• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sambutan Presiden Republik Indonesia saat pembukaan Rapat kerja nasional

Dalam dokumen 4422 laporan tahunan bantuan hukum (Halaman 184-189)

J. LAMPIRAn

4. Sambutan Presiden Republik Indonesia saat pembukaan Rapat kerja nasional

- Para direktur / ketua organisasi Bantuan Hukum; dan - Para undangan yang berbahagia.

Mengawali sambutan ini, marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridhonya, kita dapat hadir untuk mengikuti acara Pembukaan Rapat kerja nasional Bantauan Hukum Tahun 2013 yang diselenggarakan oleh kementerian Hukum dan HAM R.I.

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikian ucapan selamat menunaikan ibadah puasa bagi sudara yang melaksanakannya dan selamat menyongsong idul itri 1 syawal 1434 H. Semoga seluruh amal ibadah kita di bulan suci Ramadhan ini, diterima oleh Allah SWT.

Bantuan Hukum untuk orang miskin adalah tugas negara dan pemerintah seperti yang diamanahkan oleh konsitusi kita. Pasal 28D ayat (1) menyatakan : Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil; serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. Harus diakui, selama ini pemberian Bantuan Hukum yang dilakukan belum banyak menyentuh orang atau kelompok orang miskin oleh karena itu negara bertanggung jawab terhadap pemberian bantuan hukum bagi orang miskin sebgai perwujudan akses terhadap keadilan (accses to justice).

Hadirin yang saya hormati.

Hak atas Bantuan Hukum telah diterima secara universal yang dijamin dalam Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR)). Pasal 16 dan Pasal 26 ICCPR menjamin semua orang berhak memperoleh perlindungan hukum serta harus dihindarkan dari segala bentuk diskriminasi. Sedangkan Pasal 14 ayat (3) ICCPR, memberikan syarat terkait Bantuan Hukum yaitu:

1) kepentingan-kepentingan keadilan; dan

2) tidak mampu membayar Advokat.

Meskipun Bantuan Hukum tidak secara tegas dinyatakan sebagai tanggung jawab negara, namun ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”. Sebagai konstruksi dari negara hukum, negara mengakui dan melindungi hak asasi manusia bagi setiap individu termasuk hak atas Bantuan Hukum.

Penyelenggaraan pemberian Bantuan Hukum kepada warga negara merupakan upaya untuk memenuhi dan sekaligus sebagai implementasi negara hukum yang mengakui dan melindungi serta menjamin hak asasi warga negara akan kebutuhan akses terhadap keadilan (access to justice) dan kesamaan di hadapan hukum (equality before the law). Jaminan atas hak konstitusional tersebut belum mendapatkan perhatian memadai, sehingga ditetapkanlah Undang-Undang Bantuan Hukum sebagai dasar bagi negara untuk menjamin warga negara khususnya bagi orang atau kelompok orang miskin untuk mendapatkan akses keadilan dan kesamaan di hadapan hukum. Oleh karena itu, tanggung jawab negara harus diimplementasikan melalui pelaksanaan Undang-Undang Bantuan Hukum.

Selama ini pemberian Bantuan Hukum belum merata sampai pada orang atau masyarakat miskin, sehingga mereka kesulitan mendapatkan keadilan karena terhambat ketidakmampuan mewujudkan hak-hak konstitusional dan pemberian Bantuan Hukum dalam Undang-Undang Bantuan Hukum merupakan jaminan terhadap hak-hak konstitusional orang atau masyarakat miskin.

Untuk melaksanakan Undang-undang Bantuan Hukum telah diterbitkan Peraturan Pemerintah no. 42 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran dana Bantuan Hukum yang merupakan acuan dari penyelenggaraan Bantuan Hukum di Indonesia. Saya memberikan apresiasi kepada kementerian Hukum dan HAM dan instasi terkait yang telah mempersiapkan beberapa regulasi lainya untuk mengimplementasikan Undang-Undang tentang Bantuan Hukum ini. Pemerintah melalui APBn Tahun 2013 telah mengalokasikan Anggaran Bantuan Hukum sebesar 40, 8 Milyar. Anggaran tersebut memang masih belum memadai. Harapan saya di tahun-tahun yang akan datang, anggaran untuk bantuan hukum akan semakin meningkat sebagai wujud kepedulian negara terhadap orang miskin untuk memperoleh akses terhadap keadilan. dan yang tidak kalah pentingnya adalah agar anggaran bantuan hukum ini terdistribusikan dengan baik ke seluruh pelosok tanah air, serta tepat sasaran bagi orang miskin yang bermasalah dengan hukum.

Harapan ke masa depan, berlakunya Undang-undang Bantuan Hukum harus menjamin hak konstitusional setiap orang untuk mendapatkan pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

keadilan tidak hanya untuk mereka yang memiliki uang dan kekuasaan, seperti selama ini dirasakan masyarakat. Rakyat tidak mampu atau tergolong kriteria orang miskin pun dapat menikmati keadilan karena semua orang sama di muka hukum. oleh karena itu saya menekankan bahwa tidak ada toleransi bagi yang menyalahgunakan dana bantuan hukum bagi orang miskin.

Hadirin yang saya hormati.

Rakernas yang akan dilaksanakan hari ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah bagaimana cara mengimplementasikan Undang-undang nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum dan aturan pelaksananya dengan baik. kebijakan ini menegaskan pentingnya akses terhadap keadilan bagi orang miskin dan kelompok orang miskin. negara juga mengukuhkan bantuan hukum sebagai strategi pencapaian akses terhadap keadilan. Masyarakat miskin biasanya identik tingkat pendidikan rendah yang berimplikasi minimnya pengetahuan terhadap masalah hukum ketika harus berperkara di pengadilan.

Bantuan Hukum gratis untuk orang miskin menurut skema Undang-Undang Bantuan Hukum ini meliputi pemberian bantuan hukum secara litigasi dan non litigasi meliputi perkara pidana, perdata dan tata usaha negara, yang akan dilakukan oleh organisasi Bantuan Hukum, jadi peran suadara sebagai direktur atau ketuanya sangat menentukan implementasi UU no. 16 Tahun 2011, ditambah keberadaan saudara yang ada di tengah-tengah masyarakat lebih mengetahui permasalahan hukum yang dihadapi oleh mereka. kami menyadari bahwa pada tahap awal ini belum mampu menyediakan dana yang memadai untuk bantuan hukum ini, namun kami berharap hal ini jangan menjadikan semangat saudara menurun dalam membantu masyarakat miskin yang bermasalah dengan hukum. Tetaplah berikan pelayanan prima kepada masyarakat miskin yang memerlukan bantuan hukum.

Masyarakat tidak mampu dan awam hukum dalam mengajukan perkaranya ke pengadilan, sering dihadapkan dengan peraturan dan bahasa hukum yang terkesan kaku dan prosedural. Baik tahapan litigasi maupun non litigasi dilakukan sesuai aturan hukum, jika tidak, permohonan atau gugatan yang diajukan akan ditolak pengadilan hanya karena tidak memenuhi aspek prosedur hukum. di sinilah peran advokat atau penasehat hukum diperlukan untuk memberikan bantuan hukum kepada orang miskin atau kelompok orang miskin yang dijamin oleh konsitusi kita.

Tentu saya berharap kepada organisasi bantuan hukum yang telah lulus veriikasi ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan apa yang telah diamanahkan oleh konsitusi kita.

Saya berharap banyak kepada saudara untuk ikut serta bersama pemerintah membangun hukum di Indonesia agar hukum benar-benar bisa menjadi panglima di negeri kita tercinta. Alangkah malunya kita manakala negara-negara lain peduli terhadap pembangunan hukum justru kita sendiri yang tidak memperdulikannya. Hal ini dapat kami tafsirkan setelah mendengar laporan dari saudara Menteri Hukum dan HAM tadi, bahwa dalam rangka implementasi Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum di dukung oleh beberapa mitra kerja pemerintah. Saya pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi atas segala dukungan tersebut, dengan harapan dukungan dari berbagai pihak ini dapat menjadi pemicu bagi saudara-saudara pimpinan Organisasi Bantuan Hukum sebagai garda terdepan dalam memberikan Bantuan Hukum bagi orang yang tidak mampu. Hal ini karena Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 D ayat (1) menyatakan secara tegas bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

Sebelum saya menutup sambutan ini saya berharap kepada organisasi bantuan hukum yang lulus veriikasi dan hadir di ruangan ini agar tidak membeda-bedakan pelayanan pemberian bantuan hukum terhadap orang atau kelompok orang miskin dengan orang kaya dan usahakan agar dana bantuan hukum yang diberikan negara ini dikelola dengan baik dan harus dapat dipertanggungjawabkan dengan baik pula.

Demikian yang dapat saya sampaikan melalui Rapat Kerja Nasional ini, semoga apa yang dapat saudara berikan terhadap negara dan khususnya kepada orang miskin dan kelompok orang miskin bernilai ibadah di sisi Allah SWT dan bersama ini dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim Rakernas Bantuan Hukum dengan tema “Perwujudan Akses Keadilan melalui Bantuan Hukum Gratis untuk Rakyat Miskin” secara resmi saya buka. Terima Kasih.

Wabillahittauiq wal hidayah Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Ttd.

Dalam dokumen 4422 laporan tahunan bantuan hukum (Halaman 184-189)

Dokumen terkait