• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah

“MONITORING TEGANGAN LISTRIK RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AC ZMPT101B BERBASIS NodeMCU ESP8266“

1. Bagaimana merancang dan membangun prototyping sistem monitoring tegangan listrik pada listrik rumah tangga

2. Bagaimana pengimplementasian protyping tersebut pada sebuah rumah

Universitas Sumatera Utara

3 1.3 Batasan masalah

Untuk menyederhanakan dan mengarahkan pembahasan pada laporan ini di butuhkan beberapa batasan-batasan masalah sebagai berikut :

1. prinsip kerja dari sistem yang di rancang akan menggunakan sensor tegangan untuk mendeteksi tegangan listrik AC

2. Perancangan dan pembuatan alat dan sistem pemakaian daya listrik ini hanya dalam bentuk prototyping dengan menggunakan sensor ZMPT101B

3. Hasil pembacaan akan ditampilkan pada monitor android melalui aplikasi

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan daripada penulisan dan penyusunan tugas akhir ini adalah

1. Mengetahui dan memahami NodeMCU ESP8266 secara umum, sensor yang digunakan, serta komponen yang terdapat pada pembuatan alat.

2. Sebagai salah satu syarat kelulusan pada program studi DIII Metrologi dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil daripada penulisan dan penyusunan tugas akhir ini adalah

1. Membantu masyarakat lingkungan sekitar dalam menghemat penggunaan arus listrik

2. Membantu dan mempermudah masyarakat umum khususnya yang berada di lingkungan untuk mengetahui besaran arus listrik yang dikonsumsi.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini terdiri dari 5 bab dimana sistematika penulisan yang diterapkan dalam skripsi ini menggunakan urutan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

4

Bab ini berisi tentang dasar teori yang mendukung tugas akhir dan teori yang melandasi proses pembuatan

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

Memuat langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian, diantaranya waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, komponen dan perangkat penelitian, prosedur kerja, perancangan dan pengujian bahan.

BAB IV HASIL DAN PEM BAHASAN

Bagian ini berisi mengenai hasil pengujian dan membahas terhadap data-data hasil pengujian yang diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk mengembangkan alat lebih lanjut dalam penelitian serupa dimasa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara

5

BAB II

LANDASAN TEORI

Terjadinya kebakaran pada rumah tinggal umumnya dipengaruhi oleh hubungan singkat atau korsleting listrik. Pemakaian peralatan listrik yang terlalu lama beroperasi juga dapat menyebabkan kemampuan lapisan pelindung kabel menurun. Tegangan listrik yang tidak menetap masuk kedalam peralatan rumah tangga, juga bisa mengurangi umur peralatan listrik tersebut. Sehingga peralatan listrik pada rumah tinggal cepat rusak, sebagian besar terjadi karena lupa atau malas untuk mematikan kembali peralatan listrik pada rumah tinggal.

2.1. Monitoring

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 (dalam IPDN, 2011), disebutkan bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan semula. Monitoring dilaksanakan dengan maksud agar proyek dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan menyediakan umpan balik bagi pengelola proyek pada setiap tingkatan. Umpan balik ini memungkinkan pemimpin proyek menyempurnakan rencana operasional proyek dan mengambil tindakan korektif tepat pada waktunya jika terjadi masalah dan hambatan (Deptan, 1989).

2.2 Tegangan Listrik

Menurut Irwan Dinata (2015), dalam jurnal Implementasi Wireless Monitoring Energi Listrik Berbasis Web Database, Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial (voltage) adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal atau kutub ke terminal atau kutub lainnya, atau pada kedua terminal atau kutub akan mempunyai beda potensial jika kita menggerakkan atau

Universitas Sumatera Utara

6

memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke terminal lainnya.

Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat disederhanakan bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.

2.3 Sensor Tegangan AC ZMPT101B

ZMPT101B merupakan modul sensor tegangan AC yang menggunakan trafo isolasi dengan rasio tegangan. Manufacturer sensor ini tidak menyediakan persamaan resolusi sehingga sensor harus dikalibrasikan secara manual. Proses kalibrasi

dilakukan dengan membandingkan hasil pembacaan analog bit tegangan keluaran sensor dengan pembacaan tegangan RMS menggunakan multimeter digital. Hasil perbandingan ini kemudian digunakan untuk membuat persamaan konversi bit ke tegangan RMS.

Disini dengan menggunakan cara pertama yaitu dengan metode sampling dengan sinyal sinus kecil dinaikan offset-nya dengan menambahkan dengan tegangan DC, sehingga mudah untuk dibaca mikrokontroller. Karena ADC tidak bisa membaca sinyal negatif maka dari itu tegangan negatif harus dinaikkan offsetnya ke 2.5 volt, sehingga ada space untuk nilai negatif dan positif, untuk menaikkan tegangan AC bisa digunakan rangkaian summing amplifier, namun pada modul sensor ini sudah include summing amplifier sehingga tidak perlu menggunakan rangkaian tersebut.

Gambar 2.1 Sensor tegangan AC ZMPT101b

(Sumber: www.aliexpress.com)

Universitas Sumatera Utara

7

Sensor tegangan ZMPT101B merupakan komponen yang sesuai jika dihubungkan dengan mikrokontroler karena fungsi sinyal yang akurat. Sensor ini dapat digunakan pada tegangan pengoperasian sebesar 250 VAC dan mengeluarkan sinyal analog yang sesuai untuk dikonversikan menjadi sinyal digital oleh mikrokontroler. Sensor ini memiliki 4 pin diantaranya pin 1 dan pin 2 untuk input utama dan pin 3 dan 4 untuk output. Sensor tegangan ZMPT101B memiliki isolasi tegangan sebesar 4000V dan bekerja optimal pada suhu 40C sampai 70C

Sensor tegangan dapat digunakan untuk mengukur tegangan AC maupun DC, walau demikian algoritma pengukuran yang diterapkan tidaklah sama. Tegangan DC relatif bernilai konstan sehingga mudah untuk diukur, berbeda halnya dengan tegangan AC yang terus berubah sesuai bentuk gelombang sinus dan memiliki magnitude tegangan dalam wilayah positif dan negatif. Besaran tegangan efektif AC dapat diketahui apabila tegangan maksimum/puncak diketahui. Dengan menggunakan algoritma yang tepat dan persamaan matematis yang berkesesuaian, nilai maksimum dan nilai efektif tegangan AC dapat ditemukan.

Sensor tegangan merupakan piranti yang umum digunakan pada perlatan elektronik. Secara sederhana sensor tegangan bisa didapatkan melalui perancangan rangkaian pembagi tegangan seperti terlihat pada gambar 1a, dan juga dapat didesain menggunakan transformator seperti terlihat pada gambar 1b. Sensor tegangan dengan menggunakan pembagi tegangan dapat digunakan pada tegangan AC maupun DC, sedangkan sensor yang menggunakan transformator hanya dapat digunakan untuk men-sensing tegangan AC.

Terlepas dari jenis sensor tegangan yang digunakan, dalam aplikasi berbasis mikroprosesor teknik pembacaan tegangan AC dan DC sangatlah berbeda. Tegangan DC seperti terlihat pada gambar 2 memiliki sifat nilai yang relatif konstan, selain itu tegangan DC pada umumnya hanya berada pada satu kuadran (positif saja atau negatif saja). Dengan sifat/karakteristik tegangan seperti di atas pembacaan tegangan DC menjadi mudah untuk terapkan. Berbeda dengan tegangan AC, bentuk tegangannya tidak konstan melainkan mengikuti bentuk sinus. Selain itu tegangan AC berada pada dua kuadran, positif maupun negatif, sehingga tidak dapat langsung diberikan ke pin input mikroprosesor.

Universitas Sumatera Utara

8

Sensor tegangan dapat diaplikasikan pada berbagai instrumentasi seperti:

 Alat recorder (data logger) kualitas daya,

 Meteran listrik (KWh meter) digital,

 Peralatan kontrol untuk proteksi jaringan listrik, dsb

Tegangan AC memiliki pola sinusoidal yang nilainya terus berubah seusia fungsi waktu dan memiliki magnitud tegangan dalam wilayah positif dan negatif.

Apabila tegangan maksimum dari sinyal AC diketahui maka tegangan efektif dapat diketahui. Tegangan maksimum diketahui dengan cara membandingkan nilai tegangan actual (Vm) terhadap nilai tegangan sebelumnya (Vm-1), apabila Vm-1 lebih besar dari Vm maka tegangan maksimum adalah setara Vm-1.

2.4 Power Supply

Power Supply atau sering disebut dengan catu daya adalah perangkat elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk perangkat lain. Secara umum istilah catu daya berarti suatu sistem penyearah – filter yang mengubah AC menjadi DC murni. Sumber DC seringkali dapat menjalankan peralatan-peralatan elektronika secara langsung, meskipun mungkin diperlukan beberapa cara untuk meregulasi dan menjaga suatu gaya gerak listrik agar tetap meskipun beban berubah-ubah.

Energi yang paling mudah tersedia adalah arus bolak-balik, arus diubah atau disearahkan menjadi DC berpulsa (pulsating DC), yang selanjutnya arus diratakan atau disaring menjadi tegangan yang tidak berubah-ubah. Tegangan DC juga memerlukan regulasi tegangan agar dapat menjalankan rangkaian dengan sebaiknya.

Secara garis besar, power supply (pencatu daya listrik) dibagi menjadi dua macam, yaitu pencatu daya tak distabilkan dan pencatu daya distabilkan. Pencatu daya takdistabilkan merupakan jenis pencatu daya yang paling sederhana. Pada pencatu daya jenis ini, tegangan maupun arus keluaran dari pencatu daya tidak distabilkan, sehingga berubah-ubah sesuai keadaan tegangan masukan dan beban pada keluaran. Pencatu daya jenis ini biasanya digunakan pada peranti elektronika sederhana yang tidak sensitif akan perubahan tegangan. Pencatu jenis ini juga

Universitas Sumatera Utara

9

banyak digunakan pada penguat daya tinggi untuk mengkompensasi lonjakan tegangan keluaran pada penguat.

Pencatu daya distabilkan pencatu jenis ini menggunakan suatu mekanisme lolos balik untuk menstabilkan tegangan keluarannya, bebas dari variasi tegangan masukan, beban keluaran, maupun dengung. Ada dua jenis yang digunakan untuk menstabilkan tegangan keluaran, antara lain:

 Pencatu daya linier, merupakan jenis pencatu daya yang umum digunakan.

Cara kerja dari pencatu daya ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan AC lain yang lebih kecil dengan bantuan Transformator.

Tegangan ini kemudian disearahkan dengan menggunakan rangkaian penyearah tegangan, dan di bagian akhir ditambahkan kondensator sebagai penghalus tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan oleh pencatu daya jenis ini tidak terlalu bergelombang. Selain menggunakan diode sebagai penyearah, rangkaian lain dari jenis ini dapat menggunakan regulator tegangan linier sehingga tegangan yang dihasilkan lebih baik daripada rangkaian yang menggunakan dioda. Pencatu daya jenis ini biasanya dapat menghasilkan tegangan DC yang bervariasi antara 0 - 60 Volt dengan arus antara 0 - 10 Ampere.

 Pencatu daya Sakelar, pencatu daya jenis ini menggunakan metode yang berbeda dengan pencatu daya linier. Pada jenis ini, tegangan AC yang masuk ke dalam rangkaian langsung disearahkan oleh rangkaian penyearah tanpa menggunakan bantuan transformer. Cara menyearahkan tegangan tersebut adalah dengan menggunakan frekuensi tinggi antara 10KHz hingga 1MHz, dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi AC yang sekitar 50Hz.Pada pencatu daya sakelar biasanya diberikan rangkaian umpan balik agar tegangan dan arus yang keluar dari rangkaian ini dapat dikontrol dengan baik (Shrader, 1991, hal:200-201).

Prinsip kerja DC power supply

Arus Listrik yang kita gunakan di rumah, kantor dan pabrik pada umumnya adalah dibangkitkan, dikirim dan didistribusikan ke tempat masing-masing dalam bentuk Arus Bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Hal ini dikarenakan pembangkitan dan pendistribusian arus Listrik melalui bentuk arus bolak-balik

Universitas Sumatera Utara

10

(AC) merupakan cara yang paling ekonomis dibandingkan dalam bentuk arus searah atau arus DC (Direct Current).

Hampir setiap peralatan Elektronika memiliki sebuah rangkaian yang berfungsi untuk melakukan konversi arus listrik dari arus AC menjadi arus DC dan juga untuk menyediakan tegangan yang sesuai dengan rangkaian Elektronika-nya. Rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi DC ini disebut dengan DC power supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu daya DC. DC power supply atau catu daya ini juga sering dikenal dengan nama “Adaptor”.

Sebuah DC power supply atau Adaptor pada dasarnya memiliki 4 bagian utama agar dapat menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama tersebut diantaranya adalah Transformer, Rectifier, Filter dan Voltage Regulator.

Dibawah ini adalah Diagram Blok DC power supply (adaptor) pada umumnya.

Gambar 2.2 Gambar PSA 12 V

(Sumber: https://www.flyrobo.in/dc-power-supply-adapter-12v-2a)

Gambar 2.3 Blok diagram DC power supply

Universitas Sumatera Utara

11 2.5 Bahasa C

Untuk pemrograman Arduino menggunakan bahasa C yang lebih simpel.Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang sangat lazim dipakai sejak awal komputer dibuat dan sangat berperan dalam perkembangan software. Selain itu, bahasa C juga yang sangat ampuh karena kemampuannya mendekati bahasa assembler. Bahasa C menghasilkan file kode objek yang sangat kecil dan dieksekusi dengan sangat cepat sehingga bahasa pemrograman mikrokontroler, serta multi-flatform di mana ini bisa dijalankan pada sistem operasi Windows, Unix, MacOs, dan sebagainya. (Muhammad Syahwil, 2017:8).

Berikut ini uraian singkat mengenai karakter bahasa C Arduino. Ada tiga bagian utama dalam bahasa pemropgraman Arduino yaitu:

Struktur

Struktur dari pemrograman Arduino meliputi kerangka program, syntax program, kontrol aliran program, dan operator. Kerangka program Arduino sangat simpel dan sederhana di mana setiap kode program Arduino mempunyai dua buah blok fungsi yang harus ada yaitu:

Tabel 2.2 Struktur kode program arduino

Void setup () { } Semua kode di dalam kurung kurawal hanya akan dijalankan satu kali ketika catu daya Arduino dihidupkan atau saat di-reset. Ini merupakan bagian persiapan atau inisialisasi program.

Void loop () {} Merupakan bagian utama program. Fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi void setup selesai. Setelah dijalankan satu kali, fungsi ini akan dijalankan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

1. Syntax

Syntax merupakan elemen bahasa C untuk format penulis, berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan.

2. Kontrol aliran program (Struktur pengaturan)

Universitas Sumatera Utara

12

Kontrol aliran program berisi instruksi yang digunakan untuk membuat pengulangan dan percabangan. Berikut contoh instruksi percabangan dan pengulangan.

3. Operator

Berikut adalah beberapa operator pada program Arduino : a. Operator matematika

Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka yang bekerja, seperti matematika ang sederhana.

b. Operator pembanding

Digunakan untuk membandingkan nilai logika

2.6 NodeMCU ESP 8266

NodeMCU merupakan sebuah open source platform IoT dan pengembangan kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lunak untuk membantu dalam membuat prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan arduino IDE. Pengembangan kit ini didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC (Analog to Digital Converter) semua dalam satu board. GPIO NodeMCU ESP8266 seperti Gambar 2.1.

NodeMCU berukuran panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan berat 7 gram. Board ini sudah dilengkapi dengan fitur WiFi dan Firmwarenya yang bersifat opensource.

Spesifikasi yang dimliki oleh NodeMCU sebagai berikut :

1. Board ini berbasis ESP8266 serial WiFi SoC (Single on Chip) dengan onboard USB to TTL. Wireless yang digunakan adalah IEE 802.11b/g/n.

2. 2 tantalum capasitor 100 micro farad dan 10 micro farad 3. 3.3v LDO regulator.

4. Blue led sebagai indikator.

5. Cp2102 usb to UART bridge.

6. Tombol reset, port usb, dan tombol flash.

7. Terdapat 9 GPIO yang di dalamnya ada 3 pin PWM, 1 x ADC Channel, dan pin RX TX

8. 3 pin ground.

9. S3 dan S2 sebagai pin GPIO

Universitas Sumatera Utara

13

10. S1 MOSI (Master Output Slave Input) yaitu jalur data dari master dan masuk ke dalam slave, sc cmd/sc.

11. S0 MISO (Master Input Slave Input) yaitu jalur data keluar dari slave dan masuk ke dalam master.

12. SK yang merupakan SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai clock.

13. Pin Vin sebagai masukan tegangan.

14. Built in 32-bit MCU.

Gambar 2.3 NodeMCU ESP8266

(Sumber: https://www.amazon.in/ESP8266-NodeMcu-WiFi-Development-Board/dp/B00UY8C3N0)

2.7 Arduino Nano

Arduino merupakan sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard.Arduino Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan

Universitas Sumatera Utara

14

Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.

Gambar 2.4 Arduino Nano

(Sumber: https://indonesian.alibaba.com/product-detail/mini-nano-v3-0-atmega328p-ch340g-development-board-for-arduino-nano-62061571774.html)

Universitas Sumatera Utara

15

BAB III

PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Perancangan Blok Diagram Sistem

Penelitian ini melakukan pengukuran tegangan listrik yang dapat dipantau melalui smartphone, untuk mendukung penelitian ini peneliti membuat sensor yang dapat dibaca secara real time, NodeMCU digunakan sebagai interface yang

memproses sensor dan ditampilkan dan juga dimonitor pada smartphone. Maka dalam perancangan perangkat keras pada tugas akhir ini dibangun sebuah sistem dengan diagram blok berikut:

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

3.1.1 Fungsi-Fungsi Diagram Blok

1. Blok PLN Source sebagai sumber arus dan tegangan.

2. Blok Sensor AC ZMPT101B sebagai pengukur tegangan yang masuk.

3. Blok Arduino Nano sebagai pembaca sensor dan data di kirim ke NodeMCU 4. Blok NodeMCU ESP8266 sebagai otak dari sistem yang memproses data

yang akan di kirim ke android

5. Blok Aplikasi Android Online sebagai aplikasi tampilan hasil dari pembacaan sensor.

16 3.2 Perancangan Sistem

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dari membuat alat atau sistem yang dapat memonitor pemakaian lisytrik rumah tangga rumah tangga secara real time melalui perangkat android. Sehingga pengguna dapat mengetahui pemakaian listrik setiap hari. Perancangan ini dilakukan dengan dua bagian yaitu: perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software).

3.2.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Pada perancangan perangkat keras (hardware) pada sistem ini, dilakukan perancangan terhadap rangkaian sensor-sensor yang diintegrasikan dengan suatu pengontrol kemudian di transfer oleh sebuah wifi.

1. Rangkaian Sensor Tegangan AC ZMPT101B

Disini dengan menggunakan cara yaitu dengan metode sampling dengan sinyal sinus kecil dinaikan offset-nya dengan menambahkan dengan tegangan DC, sehingga mudah untuk dibaca mikrokontroller. Karena ADC tidak bisa membaca sinyal negatif maka dari itu tegangan negatif harus dinaikkan offsetnya ke 2.5 volt, sehingga ada space untuk nilai negatif dan positif, untuk menaikkan tegangan AC bisa digunakan rangkaian summing amplifier, namun pada modul sensor ini sudah include summing amplifier sehingga tidak perlu menggunakan rangkaian tersebut.

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Tegangan

Universitas Sumatera Utara

17

2. Rangkaian Power Supplay Adaptor (PSA)

Gambar 3.3 Rangkaian PSA

Ketika switch(s1) ditutup (On), arus dari sumber DC 12Volt akan mengalir menuju diode yang berfungsi sebagai pengaman polaritas. Kondensator C5 yang berfungsi sebagai filter dapat dihilangkan jika tegangan input merupakan tegangan DC stabil misalnya dari sumber baterai (Accu/Aki). Pada power supply ini menggunakan IC LM7805. IC LM7805 merupakan salah satu tipe regulator tetap.

Regulator tegangan tipe ini merupakan salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal Vin, Gnd, Vout. Setelah melalui IC 7805, tegangan akan diturunkan menjadi 5 Volt stabil. Fungsi C6 adalah sebagai filter terakhir yang berfungsi mengurangi noice(ripple tegangan) sedangkan LED yang dipasang dengan resistor berfungsi sebagai indicator.

Pada umumnya power supply selalu dilengkapi dengan regulator tegangan.

Tujuan pemasangan regulator tegangan pada power supply adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada power supply. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban. IC LM7805 mampu mengeluarkan tegangan +5V dengan memberikan kapasitor pada masing-masing kakinya.

Rangkaian penyearah gelombang penuh kemudian dilanjutkan dengan filter kapasitor C yang dipasang setelah diode bridge. Dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata atau terjadinya pengosongan dan pengisian terhadap kapasitor yang disebut tegangan rippel.

Rangkaian regulator ini dapat dipakai untuk menurunkan tegangan 12 volt pada sebuah perangkat elektronika atau pada sebuah kendaraan menjadi stabil.Power

Universitas Sumatera Utara

18

supply ini juga menggunakan IC LM 7805 yang berfungsi sebagai regulator. Regulator tegangan dengan menggunakan komponen utama IC (integrated circuit) mempunyai keuntungan karena lebih kompak (praktis) dan umumnya menghasilkan penyetabilan tegangan yang lebih baik. Fungsi-fungsi seperti pengontrol, sampling, komparator, referensi, dan proteksi yang tadinya dikerjakan oleh komponen diskrit, sekarang semuanya dirangkai dan dikemas dalam IC. Regulator yang menggunakan IC LM 7805 selalu menghasilkan keluaran yang bernilai positif.

3. Rangkaian Sensor NodeMCU ESP8266

NodeMCU merupakan papan sirkuit yang didalamnya telah terintegrasi dengan modul WiFi ESP8266, papan sirkuit ini memiliki fungsi sebagai pemroses, pemilihan jenis papan sirkuit ini karena penggunaannya simpel, karena modul kontrol dan modul WiFi telah satu paket, dan juga untuk kebutuhan pin dan memori sudah sangat terpenuhi. NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP

NodeMCU merupakan papan sirkuit yang didalamnya telah terintegrasi dengan modul WiFi ESP8266, papan sirkuit ini memiliki fungsi sebagai pemroses, pemilihan jenis papan sirkuit ini karena penggunaannya simpel, karena modul kontrol dan modul WiFi telah satu paket, dan juga untuk kebutuhan pin dan memori sudah sangat terpenuhi. NodeMCU pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP

Dokumen terkait