Arti yang salah.
1. Manusia kehilangan pikirannya, atau
perasaannya, atau kehendaknya, atau hati nuraninya. Ini salah dan jelas bertentangan
dengan fakta. Baik dalam Kitab Suci maupun dalam hidup sehari-hari, kita bisa melihat
dengan jelas bahwa manusia berdosa tetap
mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan hati nuraninya, tetapi semuanya telah dikotori oleh dosa.
2. Manusia kehilangan kebebasannya dalam
bertindak. Manusia tetap bebas karena dalam setiap tindakannya, ia sendiri yang menentukan tindakannya. Tidak ada suatu apapun atau
siapapun yang memaksanya untuk melakukan apapun. Pada saat manusia itu melakukan
apapun, ia tetap melakukannya dengan kehendaknya sendiri.
3. Manusia sudah mencapai puncak kebejadan dalam arti ia sudah tidak mungkin bisa lebih bejad lagi
• 2Tim 2:16 - “Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan”.
• 2Tim 3:13 - “sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan”.
4. Manusia sama sekali tidak bisa membedakan yang baik dan yang jahat.
• Ini juga salah, karena sekalipun pikiran /
pengertian manusia juga dikotori / dirusak oleh dosa sehingga manusia sering tidak bisa
membedakan yang baik dari yang jahat, tetapi
pikiran / pengertian manusia itu tidaklah sebegitu rusak sehingga ia sama sekali / selalu tidak bisa membedakan yang baik dan yang jahat.
5. Manusia sama sekali tidak menghargai kebaikan. • Ini juga salah, karena sekalipun manusia itu bejad
sehingga ia sering tidak menghargai kebaikan, tetapi ia tidaklah sebegitu rusak sehingga sama sekali / selalu tidak menghargai kebaikan.
6. Manusia sama sekali tidak bisa melakukan kebaikan sosial dan moral.
• Ini juga salah, karena manusia tetap bisa
melakukan kebaikan sosial dan moral di hadapan manusia, tetapi bagaimanapun ia tidak bisa
melakukan sesuatupun yang betul-betul baik di hadapan Allah.
• Charles Hodge: Dosa melekat dalam semua yang ia lakukan, dan dari penguasaan dosa ia tidak bisa membebaskan dirinya sendiri
• Loraine Boettner: Ia bisa memberi satu juta dollar untuk membangun sebuah rumah sakit, tetapi ia tidak bisa memberi secangkir air sejuk kepada seorang murid dalam nama Yesus (bdk.
Arti yang benar “Rusak Total”
• Seluruh manusia sudah dikotori / dirusak /dipengaruhi secara negatif oleh dosa. Seluruh manusia bukannya menunjuk kepada semua manusia di dunia ini, tetapi menunjuk kepada ‘seluruh diri manusia’, baik tubuh, pikiran / pengertian, perasaan, hati / hati nurani,
kemauan / kehendak. Jadi dalam diri seorang manusia tidak ada satu bagianpun yang tidak dirusak oleh dosa.
• Yer 17:9 - “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”.
Rusak Total
1. Pikiran / pengertian yang rusak.
• Kalau dikatakan bahwa pikiran manusia itu sudah rusak / dirusak oleh dosa, itu tidak berarti bahwa manusia itu tidak bisa berpikir lagi. Dalam hal jasmani / duniawi, pikirannya masih berjalan dengan baik, dan karena itu tidak perlu heran kalau melihat ada orang dunia yang luar biasa pandainya. Tetapi dalam hal rohani, pikirannya sangat bodoh dan terus mengarah kepada dosa • Maz 10:4 ....
• Tit 1:15 - “Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan orang tidak beriman
suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis”.
• Mat 15:19 - “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan,
percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat”.
2. Perasaan. Ini wujudnya bermacam-macam, seperti: Tidak adanya sukacita dan damai. (Yes 48:22 - ...)
3. Kehendak. (Ef 2:3 ...)
4. Hati nurani. (Tit 1:15 ...)
5. Tubuh yang digunakan untuk hal-hal yang berdosa. (Rom. 6:12-13,19 ...)
C. Kejadian 9:6
• Gen 9:6 Siapa yang menumpahkan darah
manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut
gambar-Nya sendiri.
• Allah berjanji kepada Nuh, Ia tidak pernah lagi mengutuk tetapi memelihara bumi ini agar tujuan penebusan-Nya bagi umat manusia dapat
terlaksana (Kej. 8:20-22)
• Firman Allah kepada Nuh mengacu pada pengembangbiakan kehidupan (recreation),
perlindungan dan penunjangan bagi kehidupan (Kej. 1:26-28)
• Adanya lembaga yang akan melaksanakan
penghukuman atas manusia yang membunuh manusia lainnya (Kej. 9:5)
• Alasan utama hukuman atas manusia yang
membunuh sesama manusia ialah manusia itu gambar Allah. Artinya menyentuh manusia, seperti menyentuh Allah sendiri.
• Tindakan pembunuhan merupakan kejahatan kepada Allah.
D. Mazmur 8
• Psa 8:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud.
• Psa 8:2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa
mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
• Psa 8:3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan
pendendam.
• Psa 8:4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
• Psa 8:5 apakah manusia, sehingga Engkau
mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
• Psa 8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat.
• Psa 8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di
bawah kakinya:
• Psa 8:8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
• Psa 8:9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
• Psa 8:10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
• Tujuan utama dari Mazmur 8 adalah untuk
memuji Allah atas buatan tangan-Nya, khususnya untuk langit berbintang dan manusia di bumi.
• Mazmur 8 menyadarkan betapa kecil dan tidak berartinya manusia. Tetapi Allah telah
memberikan kepada manusia suatu kedudukan yang tinggi di bumi dan kuasa atas semua ciptaan lain.
• Gambaran manusia dalam Maz. 8 serupa dengan gambaran manusia dalam Kej. 1:27-28. Manusia adalah ciptaan tertinggi yang pernah Allah jadikan, penyandang gambar Allah, yang sedikit lebih
rendah dari Allah, dan yang di bawah kakinya semua ciptaan lain ditempatkannya.
• Sekalipun manusia telah jatuh ke dalam dosa, manusia tetap menyandang gambar Allah.