• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saksi ARA SUHARA MUSTOFA S.IP Bin ADIA PRAWIRA, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

11. Saksi ARA SUHARA MUSTOFA S.IP Bin ADIA PRAWIRA, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak ada keberatan dan membenarkannya ;

11. Saksi ARA SUHARA MUSTOFA S.IP Bin ADIA PRAWIRA, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi membenarkan seluruh keterangannya dalam BAP; - Bahwa saksi mengerti diperiksa dimuka persidangan sehubungan

dengan telah adanya kejadian menghilangkan jiwa orang lain / pembunuhan dan saksi kedatangan tamu dan mengantar seseorang sewaktu saksi piket dan ternyata orang yang diantar tersebut oleh pihak keluarganya adalah Terdakwa pembunuhan;

- Bahwa setelah saksi menginterogasi orang lain yang diantar ke Polsek Tarogong saksi mendapatkan informasi kalau kejadian dugaan pembunuhan tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 14 Juli 2016 sekitar jam 20.00 wib di Jl.Raya Cibunar alamatnya Kp. Cibunar Ds.Cibunar Kec.Tarogong Kidul Kab.Garut dan saksipun mengetahui kejadian tersebut setelah saksi menginterogasi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Terdakwa pembunuhan tersebut dan Terdakwa sendiri yang mengakuinya;

- Bahwa yang menjadi korban pembunuhan tersebut adalahRENI SITI NURHAMJAH Umur 21 tahun alamatnya di Kp.Celungsing Ds.Pasawahan Kec.Tarogong Kaler Kab.Garut menurut keterangan Terdakwa baik pihaksaksi dengan korban tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga;

- Bahwa yang melakukan pembunuhan terhadap korban tersebut adalah suaminya korban/sdr Ganjar Nugraha yang beralamatKp. Nangewer Rt/Rw.01/05 Ds.Kersamenak Kec.Tarogong Kidul Kab.Garut saksi baru kenal terhadap Terdakwa tersebut setelah dibawa pihak keluarga korban baik Terdakwa ke Polsek tidak ada hubungan keluarga dengannya;

- Bahwa saksi mengetahui setelahnya kejadian keadaan korban telah meninggal dan dimasukkan ke dalam karung cara Terdakwa melakukannya yaitu dengan cara mencekik leher korban kemudian membekam mulunya menurut keterangan Terdakwa sewaktu saksi interogasi di kantor;

- Bahwa saksi bisa mengetahui kejadian tersebut yaitu ketika itu saksi sedang melaksanakan piket di Polsek Tarogong Kidul pada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2016 kemudian ada warga yang membawa Terdakwa ke kantor Polsek Tarogong Kidul kemudian saksi interogasi Terdakwa tersebut dan sampai mengakui kalau korban telah dibunuhnya;

- Bahwa setelah keluarga Terdakwa/bapaknya Terdakwa baik keluarga korban datang ke Polsek dengan membawa Terdakwa kemudian saksi menginterogasi Terdakwa baik menanyakan keluarga Terdakwa dan korban apa yang terjadi sebelumnya kemudian mempertajam interogasi saksi kepada Terdakwa akhirnya Terdakwa mengakui kalau korban atau istri Terdakwa telah dibunuhnya;

- Bahwa saksi menerangkan yang menjadi alasan pihak keluarga Terdakwa dan korban membawa langsung Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2016 yaitu dikarenakan sebelum korban hilang Terdakwa sebelumnya bersama-sama pulang dari rumah orang tua Terdakwa kemudian dikarenakan pihak keluarga korban bertanya kepada Terdakwa dan jawaban TERDAKWA selalu berbelit-belit/tidak masuk akal mereka sehingga pihak keluarga Terdakwa baik korban

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

mencurigai kalau korban telah diapa-apain / dibunuh oleh Terdakwa tersebut;

- Bahwa menurut keterangan Terdakwa baik pihak keluarga korban baik keluarga pihak Terdakwa korban bersama-sama pulang dari rumah orang tua Terdakwa yaitu pada hari Kamis tanggal 14 Juli 2016 dimana pagi harinya berangkat dari rumah orang tua korban Terdakwa bersama –sama dengan korban menurut keterangan mereka;

- Bahwa sewaktu saksi melakukan interogasi dengan Terdakwa baik dengan pihak keluarga korban dan Terdakwa bersama-sama dengan rekan saksi yang bernama sdr Brigadir DaengHidayat Permana; - Bahwa Terdakwa mengakui kalau telah melakukan pembunuhan

terhadap istrinya yaitu besok harinya setelah diamankan atau Minggutanggal 31 Juli 2016 pada pagi harinya dikarenakan setelah Terdakwa diamankan pada hari Sabtunya Terdakwa tidak langsung mengakuinya dikarenakan Terdakwa sempat berbohong dan berbelit-belit dan jawaban Terdakwa sebelum mengakuinya yang dengan cara berbohong tersebut yaitu Terdakwa mengatakan kalau korban diantarkan sehabis pulang dari orang tua Terdakwa ke Bandung dan sewaktu saksi menginterogasi Terdakwa keluarga Terdakwa/bapaknya pulang kerumahnya kemudian kebohongan Terdakwa lagi yaitu mengatakan kepada saksi kalau korban telah dijemput dari rumah keluarga korban dari Bandung dan telah diantarkan ke Gang rumah korban akan tetapi saksi kroscek ke Gg rumah korban tidak ada saksi lain yang melihat atau yang mengetahui sampai akhirnya Terdakwa mengakui kalau Terdakwa telah membunuh korban dan menyembunyikan mayatnya di seolokan air dekat rumah Terdakwa dan ahirnya Terdakwa menunjukkan penyimpanan mayat korban tersebut di selokan air dan Mayat korban tersebut diketemukan setelah ditunjukkan oleh Terdakwa sendiri yaitu pada hari Minggu tanggal 31Juli 2016 sekitar jam 07.00 wib di Selokan air/ di Kp.Cibunar Ds.Cibunar Kec.Tarogong Kidul Kab.Garut;

- Bahwa yang menunjukkkan atau yang memberitahukan kalau mayat korban tersebut berada di Selokan air yaitu Terdakwadan kondisi lokasi penyimpanan mayat tersebut yaitu di dalam selokan air dimana selokan air tersebut ada lobang kedalam kemudian mayat tersebut

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

terandam air dan diikat ke bamboo yang ada dekat mayat tersebut dan kiri kanan seolakn air adalah sawah;

- Bahwa benar barang-barang berupa Sepotong Kaos perempuan warna hitam motif belang-belang yang di resileting dan Sepotong Celana Jeasn warna Biru dan 1 buah BH warna Hitam serta 1 buah Celana dalam warna Kuning benar barang-barang tersebut yang ketika itu dipakai/nempel di badan korban ketika ditemukan di TKP yang saksi lihat dan saksi masih mengingat pakaiyan korban tersebut ;

Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa menyatakan tidak ada keberatan dan membenarkannya ;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan Terdakwa GANJAR NUGRAHA BIN IIT JALALUDIN, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa pada saat diperiksa, Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ;

- Bahwa Terdakwa membenarkan seluruh keterangannya dalam BAP ; - Bahwa Terdakwa melakukan pembunuhan tersebut pada hari Kamis

tanggal 14 Juli 2016 sekitar jam 20.00 wib di Jl.Raya Cibunar alamatnya Kp. Cibunar Ds.Cibunar Kec.Tarogong Kidul Kab.Garut; - Bahwa nyawa orang yang Terdakwa hilangkan atau Terdakwa bunuh

tersebut yaitu istri Terdakwa sendiri yang bernama RENI SITI NURHAMJAH Umur 21 tahun alamatnya di Kp.Celungsing Ds.Pasawahan Kec.Tarogong Kaler Kab.Garut;

- Bahwa sewaktu Terdakwa melakukan pembunuhan terhadap istri Terdakwa tersebut Terdakwa hanya sendirian melakukannya dan anak Terdakwa yang masih umur 13 bulan Terdakwa simpan didepan motor; - Bahwa cara Terdakwa sewaktu menghhilangkan atau melakukan

pembunuhan kepada istri Terdakwa yang bernama RENI SITI tersebut dengan cara sewaktu Terdakwa pulang dari rumah ibu Terdakwa dengan istri Terdakwa dan anak bayi Terdakwa kemudian di jalan raya/TKP Terdakwa berhenti kemudian Terdakwa mencekik leher idtri Terdakwa kemudian membekam mulut dan hidung istri Terdakwa sampai meninggal dunia sewaktu itu Terdakwa tidak menggunakan alat hanya menggunakan ke dua tangan Terdakwa aja sewaktu melakukannya; - Bahwa sewaktu Terdakwa mecekik leher istri Terdakwa sewaktu itu

Terdakwa menggunakan kedua belah tangan Terdakwa dan sewaktu

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

membekam mulut korban atau istri Terdakwa baik hidungnya menggunakan tangan sebelah kiri Terdakwa sewaktu melakukannya; - Bahwa Terdakwa dan istri Terdakwa pergi kerumah orang tua Terdakwa

yaitu untuk silaturahmi dalam rangka hari raya Idul Fitri sewaktu Terdakwa mencekik leher istri Terdakwa tidak dilihat oleh anak Terdakwa dikarenakan tidur di jalan raya di depan Sepeda Motor;

- Bahwa sebelumnya Terdakwa tidak ada merencanakan untuk melakukan pembunuhan terhadap istri Terdakwa niat Terdakwa muncul secara spontan saja dan niat spontan Terdakwa untuk membunuh istri Terdakwa yang dengan cara Terdakwa cekit dan bekam tersebut yaitu sewaktu di jalan raya tersebut dikarenakan Terdakwa bertengkar dijalan raya sewaktu mau pulang dari rumah orang tua Terdakwa tersebut;

- Bahwa yang menjadi latar belakang atau penyebabnya Terdakwa melakukan pembunuhan terhadap istri Terdakwa yaitu karena Terdakwa kesal terhadapnya karena mempermasalahkan tentang uang belanja yang Terdakwa kasih pada hari tersebut sebesar Rp. 30.000., ( tiga puluh ribu rupiah) dimana istri Terdakwa minta uang tersebut di tambah dan terjadi keributan dijalan tersebut sewaktu pulang ahirnya Terdakwa kesal dan melakukan pembunuhan terhadap sitri Terdakwa yang dengan cara mencekik lehernya dan membekam mulut dan hidung istri Terdakwa tersebut;

- Bahwa pada awalnya setelah Terdakwa bertengkar dijalan raya kemudian di TKP motor Terdakwa berhentikan kemudian Terdakwa parkirkan/simpan di pinggir jalan kemudian bertengkar lagi dengan istri Terdakwa kemudian anak Terdakwa ambil dari gendongan istri Terdakwa kemudian Terdakwa simpan didepan motor kemudian Terdakwa mencekik leher korban dengan menggunakan kedua tangan Terdakwa posisi istri Terdakwa diatas motor sampai motornya terguling dan membekam mulut dan hidung korban menggunakan tangan kiri Terdakwa di aspal keadaan tubuh korban jatuh terlentang sampai meninggal dunia; - Bahwa Terdakwa menghentikan sepeda motr Terdakwa sewaktu pulang

dari rumah Terdakwa yaitu karena Terdakwa kesal supaya pertengkaran ada kejelasannya dan ternyata istri Terdakwa tetap ngoceh sehingga Terdakwa melakukan pembunuhan tersebut yang dengtan cara di cekik dan dibekam tersebut;

- Bahwa sewaktu Terdakwa melakukan pencekikan terhadap istri Terdakwa posisi Terdakwa dari arah depan dengan posisi

berhadap-Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

hadapan sampai istri Terdakwa tersebut terjatuh kejalan raya yang dicor beton kemudian sewaktu Terdakwa membekam mulut dan hidung istri posisi Terdakwa dari samping tubuh korban tetapi wajahnya menghadap ke langit;

- Bahwa setelah Terdakwa melakukan pembunuhan terhadap istri Terdakwa yang dengan cara Terdakwa cekik dan bekam tersebut mayat istri Terdakwa kemudian Terdakwa simpan di galangan sawah yang jaraknya sekitar 5 meter dari jalan raya kemudian motor Terdakwa dirikan kemudian mengambil anak dan setelah menyalakan motor kemudian pulang ke rumah orang tua Terdakwa kemudian Terdakwa menitif anak Terdakwa ke adik Terdakwa yang bernama SITI MULYANI dengan bilang ( ini anak nitif) kemudian Terdakwa mengambil karung dari rumah 1 biji kemudian berangkat kearah TKP karena karungnya kurang untuk memasukkan mayat istri Terdakwa kemudian Terdakwa pergi ke warung di daerah Cibunar Girang untuk membeli karung 2 biji dari warung dan membeli tali rapia kemudian kembali ke TKP kemudian memasukkan jenazah korban ke dalam karung kemudian Terdakwa naikkan kemotor posisinya di depan motor kemudian Terdakwa bawa ke Kp.Nangewer Ds.Kersamenak Kec.Tarogong Kidul Kab.Garut dan Terdakwa bawa lewat gg depan Terdakwa kemudian Terdakwa bawa kearah Kp. Pakuhaji ada solokan disana kemudian jenazah korban Terdakwa masukkan ke solokan air kemudian Terdakwa pulang kerumah sempat memyimpan motor dan setelahnya Terdakwa kembali lagi ke Solokan tersebut dengan membawa tali tambang kemudian karung penyimpanan mayat istri Terdakwa diikat dan kemudian Terdakwa tarik ke arah bawah untuk ditenggelamkan sampai Terdakwa pulang ke rumah Terdakwa;

- Bahwa maksud dan tujuan Terdakwa memasukkan mayat atau jenazah istri Terdakwa kedalam karung kemudian membuangnya atau menenggelamkannya kedalam selokan air supaya mayat korban tersembunyi dan tidak ketahuan oleh orang lain kalau istri Terdakwa tersebut telah Terdakwa bunuh yang dengan cara Terdakwa cekik dan bekam tersebut dan dari pencekikan Terdakwa dan pembekaman Terdakwa terhadap istri Terdakwa meninggalnya sekitar 15 menit kemudian dan Terdakwa mengetahui kalau istri Terdakwa telah meninggal karena tidak ada nafas dari hidungnya lagi karena Terdakwa setelah Terdakwa cekik dan bekam Terdakwa chek di hidung korban dengan menggunakan jari telunjuk sebelah kanan Terdakwa;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Bahwa sewaktu Terdakwa melakukan pembunuhan terhadap istri Terdakwa yang dengan cara Terdakwa bekam dan cekik istri Terdakwa tidak melakukan perlawanan hanya membela diri saja dengan cara memgang tangan Terdakwa akan tetapi karena Terdakwa lebih kuat korban tidak berdaya;

- Bahwa pada hari kamis tanggal 14 Juli 2016 sekitar jam 07.00 wib Terdakwa dan istri Terdakwa tersebut serta anak bayi Terdakwa berangkat dari rumah mertua Terdakwa/Kp.Cilengsing Ds.Pasawahan Kec.Tarogong Kaler Kab.Garut kerumah orang tua sya/ Kp.Nangewer Ds. Kersamenak Kec.tarogong Kidul Kab.Garut dengan menggunakan Sepeda Motor milik Terdakwa untuk silaturahmi Lebaran idul fitri dan sewaktu berangkat dari rumah Terdakwa disaksikan dengan mertua Terdakwa dan adik Terdakwa MUHAMMAD RESTU sewaktu di rumah Terdakwa yang lihat adik Terdakwa/ SITI MULYANI Kemudain setelah di rumah orang tua Terdakwa sampai sekitar jam 08.00 wib kemudian sempat mengobrol-ngobrol dengan adik Terdakwa yang bernama SITI MULYANNI dan HARNI kemudian Terdakwa pergi untuk kerja sebagai Buruh Ngojek istri dan anak serta adik-adik Terdakwa tinggalkan di rumah orang tua Terdakwa Sekitar jam 16.00 wib Terdakwa pulang kerumah Terdakwa dan sempat membawa anak keluar kemudian balik lagi sekitar 16. 30 wib dan mengbrol sama istri Terdakwa dan makan kemudian kekamar mandi sekitar jam 18.30 wib Terdakwa dan istri beserta anak Terdakwa pulang lagi ke rumah mertua Terdakwa di Cileungsing dengan mengunakan motor Motor tersebut dengan disaksikan oleh bapak Terdakwa dan ibu Terdakwa yang bernama WAWAT dan adik-adik Terdakwa Sebelum pulang kerumah mertua Terdakwa sempat Terdakwa mengasih uang nafkah/belanja kepada istri Terdakwa sebesar Rp. 30.000., dan diterima oleh istri Terdakwa tersebut Kemudian dijalan raya Terdakwa bertangkar dengan istri Terdakwa tersebut dikarenakan permasalahan tentang uang nafkah/belanja sehari-hari diatas motor karena istri bilang “ kenapa uangnya hanya segitu ngasih tadi ” dan Terdakwa jawab “ ya cuman segitu pengahsilan hari ini” istri Terdakwa bilang lagi “ bohong yang separoh dikasihkan kepada siapa kemudian Terdakwa kesal smpai ribut Kemudian di TKP motor Terdakwa hentikan kemudian Terdakwa turun dari Sepeda Motor akan tetapi istri Terdakwa tetap mempermasalahkan tentang uang tersebut dan ribut sekitar satu jam di TKP tersebut kemudian sekitar jam 20.00 wib

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Terdakwa mengambil anak dari gendongan istri Terdakwa dan Terdakwa letakkan di aspal depan sepeda motor dengan posisi tertidur tidak lama kemudian Terdakwa mendekati istri kemudian mecekik lehernya diatas motor dengan langsung menggunakan kedua belah tangan Terdakwa kemudian motor terguling dan jatuh ke asapal kemudian istri Terdakwa juga ikut jatuh ke aspal kemudian Terdakwa cekik terus di atas aspal kemudian mulut dan hidungnya Terdakwa bekam menggunakan tangan sebelah kiri Terdakwa sampai istri Terdakwa meninggal dunia dengan cara Terdakwa chek di pernafasan hidungnya menggunakan jari telunjuk sebelah kanan Terdakwa ke hidung istri Terdakwa tersebut Setelah meninggal istri Terdakwa bawa ke sawah yang jaraknya sekitar 5 meter dari jalan raya kemudian motor Terdakwa dirikan kemudian anak Terdakwa ambil kemudian pulang kerumah orang tua Terdakwa setelah sampai di rumah anak Terdakwa Terdakwa titifpkan kepada adik Terdakwa yang bernama SITI MULYANI dan bapak Terdakwa sempat bertanya waktu itu dengan bhilang “ teteh kemana?” Terdakwa jawab Terdakwa antar kerumahnya kemudian dari rumah Terdakwa mengambil 1 buah karung dan berangkat ke TKP dan memasukkan jasad korban ke dalam karung akan tetapi tidak muat kemudian Terdakwa pergi ke Cibunar untuk membeli karung 2 buah dan tali rapia kemudian kembali lagi ke TKP dan memasukkan mayat korban yang telah berada di dalam karung kedalam karung yang baru Terdakwa beli dari Cibunar tersebut kemudian korban Terdakwa angkat dari sawah dan menaikkan ke motor posisinya depan motor dan Terdakwa bawa ke kampung Terdakwa kemudian Terdakwa lewat depan Gg Rumah Terdakwa ke bawah arah Kp.Pakuhaji kemudian korban Terdakwa simpan di selokan dan Terdakwa pulang kerumah Terdakwa Kemudian masih hari Kamis tanggal 14 Juli 2016 sekitar jam 21.30 wib Terdakwa kembali lagi ke penyimpanan mayat istri Terdakwa dengan membawa tali tambang

Dokumen terkait