• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. TAUFIK ADITYA RAHARJO., Kewarganegaraan Indonesia, tempat/tanggal lahir, Tangerang 30 Juli 1992, Jenis kelamin laki-laki, Agama Islam, pekerjaan

Pegawai Negeri Sipil, alamat Jalan Wisma Tajur Cluster Aden Residence, RT/RW. 003/002, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Yang di bawah sumpah menurut agamanya, telah menyatakan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Ibu Triana mengakses portal pendaftaran partai politik pada tanggal 8 Maret 2021 lalu mengisi data isian lalu disitu terdapat unggah dokumen KTP, NPWP dan surat perselisihan, ketika sudah sampai submit oleh Ibu Triana lalu akan dilakukan verifikasi oleh Jabatan Fungsional Umum (JFU), Kepala Seksi dan Kepala Sub Direktorat. Tapi ketika akan dilakukan verifikasi yaitu terdapat tampilan error; ketika sudah submit akan tampil tampilan di JFU, ketika sampai di JFU akan terverifikasi diterima/ditolak permohonan tersebut, dikarenakan pada saat itu kejadiannya di tampilan JFU tidak terlihat hanya tampilan error saja; yang melakukan verifikasi adalah JFU, Kepala Seksi dan Kasubdit di partai politik; sistem aplikasi sedang error karena di dalam sistem ada perbaikan pengembangan sistem dan tidak berfungsi secara baik dari tahun 2018;

- Bahwa sejak di-launching tahun 2018 sampai sekarang belum bisa digunakan secara maksimal portal ahu.go.id; ada beberapa fitur yang masih terjadi error seperti akta pendirian, perubahan kepengurusan dan perubahan AD/ART, pada saat melakukan registrasi berhasil meng-input dan meng-upload, ketika masuk ke dalam JFU masih ada beberapa user tidak bisa diverifikasi oleh JFU;

- Bahwa pemohon itu mendapatkan hak akses dulu dan ketika sudah mendapatkan hak akses diverifikasi oleh verifikator dari unit teknis, lalu mendapatkan username dan password; tapi dalam sistem pendaftaran parpol, sistemnya tidak full online, pemohon tetap mengirimkan berkas sebagai verifikasinya. Bahwa permohonan pendaftaran untuk partai politik ditandatangani langsung oleh Menteri/tandatangan basah oleh Menteri bukan tandatangan elektronik;

- Bahwa hak akses berupa username dan password dan satu user satu pemohon; permohonan pendaftaran partai politik bisa lebih dari satu user, karena ada verifikasi dahulu untuk mendapatkan hak akses tersebut;

2. RAHMIYANA., Kewarganegaraan Indonesia, tempat/tanggal lahir, Palembang, 15 Januari 1978, Jenis Kelamin Perempuan, Agama Islam,

pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, alamat Jalan Kramat II No. 77 RT/RW.

006/010, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Yang di bawah sumpah menurut agamanya, telah menyatakan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa permohonan pendaftaran perubahan kepengurusan dan perubahan AD/ART hasil KLB Partai Demokrat di Deli Serdang pertama kali diajukan permohonannya tanggal 8 Maret 2021 melalui aplikasi pendaftaran partai politik oleh Triana, dikarenakan pada saat itu pendaftaran partai politik aplikasinya dalam perbaikan dan penyempurnaan maka kami sampaikan kepada Ibu Triana, bahwa aplikasi sedang dalam tahap perbaikan dan penyempurnaan, permohonan dapat diajukan secara manual. Didalam penyampaian informasi tersebut bahwa kami sampaikan kepada Ibu Triana bahwa permohonan pendaftaran tersebut hanya dapat dilakukan oleh ketua umum, sekretaris jenderal/sebutan sesuai dengan AD/ART partai politik pasal 1 angka 6 Permenkumham No. 34/2017, hal tersebut kami sampaikan karena pada permohonan aplikasi pendaftaran parpol hal tersebut dimohonkan oleh Ibu Triana. Kemudian tanggal 16 Maret 2021 disampaikanlah permohonan pendaftaran perubahan AD/ART dan perubahan kepengurusan hasil KLB Partai Demokrat di Deli Serdang serta dokumen-dokumen persyaratannya, kemudian permohonan tersebut disampaikan kepada Menteri Hukum dan HAM untuk mendapatkan disposisi Menteri. Setelah mendapatkan disposisi Menteri terhadap permohonan tersebut, maka dilakukanlah pemeriksaan/verifikasi, dimana hasilnya adalah kekurangan kelengkapan dan ketidaksesuaian dokumen dan hasil tersebut telah kami beritahukan kepada pemohon tanggal 19 Maret 2021 melalui surat No.

AHU.UM.01.01-82, perihal Penyampaian Jawaban atas Permohonan Pendaftaran Perubahan AD/ART dan Perubahan Susunan Kepengurusan Partai Demokrat 2021, dimana isi surat tersebut disampaikan kepada pemohon untuk segera melengkapi kekurangan dokumen sebelum tanggal 29 Maret 2021. Sampai batas waktu yang telah ditentukan pemohon masih belum dapat melengkapi kekurangan dokumen sebagaimana pasal 16 ayat (3) jo. Pasal 28 ayat (3) Permenkumham No. 34/2017, sehingga permohonan ditolak. Pada tanggal 31 Maret 2021, Menteri menyampaikan penolakan terhadap permohonan pendaftaran perubahan AD/ART dan perubahan

Kepengurusan hasil KLB Partai Demokrat di Deli Serdang melalui surat Menteri Hukum dan HAM AHU.UM.01.01-47;

- Bahwa sesuai Permenkumham ada beberapa dokumen verifikasi terlebih dahulu sebagai syarat keputusan: Surat keterangan tidak dalam perselisihan internal partai politik dari mahkamah parpol yang bersangkutan, surat yang ditandatangani oleh pemohon sesuai dengan AD/ART politik dengan salinan sah akta notaris perubahan AD/ART dan kepengurusan, daftar hadir peserta kongres yang diketahui ketua umum dan sekjen, notula yang diketahui oleh ketua umum dan sekjen, dokumentasi yang diketahui ketua umum dan sekjen, maka terhadap dokumen-dokumen yang telah kami verifikasi, kami dapati hasilnya adalah terdapat ketidak sesuaian dokumen dengan persyaratan diantaranya surat keterangan tidak dalam perselisihan partai politik yang ditandatangani oleh Ahmad Yahya yang bukan mahkamah partai yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM, yang saat ini terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM adalah Nahrawi Ramli, kemudian di dalam daftar hadir juga kami dapati peserta yang hadir tidak memenuhi kuorum, hampir peserta yang hadir bukan peserta yang mempunyai hak suara;

- Bahwa sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM pada ketentuan pasal 91 ayat (3) disebutkan forum untuk perubahan AD/ART dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah peserta yang memiliki hak suara. Dalam permohonan perubahan AD/ART dan perubahan kepengurusan hasil KLB Partai Demokrat di Deli Serdang pemohon turut melampirkan surat keputusan DPC yang menerangkan Ketua DPC yang mengusulkan dan hadir dalam KLB jabatannya sebagai Ketua DPC, mekanisme penyelenggaraan KLB Partai Demokrat berdasarkan AD/ART kami melihat dari usulan-usulan kongres dimana di dalam pasal 21 AD/ART itu KLB diadakan atas oleh Majelis Tinggi Partai atau sekurang-kurangnya 2/3 dari Ketua DPC dan

½ adri Ketua DPD, serta disetujui Majelis Tinggi Partai, kemudian dari dokumen yang ada kami membandingkan dokumen yang disampaikan oleh Demokrat versi AHY yang disampaikan pada tanggal 8 Maret 2021 bersamaan dengan pernyataan dan penolakan sikap permohonan hasil KLB, dokumen pembanding tersebut adalah dokumen yang disampaikan oleh DPC, dari dokumen pembanding tersebut maka diketahuilah Ketua DPC yang sebagaimana disampaikan oleh hasil KLB Deli Serdang tidak

lagi menjabat Ketua DPC dikarenakan tidak lagi menjabat maka kehadirannya sebagai peserta hak suara dan kami melihat perbandingan dengan sistem partai politik KPU untuk mengetahui DPC Partai Demokrat;

- Bahwa kami juga membandingkan AD/ART sebagai prinsip kehati-hatian karena di dalam UU Administrasi Pemerintahan juga menyebutkan bahwa badan/pejabat pemerintahan sebelum menetapkan suatu keputusan dapat memeriksa dokumen dan kelengkapan administrasi lainnya untuk menentukan apakah diterima/ditolak;

- Bahwa pemohon harus melengkapi kekurangan dokumen KLB Deli Serdang sebagaimana dimaksud dalam AD/ART partai politik yang kami terima sebelum tanggal 29 Maret 2021; selanjutnya Pemohon menyampaikan kelengkapan dokumen pada tanggal 29 Maret 2021 berupa salinan sah surat tidak dalam perselisihan akan tetapi surat tersebut ditandatangani oleh Ahmad Yahya bukan oleh Nahrawi Ramli sebagai ketua mahkamah partai sebagaimana yang tercatat terakhir dalam database di Kementerian Hukum dan HAM, oleh karena permohonan masih belum memenuhi persyaratan maka hasil KLB Partai Demokrat di Deli Serdang itu ditolak melalui Surat Menteri Hukum dan HAM No. M.HH.UM.01.01-647;

- Bahwa di dalam undang-undang administrasi pemerintahan disebutkan bahwa badan/pejabat pemerintahan sebelum menetapkan dan/atau melakukan keputusan agar memeriksa kelengkapan administrasi dari pemohon dan dalam pemeriksaan tersebut badan/pejabat menentukan sifat dan risalah dokumen yang berkepentingan untuk mendukung penetapan, di dalam undang-undang administrasi pemerintahan pasal 50 ayat (2) juga ditentukan bahwa pemeriksaan dokumen itu mencakup mempertimbangkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang menguntungkan pihak yang berkepentingan dalam melakukan tindakan dan keputusan.

Jadi disini Kementerian tidak serta merta mengeluarkan keputusan tanpa mengumpulkan data dan informasi serta memperhatikan pihak-pihak lainnya, dan mengenai SIPOL itu selalu update dan merupakan aktifasi dari KPU; bahwa hal ini bentuk prinsip kehati-hatian Tergugat, karena kalau tidak ada gonjang-ganjing permasalahan Tergugat harus lebih hati-hati dalam mengeluarkan suatu keputusan, lain halnya kalau tidak ada pihak-pihak yang keberatan untuk memohonkan suatu keputusan; dari

data yang disampaikan dan datang pembanding bahwa KLB Deli Serdang dihadiri oleh 276 peserta, akan tetapi dari seluruh peserta yang hadir tersebut hanya 68 peserta yang memiliki hak suara, usulan dari DPD tidak ada, DPC ada 33 peserta data diambil dari SIPOL seluruh DPC Partai Demokrat ada sebanyak 514, dari dokumen fotokopi pernyataan yang mengusulkan ada 348 tetapi yang hadir 276, dari 276 peserta yang hadir hanya ada 68 peserta yang memiliki hak suara;

- Bahwa yang belum lengkap itu adalah: daftar hadir KLB yang diketahui oleh ketua umum dan sekjen partai politik, jadi memang ada dokumen yang disampaikan tetapi tidak ada yang diketahui oleh ketua umum dan sekjen Partai Demokrat, Notula KLB yang diketahui oleh ketua umum dan sekjen Partai Demokrat, dokumentasi KLB juga tidak ada diketahui oleh ketua umum dan sekjen Partai Demokrat dan surat tidak dalam perselisihan dari mahkamah partai Demokrat dan yang terdaftar di Kementerian adalah Nahrawi sedangkan yang disampaikan Penggugat adalah bukan dari mahkamah partai yang tercatat dalam sistem database Kementerian Hukum dan HAM;

- Bahwa menurut aturan dan sah berlakunya AD/ART setelah ada SK Kementerian Hukum dan HAM, ketika akan melakukan perubahan maka SK yang terdaftarlah yang berlaku;

- Bahwa dalam pasal 13 ayat (3) Permenkumham No. 34/2017 dimana dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat (2) huruf e berupa surat permohonan yang ditandatangani pemohon dan sesuai dengan AD/ART partai politik, 1. Akta notaris pengesahan perubahan partai politik dan AD/ART partai politik, daftar hadir peserta munas, kongres, muktamar/sebutan lainnya yang diketahui oleh ketua umum dan sekjen sesuai sebutan lain sesuai AD/ART partai politik;

- Bahwa proses dilakukan secara manual, untuk aplikasi permohonan partai politik ini di dalam Permenkumham dapat digaris bawahi di dalam tata cara pendaftaran partai politik terbagi tiga unsur, yaitu permohonan, dokumen persyaratan, kemudian terhadap dokumen persyaratan tersebut dilakukan verifikasi, dimana verifikasi ini menjadi penentu apakah permohonan diterima/ditolak. Berbeda dengan aplikasi yang lain partai politik dengan aplikasi badan hukum, dalam aplikasi partai politik ada proses manual tidak full online, setelah pemohon mendapatkan hak akses, pemohon harus mengisi lagi data isian, lalu dari data isian yang

diupload itu dikirimkan kembali kepada Menteri Hukum dan HAM untuk diverifikasi, jadi permohonan elektronik ini sebagai bentuk penyampaiannya saja sedangkan verifikasi dilakukan secara manual dan berkasnya dikirim;

- Bahwa Pemohon telebih dahulu harus mendapatkan hak akses terlebih dahulu, baru setelah itu registrasi sambil membawa dokumen; hak akses diperoleh dengan cara manual, kami memproses dengan surat keterangan partai mahkamah partai yang menegaskan tidak ada perselisihan;

Bahwa pada Persidangan perkara ini Tergugat II Intervensi telah mengajukan 6 (dua) orang Saksi dan 3 (satu) orang Ahli di bawah sumpah/janji sebagai berikut: