (Bucida molineti) dan cemara. Tanaman pembatas ialah pisang hias (Heliconia sp), pucuk merah dan sengon (Paraserianthes falcataria), tanaman peneduh ialah flamboyan, dan kayu manis, dan sawo kecik (Manilkara kauki) tanaman tersebut sekaligus sebagai tanaman identitas. Rencana vegetasi secara spasial disajikan pada Gambar 46.

Rencana Aktivitas wisata dan Fasilitas

Program wisata ini merupakan suatu rangkaian kegiatan wisata berbasis pertanian, pendidikan dan budaya lokal. Program tersebut disusun sebagai panduan beraktivitas wisata pada kawasan wisata pertanian sekaligus belajar dari alam, masyarakat, peternakan dan perikanan seperti mengamati satwa, menikmati keindahan alam, menyusuri bukit sungai, olah raga, outbound, bercocok tanam, belajar cara budidaya ikan, hewan ternak, menginap di rumah warga, membuat kerajinan, keliling dusun dan mengikuti adat seren taun.

Program wisata ini merupakan paket kegiatan wisata yang memudahkan pengunjung untuk melakukan dan memilih aktivitas wisata, baik secara utuh atau berdasarkan minat pengunjung. Program wisata disetiap ruang dan subruang disajikan pada Tabel 22.

72 Ga mbar 46 R enc ana tata hij au di Dus un M ua ra S at u

73

Rencana Daya Dukung

Pendugaan daya dukung pada suatu kawasan wisata perlu diperhatikan untuk melihat batas ambang kenyamanan pengunjung dalam melakukan aktivitas wisata sekaligus meminimalisir dampak dari kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas wisata tersebut. Daya dukung dihitung dengan melihat jumlah dan luasan fasilitas yang ada tiap ruang kemudian dibagi dengan standar kebutuhan ruang tiap orang untuk mendapatkan daya dukung tiap ruang. Nilai daya dukung tiap ruang disajikan pada Tabel 23.

Ruang Sub ruang Kegiatan wisata Fasilitas Pendukung

wisata agrowisata

Penerimaan Gerbang penerimaan

pelayanan Membeli hasil produk pertanian, kuliner, menikmati atraksi seni budaya

rumah sovenir, Pusat informasi, lapangan, gazebo, masjid, toilet, tempat sampah,tempat parkir, tempat makan, pusat informasi. Wisata utama

agrowisata

agrowisata pertanian sawah

Melihat petani melakukan budidaya padi sawah, melakukan pembajakan sawah menggunakan kerbau

Alat bajak sawah agrowisata

perikanan

Memancing ikan, memberi pakan ikan,

melihat budidaya ikan air tawar Gazebo, kolam ikan. agrowisata

peternakan kambing dan kerbau

Memberi pakan hewan ternak, memerah

susu. Kandang hewan ternak

Penggilingan padi

Melihat dan belajar cara menggiling padi, ikut serta dalam proses penggilingan padi

Tempat penggilingan padi, gazebo. Pemandian

kerbau

Memandikan kerbau di sungai, bermain

air di sungai.lintas sungai, memancing Saung, pancingan Petak rekreasi

sawah Menanam padi dan memanen padi gazebo

Pembuatan sovenir bambu

Belajar dan membuat sovenir dari bahan

dasar bambu. Rumah sovenir, taman

Sosial Pemukiman Keliling kampung menginap, menanam

dipekarangan, melihat produksi gulaarn Jalur wisatawan

konservasi hutan belajar konservas, menikmati keindaha

alam

Papan dan jalur interpretasi

Penyangga hutan Berpetualang, photo hunting, belajar

konservasi, menikmati keindahan alam

Jalur hutan, tempat duduk, gazebo, papan interpretasi, menara pandang Camping ground Berkemah, meinkmati pemandnagan lanskap alami Lapangan, tempat sampah, perlengkapan berkemah Sawah terasering,dan kebun

Melihat keindahan lanskap sawah terasering, photo hunting, belajar cara menyadap pohon nira

Jalur wisata, gazebo. Tabel 22 Rencana ruang kegiatan wisata dan fasilitas kawasan agrowisata

74

Tabel 23 Rencana daya dukung kawasan agrowisata Dusun Muara Satu

Sumber : Simamora (2013) dengan penyesuaian

Fasilitas umum rekreasi dan wisata yang terdapat di ruang penerimaan dan pelayanan ialah lapangan, rumah makan, kios cendera mata, dan pusat informasi yang mempunyai daya dukung terbesar yaitu 240 orang, tempat tersebut mempunyai daya dukung tertinggi karena merupakan area edukasi pendidikan pertanian masyarakat lokal dan konservasi, sebelum wisatawan terjun langsung ke lapangan. Daya dukung terendah terdapat di fasilitas umum seperti toilet, dan saung yaitu 20 yang berada di objek wisata rumah souvenir, penggilingan padi dan pemandian kerbau. Pada area parkir dapat menampung kurang lebih sekitar 75 mobil, total kunjungan yang dapat di tampung di kawasan agrowisata Dusun Muara Satu Desa Cibunian ini sebesar 478

orang dalam satu hari kunjungan.

Ruang/sub ruang fasilitas

Satuan Luas total Standar m 2 /orang DD orang Koefisien rotasi DD Total orng/hari Σ luas m2 (Penerimaan dan pelayanan) Lapangan budaya 1 200 200 20 10 3 30 Pusat informasi 1 80 80 4 20 12 240 Rumah makan 1 48 48 2 24 8 192 Masjid 1 72 72 1,5 48 4 192 Toilet 3 10 30 2 15 4 60 Saung 2 9 18 2 9 4 36 Kios sovenir 1 40 40 2 20 5 100 Area Parkir 1 900 900 12 75 - - Total 221 Petak rekreasi

sawah Area tanam 1 1204 1204 20 60 3 180

Saung 2 9 18 2 9 4 36 Perikanan Kolam pemancingan 2 88 176 5 35 3 106 Toilet 1 10 10 2 5 4 20 Peternakan Kandang kambing 6 88 528 10 52 4 211 Penggilingan padi Lapangan penggilingan 1 64 65 5 13 3 39 Saung 1 9 9 2 5 4 20

Pemandian kerbau Saung 1 9 9 2 5 4 20

Rumah sovenir Saung 1 15 15 3 5 4 20

Total 189

Wisata penyangga

Menara

pandang 3 16 48 8 6 8 48

dan penunjang Saung 7 9 63 2 32 4 128

(Edukasi

konservasi) Lapangan 1 600 600 20 30 3 90

Total 68

75

Rencana Lanskap Agrowisata Dusun Muara Satu

Rencana lanskap agrowisata Dusun Muara Satu secara keseluruhan terbagi menjadi tiga ruang yaitu ruang konservasi, pemanfaatan non intensif yang menjadi ruang penyangga dan ruang pemanfaatan intensif yang terbagi menjadi ruang rekreasi agrowisata dan area pelayanan. Rencana lanskap agrowisata disajikan pada Gambar 47, pada gambar tersebut dilengkapi beberapa detail rencana tapak di area pelayanan dan area rekreasi pertanian (Gambar 48, 49) gambar perspektif keseluruhan (Gambar 50), dan gambar perspektif aktivitas wisata di objek-objek agrowisata (Gambar 51) yang disajikan untuk memberi visualisasi terhadap kawasan agrowisata. Pada Gambar 47 rencana hutan konservasi menjadi paling dominan di area konservasi dan sebagian dari ruang penyangga agrowisata. Terdapat kebun campuran, sawah, pemukiman, hutan bambu, area parkir yang berada di ruang pelayanan, vegetasi pengarah disepanjang jalur sirkulasi primer.

Nomor yang ada pada gambar rencana lanskap agrowisata menunjukan fasilitas dan objek atraksi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan, yaitu terdapat dua gerbang utama dari arah utara dan selatan, setelah itu memasuki area pelayanan yang secara detail disajikan pada Gambar 48, terdapat pusat informasi yang memberikan pengetahuan pendidikan konservasi didalamnya, kios sovenis untuk penjualan produk hasil pertanian rumah makan, toilet, lapangan terbuka dan musola terdapat juga petak sawah untuk pengunjung melakukan atraksi budidaya padi sawah, membajak sawah menggunakan kerbau, dan atraksi memanen padi sawah. Pengunjung dapat menginap di pemukiman setempat, salah satu rumah warga merupakan rumah produksi aren dari pohon tebu, dimana pengunjung dapat melihat cara produksi aren secara langsung. Rangkaian tersebut merupakan edukasi budidaya pertanian bagi pengunjung sekaligus merupakan edukasi sosial dengan berinteraksi didalam area masyarakat.

Pada Gambar 49 merupakan gambar detail dari area rekreasi pertanian yang menjadi konsep wisata utama agrowisata dengan berbagai jenis atraksi pertanian diantaranya persawahan, kolam budidaya ikan air tawar, kandang kambing, penggilingan padi, tempat pembuatan sovenir bambu, saung, area pemandian kerbau yang berbatasan langsung dengan sungai Cianten. Pada (Gambar 49) detail II terdapat sebagian ruang penyangga yang dimanfaatkan sebagai hutan konservasi dan hutan produksi bambu untuk dimanfaatkan oleh masyarakat dalam membuat kerajinan tangan maupun bahan bangunan untuk membuat rumah. Sirkulasi diarea penyangga tersebut terbuat dari dek kayu diarea penyangga yang digunakan sebagai jalur interpretasi pada area tersebut dilengkapi oleh fasilitas menara pandang yang tidak terlalu tinggi karena terdapat faktor pembatas yaitu kemiringan lereng dan iklim, terdapat juga saung dan papan interpretasi untuk menerangkan tentang pendidikan konservasi sebagai wisata pendukung. Pada rencana lanskap agrowisata disertai dengan pengembangan tata hijau yang berfungsi sebagai estetika, yaitu pengarah, penaung, peneduh diarea pelayanan dan beberapa lokasi objek agrowisata. Pada tapak juga dikembangkan vegetasi yang berfungsi sebagai penahan longsor diarea konservasi dan penyangga. Vegetasi yang digunakan merupakan vegetasi eksisting yang dusah beradaptasi ditapak dan ada beberapa vegetasi yang drekomendasikan.

76 Ga mbar 47 R enc ana lans ka p di Dus un M ua ra S at u

77 Ga mbar 48 De tai I. R enc ana tapa k ar ea pe laya na n

78 Ga mbar 49 De tai II R enc ana tapa k ar ea r ekr ea si pe rtania n

79 Ga mbar 50 P er spe kti f ke se lur uha n re nc ana lans ka p agr owis ata Dus un M ua ra S atu

80

Gambar 51 Ilustrasi suasana kawasan agrowisata Dusun Muara Satu : Gazebo (a) Tempat pembuatan sovenir (b) Lapangan terbuka (c) Saung (d) Kegiatan rekreasi pendidikan konservasi (e) pemandian kerbau

81

Dokumen terkait