KBBI menyebutkan sanksi merupakan tindakan atau hukuman yang memaksa orang untuk menaati perjanjian atau menaati ketentuan undang-undang dan pidana merupakan kejahatan sementara dala hukum pidana tidak hanya mengenal kejahatan saja namun juga pelanggaran, dapat dikatakan bahwa sanksi pidana merupakan hukuman kepada seseorang yang melakukan kejahatan atau pelanggaran dan juga sebagai alat pemaksa agar seseorang menaati norma-norma yang telah diatur di dalam peraturan perundang-undangan.
Menurut Simons dalam buku Hukum Penitensier, berpendapat bahwa pidana merupakan suatu penderitaan yang oleh undang-undang pidana telah dikaitkan dengan pelanggar terhadap suatu norma yang dengan suatu putusan hakim telah dijatuhkan bagi seorang yang bersalah.93
93
Marlina, Hukum Penitensier, Op.Cit, hlm 18
56
Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, Bandung,: Alumni, 1992, hlm 20.
Sanksi pidana dimaksudkan untuk mencegahnya terjadinya pengulangan tindak pidana (to prevent recidivism), mencegah orang lain melakukan perbuatan yang sama seperti yang dilakukan si terpidana (to deter other from the performance of similar acts), menyediakan saluran untuk mewujudkan motif-motif balas (to provide a channel for the expression of retaliatory motives).94
Pasal 10 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengatur jenis pidana atau hukuman yaitu : a. Pidana Pokok 1. Pidana mati 2. Pidana penjara 3. Pidana kurungan 4. Pidana denda 5. Pidana tutupan b. Pidana Tambahan :
1. Pencabutan hak-hak tertentu
2. Perampasan barang-barang tertentu 3. Pengumuman putusan hakim
Sanksi pidana secara garis besar dapat dikenakan bagi pelaku tindak Pidana narkotika dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009, yaitu sebagai berikut :95
95
Ketentuan Pidana Penyalahgunaan Narkotika Serta Upaya Pencegahan dan Penanggulangannya,http://www.academia.edu/2951849/Ketentuan_Pidana_Terhadap_Penyalahgu naan_Narkotika_Serta_Upaya_Pencegahan_dan_Penanggulangannya, diakses pada tanggal 3 Maret 2015.
a. Sanksi bagi Penanam :
Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I, golongan II, golongan III, dikenakan ketentuan Pidana :
1) Golongan I, diancam pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun. Denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah), apabila beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon (untuk tanaman) maka pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).96
2) Golongan II, diancam Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun, denda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), apabila beratnya melebihi 5 (lima) gram maka pela Pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).97
3) Golongan III, diancam Pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun. Denda paling sedikit Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah), apabila beratnya melebihi lima gram, maka Pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).98
b. Sanksi Pengedar :
Membawa, mengirim, mengangkut atau mentransito, menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli,
96
Lihat Pasal 111 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
97
Lihat Pasal 117 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
98
menukar atau menyerahkan narkotika golongan I, golongan II, dan golongan III, dikenakan ketentuan Pidana :
1) Golongan I diancam dengan Pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun. Denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah), apabila beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon (untuk tanaman) dan melebihi 5 (lima) gram (bukan tanaman), maka Pidana denda maksimum ditambah 1/3(sepertiga).99
2) Golongan II, diancam Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan maksimum pidan paling lama 10 (sepuluh) tahun. Denda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Apabila beratnya melebihi 5 (lima) gram, maka pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).100 3) Golongan III, diancam dengan Pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun. Denda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Apabila beratnya melebihi 5 (lima) gram, maka pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).101 c. Sanksi bagi Produsen
Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan narkotika golongan I, golongan II, dan golongan III, dikenakan dengan Pidana :
99
Lihat Pasal 115 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
100
Lihat Pasal 120 Undng-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
101
Lihat Pasal 124 dan Pasal 125 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
1) Golongan I, dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan pidana paling lama 15 (lima belas)tahun. Pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.00,00 (satu miliar rupiah) dan paling Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar). Apabila beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon (dalam bentuk tanaman) dan melebihi 5 (lima) gram (dalam bentuk bukan tanaman), maka Pidana dengan maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).102
2) Golongan II, dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan pidana paling lama 12 (dua belas) tahun. Denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). Apabila beratnya melebihi 5 (lima) gram, maka pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).103
3) Golongan III, dipidana degan Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun. Pidana denda paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Apabila beratnya melebihi 5 (lima) gram, maka pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).104
d. Sanksi bagi Pengguna :
Menggunakan narkotika golongan I, golongan II , atau golongan III terhadap orang lain atau memberikan narkotika golongan I, golongan II, atau golongan III untuk digunakan orang lain, diancam dengan Pidana :
102
Lihat Pasal 113 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
103
Lihat Pasal 118 Undang-Undag Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
104
1). Golongan I, diancam dengan Pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan pidana paling lama 15 (lima belas) tahun. Denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar), dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar). Apabila mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).105
2). Golongan II, diancam dengan Pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan pidana paling lama 12 (dua belas) tahun.Denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah). Apabila mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).106
3) Golongan III, dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun. Dengan paling sedikit Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dam paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). Apabila mengakibatkan orag lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah 1/3 (sepertiga).107
e . Sanksi bagi Penyalahguna Narkotika108
Pasal 1 angka 15 menyebutkan Penyalah Guna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum.
Setiap Penyalahguna dikenakan Pidana sebagai berikut :
105
Lihat Pasal 116 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
106
Lihat Pasal 121 Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
107
Lihat Pasal 126 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
108
1) Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan Pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun;
2) Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan Pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun; dan
3) Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan Pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.
f.Sanksi terhadap Tindak Pidana Prekusor Narkotika
Memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan. Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan. Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan. Membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito precursor narkotika untuk pembuatan narkotika. Dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 4 (empat) dan paling lama 20 (dua puluh) tahun. Denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).109
Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juga telah mengatur jenis-jenis sanksi yang diberikan pada tindak Pidana narkotika, antara lain :
1. Sanksi bagi Orang Tua/ Wali dari Pecandu Narkotika yang Belum Cukup Umur yang tidak melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh pemerintah, untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial tersebut, dapat dikenai ancaman Pidana kurungan. Dipidana dengan Pidana kurungan
109
paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).110
2. Sanksi bagi Korporasi yang melakukan tindak Pidana Pasal 111 sampai dengan Pasal 129 dipidana dengan Pidana penjara dan Pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali. Korporasi dapat dijatuhi Pidana tambahan berupa pencabutan izin usaha dan/atau pencabutan status badan hukum.111 3. Sanksi bagi Orang yang Tidak Melaporkan Adanya Tindak Pidana
Narkotika dipidana dengan Pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau Pidana denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).112 4. Sanksi terhadap Percobaan dan Pemufakatan Jahat Melakukan Tindak
Pidana Narkotika dan Prekursor dipidana dengan Pidana penjara yang sama sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal-pasal tersebut, dan jika dilakuan secara terorganisir dipidana penjara dan Pidana denda maksimumnya ditambah sepertiga (Pasal 132).
5. Sanksi bagi Orang yang Menyuruh, Memberi, Membujuk, Memaksa dengan Kekerasan, Tipu Muslihat, Membujuk Anak.113
Ayat (1) : untuk melakukan tindak Pidana Pasal 111 sampai dengan Pasal 129 dipidana dengan Pidana mati atau Pidana seumur hidup, atau Pidana paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan Pidana denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan paling banyak Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah).
110
Lihat Pasal 128 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
111
Lihat Pasal 130 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
112
Lihat Pasal 131 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
113
Ayat (2) : untuk menggunakan Narkotika dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan Pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) (Pasal 133).
6. Sanksi bagi Pecandu Narkotika yang Tidak Melaporkan Diri kepada instalasi rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial dipidana dengan Pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau Pidana denda paling banyak dua juta rupiah. Dan keluarganya dipidana dengan Pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau Pidana denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).114
7. Sanksi bagi Pengurus Farmasi Industri yang Tidak Melaksanakan Kewajiban dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan Pidana denda paling sedikit Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).115
8. Sanksi terhadap Hasil-hasil Tindak Pidana Narkotika dan/atau Prekursor Narkotika yang terdapat dugaan kejahatan money loundering.116
Huruf (a) : dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan Pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
Huruf (b) : dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan Pidana denda paling sedikit
114
Lihat Pasal 134 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
115
Lihat Pasal 135 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
116
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
9. Sanksi bagi Orang yang Menghalangi atau Mempersulit Penyidikan, Penuntutan dan Pemeriksaan Perkara tindak Pidana narkotika, dipidana dengan Pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan Pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).117
10.Sanksi bagi Nakhoda atau Kapten Penerbang yang Tidak Melaksanakan Ketentuan Pasal 27 dan Pasal 28, dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan Pidana denda paling sedikit Rp100.000.000 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).118
11.Tindak Pidana bagi PPNS, Penyidik Polri, Penyidik BNN yang Tidak Melaksanakan Ketentuan tentang Barang Bukti, dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).119
12.Sanksi bagi Kepala Kejaksaan Negeri yang Tidak Melaksanakan Ketentuan Pasal 91 Ayat (1) dipidana dengan Pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah rupiah).120
117
Lihat Pasal 138 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
118
Lihat Pasal 139 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
119
Lihat Pasal 140 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
120
13.Sanksi bagi Petugas Laboratorium yang Memalsukan Hasil Pengujian dipidana denga Pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan Pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).121
14.Sanksi bagi Saksi yang Memberikan Keterangan Tidak Benar dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan Pidana dan denda paling sedikit Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).122
15.Tindak Pidana bagi Setiap Orang yang Melakukan Pengulangan Tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 144, dimana jangka waktu 3 (tiga) tahun melakukan pengulangan tindak Pidana, dipidana dengan pidana maksimumnya ditambah 1/3 (sepertiga).123
16.Sanksi bagi Warga Negara Indonesia yang Melakukan Tindak Pidana di Luar Wilayah Negara Republik Indonesiaberbuat salah satu dari kejahatan-kejahatan yang termasuk tindak Pidana narkotika meskipu diluar Indonesia, dapat dikenakan undang-undang Pidana Indonesia.124
17.Sanksi bagi Warga Negara Asing yang Melakukan Tindak Pidana Narkotika dipidana sebagaimana ketentuan dalam undang-undang ini, dan dapat dilakukan pengusiran dari wilayah Indonesia, dan bagi WNA yang pernah melakukan tindak Pidana narkotika diluar negeri dilarang memasuki wilayah Indonesia.125
121
Lihat Pasal 142 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
122
Lihat Pasal 143 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
123
Lihat Pasal 144 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
124
Lihat Pasal 145 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
125
18.Sanksi bagi Pimpinan Rumah Sakit, Pimpinan Lembaga Ilmu Pengetahuan, Pimpinan Industri Farmasi, dan Pimpinan Pedagang Farmasi yang Melakukan Tindak Pidana yang diatur dalam Pasal 147, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).126 19.Putusan Pidana Denda yang tidak dapat dibayar oleh Pelaku Tindak
Pidana, maka dilakukan penggantian pidana denda dengan pidana penjara menurut ketentuan ini paling lama 2 (dua) tahun.127