• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

B. Saran

Beberapa saran yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta perlu terus melakukan koordinasi

internal, terutama dengan Bidang Tenaga Kependidikan, dalam rangka pemenuhan kebutuhan pendidik yang memahami dengan baik konsep dan implementasi pendidikan inklusif sehingga semua kategori peserta didik berkebutuhan khusus dapat tertangani dengan baik

2. Sebaiknya, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta melakukan pendataan kembali jumlah Guru Pembimbing Khusus (GPK) yang saat ini ada di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta agar peningkatan kualitas pendidikan inklusif, sebagaimana dicanangkan oleh Bidang TK/SD/PLB, dapat berjalan dengan lancar

3. Sebaiknya, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan sekolah-sekolah inklusif melakukan pendataan secara berkala mengenai jumlah dan kondisi peserta didik setiap tahun ajaran baru di sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan inklusif agar kebutuhan-kebutuhan peserta didik di sekolah dapat dipetakan untuk kemudian dipenuhi

4. Sebaiknya, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta melakukan peninjauan ulang mengenai keberadaan peserta didik dengan kecerdasan dan/atau bakat istimewa yang dimasukkan ke dalam kategori peserta didik pendidikan inklusif

5. Sebaiknya, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta terus mengadakan kerjasama dengan pihak luar seperti LSM Hellen Keller Internasional (HKI) dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan inklusif

6. Agar aspek pemerataan sekolah penyelenggara pendidikan inklusif tidak diabaikan, maka Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta perlu meninjau kondisi kecamatan-kecamatan yang memiliki sekolah inklusif dalam jumlah yang sedikit atau bahkan belum memiliki sekolah inklusif seperti

108

Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan di Kabupaten Kepulauan Seribu

7. Agar pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah-sekolah inklusif dapat berjalan dengan baik, maka guru di sekolah reguler, terutama guru-guru di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (yang ditunjuk Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta) perlu terus meningkatkan pemahaman dan kompetensi yang berkaitan dengan konsep pendidikan inklusif

8. Agar sekolah penyelenggara pendidikan inklusif tidak melaksanakan pendidikan inklusif sendirian, maka orang tua peserta didik berkebutuhan khusus perlu terus aktif untuk berkordinasi dengan pihak sekolah dalam rangka mengetahui kondisi, perkembangan, dan kebutuhan anak-anak mereka di sekolah

Anderson, James E., dkk., Public Policy and Politics in America, California: Brooks/Cole Publishing Company, 1984, cet. ke-2

_________________, Public Policy Making, New York: Holt, Rinehart and Winston, 1984, cet. ke-3

_________________, Public Policy Making: An Introduction, Boston: Houghton Mifflin Company: 1994, cet. ke-2

Baihaqi, MIF. dan M. Sugiarmin, Memahami dan Membantu Anak ADHD, Bandung: PT. Refika Aditama, 2006

Barton, Len dan Felicity Armstrong, Policy, Experience, and Change; Cross Cultural Reflection on Inclusive Education, Dordrecht: Springer, 2007

Bungin, M. Burhan, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2009

Danim, Sudarwan, Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), cet. ke-3

Delphie, Bandi, Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting Pendidikan Inklusi, Bandung: PT. Refika Aditama, 2006

_______, Bandi, Pembelajaran Anak Tunagrahita; Suatu Pengantar dalam Pendidikan Inklusi, Bandung: PT. Refika Aditama, 2006

Denhardt, Robert B. dan Janet V. Denhardt, Public Administration: An Action Orientation, Boston: Wadsworth, 2009

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2013

Direktorat Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Policy Brief, Sekolah Inklusif; Membangun Pendidikan Tanpa Diskriminasi, No. 9. Th.II/2008, Departemen Pendidikan Nasional

Dunn, William N., Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2000, cet. ke-4

Dye, Thomas R., Understanding Public Policy, (New Jersey: Pearson Education Inc., 2005)

Edwards III, George C. dan Ira Sharkansky, The Policy Predicament: Making and Implementing Public Policy, San Francisco: W.H. Freeman and Company, 1978

Fliegler, Louis A., “Curriculum Implementation”dalam Curriculum Planning for The Gifted, New Jersey: Prentice Hall Inc., 1961

Hallahan, Daniel P. dkk., Exceptional Learners: An Introduction to Special Education, Boston: Pearson Education Inc., 2009, cet. ke-10

Hanbal, Ahmad Ibn, Musnad Ahmad Ibnu Hanbal, (Kairo: Muassasah Qurtubah, tt), juz 5

Hardin, Brent dan Maria Hardin, “Into the Mainstream: Practical Strategies for Teaching in Inclusive Environments”, dalam Kathleen M. Cauley (ed.),

Educational Psychology, New York: McGraw-Hill/Dushkin, 2004

Harjaningrum, Agus Tri, dkk., Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan, Jakarta: Prenada, 2007

Hornby, AS, Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, (Oxford: Oxford University Press, 1995), cet. ke-5

http://en.wikipedia.org/wiki/Inclusion_%28education%29 http://en.wikipedia.org/wiki/Mainstreaming_%28education%29 http://groups.yahoo.com/group/ditplb/message/130

http://puslitjaknov.org/data/file/2008/makalah_undangan/DYAH%20S_Pengkajian% 20Pendidikan%20Inklusif.pdf

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 842/2009 Tentang Penunjukkan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi TK, SD, SMP yang Mendapatkan Biaya Operasional Tahun Anggaran 2009

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1190/2010 Tentang Penunjukkan Nama-nama TK, SD, SMP, dan SMA/SMK Penyelenggara Pendidikan Inklusif di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010

Lindgren, Henry Clay, Educational Psychology in the Classroom, Tokyo: Charles E. Tuttle Company, 1967, cet. ke-3

Moloeng, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009

Morrison, George S., Early Childhood Education Today, New Jersey: Pearson Education Inc., 2009

Muslim, al Imam Abi Husain bin al Hajjaj, Shahih Muslim, Kairo: Daar Ibnu Al Haitam, 2001

Nawawi, Hadari dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial,

Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995

Nawawi, Ismail, Public Policy; Analisis, Strategi, Advokasi, Teori, dan Praktek,

Surabaya: PMN, 2009

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif, Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, 2007

Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 116 Tahun 2007

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Biasa

Perlu Pelatihan Khusus untuk Guru; Sekolah Inklusi Butuh Pengajar, Kompas, Rabu, 3 Maret 2010

Pijl, Sip Jan (eds), Inclusive Education: A Global Agenda, London: Routledge, 1997 Putt, Allen D. dan J. Fred Springer, Policy Research; Concepts, Methods, and

Application, New Jersey: Prentice Hall, 1989

Reid, Gavin, Dyslexia and Inclusion; Classroom Approaches for Assesment, Teaching and Learning, London: David Fulton Publisher, 2005

Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group, 2008

Schulz, Jane B., Mainstreaming Exceptional Students; A Guide for Classroom Teachers, Boston: Allyn and Bacon, 1991

Smith, J. David, Inklusi: Sekolah Ramah untuk Semua, Bandung: Penerbit Nuansa, 2006

Stephens, Thomas M. dkk., Teaching Mainstreamed Students, Canada: John Wiley&Sons, 1982

Suharto, Edi, Analisis Kebijakan Publik; Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial, Bandung: CV. Alfabeta, 2005

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, cet. ke-4.

Surat Edaran Dirjen Dikdasmen No. 380/C.C6/MN/2003 Tanggal 20 Januari 2003 Perihal Pendidikan Inklusif

Taylor, Ronald L., Assesment of Exceptional Students; Educational and Psychological Procedures, New Jersey: Pearson Education Inc., 2009, Cet. Ke-8 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008

ANALISIS KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI PROVINSI DKI JAKARTA

Oleh:

Kamal Fuadi 105018200722

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2011M/1432H

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Kamal Fuadi 105018200722

Di bawah Bimbingan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2011M/1432H

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Analisis Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif

di Provinsi DKI Jakarta” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan

lulus dalam Ujian Munaqasyah pada hari Jum‟at, 11 Maret 2011 di hadapan dewan

penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 11 Maret 2011

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan KI) Tanggal dan Tanda Tangan

Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil. NIP. 19560530 198503 1 002

(………..……..) (……..…..……)

Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan

Drs. H. Mu‟arif SAM, M.Pd

NIP. 19650717 199403 1 003

(………..……..) (………..……..)

Penguji I

Prof. Dr. H. Armai Arief, MA NIP. 19560119 198603 1 003

(………..……..) (………..……..)

Penguji II

Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA NIP. 19540802 198503 1 002

(………..……..) (………..……..) Mengetahui

demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa yang diwujudkan dengan menyelenggarakan pendidikan inklusif. Provinsi DKI Jakarta merupakan satu-satunya daerah yang mengeluarkan kebijakan khusus penyelenggaraan pendidikan inklusif yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 116 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Kebijakan penyelenggaraan pendidikan inklusif masih menyisakan berbagai permasalahan seperti belum adanya pemahaman mengenai kebijakan penyelenggaraan pendidikan inklusif, belum tertampungnya anak-anak yang teridentifikasi berkebutuhan khusus dalam sekolah-sekolah inklusif dan belum tersedianya sumber daya pendidik sekolah inklusif yang memadai.

Penelitian yang menggunakan metode kualitatif deskriptif ini berusaha untuk mendeskripsikan kebijakan penyelenggaraan pendidikan inklusif dan implementasi kebijakan tersebut di Provinsi DKI Jakarta. Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Bidang TK, SD, PLB Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Koordinator Program Opportunity for Vulnerable Children (OVC) Hellen Keller International (HKI), dan Guru Program Pendidikan Inklusif di SMP Negeri 223 Pasar Rebo Jakarta Timur dan SMA Negeri 66 Cilandak Jakarta Selatan.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa, pertama, pendidikan inklusif yang diselenggarakan di Provinsi DKI Jakarta cenderung untuk mendeskripsikan penyatuan anak-anak berkelainan (penyandang hambatan/cacat) ke dalam program sekolah. Keberadaan peserta didik dengan kecerdasan dan/atau bakat istimewa tidak banyak menjadi isu dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. Kedua, penyelenggaraan pendidikan inklusif tidak menggunakan model sebagaimana terdapat dalam literatur dan ketentuan umum pendidikan inklusif. Model hanya merupakan bagian dari strategi yang perlu diketahui dan dilaksanakan guru. Ketiga, belum semua kategori anak berkebutuhan khusus diterima menjadi peserta didik program pendidikan inklusif. Hal tersebut berkaitan dengan belum terpenuhinya sumber daya sekolah yang memadai. Keempat, penunjukkan sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan inklusif di Provinsi DKI Jakarta melebihi ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Kelima, Pemerintah Provinsi DKI selalu bekerja sama dengan pihak sekolah dengan memberikan pelatihan bagi guru-guru inklusi, bantuan finansial, bantuan sarana dan prasarana, dan beasiswa bagi sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.

Kata Pengantar Bismillaahirrahmaanirraahiim

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang tak pernah berhenti melimpahkan rahmat dan ridla-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. Shalawat teriring salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarga, sahabat, tabi‟in, dan para pengikut beliau yang setia menjalankan ajaran -ajarannya hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini bukan sekadar pemenuhan kewajiban tugas akhir yang harus penulis tunaikan sebagai mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun lebih jauh penulisan skripsi ini merupakan pembuktian penulis sebagai mahasiswa untuk menulis sebuah karya tulis di akhir masa kuliah.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan kepada penulis baik semasa penulis berkuliah maupun semasa penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukan beliau untuk memberikan arahan selama penulis menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi

2. Bapak Rusydi Zakaria, M.Ed., M.Phil., Ketua Jurusan Kependidikan Islam,

Bapak Drs. Mu‟arif SAM, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan, dan Ibu Iffah Zahriyani, S.Pd, Staf Jurusan KI-MP yang telah memberikan layanan akademik dan menjadi teman diskusi selama penulis menempuh perkuliahan

dengan ketulusan, profesionalisme, dan dedikasi yang tinggi

5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Bapak Dr. Taufik Yudi Mulyanto, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan dan Ibu Drs. Septi Novida, M.Pd, Kepala Bidang TK/SD/PLB Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta beserta staf dan jajarannya yang telah memfasilitasi penulis untuk mengadakan penelitian di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

7. Bapak Drs. Sugiyono, M.Pd, M.Si, Kepala Sekolah SMA Negeri 66 Jakarta dan Bapak Dr. H.A. Otjin Kusnadie, M.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 223 yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan wawancara

8. Ibu Fitri selaku Koordinator Program Opportunity for Vulnerable Children

(OVC) Hellen Keller International (HKI) yang telah meluangkan waktu beliau untuk penulis

9. Bapak Drs. Moh. Djazeri (alm) dan Ibu Dra. Umi Azizah, orangtua penulis yang selalu mendidik, membimbing, memberikan nasehat dan dukungan, serta doa dimanapun penulis berada

10. Fikri Ali, SE, Muthmainnah (feat. Muhammad Nidzam Ardiyan) dan Rofik Habibi, kakak-kakak penulis yang tidak pernah lelah memotivasi. Muhammad Auva Ahdi, Charis Luthfi, dan Shovia Afida, adik-adik penulis yang selalu menjadi penyemangat. Kalian yang terbaik yang penulis miliki

11. Bapak Prof. Dr. Ali Mustafa Ya‟qub, MA, Khadim Ma‟had „Aly DARUS

SUNNAH, guru dan orang tua penulis, yang telah mengenalkan lebih jauh kepada penulis mengenai arti istiqamah dan totalitas dalam mendalami ilmu.

Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan limpahan rahmat kepada beliau.

12. Sahabat-sahabat DARUS SUNNAH 2005, A. Syarif Hidayatullah, S.Th.I, Lc., Rikza Ahmad, S.Th.I, Lc., Edo Abdullah Faqih, S.Si, Lc., Fathuddin, SH.I, Lc., Agus Gunawan, S.Th.I, Lc., Zainal Muttaqin, S.Th.I, Lc., Abdul Aziz,

Lc., Arya „Izzudin, Lc., Alvian Iqbal Zahasfan, S.SI, Lc., Ahmad Masy‟ari

SH.I, Rahmat, Devita Zuliati, S.Pd.I, Lc., Dida Farida, S.SI., Lc., Fajriyati Aljabhati, S.SI, Lc., Fitriyani, S.SI, Lc., dan Maryam Shofa, S.SI, Lc.. Kita adalah sahabat terbaik

13. Sahabat-sahabat AL BARKAH INSTITUTE, Syarif Zakky Azizi, Muhammad Fatkhurrahman, Rohim, Habibullah Siregar, Kurnia Aswaja, Nasihin Aziz Raharjo, dan Ana Mulyana

14. Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Kependidikan Islam-Manajemen Pendidikan (BEMJ KI-MP) Periode 2007-2008 yang telah bersama-sama mewarnai aktivisme kampus

15. Kawan-kawan Ikatan Mahasiswa Tegal (IMT) Ciputat. Gus Aqib Malik, Abdul Latif, Abraham Firdaus, Iqbal Kaukabuddin, Fatkhul Muin, M. Shobahur Rizqi, Zainal Muttaqin, Hendri Pradiyanto, Alimuddin Tarlay, Atfiyanah, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan di sini. Sungguh kalian menjadi saudara terbaik di perantauan

16. Teman-teman kelas A dan terutama kelas B Jurusan Kependidikan Islam-Manajemen Pendidikan (KI-MP) angkatan 2005. Maaf saya bukan teman yang baik

Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini sebagai karya tulis sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis selalu mengharapkan kritik dan saran konstruktif. namun dengan kerendahan hati, penulis sangat berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang menggeluti bidang manajemen pendidikan,

Ciputat, 25 Februari 2011

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... iv DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ... vi BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah ... 8 C. Pembatasan Masalah ... 9 D. Perumusan Masalah ... 9 E. Manfaat Penelitian ... 9 BAB II : KAJIAN TEORI ... 10

A. Kebijakan ... 10 1. Pengertian Kebijakan ... 10 2. Tahap-Tahap Kebijakan ... 14 3. Analisis Kebijakan ... 16 B. Pendidikan Inklusif

1. Pengertian Pendidikan Inklusif ... 20 2. Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif... 25 3. Model Pendidikan Inklusif ... 27 4. Komponen Pendidikan Inklusif ... 31 5. Pembelajaran Model Inklusif di Kelas Reguler ... 35

BAB III : METODE PENELITIAN ... 39

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39 B. Tujuan Penelitian ... 39 C. Metode Penelitian ... 39

A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 44 1.Visi dan Misi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 44 a. Visi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 44 b. Misi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 44 2.Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta ... 47 a. Tugas Pokok Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta... 48 b. Fungsi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 48 3.Tujuan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 49 4.Sasaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 49 5.Strategi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 49 6.Arah Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 50 7.Sasaran Strategik Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta... 50 8.Kondisi Sekolah, Siswa, dan Guru di Lingkungan Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ... 51 B. Deskripsi dan Analisis Data ... 53

1.Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Provinsi DKI Jakarta ... 53 2.Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif

di Provinsi DKI Jakarta ... 78

BAB V : PENUTUP ... 102

A. Kesimpulan... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 105 DAFTAR LAMPIRAN ... 109

Gambar 2 Prosedur Identifikasi, Evaluasi, Konfirmasi, dan Penempatan Peserta Didik dalam Pendidikan Luar

Biasa ……….. Hal. 38 Gambar 3 Jumlah Sekolah di Provinsi DKI Jakarta ………... Hal. 51 Gambar 4 Jumlah Siswa di Provinsi DKI Jakarta ……….. Hal. 52 Gambar 5 Jumlah Pendidik di Provinsi DKI Jakarta ………. Hal. 53 Gambar 6 Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ….. Hal. 62

Tabel

Tabel 1 Daftar Nama TK, SD, SMP, SMA/SMK Negeri Penyelenggara Pendidikan Inklusi Provinsi DKI

Jakarta ……… Hal. 66 Tabel 2 Sebaran Sekolah Inklusif di Provinsi DKI Jakarta …… Hal. 74 Tabel 3 Daftar Sekolah Inklusif Penerima Subsidi Beasiswa

Tahun Anggaran 2010 ………... Hal. 82 Tabel 4 Daftar Nama Sekolah Penyelenggara Pendidikan

Inklusif Penerima Biaya Operasional Tahun Anggaran

2009 ………... Hal. 93 Tabel 5 Daftar Nama Sekolah Penyelenggara Pendidikan

Inklusif Penerima Dana Pendamping Tahun Anggaran

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki komitmen tinggi terhadap upaya pencerdasan bangsa. Komitmen ini dibuktikan dengan pencantuman upaya pencerdasan bangsa dalam konstitusi negara sebagai salah satu hal paling mendasar yang perlu dibangun dan dikembangkan pasca kemerdekaan Indonesia. Komitmen ini kemudian dijabarkan dalam pasal UUD 1945 pasal 31 yang menyebutkan:

1. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran

2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang1

Realisasi komitmen yang tercantum dalam konstitusi ini diupayakan dengan menyelenggarakan pendidikan yang terdiri dari beberapa jalur, jenjang dan jenis mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

1

Dalam sekolah, salah satu komponen yang terpenting yaitu peserta didik, karena merekalah yang dijadikan subjek pembelajaran. Peserta didik memiliki keragaman baik dari segi fisik maupun kemampuan. Keragaman yang dimiliki peserta didik ini mempengaruhi proses pembelajaran sehingga perbedaan fisik dan kemampuan peserta didik membutuhkan penanganan tersendiri oleh tenaga pendidik.

Pada umumnya, rata-rata peserta didik di sekolah memiliki kondisi fisik dan kemampuan yang normal. Mereka tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan pemerintah. Kesulitan terjadi tatkala terdapat peserta didik yang memiliki kelainan atau kecerdasan dan bakat istimewa. Perbedaan yang demikian harus mendapat perhatian dari tenaga pendidik. Perbedaan ini seharusnya tidak menjadikan adanya diskriminasi terhadap peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

Salah satu upaya pemerintah untuk menghindari atau bahkan menghilangkan diskriminasi dalam pendidikan yaitu dengan menyelenggarakan pendidikan yang tidak membeda-bedakan kelainan dan tingkat kecerdasan yang dimiliki peserta didik. Pendidikan yang demikian disebutkan secara eksplisit dengan istilah Pendidikan Khusus dalam Pasal 15 dan Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15 disebutkan bahwa pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara

2

inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah3.

Dalam Pasal 32 Ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 juga disebutkan istilah Pendidikan Khusus ini sebagai penjelas Pasal 15 di atas. Dalam Pasal 32 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa4

.

Dalam kedua pasal di atas disebutkan secara jelas mengenai apa yang disebut dengan istilah Pendidikan Khusus dan siapa saja yang berhak mendapatkan pendidikan ini. Pendidikan Khusus ini memang didesain untuk mengakomodir perbedaan yang terdapat pada peserta didik. Perbedaan ini harus direspon dalam bentuk pelaksanaan pendidikan yang mampu mengelola perbedaan-perbedaan yang dimaksud dalam pasal di atas.

Pemerintah Indonesia sudah sejak lama menyelenggarakan pendidikan yang secara khusus disediakan bagi peserta didik yang memiliki kelainan. Bentuk pendidikan bagi peserta didik berkelainan ini secara khusus diatur lewat Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Luar Biasa5

. Peraturan pemerintah ini hanya mengatur pendidikan yang disediakan bagi peserta didik yang memiliki kelainan fisik dan mental. Dalam peraturan ini tidak disebutkan adanya aturan yang mengikutsertakan peserta didik yang memiliki bakat dan kecerdasan luar biasa atau istimewa.

Istilah Pendidikan Luar Biasa memang selalu dikaitkan dengan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kelainan fisik dan mental. Pendidikan ini didesain secara

Dokumen terkait