• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh e-performance Terhadap Tingkat Kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel

45

independen E-Performance dan variabel dependen tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel e-performance yang meliputi aspek kualitas (X1), aspek kuantitas (X2), aspek efektifitas (X3), aspek efisiensi (X4) dan aspek penilaian perilaku (X) secara bersama-sama terhadap disiplin kerja. 2.2 Kerangka Pemikiran

Suriasumantri, 1986 dalam (Sugiyono, 2009:92) mengemukakan bahwa seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan.

Kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Penelitian ini meneliti tentang Pengaruh sistem e-performance Terhadap Kinerja dan Kompensasi Pegawai Negeri Sipil di Bapemas dan KB Kota Surabaya. Adapun kerangka pemikiran digambarkan dengan bagan sebagai berikut :

46 Gambar 1 Kerangka penelitian

Dari kerangka di atas terdapat tiga variabel di dalamnya yaitu : 1. Variabel Independen (Variabel Bebas )

Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain (variabel Dependen). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah (Sistem e-Performance) yang terdiri dari aspek kualitas, aspek kuantitas, aspek efektivitas waktu, aspek efisiensi biaya dan aspek perilaku kerja.

2. Variabel Dependen (variabel Terikat )

Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen atau merupakan akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat adalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kinerja Pegawai (Y1) 2. Kompensasi Pegawai (Y2) E-Performance :

a. Aspek Kualitas (KUAL) b. Aspek Kuantitas (KUAN)

c. Aspek Efektivitas Waktu (EFWA) d. Aspek Efisiensi Biaya (EFBI) e. Aspek Perilaku Kerja (PERKER)

Kinerja (KIN) : - Kuantitas Kerja - Kualitas Kerja - Kerjasama - Pemanfaatan Waktu Kompensasi (KOM) : - Kompensasi Finansial - Kompensasi Nonfinansial

47 2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pengaruh Sistem e-Performance terhadap Kinerja PNS

Program kompensasi dalam Pemerintahan seperti Uang Kinerja (UK) melalui program e-performance dianggap penting bagi instansi karena mencerminkan upaya instansi untuk mempertahankan sumber daya manusia sebagai komponen utama dan merupakan komponen biaya yang paling penting.

Kinerja merupakan hasil kerja pegawai dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang diberikan kepadanya guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu. Tercapainya tujuan organisasi sangat bergantung kepada kinerja para pegawainya. Dengan demikian, organisasi perlu memberikan motivasi kepada para pegawai agar dapat meningkatkan kinerjanya.

Motivasi merupakan proses pemberian dorongan kepada anak buah agar dapat bekerja sejalan dengan batas yang diberikan guna mencapai tujuan organisasi secara optimal. Kompensasi adalah imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerjanya sebagai upaya timbal balik atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh tenaga kerja guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Bila uang kinerja diberikan secara benar, pegawai akan termotivasi dan lebih terpusatkan untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Pemberian uang kinerja melalui penginputan kinerja masing-masing pegawai pada sistem e-performance diharapkan dapat digunakan sebagai alat

48

untuk memotivasi pegawai agar bekerja secara maksimal. Sistem

e-performance juga dapat dijadikan sebagai controller bagi pimpinan atau

dalam melaksanakan penilaian kinerja pegawai.

Hasil penginputan kinerja pegawai dalam sistem e-performance akan dikalikan dengan nominal rupiah dan diberikan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali. Jumlah penerimaan yang sesuai dengan kemampuan pegawai serta menghargai kerja keras pegawai diharapkan menjadi motivasi pegawai untuk lebih bersikap profesional dalam pekerjaan.

Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Aditya Rahmat Bachtiar (2013) yang berjudul Efektivitas Penerapan Sistem E-Performance Di Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah Bahwa penerapan sistem e-performance di Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya dapat dinyatakan sangat efektif. Hal ini dibuktikan dari penilaian responden terhadap setiap sub variabel yang semuanya berada di rentan nilai 80% sampai 100%. Dimana sistem e-performance mempengaruhi efektivitas kinerja pegawai.

Berdasarkan uraian diatas hipotesisnya adalah :

H1 : Sistem e-Performance berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Bapemas dan KB Kota Surabaya.

2.3.2 Pengaruh Sistem e-Performance terhadap Kompensasi PNS

Kompensasi memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja pegawai, salah satu alasan utama seseorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang akan bekerja secara maksimal agar

49

mendapat kompensasi yang sesuai. Dalam suatu instansi, pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan yang lebih memadai.

Kompensasi merupakan faktor utama dalam kepegawaian. Kebijakan kepegawaian banyak berhubungan dengan pertimbangan untuk menentukan kompensasi karyawan. Tingkat besar kecilnya kompensasi karyawan sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat jabatan, dan masa kerja karyawan. Maka dari itu dalam menentukan kompensasi karyawan perlu didasarkan pada penilaian prestasi, kondisi pegawai, tingkat pendidikan, jabatan, dan masa kerja karyawan (Mangkunegara, 2002).

Di dalam penerapan sistem e-performance, setiap pegawai memiliki bobot pekerjaan yang disesuaikan dengan beban pekerjaan masing-masing. Setiap jabatan yang dimiliki pegawai memiliki besaran nilai/ point yang disesuaikan dengan beban pekerjaannya, dimana point tersebut harus dicapai oleh masing-masing pegawai dengan cara menginputkan setiap pekerjaan yang telah dilaksanakan setiap harinya dan mengisi tes kompetensi yang ada.

Point/ nilai akhir yang didapatkan oleh pegawai dari sistem e-performance ini akan dikalikan dengan Rupiah yang akan menjadi nilai penerimaan Uang Kinerja yang diberikan secara berkala, yaitu triwulan atau setiap tiga bulan sekali.

Penilaian kinerja dengan menggunakan sistem e-performance, diharapkan dapat menjadi motivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya, yaitu dengan berupaya menambah aktivitas pegawai sehingga menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan untuk meningkatkan jabatan e-performance

50

stafnya sesuai dengan beban pekerjaan yang dimiliki. Dengan adanya peningkatan jabatan dalam penerimaan Uang Kinerja, besaran nilai bobot pekerjaan secara otomatis dapat meningkat diiringi dengan peningkatan kompensasi yang diterima, baik kompensasi secara finansial maupun nonfinansial.

Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Aditya Rahmat Bachtiar (2013) yang berkesimpulan bahwa sistem e-performance dinilai cukup efektif diterapkan di Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya serta penelitian Arlan Adinata (2011) yang berjudul Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah Kompensasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota bogor. Dimana kompensasi finansial maupun kompensasi non finansial mempengaruhi kinerja pegawai.

H2 : Sistem e-Performance berpengaruh signifikan terhadap kompensasi pegawai negeri sipil di Bapemas dan KB Kota Surabaya.

Dokumen terkait