BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Lampiran 2. Rubrik keterampilan berbicara
Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara No Aspek
Penilaian
Indikator Skor Kriteria
1 Tekanan Jika penempatan nada, tekanan, dan jeda sudah tidak tepat
13-16 Sangat baik tekanan tepat, namun tekanan, tetapi jeda
kurang tepat
9-12 Baik Jika penempatan nada tepat, naamun
tekanan, jeda belum tepat
5-8 Kurang Jika penempatan nada,tekanan, dan jeda
belum tepat
1-4 Kurang Baik 2 Ucapan Jika pembicaraan mudah dipahami, vokal
jelas, dan tidak ada pengaruh bahasa daerah atau bahasa yang tidak baku
10-12 Sangat baik Jika pembicaraan mudah dipahami, tetapi
vokal kurang jelas, dan kadang terpengaruh bahasa yang tidak baku
7-9 Baik
Jika pembicaraan sulit dipahami, vokal kurang jelas, dan terpengaruh bahasa yang tidak baku
4-6 Kurang
Jika pembicaraan tidak dapat dipahami, vokal tidak jelas, suara tidak terdengar, dan terpengaruh bahasa yang tidak baku
1-3 Kurang baik 3 Kosakata Jika kosakata banyak, penggunaan dan
pengucapan sudah benar
13-16 Sangat baik Jika kosakata terbatas, tetapi penggunaan
dan pengucapan sudah benar
9-12 Baik Jika kosakata terbatas, kurang tepat
penggunaannya, tetapi sudah benar mengucapkannya
5-8 Kurang
Jika kosakata terbatas, kurang tepat penggunaannya,dan sering salah mengucapkannya.
1-4 Kurang baik 4 Struktur
kalimat
Kalimat yang diucapkan sudah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, dapat menempatkan subyek,predikat, obyek secara tepat, dan sudah ada keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain.
19-24 Sangat baik
Kalimat yang diucapkan sudah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, dapat menempatkan subyek,predikat, obyek
secara tepat, namun belum ada keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain. Kalimat yang diucapkan sudah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, namun masih belum bisa menempatkan subyek, predikat, obyek secara tepat, dan belum ada keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain
7-12 Kurang
Kalimat yang diucapkan belum sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, masih belum bisa menempatkan subyek, predikat, obyek secara tepat, serta belum ada keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain.
1-6 Kurang baik
5 Keberanian Jika siswa mampu presentasi di depan kelas dengan berani, tanpa gugup, disertai gerak- gerik untuk mendukung pembicaraan, serta tatapan mata yang mengarah pada pendengar
13-16 Sangat Baik
Jika siswa mampu presentasi di depan kelas tanpa gugup, namun belum ada gerak tubuh dan belum berani menatap teman
9-12 Baik
Jika siswa sudah berani maju ke depan kelas untuk presentasi, walau ada rasa takut dan gugup
5-8 Kurang
Jika siswa belum berani berbicara di depan kelas, hanya mampu berbicara di tempat duduk
1-4 Kurang baik 6 Kelancaran Kalimat lancar dan tidak terputus-putus 13-16 Sangat
Baik Kalimat lancar tetapi kurang stabil 9-12 Baik Lambat, kalimat lancar tetapi ada bunyi /e/,
/anu/, em/, dan lain-lain
5-8 Kurang baik Lambat, kalimat putus-putus, jeda panjang,
dan kalimat pendek-pendek
1-4 Kurang baik
J. Kriteria Ketuntasan Miniman (KKM) Kriteria ketuntasan minimal sebesar 75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah : SD Negeri 1 Blunyahan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V (Lima)/ 2 (Dua) Pertemuan Ke : 3
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar yang disampaikan secara lisan
C. Indikator
1. Menjawab pertanyaan terkait teks cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar
2. Menceritakan kembali pokok-pokok cerita tentang peristiwa yang terjadi disekitar
3. Menanggapi masalah yang terjadi disekitar D. Tujuan Pembelajaran
1.Setelah menyimak cerita tentang perstiwa siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan isi cerita perstiwa dengan benar.
2.Setelah mendengarkan penjelasan guru siswa dapat mengidentifikasi perstiwa narkoba yang terjadi di sekitar dengan baik.
3. Siswa dapat memberikan tanggapan terkait dengan peristiwa yang terjadi disekitar dengan benar.
E. Materi Ajar
Cerita peristiwa alam ( narkoba ) F. Metode/ Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : Student Center G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah Kegiatan Alokasi Waktu
(Menit) Awal
1. Guru mengucap salam 2. Guru mengajak siswa berdoa 3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru menyampaikan apersepsi dengan menunjukan gambar-gambar (narkoba) dan bertanya jawab dengan siswa terkait dengan gambar:
a. Anak-anak gambar apa ini?
b. Mengapa peristiwa ini bisa terjadi? 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 Menit
Inti
1. Siswa membaca tentang teks peristiwa narkoba
2. Siswa menjawab pertanyaan guru terkait dengan isi teks
a. Dimana peristiwa tersebut terjadi? b. Kapan peristiwa tersebut terjadi?
3. Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok 5-6 orang.
4. Setiap kelompok mendapat LKS sebagai bahan diskusi.
5. Siswa mewakili kelompok mempresentasi hasil kerjanya.
6. Siswa dari kelompok lain menanggapi presentasi dari kelompok lain.
7. Siswa yang belum memahami materi diberi kesempatan bertanya.
8. Siswa mengerjakan soal evaluasi
50 Menit
Akhir
1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.
2. Guru memotivasi siswa agar mempelajari kembali dirumah supaya jadi anak yang pandai.
3. Guru menutup pelajaran dengan berdoa
H. Media dan Sumber Belajar
Media : Gambar
Sumber Belajar : Buku BSE Bahasa Indonesia kelas V II.Penilaian
a) Prosedur penilaian : Post tes b) Jenis tes : Tes lisan c) Bentuk tes : Soal essay
d) LKS : Data isi bahan soal (Terlampir) e) Soal : Essay (terlampir)
f) Kunci LKS : Terlampir g) Kunci Soal : Terlampir
h) Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara No Aspek
Penilaian
Indikator Skor Kriteria
1 Tekanan Jika penempatan nada, tekanan, dan jeda sudah tidak tepat
13-16 Sangat baik tekanan tepat, namun tekanan, tetapi
jeda kurang tepat
9-12 Baik Jika penempatan nada tepat, naamun
tekanan, jeda belum tepat
5-8 Kurang Jika penempatan nada,tekanan, dan jeda
belum tepat
1-4 Kurang Baik 2 Ucapan Jika pembicaraan mudah dipahami,
vokal jelas, dan tidak ada pengaruh bahasa daerah atau bahasa yang tidak baku
10-12 Sangat baik
Jika pembicaraan mudah dipahami, tetapi vokal kurang jelas, dan kadang terpengaruh bahasa yang tidak baku
7-9 Baik
Jika pembicaraan sulit dipahami, vokal kurang jelas, dan terpengaruh bahasa yang tidak baku
4-6 Kurang
Jika pembicaraan tidak dapat dipahami, vokal tidak jelas, suara tidak terdengar, dan terpengaruh bahasa yang tidak baku
1-3 Kurang baik
3 Kosakata Jika kosakata banyak, penggunaan dan pengucapan sudah benar
13-16 Sangat baik Jika kosakata terbatas, tetapi
penggunaan dan pengucapan sudah benar
Jika kosakata terbatas, kurang tepat penggunaannya, tetapi sudah benar mengucapkannya
5-8 Kurang
Jika kosakata terbatas, kurang tepat penggunaannya,dan sering salah mengucapkannya.
1-4 Kurang baik
4 Struktur kalimat
Kalimat yang diucapkan sudah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, dapat menempatkan subyek,predikat, obyek secara tepat, dan sudah ada keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain.
19-24 Sangat baik
Kalimat yang diucapkan sudah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, dapat menempatkan subyek,predikat, obyek secara tepat, namun belum ada keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain.
13-18 Baik
Kalimat yang diucapkan sudah sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, namun masih belum bisa menempatkan subyek, predikat, obyek secara tepat, dan belum ada keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain
7-12 Kurang
Kalimat yang diucapkan belum sesuai dengan kaidah bahasa indonesia, masih belum bisa menempatkan subyek, predikat, obyek secara tepat, serta belum ada keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain.
1-6 Kurang baik
5 Keberanian Jika siswa mampu presentasi di depan kelas dengan berani, tanpa gugup, disertai gerak-gerik untuk mendukung pembicaraan, serta tatapan mata yang mengarah pada pendengar
13-16 Sangat Baik
Jika siswa mampu presentasi di depan kelas tanpa gugup, namun belum ada gerak tubuh dan belum berani menatap teman
9-12 Baik
Jika siswa sudah berani maju ke depan kelas untuk presentasi, walau ada rasa takut dan gugup
5-8 Kurang
Jika siswa belum berani berbicara di depan kelas, hanya mampu berbicara di
Lembar Kerja Siswa Nama anggota kelompok:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Isilah tabel di bawah ini dengan benar.
Penyebab Akibat
Faktor penyebab remaja menggunakan narkoba dan pencegahannya. 1. Ajakan, bujukan dari masing-masing anggota kelompok.
2. Melibatkan remaja akan bahaya narkoba
3. Cendrung memiliki gangguan jiwa seperti kecemasan, kurang mampu menghadapi stres, menahan diri dari pergaulan.
4. Menghadapi masalah daya yang positif.
5. Suka mencari sensasi dan melakukan hal yang berbahaya
6. Menyembangkan rasa harga diri dan percaya diri remaja agar tidak mudah tergoda.
7. Orang acuh tak acuh
8. Gunakan akal dan hati nurani sehingga berani menyarankan tidak terhadap ajakan/bujukan orang untuk menggunakan narkoba.
9. Tidak ada perhatian dan kasih sayang dalam keluarga.
10.Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, penuh perhatian dan penuh kasih saya
Teks Cerita
Penyalahgunaan Narkoba
Liputan6.com, Padang - Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Padang, Sumatera Barat, mengalami peningkatan yang drastis. Jika pada 2014 terdapat 58 kasus, maka pada tahun 2015 ini naik 3 kali lipat menjadi 175 kasus.
Kepala Satuan Reserse (Kasat Res) Narkoba Polresta Padang, Kompol Daeng Rahman mengungkapkan, dari hasil tangkapan anggotanya, rata-rata pengguna dan pengedar merupakan anak di bawah umur.
"Dari catatan kita, sejak April sampai November 2015 barang bukti yang diamankan terdiri dari Ganja sebesar 14 kg, sabu sebanyak 3 ons dengan total nilai mencapai Rp 350 juta. Beberapa di antara tersangka sudah ada yang divonis, dan ada yang masih diproses di pengadilan," ujar Daeng di Padang, Sabtu (7/11/2015).
Perbandingan pemakai barang haram itu berbanding lurus dengan pengedar. Menurut Daeng, hal ini terjadi karena pemasaran para pengedar hanya kepada teman yang sudah dikenal.
"Rata-rata tersangka merupakan anak di bawah umur, di mana sekitar 50 persen merupakan pemakai, dan 50 persen sebagai bandar," lanjut Daeng.
Untuk narkotika jenis sabu dan sejenisnya, Daeng mencatat Kota Pekanbaru dan Medan sebagai pemasok terbesarnya. Sedangkan narkotika jenis ganja didapatkan para tersangka dari ujung utara pulau Sumatera dan dareah sekeliling perbatasan Sumatera Barat (Sumbar).
"Rata-rata pelaku mendapatkan barang haram tersebut (Sabu dan obat-obatan) dari Kota Pekanbaru, dan Kota Medan. Sementara untuk ganja, kebanyakan didapat pelaku dari Banda Aceh dan perbatasan Sumatera Barat dengan Sumatera Utara," ungkap Daeng.
Daeng tak menampik bahwa ada anggota kepolisian yang terlibat kasus obat-obat terlarang itu. Bahkan beberapa di antaranya merupakan oknum tentara.
"Terkait keterlibatan beberapa oknum yang ditahan akibat penyalahgunaan obat- obatan terlarang, ada sebanyak 5 oknum yang telah diproses oleh Propam dari Kepolisian dan TNI," jelas Daeng.
Dia menilai hal ini terjadi lantaran minimnya peran masyarakat dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam memberikan penyuluhan terkait bahaya obat- obatan terlarang.
"Jika setiap hari dilakukan penangkapan, namun tidak ada pencegahan, maka peredaran narkoba tidak akan habis. Perlu peran serta masyarakat dan BNN," tukas Daeng.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang melalui Satuan Reserse (Sat Res) Narkoba memusnahkan Barang Bukti berupa sabu dan ganja di depan ruangan Res Narkoba pada Jumat 6 November 2015 sekitar pukul 15.00 WIB. Pemusnahan dilakukan oleh Res Narkoba dengan dihadiri langsung oleh perwakilan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Padang. (Ali/Ado)
SOAL 1. Perstiwa apa yang terjadi?
2. Siapa saja pelaku pengedaran narkoba dari peristiwa tersebut? 3. Jelaskan faktor penyebab terjadinya Narkoba Menurut Cerita Diatas!
4. Hukuman apa yang tepat kepada pelaku agar tidak mengulang perbuatannya lagi? Jelaskan
5. Menurut anda bagaimana cara yang tepat untuk menangani kasus narkoba yang makin marak terjadi?
Kunci Jawaban: 1. Peristiwa Narkoba
2. Pelaku pengedaran narkoba adalah rata-rata pengguna dan pengedar merupakan anak di bawah umur.
3. Faktor penyebab terjadinya narkoba tersebut adalah karena tidak ada pencegahan baik dari pemerintah maupun dari masyarakat setempat,maka peredaran narkoba tidak akan habis.
4. Hukuman yang tepat kepada pelaku agar tidak mengulang lagi dengan perbuatannya diberikan sangsi setimpalnya atau penjara sesuai dengan hokum yang berlaku.
5. Cara yang tepat untuk menangani adalah memberikan motivasi yang kuat terhadap anak.