• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran-saran

1. Perlu adanya perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan dakwah Islam menyangkut tehnik yang digunakan, materi yang disampaikan dan jadwal kegiatan dakwah agar lebih diperhatikan.

2. Kepada umat muslim hendaknya menyadari betapa pentingnya seorang da’i atau da’iyah dalam kehidupan kita. Sebab dari segala permasalahan yang dihadapi oleh kita sebagai umat muslim yang kurang faham tentang ilmu agama, kita bisa mendapatkan jawaban atas permasalahan yang kita hadapi dalam keseharian.

3. Untuk para calon praktisi atau para calon da’i atau daiyah hendaknya ikut berpastisipasi dalam menambah wawasan keilmuan tentang bagaimana cara berdakwah dimasyarakat serta bagaimana agar dakwah tersebut bisa berhasil lewat pengajian pada masjid-masjid setempat.

4. Pengurus masjid harus mengadakan pertemuan guna mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga pengurus dapat mengetahui perkembangannya.

Abdillah. Masykuri, MimbarAgama dan Budaya Vol XVI, 1999,

Abdul ‘Aziz, Jum’ah Amin. Fiqh Dakwah Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, (Solo: Era Intermedia, 1998)

Affandi, Suherman. Faktor Kesuksesan Da’I (Risalah No. 6/XXXVIII, 1990)Al-Qardhawi,Yusuf. Ibadah dalam Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2005),

Akbar, Ali. Nabi Muhammad Pembawa Rahmat, Suara Mesjid, No. 64, DDII, Amin, Ahmad. Al-Akhlak, terjemahan Y Bahtiar Affandy, (Jakarta: Jembatan,

1995).

Anshari, Endang Saefuddin. Kuliah Al Islam: Pendidikan Agama Islam di Perguruan

Arbi, Armawati. Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003). Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004).

Bachtiar,Warbi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997). Darussalam,Ghazali. Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, (Malaysia: Nur Niaga

SDN BHD. 1996).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2004),

Habsyi Ash-Siddieqy,Tengku Muhammad. Kuliah Ibadah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994).

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, (Yogyakarta:Andy Offet, 1983).

Hafidhuddin, Didin. Akhlak Sosial Muslim: Satu Hati dan Perbuatan, (Jakarta: Pustaka Zaman, 2000).

Hamid Bilali, Abdul. Fiqh Dakwah fi ingkar Mungkar (Kuwait: Dar al-Dakwah, 1989).

Hasanuddin, Hukum Dakwah: Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996).

Hasanuddin, Hukum Dakwah: Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996).

Hayyan,Abu al-Bahrul Muhith, Jilid 1, h. 392 Juga Dr. Zaid Abdul Karim, ad-Dakwah Bil-Hikmah.

Hefni, Harjanji. dkk, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2001).

http://www.cahaya-islam.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id= 286

Internet. Artikel Ilmu Dakwah indonetasia.com/definisionline/index.php. diakses pada tanggal 14-06-2010

Internet. Definisi_Dakwah takafultimdiniyah.multiply.com/journal. diakses pada tanggal 14-06-2010

Ismail, Ilyas. Paradigma Dakwah sayyid Quthub:Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah, (Jakarta: Penamadani, 2006).

M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada media, 2003), cet. Ke-1, h. 14 Ma’luf,Lois. Munjid al-Lughah wa A’lam (Beirut: Dari Fikr. 1986) Ibnu Mandzur,

Lisan al-Arab, jilid VI (Beirut: Dar Fikr, 1990)

Machfoeld, Ki Moesa A. Filsafat Dakwah “Ilmu Dakwah dan Penerapannya”, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2004)

Masy’ari, Anwar. Akhlak Al-Qur’an, (Surabaya: Bina Ilmu, 1990). Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja Rosda Karya,1999). Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 5 Mujieb, M. Abdul. Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994). Munir,M. Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada media, 2003), cet. Ke-1, h. 12

Nashori Fuad dan Pachmy Diana Muharam, Mengembangkan Kretaivitas dalam Perspektif Psikologi Islam, (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002).

Nasir, Muhammad. Fiqh al-Da’wah dalam Majalah Islam, Kiblat, Jakarta, 1971. Omar, Toha Yahya. Islam dan Dakwah, (Jakarta: PT. Al Mawardi Prima, 2004). Saefuddaulah M., Akhlak Ijtima’iyah, (T.tp.:Pamator, 1998).

Saleh,Hasan. Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan Pengembangan Wawasan, (Jakarta: Penerbit ISTN, 2000).

Soeltoe, Samuel, Psikologi Pendidikan II, (Jakarta: FEUI. 1982).

Syekh Thahir Ibn Saleh, Al-Jawahirul Kalamiyah, (Al-Qahirah: 1386 H, T.pn.,). Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, cet. IX,

1986),

Tinggi, Al-Munawwir, Ahmad Warson al-Munawwir, Jakarta: Pustaka Progresif, 1997,

Yusuf, Al-Qardhawi. Al-Ibadah fi al-Islam, Muassasah al-Risalah, (Beirut: T.pn.,1979).

Nara Sumber : K.H. Muhyiddin Na’im Tgl wawancara : 10 februari 2010

1. T : Kitab apa yang di pakai dalam pengajian di masjid Al-Akhyar ? J : Riyadlushshsolihin

2. T : Tentang apa saja yang terkandung dalam kitab Riyadlushsholihin itu ? J : Banyak pembahasan yang terkandung dalam kitab itu, disini saya lebih

menekankan kepada Ilmu Fiqih, karena saya sering melihat banyak orang yang kesulitan dalam Ilmu fiqih tersebut.

3. T : tujuan dalam pengajaran dan kenapa memakai kitab tersebut?

J : Memberikan pemahaman Islam secara menyeluruh, dan juga karena kitab tersebut sangatlah penting untuk dipelajari dan difahami.

4. T : Metode seperti apa yang dipakai dalam pengajaran ?

J : Dibaca, diterangkan, Tanya-jawab. ( ujar pak kyai singkatnya) 5. T : Pesan / kata untuk khalayak banyak ?

J : Pelajarilah Islam dari sumber yang benar dan asli, pelajarilah dan perdalam lagi nilai-nilai Islam dengan sumber yang akurat dan asli. Nara Sumber : Fathi duraini (jama’ah)

Tgl wawancara : 7 April 2010

1. T : Bagaiman menurut anda pengajaran K.H. Muhyiddin Na’im?

J : Saya merasa terbantu dengan pengajian ini, karena disamping kadang saya mendapati kesulitan dalam Ilmu fiqih, kisah yang beliau ceritakan begitu mendalam sehingga saya menjadi lebih khusyu kalau sholat.

1. T : bagaimana respon anda setelah mengikuti pengajian ?

J : saya lebih senang ketika beliau berecerita tentang pengalaman beliau, karena lebih memotivasi saya untuk berkembang.

Nara Sumber : Ahmad Sani (pengurus masjid) Tgl wawancara : 15 Maret 2010

1. T : Bagaimana kepengurusan struktur organisasi di masjid ini ?

J : Struktur organisasinya seperti yang anda lihat (bagan struktur organisasi) menurut saya bagus, karena yang lebih berperan disini adalah kebanyakan dari kalangan pemuda dan sebagai pondasinya tetap di pantau dari kalangan orang tua. Serta di masjid ini seseorang bebas dalam menyatakan sesuatu. Ngikutin zaman yang demokrasi gitu…(katanya sambil tersenyum).

Nara Sumber : Hj. Mahmudah Na’im (Ketua Majlis Ta’lim Al-Akhyar kaum ibu) Tgl wawancara : 27 April 2010

1. T : Bagaimana peran ibu pada masjid ini ?

J : saya, selaku ketua majlis ta’lim masjid Al-Akhyar kaum ibu, ikut merasakan kemegahan masjid Al-Akhyar ini karena masjid yang cukup besar ini denga letaknya yang berada di kearamaian orang asing turut berbangga dapat menyertakan dakwah Islam saya terhapa orang banyak. Terlebih tiap bulan saya mengadakan acara bulanan ibu-ibu. Dan segala jenis kegiatan lainnya.

Dokumen terkait