• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Idustri prngolahan Deppa Te’tekan di Kecamatan Enrekang perlu memperhatikan mekanisme penetapan harga yang baik, hal tersebut antara lain :

1. Pengolah sebaiknya memperhitungkan seluruh unsur-unsur biaya overhead pabrik sehingga perhitungan harga pokok produksi menggambarkan total biaya produksi yang sesungguhnya atau biaya yang lebih akurat dan dapat dijadikan sebagai dasar dalam penetapan harga jual yang tepat.

2. Pengolah dapat menggunakan perhitungan harga jual menurut kajian teori sebagai pertimbangan dalam mengambil keutusan untuk menaikkan harga jual pada produk Deppa Te’tekan jika ingin mendapatkan laba sesuai yang diharapkan karena.

74

Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Bustami,Akuntansi Biaya,(Jakarta : Mitra Wacana Media,2009)

Bastian, Bustami dan Nurlela, 2010, Akuntansi Biaya, Edisi Kedua. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat dan UNS Press

Cahyani, Galuh Fitri Nur. “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Pbarik Tahu “Sari Langgeng” Kutuarjo dengan Metode Full costing”. Repository Universitas PGRI Yogyakarta.(2015)h.1-12.

Daljono, akuntansi biaya penentuan harga pokok dan pengendalian, edisi ketiga (semarang : Universitas Diponegoro, 2011) h. 25.

Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah. 2011. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat

Irawati. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta : Bumi aksara

Kristiani, Ika Neni.2013. “Analisis Penetapan Harga Jual dengan Metode Cost Plus dan Metode Tingkat Pengembalian Atas Modal yang Digunakan Pada Toko Mebel Lestari Pejagoan” Jurnal Fokus Bisnis, Vol. 12(2),h. 83-102. Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2009)

h.60.

Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. h. 14

Mulyadi, 2013. Akuntansi Biaya. Edisi ke-5. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: STIM YKPN

Mulyadi. 2009. Fungsi yang terkait dalam pengumpulan biaya, Jakarta: Salemba Musianto. L. S. 2002. Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan

Kualitatif dalam metode Penelitian. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 4(2):123-136

Nawaz, Mariam. 2013. “An insight into the two costing technique: Absorption Costing and Marginal costing”. BRAND Brood Research in Accounting. Negotiation, and Distribution, Vol. 4, Issue 1, ISSN 2067-8177: h. 566-583 Rambat dan Hamdani, Ekonomi Manajerial, edisi ke-1, (Bandung : Remaja

rodakarya, 2008) h.181.

Reppie, Olivia H. 2013. Penerapan Metode Direct Costing Dalam Perencanaan Laba Pada .Roma Di Bitung. Jurnal EMBA. Vol.1(3), h. 1060-1068.

Setiadi P., David P., dan Treesje R. 2014. Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam Penentuan Harga Jual, Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado.

Samsul, N.H.2013. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full costing dan Variabel Costing Untuk Harga Jual CV. Pyramid. Jurnal EMBA, Vol.3(1)September,h. 366-373.

Suarmini,Ni Luh, Ananta Wikarama Tungga Atmadja dan Nyoman Trisna Herawati. 2015. “Analisis Penentuan Harga Pokok Produk Endekwarna Alam(Natural colour) Pada Usaha Tenun Ikat Bali Arta Nadi (Traditional Weaving)”, e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Vol.3(1),h. 1-10.

Suryabrata, Sumadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sugiono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta T.Sunaryo,Ekonomi Manajerial, Aplikasi Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta :

74

L

A

M

P

I

R

A

N

1 Hasil Wawancara

Narasumber : Bapak Sulkifli (pemilik usaha)

1. Berapa kali biasanya perusahaan memproduksi Deppa Te’tekan dala sebulan ?

Jawaban : “kami disini biasanya memproduksi Deppa Te’tekan satu kali dalam seminggu, dengan jumlah produksi sebanyak 250-300 Kg Deppa Te’tekan. Jadi kami memproduksi empat kali dalam satu bulan”.

2. Apakah perusahaan setiap bulannya akan melakukan proses produksi ? Jawaban : “Iya, kami akan memproduksi Deppa Te’tekan setiap bulannya karena kami tidak ingin persediaan Deppa Te’tekan (persediaan barang dagang) habis”.

3. Apakah perusahaan menggunakan metode berdasarkan pesanan atau berdasarkan proses dalam melakukan produksinya ?

Jawaban : “proses produksi kami berdasarkan proses dalam melakukan produksi, hal ini karena kami tidak ingin persediaan barang dagang habis baru produksi lagi, ini juga bertujuan untuk perediaan gudamg. Namun kami juga biasa memproduksi Deppa Te’tekan berdasarkan pesanan dari konsumen”.

4. Bagaimana cara atau metode perusahaan menghitung harga pokok produksi ?

Jawaban : “perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan kami yaitu menghitung semua biaya-biaya produksi yang terlibat dalam proses produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,biaya air, biaya listrik, biaya gas LPG, biaya kemasan dan biaya pemasangan stiker”. 5. Metode apa atau bagaimana cara perusahaan menentukan harga jual

produk ?

Jawaban : “dalam menetapkan harga jual produk kami, sudah ditentukan oleh harga jula yang ada di pasaran, jadi kami meneta[pkan harga jual sesuai harga pasar”.

6. Adakah kendala atau masalah yang dihadapi perusahaan dalam menetapkan harga jual produk ?

Jawaban : “Ya, tentunya ada. Apalagi bahan baku yang kami gunakan yaitu beras dan gula merah harganya biasa naik turun sehingga harga

pembelian bahan baku bisa berubah-ubah, dan apalagi situasi sekarang kurang stabil dikarenakan kondisi pandemi Covid 19 dan itu juga merupakan kendala yang kami hadapi”.

7. Bagaimana proses penjualan yang dilakukan perusahaan ?

Jawaban : “kami menyediakan langsung tempat untu menjual produk kami, sehingga konsumen yang berada disekitar perusahaan tidak perlu jauh-jauh untuk membeli produk Deppa Te’tekan kami dan juga proses penjualannya biasa konsumen memesan langsung produk kami”.

8. Apakah ada biaya yang dikeluarkan dalam proses penjualan yang dilakukan perusahaan ?

Jawaban : “ kami mengeluarkan biaya transportasi yang digunakan untuk kegiatan penjualan sebesar Rp. 100.000 dan untuk menghubungi para konsumen kami akan menggunakan handphone yang sebulan sekitar Rp. 75.000”.

9. Berapa tingkat keuntungan atau presentase yang diharapkan perusahaan?

Jawaban : “ tingkat keuntungan yang kami harapkan cukuplah 30%. Dengan tingkat presentase tersebut kami akan mendapatkan laba yang cukup besar”.

. Foto bersama dengan pekerja dan foto produk Deppa Te’tekan UD. SEHATI JAYA

BIOGRAFI PENULIS

NUR AZIZAH SUGIAMAN. Lahir pada tanggal 20 Agustus 1998 di Kota Pare-Pare Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis adalah anak pertama dari empat bersaudara. Buah cinta dari pasangan Sugiaman dan Murni Rafiuddin. Penulis sekarang bertempat tinggal di Jl.Toa Daeng 3 Kota Makassar provinsi Sulawesi Selatan. Pendidikan formal penulis dimulai dari Tk Aisyiyah Enrekang 2003 - 2004, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SDN 26 Massemba 2004-2010, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Enrekang 2010-2013, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Enrekang 2013-2016. Pada tahun 2016 penulis diterima sebagai mahasiswi pada program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswi Program S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dokumen terkait