• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses penerimaan pendapatan dari masing – masing cabang ke PT. Indomarco Prismatama (Indomaret)?

2. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi berjalan di PT. Indomarco Prismatama (Indomaret)?

3. Bagaimana proses penyerahan barang ke konsumen?

4. Bagaimana pengendalian internal pada PT. Indomarco Prismatama (Indomaret)?

Dimana dari semua perumusan masalah di atas akan di jawab melalui Data flowchart, Data Flow Diagram, dan Entity Relationship Diagram.

1.4. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan secara tepat sifat – sifat suatu keadaan suatu subjek atau objek. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder dimana untuk membuat penelitian ini, para penulis mengolah data yang ada di internet dan buku – buku.

3 BAB II

TINJAUAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem menurut Azhar Susanto (2008:22) adalah kumpulan atau grup dari subsistem atau bagian atau komponen apapun, baik fisik maupun nonfisik, yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sedangkan, menurut Romney dalam Dewi Fitriasari dan Deby Arnos Kwary (2004:2), sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen – komponen yang selain berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen, baik fisik maupun nonfisik, yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Informasi menurut Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Sedangkan menurut Baridwan (2005:5), informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan yang tepat. Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah yang berguna sebagai dasar untuk mengambil keputusan.

Akuntansi menurut Azhar Susanto (2008:4) adalah bahasa bisnis, setiap organisasi menggunakannya sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis.

Sedangkan, menurut Niswonger, Warren, Reeve, dan Fess yang dialih bahasakan oleh Helda Gunawan (1999:6), akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak – pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan keuangan yang digunakan pihak – pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan. Menurut Azhar Susanto (2008:72), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari subsistem atau komponen, baik fisik

4 maupun nonfisik, yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Sedangkan, menurut Baridwan (2004:4), sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak – pihak luar (seperti inspektorat pajak, investor, dan kreditor) dan pihak – pihak dalam (terutama manajemen).

2.2. Sistem Permodelan

Sistem permodelan digunakan sebagai dokumentasi sistem untuk mendapatkan pengertian bagaimana suatu sistem bekerja. Dengan adanya dokumentasi yang baik, organisasi dapat mengevaluasi kelebihan dan kekurangan pengendalian internal perusahaan, sehingga, dapat dilakukan perbaikan dan pengembangan sistem. Dalam sistem informasi akuntansi, terdapat dua sistem permodelan, yaitu data flow diagram (DFD) dan flowchart.

2.2.1. Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi – notasi untuk menggambarkan arus data dari sistem, yang penggunaannya sangat membantu dalam memahami sistem secara logika, terstruktur, dan jelas.

DFD memiliki tiga bagian, yaitu :

 Context Diagram

Menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat dalam suatu sistem. Diagram ini merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan pada umumnya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

5

 Decomposition Diagram

Menggambarkan subproses yang ada dari suatu context diagram. Diagram ini merupakan rangkuman dari seluruh proses dan subprosesnya dalam suatu DFD.

 DFD Level 1,2, dst.

Merupakan satu lingkaran besar yang diwakili lingkaran – lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Diagram ini berisi subproses dari context diagram yang dijelaskan kembali pada diagram DFD level 1, kemudian dijelaskan kembali pada diagram DFD level 2, dan selanjutnya hingga terdapat gambaran yang mencukupi.

2.2.2. Flowchart

Flowchart adalah bagan yang menunjukkan aliran (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Flowchart digunakan untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Flowchart menggunakan suatu bentuk simbol standar untuk menggambarkan awal hingga akhir proses prosedur.

Terdapat tiga jenis flowchart, yaitu :

 Document Flowchart

Document flowchart ini memperlihatkan alur dokumen dan informasi dalam area tanggung jawab dalam sebuah organisasi.

Flowchart ini memaparkan dokumen dari awal hingga akhir dan memperlihatkan :

- Dari mana dokumen berasal

- Di mana dokumen tersebut didistribusikan - Bagaimana penggunaan dokumen tersebut - Disposisi akhir

- Kegiatan arus pemindahan dokumen lainnya

 System Flowchart

Menggambarkan hubungan antara input, process, dan output dalam suatu sistem informasi akuntansi.

6

 Program Flowchart

Menggambarkan tahapan dari operasi logis yang dilakukan oleh komputer dalam menjalankan suatu program. Program flowchart memiliki pola input – process – output.

2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model untuk menjelaskan hubungan antardata dalam basis data berdasarkan objek – objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD dibagi menjadi dua, yaitu ERD (Logical Data Model) dan ERD (Physical Data Model). ERD (Logical Data Model) merupakan konsep ERD yang mana data dapat merepresentasikan sebuah kenyataan, dimasukkan ke dalam sebuah pemrosesan logika dan dapat menghasilkan informasi, sedangkan, ERD (Physical Data Model) merupakan konsep ERD yang mana data disimpan pada media penyimpanan (storage) dalam suatu susunan secara fisik.

Berikut ini merupakan simbol yang biasanya digunakan pada ERD :

Notasi Keterangan

Entitas adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.

Atribut berfungsi untuk mendeskripsikan karakter entitas (atribut yang berfungsi sebagai key diberi garis bawah).

Garis sebagai penghubung antara relasi dan entitas atau relasi dan entitas dengan atribut.

Entitas

Relasi

Atribut

Garis

7

Entitas A Relasi Entitas B

Entitas A Relasi Entitas B

Entitas A Relasi Entitas B

Penjelasan dari simbol ERD di atas adalah sebagai berikut :

 Entitas merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari yang lainnya. Simbol dari entitas umumnya digambar dengan persegi atau persegi panjang.

 Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Pada dasarnya relasi dibagi menjadi tiga, yaitu :

- Relasi One to One

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

- Relasi One to Many

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

- Relasi Many to Many

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, begitu pula sebaliknya.

 Atribut berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.

Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Simbol dari atribut umumnya digambarkan dengan simbol elips.

8

 Garis berfungsi untuk menghubungkan atribut dengan entitas dan entitas dengan relasi, sehingga, menggambarkan diagram tersebut seperti memiliki alur.

2.4. Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli dan menjual barang dagangan tanpa melakukan pengolahan barang terlebih dahulu.

Barang dagangan (merchandise) adalah barang yang dibeli oleh perusahaan untuk dijual kembali.

Secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dagang adalah : - Pembelian

Kegiatan pembelian dalam perusahaan dagang meliputi pembelian aktiva produktif, pembelian barang dagangan, serta pembelian barang dan jasa lain dalam rangka kegiatan usaha.

- Pembayaran

Kegiatan pembayaran dilakukan setelah terjadinya pembelian dalam perusahaan dagang. Selain pembelian barang dan jasa, pembayaran dapat juga dilakukan untuk keperluan lainnya, seperti mengembalikan pinjaman.

- Penjualan

Penjualan dalam perusahaan dagang dapat dilakukan secara kredit maupun tunai. Apabila dilakukan secara kredit maka akan menimbulkan munculnya akun Piutang Dagang.

- Penerimaan Uang

Kegiatan penjualan akan diikuti dengan penerimaan uang. Penerimaan uang hasil penjualan tergantung pada syarat jual – beli yang telah disepakati. Selain itu, penerimaan uang juga dapat berasal dari sumber lainnya, seperti setoran modal pemilik.

2.5. Siklus dalam Perusahaan Dagang

2.5.1. Revenue Cycle

Revenue cycle adalah aktivitas penjualan dan penerimaan kas yang merupakan bagian dari business process suatu perusahaan. Tujuan utama

9 dari aktivitas ini adalah menyediakan barang dan jasa yang tepat di tempat dan waktu yang tepat pula dengan harga yang sesuai, serta lancar pembayarannya.

Tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi untuk revenue cycle adalah:

1. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktivitas penjualan dan penerimaan kas.

2. Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan

3. Mengawasi dan memonitor guna memastikan keandalan data serta menjaga sumber daya organisasi.

2.5.2. Expenditure Cycle

Expenditure cycle adalah sistem untuk serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan data yang terus berulang terkait dengan pembelian barang atau jasa serta pembayarannya.

Tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi untuk expenditure cycle adalah:

1. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis, pembelian, sampai dengan pembayarannya.

2. Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk menghasilkan informasi yang mendukung pengambilan keputusan terkait pembelian dan pembayarannya.

3. Mengawasi dan memonitor guna memastikan keandalan data dan informasi, serta menjaga sumber daya organisasi.

2.5.3. Human Resource / Payroll Cycle

Human resource / payroll cycle berfungsi untuk merekam dan memproses data sumber daya manusia, mulai dari perekrutan, penugasan, pelatihan, penilaian kinerja, kompensasi, sampai dengan pemberhentian hubungan kerja.

10 Tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi untuk human resource / payroll cycle adalah:

1. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbagai aktivitas proses kepegawaian.

2. Menyimpan dan mengatur data kepegawaian atau penggajian tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan.

3. Pengendalian untuk memastikan keandalan data penggajian, serta menjaga sumber daya organisasi.

2.6. Internal Control

Internal control atau pengendalian internal merupakan suatu proses yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen, dan karyawan untuk memberikan keyakinan yang wajar bahwa tujuan organisasi dapat tercapai melalui efisiensi dan efektivitas operasional, penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya, dan ketaatan terhadap undang – undang dan aturan yang berlaku.

2.6.1. Control Environment

Control environment merupakan dasar bagi semua komponen internal control, menyediakan disiplin, dan struktur. Control environment juga menyediakan arahan bagi organisasi dan memengaruhi kesadaran pengendalian dari orang – orang yang ada di dalam organisasi tersebut.

Beberapa faktor yang memengaruhi control environment adalah integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, serta praktek dan kebijakan sumber daya manusia.

2.6.2. Risk Assessment

Risk Assessment atau penilaian risiko merupakan identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuan organisasi serta membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko dari tujuan laporan keuangan adalah identifikasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan

11 dengan pembuatan laporan keuangan. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko yang spesifik terhadap laporan keuangan dengan manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah dikarenakan berbagai hal, diantaranya adalah perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, aktivitas baru, restrukturisasi korporasi operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.

2.6.3. Control Activities

Control activities atau aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang menjamin arahan manajemen. Aktivitas tersebut membantu memastikan tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan organisasi. Control activities memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi.

Pada umumnya, control activities dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan review terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, serta pemisahan tugas.

2.6.4. Information and Communication

Informasi dan komunikasi merupakan pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas aset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab yang berkaitan dengan struktur internal control dalam pelaporan keuangan.

2.6.5. Monitoring

Monitoring atau pemantauan merupakan proses yang menentukan kualitas kinerja internal control sepanjang waktu. Monitoring mencakup penentuan desain dan pengendalian operasi tepat waktu serta pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang

12 berlangsung secara berulang, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas, internal auditor atau personel yang melakukan pekerjaan yang serupa, memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas suatu organisasi. Monitoring dapat mancakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak eksternal seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunujuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen internal control tersebut berlaku dalam audit pada setiap organisasi. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran dari organisasi, karakteristik kepemilikan dan organisasi, sifat bisnis dari organisasi, keberagaman dan kompleksitas operasi pada organisasi, metode yang digunakan oleh organisasi untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses infromasi, serta penerapan persyaratan hukum dan peraturan.

2.6.6. Framework COSO – Internal Control

Internal control terdiri dari lima komponen, yaitu control environment, risk assessment, control activities, information &

communication, dan monitoring activities.

13 2.6.7. Framework COSO – ERM

Internal control terdiri dari delapan komponen, yaitu control environment, objective setting, event identification, risk assessment, risk response, control activities, information & communication, dan monitoring activities.

14 BAB III

PEMBAHASAN 3.1. Profil Perusahaan

3.1.1. Sejarah

PT. Indomarco Pristama (Indomaret) merupakan perusahaan ritel nasional dan jejaring peritel waralaba terbesar di Indonesia. PT. Indomarco Pristama (Indomaret) memiliki tujuh sektor bisnis, yaitu Retail, Grocery, IT Consultant, Food and Baverages, Shopping Plaza, Bakery dan Japanese Restaurant.

Pertumbuhan bisnis PT. Indomarco Pristama (Indomaret) sangatlah cepat dan massive. Total gerai pada tahun 2014 telah mencapai 10.600 gerai dan akan terus bertambah dan berkembang setiap harinya dan saat ini PT. Indomarco Pristama (Indomaret) telah memiliki 24 cabang yang tersebar di berbagai kota di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mencapai visi dari PT. Indomarco Pristama (Indomaret) yaitu menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global, dibutuhkan tenaga profesional muda yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi serta technical skill yang baik yang nantinya akan dipersiapkan untuk menjadi future leader PT.

Indomarco Pristama (Indomaret).

3.1.2. Visi, Moto, Budaya, dan Esensi Perusahaan Visi

Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global.

Moto

Mudah dan Hemat.

Budaya Perusahaan

15 Menjunjung tinggi nilai – nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan, kerja sama kelompok, kemajuan melalui inovasi yang ekonomis, serta mengutamakan kepuasan konsumen.

Esensi Perusahaan

Pendekatan dengan senyuman yang tulus, untuk membangun hidup lebih baik.

3.1.3. Keunggulan

Bisnis franchise Indomaret merupakan yang pertama di Indonesia, dan merupakan pionner dalam bidan ritel minimarket.

Bisnis ini sudah teruji dengan jumlah 10.000 gerai, namun lebih dari 32 % adalah franchise.

Produk yang PT. Indomarco Pristama (Indomaret) sediakan fresh dan beragam baik itu kebutuhan sehari – hari, makanan siap saji, hingga sayur dan buah tersedia di Indomaret.

Mempunyai sistem pembelian virtual, serta beragam promosi menggunakan Indomaret Card.

16 3.1.4. Struktur Organisasi

PT. Indomarco Pristama (Indomaret)

Toko Indomaret

17 3.2. Data Flow Diagram (DFD) Revenue Cycle PT. Indomarco

Prismatama (Indomaret)

3.2.1. Context Diagram

Revenue Cycle Cabang

General Ledger and Reporting System Expenditure

Cycle

Payroll Cycle

Bank Order Data

Respond

Revenue Invoice

Deposit

Sales Data Report

Bonus Receipt Report

Book Order

Packing Slip

18 3.2.2. Decomposition Diagram

3.2.3. DFD Level 0

19

20

21 3.3. Flowchart Revenue Cycle PT. Indomarco Prismatama

(Indomaret)

3.4. Entity Relationship Diagram (ERD) Revenue Cycle PT.

Indomarco Prismatama (Indomaret)

Inventory Outflow Sales

Collect Revenue

Cash Inflow Collect from

Shipping to

Cabang Quantity

Price

Barcode

Date Price

Quantity Product

Cashier Salesperson Handles

Receives Amount

SalesID

CabID

CashierID

Amount Date

CabID

22 3.5. Internal Control PT. Indomarco Prismatama (Indomaret)

3.4.1. Control Environment 1. Integritas dan nilai etika

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) membiasakan karyawannya disiplin dalam bekerja serta menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran, keadilan, kerja sama kelompok, dan kemajuan melalui inovasi yang ekonomis. Karyawan yang memiliki wewenang dalam penerimaan dan pengeluaran kas memiliki tanggung jawab untuk menggunakan kas tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang sebenarnya.

2. Komitmen terhadap kompetensi

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) dangat memperhatikan kemampuan karyawan yang akan direkrut oleh perusahaan.

Kemampuan individu yang sesuai dengan job description – nya masing – masing sangat berguna agar produktivitas dari masing – masing individu tinggi dan menghasilkan hasil kerja yang berkualitas baik.

3. Dewan komisaris dan komite audit

Dewan komisaris tidak terlihat terlibat dalam aktivitas di perusahaan. Dewan komisaris seharusnya ikut serta dalam kegiatan revenue cycle terkait penjualan, piutang usaha, dan penerimaan kas.

Hal tersebut dapat diaplikasikan dengan perlunya otorisasi atas pembayaran hutang yang dilakukan oleh direktur.

4. Filosofi dan gaya operasi manajemen

Filosofi manajemen yang terdapat dalam perusahaan yaitu mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari – hari dari konsumen dan memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat memenuhi kepuasan konsumen. Di dalam perusahaan, hubungan yang baik harus terjalin antara pimpinan dan keryawan, agar dapat bekerja sama dalam memberikan pelayanan

23 kepada konsumen dan dalam mempertimbangkan suatu saran dan pendapat.

5. Struktur organisasi

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) telah memiliki struktur organisasi yang menggambarkan hubungan antara bagian yang saling terkait. Semua bagian sudah dilakukan pemisahan tugas dengan baik. Namun, pada struktur organisasi yang didapat, belum terdapat uraian mengenai wewenang dan tanggung jawab secara rinci dan tertulis.

6. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) memiliki kebijakan dalam perekrutan sumber daya manusia, perusahaan telah melaksanakan proses seleksi dalam perekrutan karyawan baru. Proses seleksi ini bertujuan untuk mendapatkan karyawan yang bermutu serta memiliki komitmen dan kompeten dala menjalankan tugas serta tanggung jawab atas pekerjaannya.

3.4.2. Risk Assessment

Perusahaan tidak terlihat untuk mengambil langkah – langkah preventif guna menghadapi risiko yang dikarenakan keadaan yang memungkinkan untuk terjadi, seperti risiko dalam pengiriman barang dan penagihan piutang, risiko penagihan dan piutang tak tertagih, dan risiko kecelakaan dan musibah yang tidak diprediksi oleh perusahaan.

3.4.3. Control Activities 1. Pemisahan tugas

Dalam perusahaan sudah terdapat pemisahan tugas seperti fungsi otorisasi. Fungsi otorisasi dilakukan oleh direktur masing – masing divisi agar dapat dipantau proses transaksinya. PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) juga sudah menerapkan pemisahan tugas antara bagian penjualan, bagian keuangan, dan bagian akuntansi.

2. Otoritas yang sesuai

24 PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) telah memberikan otoritas yang sesuai di setiap bagian dan kegiatan dalam perusahaan. Salah satunya adalah otorisasi atas potongan harga yang diajukan pada cabang atau gerai yang ada. Hal ini perlu diotorisasi agar tidak terdapat perbedaan perhitungan antara cabang atau gerai dengan kantor pusat.

3. Dokumen yang memadai

Dokumen yang berkaitan dengan revenue cycle pada PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) diberikan nomor urut cetak sehingga, setiap dokumen yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan dan mudah untuk ditelusuri kembali. Dalam penggunaan dokumen tersebut, perusahaan membuat rangkap sesuai kebutuhan perusahaan yang bertujuan untuk mencegah adanya kekeliruan. Selain itu, dokumen – dokumen tersebut juga dilengkapi dengan tanggal transaksi.

4. Pengendalian fisik

Di dalam perusahaan, telah terdapat pengendalian fisik terhadap kas, akan tetapi, tidak terliaht adanya pengendalian fisik terhadap gudang. Pengendalian ini seharusnya ada agar perusahaan dapat menghindari adanya kecurangan yang timbul atas aset perusahaan.

Misalnya, barang yang dikirimkan oleh kantor pusat kepada cabang atau gerai, tidak sesuai dengan barang yang diterima atau dijual oleh cabang atau gerai ini. hal ini dapat dicegah dengan adanya pengendalian fisik terhadap gudang.

3.4.4. Information and Communication

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) sudah melakukan pengidentifikasian dan pencatatan atas aktivitasnya dengan cukup baik.

Hal ini terlihat dari adanya pencatatan atas setiap transaksi untuk menghindari adanya transaksi yang tidak tercatat. Akan tetapi, pencatatan atas transaksi tersebut tidak dilengkapi dengan pencatatan atas barang yang keluar dari gudang. Dari hal ini dapat terjadi kecurangan berupa tidak sesuainya barang yang keluar dari gudang dengan barang yang ditransaksikan.

25 3.4.5. Monitoring

Pemantauan dalam PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) biasanya dilakukan dengan kegiatan yang berkelanjutan dan dapat menentukan kualitas dari pengendalian internal. Pengendalian internal atas pemantauan ini harus dilaporkan kepada atasan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

26 BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN 4.1. Simpulan

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) sudah melakukan pengidentifikasian dan pencatatan atas aktivitasnya dengan cukup baik.

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) sudah melakukan pengidentifikasian dan pencatatan atas aktivitasnya dengan cukup baik.

Dokumen terkait