Significance of Biblical
Anthropology in the Reformed
Dogmatic System and Worldview
APA YANG KUBACA?
APA YANG KUDAPAT?
APA RESPONSKU?
BGA : Kej. 9:1-17
Ke: ___
1
2
3
(Observasi: Tokoh, Peristiwa)
(Penafsiran: Pelajaran, Janji, Teladan, Perintah, Nasehat, Larangan)
(Aplikasi: Bersyukur, Berdoa, Bertobat, Pengakuan dosa, Komitmen)
MANUSIA SEBAGAI RUPA
DAN GAMBAR ALLAH
A. Pandangan Historis
• Orang Athena mengakui, manusia berasal dari Allah (Kis. 17:28)
• Bapak-bapak gereja mengakui gambar rupa Allah dalam diri manusia bersifat moral, rasional, dan kesucian.
Clement dari Alexandria dan Origen
• Clement dari Alexandria dan Origen menolaksetiap pengetian tentang analogi dan
menganggap kata “gambar” menunjukkan ciri-ciri khas manusia sebagai manusia.
• Kata “rupa” menunjukkan kualitas yang tidak esesnsial bagi manusia, tetapi dapat
Irenius dan Tertulian
• Irenius dan Tertulian membedakan antara “gambar” dan “rupa”
• Gambar terkait dalam tubuh manusia • Rupa berkaitan natur spiritual manusia
Marthin Luther
• Marthin Luther tidak mencari gambar
dan rupa Allah dalam penampakkan fisik manusia, seperti misalnya kekuatan
rasional dan moral karena telah rusak oleh dosa
• Marthin Luther melihat gambar dan rupa Allah dalam kebenaran asali.
B. Data Alkitab
•
Kata gambar dan rupa merupakan
sinonim yang dipakai saling bergantian
(Kej. 1:26, 27; 5:1; 9:6; 1 Kor. 11:7; 15:49).
•
Gambar rupa Allah mencakup
kebenaran asali, yaitu: pengetahuan yang
benar, kebenaran, dan kesucian (Kej. 1:31;
Pkh. 7:29; Kol. 3:10; Ef. 4:24).
•
Gambar rupa Allah tidak hilang karena
dosa, tetapi elemen-elemennya telah
rusak, baik akal budi, moral, emosi, dan
kemauan (Kej. 9:6; 1 Kor. 11:7; Yak. 3:9)
•
Gambar rupa Allah mencakup elemen
kerohanian (Kej. 2:7; 9:6; Mat. 10:28)
•
Gambar rupa Allah mencakup kekekalan
(Pkh. 3:12; Kej. 2:17; 3:19; Rm. 5:12; 1 Kor.
15:12)
•
Gambar rupa Allah memiliki kuasa atas
bumi sebagai wakil Allah untuk menaati
mandat-Nya
C. Manusia sebagai gambar rupa
Allah
1. Gambar rupa Allah adalah suatu kualitas yang menjadikan manusia istimewa dalam hubungannya dengan Allah.
2. Konsep-konsep tentang gambar rupa Allah dalam diri manusia
a. Teologi Reformed: gambar dan rupa
Allah mencakup (i) dalam jiwa atau roh manusia yaitu kualitas dalam
kesederhanaan, spiritualitas, tidak dapat dilihat, kekal.
(ii) Dalam kekuatan fisik, manusia sebagai
keberadaan rasional dan bermoral; (iii) Dalam integritas, intelektual dan moral terungkap
dalam pengetahuan yang benar, kebenaran dan kesucian.
a. Lutheran: manusia kehilangan gambar dan rupa Allah seluruhnya karena dosa. Lutheran menerima tradusianisme, jiwa manusia sama dengan jiwa hewan melalui kelahiran.
b. Roma Katolik: Ketika Allah menciptakan, ia memberi manusia sejumlah karunia natural, seperti spiritualitas jiwa, dan kekekalan tubuh yang membentuk gambar dan rupa alamiah Allah.
Diskusi Kelompok
1. Apakah merokok adalah dosa?
2. Apakah merokok bagian dari tindakan merusak gambar dan rupa Allah?
Imago Dei : Biblical teaching
from Old Testament
• Ciri yang paling khas dari pemahaman alkitabiah tentang manusia adalah bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah
• Konsep ini secara eksplisit terdapat dalam PL, yaitu:
A. Kej. 1:26-28 B. Kej. 5:1-3 C. Kej. 9:6 D. Mazmur 8
A. Kejadian 1:26-28
• Gen 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di
udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
• Gen 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-diciptakan-Nya
mereka.
• Gen 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah
itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
• Kejadian 1 mengajarkan keunikan penciptaan manusia, yakni bahwa sementara Allah
menciptakan setiap hewan “menurut jenisnya” (21, 24-25), hanya manusia yang diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah (26-27).
Gen 1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis
makhluk hidup yang bergerak, yang
berkeriapan dalam air, dan segala jenis
burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Gen 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi."
Gen 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
Herman Bavinck
Seluruh dunia merupakan penyataan Allah,
cermin dari nilai-nilai dan kesempurnaan-Nya; dengan cara dan menurut ukurannya
masing-masing, setiap makhluk merupakan perwujudan dari pemikiran ilahi. Tetapi di antara seluruh
ciptaan, hanya manusia yang merupakan gambar Allah, penyataan yang tertinggi dan terkaya akan Allah, dan oleh karena itu, merupakan kepala dan puncak dari seluruh penciptaan.
1. Eksistensi Allah sebagai satu
“Pluralitas”
• Kej. 1:26 terdapat kata kerja utama yang
berbentuk jamak, Berfirmanlah Allah: "Baiklah
Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...
• Bentuk jamak ini mengindikasikan bahwa Allah tidak bereksistensi sebagai keberadaan yang
tersendiri, melainkan sebagai keberadaan yang memiliki persekutuan dengan “yang lain”
2. Perencanaan Ilahi
• Kej. 1:26 terdapat perencanaan ilahi,
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...
• Hal ini menunjukkan keunikan dalam penciptaan manusia.
• Perencanaan ilahi seperti ini tidak pernah dikaitkan dengan ciptaan lain.
Kata “Adam”
• Kata yang diterjemahkan sebagai manusia berasal dari kata Ibrani adam.
1. Kata Adam kadang dipakai sebagai nama diri (Kej. 5:1, inilah daftar keturunan Adam)
2. Kata Adam juga berarti manusia pada umumnya.
• Adam bukan sebagai laki-laki dalam keberbedaannya dengan perempuan,
melainkan manusia dalam keberbedaannya dari ciptaan yang non-manusia, yaitu manusia sebagai laki-laki dan/atau perempuan.
• Kata Adam dalam Kej. 1:26-27 menunjuk kepada manusia.
3. Kata Adam juga dipakai untuk menunjuk umat manusia (Kej. 6:5, Ketika dilihat Tuhan bahwa kejahatan manusia besar di bumi)
Menurut Gambar dan Rupa Kita
• Kata Gambar dalam bahasa Ibrani Tselem. • Kata Rupa dalam bahasa Ibrani Demuth. • Gambar dan Rupa adalah kata sinonim. • Tetapi masih ada perbedaan Gambar dan
tselem
• Kata tselem diturunkan dari akar kata yang bermakna mengukir, memotong
• kata ini biasa dipakai untuk mendeskripsikan ukiran berbentuk binatang atau manusia.
• Ketika diaplikasikan pada penciptaan manusia didalam kejadian 1, kata tselem ini
mengindikasikan bahwa manusia
menggambarkan allah, artinya manusia merupakan suatu representasi Allah.
demuth
• Kata Ibrani untuk rupa, demuth di dalam kata demuth di kejadian 1 bermakna menyerupai. • Demuth di kejadian 1 mengindikasikan bahwa
gambaran tersebut juga merupakan keserupaan, “gambaran menyerupai kita”.
• Jadi, tselem dan demuth memberi tahu kita bahwa manusia merepresentasikan Allah dan menyerupai Dia dalam hal-hal tertentu.
Manusia Menyerupai Allah
1. Kekuasaan. Kekuasaan atas binatang dan atas seluruh bumi merupaktan suatu aspek dari
gambaran Allah.Di dalam menjalankan ini manusia menjadi serupa dengan Allah,
karena Allah memiliki kuasa yang tertinggi dan ultimat atas bumi. Dari ayat 27 kita bisa menyimpulkan bahwa aspek lain dari
gambaran Allah meyangkut perihal
penciptaan manusia sebagai laki-laki dan perempuan.
2. Makhluk sosial. Dalam hal ini manusia
mencerminkan Allah, yang bereksistensikan bukan sebagai keberadan yang terasing,
melainkan berada di dalam persekutuan-persekutuan yang pada tahap penyataan selanjutnya digambarkan sebagai
persekutuan antara Bapa, Anak dan Roh Kudus.
3. Berpribadi dan bertanggung jawab. Sebagai mana Allah dinyatakan sebagai satu pribadi yang
mampu membuat keputusan dan memerintah, maka manusia adalah pribadi yang juga mampu membuat keputusan dam memerintah.
• Gen 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
• Gen 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Mandat Budaya
Dalam memberikan berkat-Nya, Allah berjanji akan memampukan manusia untuk:
1. Berkembang bia dan menghasilkan keturunan yang akan memenuhi bumi
2. Menaklukan bumi dan berkuasa atas binatang-binatang dan atas bumi itu sendiri.
Mandat budaya: perintah untuk memerintah
bumi atas nama Allah dan membangun budaya yang memuliakan Allah.
Kej. 1:31
• Gen 1:31 Maka Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. • Saat manusia bermula dari tangan Sang
Pencipta, ia tidak rusak, bobrok, atau berdosa; manusia berada dalam kondisi berintegritas, tidak bersalah dan kudus.
B. Kej. 5:1-3
• Gen 5:1 Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah;
• Gen 5:2 laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu
mereka diciptakan.
• Gen 5:3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki
menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.
1. Adam memperanakkan Set menurut rupa gambarnya. Adam menurunkan
kerusakan dan kecemaran kepada anaknya (keturunannya)
2. Gambar rupa Adam telah rusak total
karena jatuh ke dalam dosa. Keberadaan ini merupakan fakta. Manusia harus
dilahirkan kembali oleh Roh Kudus untuk menjadi ciptaan baru di dalam Yesus
Rusak Total
Arti yang salah.
1. Manusia kehilangan pikirannya, atau
perasaannya, atau kehendaknya, atau hati nuraninya. Ini salah dan jelas bertentangan
dengan fakta. Baik dalam Kitab Suci maupun dalam hidup sehari-hari, kita bisa melihat
dengan jelas bahwa manusia berdosa tetap
mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan hati nuraninya, tetapi semuanya telah dikotori oleh dosa.
2. Manusia kehilangan kebebasannya dalam
bertindak. Manusia tetap bebas karena dalam setiap tindakannya, ia sendiri yang menentukan tindakannya. Tidak ada suatu apapun atau
siapapun yang memaksanya untuk melakukan apapun. Pada saat manusia itu melakukan
apapun, ia tetap melakukannya dengan kehendaknya sendiri.
3. Manusia sudah mencapai puncak kebejadan dalam arti ia sudah tidak mungkin bisa lebih bejad lagi
• 2Tim 2:16 - “Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan”.
• 2Tim 3:13 - “sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan”.
4. Manusia sama sekali tidak bisa membedakan yang baik dan yang jahat.
• Ini juga salah, karena sekalipun pikiran /
pengertian manusia juga dikotori / dirusak oleh dosa sehingga manusia sering tidak bisa
membedakan yang baik dari yang jahat, tetapi
pikiran / pengertian manusia itu tidaklah sebegitu rusak sehingga ia sama sekali / selalu tidak bisa membedakan yang baik dan yang jahat.
5. Manusia sama sekali tidak menghargai kebaikan. • Ini juga salah, karena sekalipun manusia itu bejad
sehingga ia sering tidak menghargai kebaikan, tetapi ia tidaklah sebegitu rusak sehingga sama sekali / selalu tidak menghargai kebaikan.
6. Manusia sama sekali tidak bisa melakukan kebaikan sosial dan moral.
• Ini juga salah, karena manusia tetap bisa
melakukan kebaikan sosial dan moral di hadapan manusia, tetapi bagaimanapun ia tidak bisa
melakukan sesuatupun yang betul-betul baik di hadapan Allah.
• Charles Hodge: Dosa melekat dalam semua yang ia lakukan, dan dari penguasaan dosa ia tidak bisa membebaskan dirinya sendiri
• Loraine Boettner: Ia bisa memberi satu juta dollar untuk membangun sebuah rumah sakit, tetapi ia tidak bisa memberi secangkir air sejuk kepada seorang murid dalam nama Yesus (bdk.
Arti yang benar “Rusak Total”
• Seluruh manusia sudah dikotori / dirusak /dipengaruhi secara negatif oleh dosa. Seluruh manusia bukannya menunjuk kepada semua manusia di dunia ini, tetapi menunjuk kepada ‘seluruh diri manusia’, baik tubuh, pikiran / pengertian, perasaan, hati / hati nurani,
kemauan / kehendak. Jadi dalam diri seorang manusia tidak ada satu bagianpun yang tidak dirusak oleh dosa.
• Yer 17:9 - “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”.
Rusak Total
1. Pikiran / pengertian yang rusak.
• Kalau dikatakan bahwa pikiran manusia itu sudah rusak / dirusak oleh dosa, itu tidak berarti bahwa manusia itu tidak bisa berpikir lagi. Dalam hal jasmani / duniawi, pikirannya masih berjalan dengan baik, dan karena itu tidak perlu heran kalau melihat ada orang dunia yang luar biasa pandainya. Tetapi dalam hal rohani, pikirannya sangat bodoh dan terus mengarah kepada dosa • Maz 10:4 ....
• Tit 1:15 - “Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan orang tidak beriman
suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis”.
• Mat 15:19 - “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan,
percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat”.
2. Perasaan. Ini wujudnya bermacam-macam, seperti: Tidak adanya sukacita dan damai. (Yes 48:22 - ...)
3. Kehendak. (Ef 2:3 ...)
4. Hati nurani. (Tit 1:15 ...)
5. Tubuh yang digunakan untuk hal-hal yang berdosa. (Rom. 6:12-13,19 ...)
C. Kejadian 9:6
• Gen 9:6 Siapa yang menumpahkan darah
manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut
gambar-Nya sendiri.
• Allah berjanji kepada Nuh, Ia tidak pernah lagi mengutuk tetapi memelihara bumi ini agar tujuan penebusan-Nya bagi umat manusia dapat
terlaksana (Kej. 8:20-22)
• Firman Allah kepada Nuh mengacu pada pengembangbiakan kehidupan (recreation),
perlindungan dan penunjangan bagi kehidupan (Kej. 1:26-28)
• Adanya lembaga yang akan melaksanakan
penghukuman atas manusia yang membunuh manusia lainnya (Kej. 9:5)
• Alasan utama hukuman atas manusia yang
membunuh sesama manusia ialah manusia itu gambar Allah. Artinya menyentuh manusia, seperti menyentuh Allah sendiri.
• Tindakan pembunuhan merupakan kejahatan kepada Allah.
D. Mazmur 8
• Psa 8:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud.
• Psa 8:2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa
mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
• Psa 8:3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan
pendendam.
• Psa 8:4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
• Psa 8:5 apakah manusia, sehingga Engkau
mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
• Psa 8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat.
• Psa 8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di
bawah kakinya:
• Psa 8:8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;
• Psa 8:9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.
• Psa 8:10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
• Tujuan utama dari Mazmur 8 adalah untuk
memuji Allah atas buatan tangan-Nya, khususnya untuk langit berbintang dan manusia di bumi.
• Mazmur 8 menyadarkan betapa kecil dan tidak berartinya manusia. Tetapi Allah telah
memberikan kepada manusia suatu kedudukan yang tinggi di bumi dan kuasa atas semua ciptaan lain.
• Gambaran manusia dalam Maz. 8 serupa dengan gambaran manusia dalam Kej. 1:27-28. Manusia adalah ciptaan tertinggi yang pernah Allah jadikan, penyandang gambar Allah, yang sedikit lebih
rendah dari Allah, dan yang di bawah kakinya semua ciptaan lain ditempatkannya.
• Sekalipun manusia telah jatuh ke dalam dosa, manusia tetap menyandang gambar Allah.
Tugas Pribadi
Apa tanggapan Anda atas hukuman mati terhadap manusia yang adalah gambar dan rupa Allah?