• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.5 Besar Sampel

n1 = n2 = + Zβ 2

(P1-P2) Dimana :

2

n2 = Jumlah sampel hipertensi essensial

Zα = Nilai baku normal dari table z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan, untuk nilai α = 0,05 → Zα = 1,96

Zβ = Nilai baku normal dari table z yang besarnya tergantung pada nilai β yang ditentukan, untuk nilai β= 0,15 → Zβ = 1,036

P1 = Persentase hiperurisemia pada normotensi = 18%= 0,18 Q1 = 1 – P1 = 1-0,18 = 0,82.

P2 = Persentase hiperurisemia pada hipertensi = 25% = 0,25 Q2 = 1 – P2 = 1-0,25 = 0,75 P = P1 + P2 = 0,25 + 0,18 = 0,215 2 2 Q = 1-P = 1-0,215 = 0,785. n1 = n2 = 1,96 + 1,036 2 (0,075) = 64,7 ≈ 65 sampel 2 3.6. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan secaranon-probability sampling dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Caranya adalah setiap anggota populasi sumber yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi akan dipilih sebagai sampel sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro, 2007).

3.7. Variabel penelitian

3.7.1 Variabel bebas : Hipertensi essensial 3.7.2 Variabel terikat : Hiperurisemia 3.7.3 Variabel luar

a. Variabel Terkendali :

 Umur (tahun)

 Lamanya menderita hipertensi (tahun)  Tekanan darah sistolik (mmHg)  Tekanan darah diastolik (mmHg)  Kadar gula darah (mg/dl)

 Kadar asam urat serum (mg/dl)  Trigliserida (mg/dl)

 Kadar kreatinin serum(mg/dl)  Kadar kreatinin klirens (ml/menit)  Indeks massa tubuh (kg/m2

 Terapi anti hipertensi (Diuretik, Beta Blocker, Calcium Channel Blocker, ACEI/ARB, kombinasi)

)

b. Variabel tidak terkendali :

 Kondisi psikologis pasien  Asupan nutrisi

 Aktivitas sehari-hari.

3.8. Definisi Operasional

3.8.1Proporsi adalah jumlah kejadian per banyaknya peristiwa yang diamati. 3.8.2Hiperurisemia adalah kadar AUlebih besar dari dua standard deviasi di atas

rerata hasil laboratorium pada populasi normal (Kuang 2006). Kadar AUsnormalmenurut Roche ± 3,4- 7,0 mg/dluntuk laki-laki dan 2,4 - 5,7 mg/dl untuk wanita sebelum menopause). Pada penelitian inidikatakan hiperurisemia bila kadar AUs ≥ 7.5 mg/dl pada pria dan ≥ 6.6 mg/dl pada wanita.

Skala : Nominal

Kategori : Hiperurisemia dan non hiperurisemia Cara pengukuran : uji laboratorium

3.8.3Hipertensi adalah bila TDS ≥140 dan atau TDD ≥90 sebagai rata-rata tiga pengukuran, setidaknya dalam tiga kunjungan selama seminggu atau saat sedang menerima obat antihipertensi (Mladinescu et al., 2008).

3.8.4 Hipertensi Essensial adalah hipertensi di mana penyebabnya tidak diketahui.Diagnosishipertensi essensial ditegakkan bila semua penyebab hipertensiyang lain dapatdisingkirkan.

Skala : Nominal

Kategori : Hipertensi dan Normotensi

3.8.5Suku Aceh adalah subjek dengan tiga generasi suku aceh asli.

3.8.6Umur : berdasarkan yang tertera dalam rekam medis dengan satuan tahun 3.8.7Jenis Kelamin : berdasarkan yang tertera dalam rekam medis dengan hasil pria atau wanita.

3.8.8IMT : indeks massa tubuh berdasarkan hasil perhitungan berat badan dalam satuan kilogram dibagi tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.

IMT normal : 18-22 kg/m Skala : Nominal

2

Kategori : normoweight dan overweight

3.9Cara Penelitian

3.9.1Penulis membuat surat izin penelitian dan mengirimnya ke rumah sakit. 3.9.2Setelah mendapat izin, peneliti kemudian melakukan anamnesis,

pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan fisik, elektrokardiografi dan memeriksa rekam medis pasien untuk mengetahui usia pasien dan peneliti langsung menuliskannya pada kertas kerja profil peserta penelitian. Untuk memastikan bahwa subjek penelitian memang benar suku Aceh asli mereka juga harus mengisi silsilah keturunan seperti yang tertera pada lampiran 4 halaman 74.

3.9.3Bila pasien memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi pasien dapat dimasukkan dalam sampel.

3.9.4Selanjutnya peneliti menjelaskan secara garis besar tujuan penelitian ini sekaligus melakukan inform concent (Principle of Autonomy and Respect). 3.9.5Peneliti juga menjelaskan bahwa pada penelitian ini tidak dilakukan intervensi yang menyakiti sampel (Principle of Non Maleficence).

sampel mengikuti penelitian ini (Principle of Beneficence).

3.9.7.Peneliti juga menjelaskan bahwa identitas dan hasil setiap sampel akan dijaga kerahasiannya (Principle of Confidentiality).

3.9.8. Bila sampel tersebut bersedia mengikuti penelitian ini, peneliti akan mengukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah. Peneliti juga mengambil rerata tekanan darah 3 kali kunjungan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

3.9.9Selanjutnya peneliti bekerjasama dengan laboran dari laboratorium klinik Prodia Lhok Seumawe mengambil sampel darah vena puasa dan urin pasien dianalisis di laboratorium untuk pemeriksaan fungsi ginjal, kadar AUs, profil lipid, dan urinalisis.

3.9.10Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis data yang telah dipilih.

3.10Instrumental Penelitian 3.10.1Spygmomanometer

Spygmomanometer yang digunakan adalah spygmomanometer raksa merk Riester dengan ketelitian 1 mmHg.

3.10.2Stetoskop

Stetoskop yang digunakan dalam penelitian ini bermerk Littman. 3.10.3. Cara kerja

A. Cara pengukuran tekanan darah

Diukur dalam posisi duduk pada lengan kanan setelah subjek duduk tenang minimal 15 menit. Lengan kanan sedikit flexi, lengan atas setinggi jantung. Lenganbajudisingkirkan kemudian pasang manset yang lebarnya dapat melingkari sekurang kurangnya2/3 panjang lengan atas dan tidak boleh menempel baju. Stetoskopdiletakkan di fossa cubiti dengan terlebih dahulu dilakukan palpasiarteri untukmendapat posisi stetoskop yang tepat. Pemompaan dilakukan hingga 20-30 mmHg diatas tekanan waktu denyut arteri radialis tidak teraba. Pengempesan dilakukan dengankecepatan 2-3 mmHg tiap detik. Tekanan sistolik dinyatakan dengan

korotkoff I dantekanan diastolik dengan korotkoff V. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali untukmengambil rata-ratanya dengan selisih waktu pengukuran 5 menit.

B. Cara pemeriksaan Asam Urat Metode : Uricase

Sampel: Serum, plasma heparin/EDTA dan Uin500 (250)μl Reagen : DF 77 Stabil di suhu 2-80 Stabilitas Sampel4-8 C (Un Opppened) 0 20-25 C : 7 Hari 0 -20 C : 3 Hari 0 C: 6 Bulan Langkah Kerja

1. Kalibrasi : - pipet 250μl kalibrator ke dalam sampel cup - Letakkan pada rak kalibrator alat dimension - Lanjutkan kalibrasi alat

2. Kontrol : a. Kontrol dikerjakan sesudah hasil kalibrasi memenuhi syarat

b. Cara mengerjakan kontrol : - Pipet 250μl control ke dalam sampel cup

- Letakkan pada rak kontrol

- Kerjakan seperti pada program kalibrasi

3. Pemeriksaan: a. Pemeriksaan sampel dikerjakan sesudah hasil kalibrasidan kontrol memenuhi syarat

b. Cara mengerjakan sampel :

- Pipet 250 μl kontrol ke dalam sampel cup - Letakkan pada rak kontrol alat dimension - Kerjakan seperti pada program kalibrasi alat

dimension Batas Deteksi pemeriksaan

- Range pemeriksaan : 0-20 mg/dl (0-1190 μmol/l) - Pengenceran mulai :>20 mg/dl

Nilai Rujukan

Kadar AUs normallaki-laki 3,4- 7,0 mg/dl dan wanita 2,4 - 5,7 mg/dl

3.11.Analisis Data

3.11.1 Data yang diperoleh diolah melalui program SPSS for Window versi 15.0.Uji normalitas sebaran sampel dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov karena jumlah sampel > 50 orang (Budiarto, 2004).

3.11.2 Analisa data secara deskripsi umum, digunakan metode univariate untuk melihat rerata, nilai minimum, maksimum dan standar deviasi.

3.11.3 Uji T independent digunakan untuk membandingkan rerata variabel antara kelompok hipertensi dan normotensi yang berdistribusi normal.

3.11.4 Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan rerata variabel antara kelompok hipertensi dan normotensi yang tidak berdistribusi normal. 3.11.5 Uji Anova digunakan untuk membandingkan rerata kadar AUs antara tiga

kelompok hipertensi dengan varian yang homogen.

3.11.6 Hubungan antara hipertensi essensial dan hiperurisemia dinilai dengan metode chi square (tabel 2 x 2).

3.11.7 Penghitungan odd ratio (OR) untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara hipertensi essensial dan hiperurisemia.

3.11.8 Uji korelasi Person untuk mengetahui apakah peningkatan tekanan darah sebanding dengan kadar AUs, lamanya hipertensi sebanding dengan peningkatan kadar AUs, peningkatan kadar ureum, kreatinin dan penurunan LFG sebanding dengan peningkatan kadar AUs.

3.11.9 Uji korelasiSpearman digunakan bila syarat uji korelasi Person tidak terpenuhi.

3.11.10Perhitungan Confidence Interval (CI) menunjukkan rentang odd ratio

yang diperoleh pada populasi sumber bila sampling dilakukan berulang- ulang dengan cara yang sama (Ghazali et al, 2007).

Populasi sumber

Consecutive Sampling

Nilai kadar asam urat serum

Sampel memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi

kriteria eksklusi

Ukur tekanan darah

Normotensi Hipertensi essensial

Nilai kadar asam urat serum

Dokumen terkait