BAB V PENUTUP
5.2 Saran
Penelitian ini belum dapat menjawab secara tuntas bentuk kosakata dalam BI dan BA. Masih banyak permasalahan yang belum tergali, baik untuk jangkauan data maupun variasi-variasi yang lain, seperti aspek dan modalitas.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lain yang lebih mendalam dengan kajian kontrastif.
Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sumber data dan memperbanyak permasalahan yang ingin diungkap. Tetapi yang lebih penting adalah memperbanyak jumlah data untuk mengetahui lebih banyak perbedaan-perbedaan yang ditemukan.
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. 2011. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa. Alwi, Hasan, Soenjono Darmowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moliono. 2003.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ba’dulu, Abdul Muiz dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Eresko.
Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantik 2 Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: PT. Refika Aditama.
Evianty, Rina. 2004. “Analisis Kontrastif Tindak Tutur Bahasa Indonesia dan Bahasa Jerman”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Fahri, Ismail dan Nas Hariyati. 2007. Studi Bahasa Arab dan Kata Serapan
Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia. Semarang: Rumah Indonesia. Farida, Luluk. 2008. Mengenal Kata dalam Bahasa Arab. Yogyakarta: Aziziyah. Franciscar, Kamerun and Bartoo Phylis. 2012. “The Morpho-syntactic Differences
among Kalenjin Dialects: An Analysis of Kipsigis, Tugen, and Pokot”. Research on Humanities and Social Sciences, Volume 2, No. 7, 2012. Kenya: Masinde Muliro University and Egerton University.
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. 1983.Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia.
Kusdiyana, Eman. “Kontrastif antara Bahasa Jepang dengan Bahasa Indonesia Ditinjau dari Segi Preposisi”. Laporan Penelitian. Jurusan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.
Lyons, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mulyati, Yati, Asep Supriana, Lis Setiawati, Nunung Supratini, Esti Pramuki. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Munawari, Akhmad. 2005. Belajar Cepat Tata Bahasa Arab. Yogyakarta: Nurma Media Idea..
Nugraha, Tubagus Chaeru. 2005. “Urutan Kata Klausa Verbal Dek laratif Bahasa Arab dan Padanannya dalam Bahasa Indonesia: Kajian Struktur dan Semantik”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung. Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan: Landasan Penyusunan Buku Pelajaran
Bahasa. Semarang: IKIP Semarang Press.
Pranowo. 1996. Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Kajian Morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung: PT. Refika Aditama.
Sakri, Adjad. 1994. Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: ITB Bandung. Shalihat, Misnat. 2002. “Analisis Kontrastif Sistem Penulisan Arab Melayu dalam
Buku Pembelajaran pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Diniah Awaliyah (MDA) di Medan”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Sitanggang, Cormentyna. 2011. “Analisis Kontrastif Istilah Kekerabatan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Batak Toba”.Metalingua, Volume 9 No. 1 Juni 2011. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, halaman 11-18.
Steffensen, Margaret S., Ernest T Goetz, dan Xiaoguang Cheng. 1999. “A Cross-Linguistic Perspective on Imagery and Affect in Reading: Dual Coding in Chinese and English”. Journal of Literacy Research, pages 293–319, Sept 1999. Literary Research Association. USA: Illinois State University.
Sudaryanto. 1988. Metode Linguistik: Bagian Kedua dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suyata, Pujiati dan Suhardi. 2010. “Analisis Kontrastif Bahasa Lio-Indonesia dan Pengimplementasiannya dalam Model Pembelajaran Bahasa Kedua”. Cakrawala Pendidikan, Juni 2010, Th. XXIX. No. 2. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta.
Tadjuddin, Moh. 2005. Aspektualitas dalam Kajian Linguistik. Bandung: P.T. Alumni.
Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Tata Bahasa Kasus. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa.
Walfajri. 2009. Sejarah Perkembangan Pengajaran Bahasa Arab. http://fajristainjusi.blogspot.com/2009/12/perkembangan-pengajaran-bahasa-arab.html. (diunduh pada 13 April 2013).
Al-Quran dan Terjemahannya. 2004. Jakarta: Karindo. Lampiran 1 PEDOMAN TRANSLITERASI Konsonan
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب ba’ b Be
ت ta’ t te
ث sa’ ṡ es (dengan titik di atas)
ج jim j je
ح ha’ ḥ ha (dengan titik di bawah)
د dal’ d de
ذ zal’ ż zet (dengan titik di atas)
ر ra’ r er
ز za z zet
س sin s s (dengan tidak ada titik)
ش syin sy es dan ye
ص sad ṣ es (dengan titik di bawah)
ض dad ḍ de (dengan titik di bawah)
ط ta ṭ te (dengan titik di bawah)
ظ za’ ẓ zet (dengan titik di bawah)
ع ain ‘ koma terbalik di atas
غ gain g ge ف fa’ f ef ق qof q ki ك kaf k ka ل lam l el م mim m em ن nun n en و waw w we
ha h ha (dengan tidak ada titik)
ء hamzah apostrof
ي ya y ye
Vokal
Tanda/Huruf Nama Huruf Latin Nama
Vokal Tunggal
fathah a a
kasrah i i
Vokal Rangkap
يا fathah dan ya ai a dan i
وا fathah dan waw au a dab u
Maddah
ا fathah dan alif/ya â a bergaris atas
ي kasrah dan ya’ î i bergaris atas
و dommah dan waw û u bergaris atas
Lampiran 2 DAFTAR DATA
1. Ayah berniat akan naik haji tahun depan. 2. Saya mulai bersekolah.
3. Aku berjanji akan belajar. 4. Dia berlari mengitari lapangan. 5. Tamu-tamu sudah berdatangan. 6. Anak itu tertidur di kursi.
7. Pintu itu tertutup.
8. Saya menggunting kertas itu. 9. Dokter itu memeriksa pasien.
10. Malam ini akan diadakan pertunjukan. 11. Anak-anak bermain di halaman. 12. Panitia sudah menyusun acara seminar.
13. Seorang isteri sedang berunding dengan suaminya. 14. Bayi itu memasukkan jarinya ke mulut.
15. Ibu mendudukkan adik di tikar. 16. Adi dibelikan ayah sepatu baru. 17. Saya membeli tiket kereta. 18. Agaknya hari akan hujan.
19. Berita sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
20. Kami akan menyajikan berita-berita yang aktual dan menarik. 21. Kami akan sajikan berita-berita menarik untuk Anda simak. 22. Kapal-kapal tersebut sedang menuju ke timur tengah. 23. Sang mesin pembunuh telah kembali.
24. Film terminator 3: the rise of mechines mulai dirilis. 25. Jangan mengulang kata atau kalimat yang telah dibaca. 26. Jangan berhenti di awal baris.
27. Jangan membaca dengan bergumam. 28. Siswa telah menyelesaikan bacaannya. 29. Saya akan menolongmu.
30. Mereka sudah dibekali ponsel. 31. Aisyah membaca buku sejarah baru.
32. Beberapa saat yang lalu saya pergi ke Subang dan Sukamandi. 33. Televisi juga akan memperluas wawasan masyarakat.
34. Pendaftaran calon Pegawai Negeri Sipil akan dibuka bulan September. 35. Pertokoan di pusat kota terbakar semalam.
36. Saya akan membantu anda sesuai dengan kemampuan yang saya miliki. 37. Virna dan Santy sedang merokok sambil bergosip.
38. Adi dan Boy merupakan dua sahabat akrab. 39. Setiap hari keduanya selalu kelihatan bersama. 40. Lihatlah anak-anak itu.
41. Seorang teman mengeluh.
42. Jalan-jalan utama di dalam kota dan kawasan pemukiman terendam air. 43. Menutup tempat-tempat yang ada genangan air.
44. Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air. 45. Danar sedang mendengarkan kisah para pahlawan.
46. Orang yang duduk di bawah pohon itu saudaraku. 47. Seluruh jendela rumahnya terbuat dari kayu jati.
48. Yang saya hormati para menteri dan anggota kabinet Indonesia Bersatu. 49. Hadirin sekalian yang saya muliakan.
50. Tahun 2005 pesertanya berjumlah 883.
51. Sepuluh yang kedua adalah sepuluh prodek potensial. 52. Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia.
53. Kita semua menangis.
54. Pepohonan itu menjerit kehausan di musim kemarau panjang ini. 55. Seluruh warga berpesta pora menyambut kelahiran putra mahkota. 56. Buah penanya menjadi buah bibir di antara para seniman.
57. Tembang menggema di dua kaki.
58. Suami istri itu bekerja membanting tulang demi mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
59. Ani dan Wati adalah dua sahabat.
60. Para petugas upacara dimohon hadir di tempat upacara sebelum pukul 07.00.
61. Orang itu merasa yakin dengan keputusannya. 62. Kita semua marah.
63. Hujan anak panah itu berasal dari dua kubu. 64. Puluhan pohon kelapa di pekarangan meliuk-liuk. 65. Hati mereka terlalu bersih.
67. Siswa-siswa perlu memanfaatkan kegiatan ekstrakulikuler.
68. Puluhan buku baik kumpulan cerpen maupun novel telah dihasilkannya. 69. Anak itu beberapa hari yang lalu datang ke tempat kosnya.
70. Peristiwa dua puluh tahun yang lalu sayup-sayup di telinga kami. 71. Tiga penumpang yang turun disambut oleh kakek.
72. Yang kulihat adalah empat sosok sedang berdiri. 73. Orang-orang itu meninggalkan rumah.
74. Sudah kedelapan kamis ini aku berpuasa Ibu.
75. Keseratus tokoh ini mencakup tokoh pendiri agama-agama besar dunia, ilmuwan, seniman, pelukis, dll.
76. Lelaki ini terbilang produktif dalam menulis.
77. Mereka selalu siap sedia menolong kawan-kawannya. 78. Salam sejahtera untuk kita semua.
79. Setiap hari mereka selalu berangkat bersama. 80. Kami duduk di beranda depan.
81. Mereka begitu tekun mengerjakannya. 82. Dia anak kelas III-C di SMP.
83. Dia lagi berusaha.
84. Dia bukan menganggur, tapi lagi berusaha. 85. Kita lihat saja nanti.
86. Empat kali saya tertangkap.
87. Saya dan teman-teman tinggal di sini. 88. Kita harus menghargai niat baik pemuda ini. 89. Kita bisa melihat perkembangn dunia.
90. Saya membagi mereka sesuai tempat operasinya.
91. Kalian sudah melakukan salah satu dari prinsip managemen. 92. Mereka mandi kalau ada perlunya saja.
93. Nama kamu siapa? 94. Sekarang kamu berpikir.
95. Tujuan saya di sini adalah mendidik kalian. 96. Sahabat Indonesia yang baik hatinya.
97. Saudara-saudaraku yang sedang salah. 98. Aksi mogok para sopir masih terjadi 99. Bibit berjanji hari ini masih normal. 100. Ratusan angkutan umum mogok. 101. Ribuan warga pengguna jalan terlantar.
102. Lukman mengeluhkan saluran air yang mampet.
103. Seorang polisi mempunyai transaksi dalam rekeningnya. 104. Kelompok remaja adalah fenomena yang biasa.
105. Harapan saya belum terwujud.
106. Kita benar-benar akan mendapatkan air. 107. Anak-anak sedang bekerja di ladang. 108. Malam ini merupakan malam dukacita. 109. Tahun ini kita semua akan kelaparan. 110. Ia pun menulis sepucuk surat.
111. Pemerintah belum serius dalam penegakan hukum. 112. Hingga saat ini palisi masih melakukan penyelidikan. 113. Habis magrib Abi akan les mengaji.
114. Pemerintah akan tetap mengimpor beras. 115. Kamu belum menulis?
116. Kalian merupakan mahasiswa yang rajin. 117. Ahmad telah membaca Alquran.
DATA PENELITIAN
DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB SERTA TRANSLITERASINYA
No. BI BA Transliterasi
1. Ayah berniat akan naik haji tahun depan.
ﺔ دﺎ اﺔ اﻰ نأبﻷاﺪ ﺮ Yurîdu al-Abu an-yuḥajja fî as-sanati al-qâdimati.
2. Saya mulai bersekolah. ﺔ رﺪ اﻰ أنأأﺪ أ Abda’u an-ata’allama fî al-madrasati.
3. Aku berjanji akan belajar. أنأتﺪ و Wa’adtu an-ata’allama.
4. Dia berlari mengitari lapangan. ناﺪ اﻰ روﺪ ويﺮ ﻮه Huwa yajrî wayadûru ala al-maidâni. 5. Tamu-tamu sudah berdatangan. فﻮ ا تﺮ ḥaḍarat ad-ḍuyûfu.
6. Anak itu tertidur di kursi. ﺮﻜ اﻰ مﻮ ﺪ ﻮاﻚ اذ Īalika waladu yanûmu ‘alâ al-kursiyyi.
7. Pintu itu tertutup. بﺎ اﻚ ذ ا Ingalaqa Īâlika al-bâbu.
10. Malam ini akan diadakan pertunjukan. ااﺬهضﺮ امﺎ Sayuqâmu al-ma’raḍu haĪâ al-laila. 11. Anak-anak bermain di halaman. ﺔ ﺎ ا ﻰ لﺎ ﻷا Tal’abu al-aṭfâlu fî as-sâḥati. 12. Panitia sudah menyusun acara
seminar.
ةوﺪ ﺎ ﺮ اﺔ ا Naẓamat al-lajnatu al-barnâmija
linnadwati. 13. Seorang isteri sedang berunding
dengan suaminya.
وز ﺔ وﺰ اروﺎ
ﺎﻬ Tusyâwiru az-zaujatu ma’a zaujihâ.
14. Bayi itu memasukkan jarinya ke mulut.
ﻰ إ ا دا Adḥala as-ṣobiyyu iṣba’ahu fî fîhi.
15. Ibu mendudukkan adik di tikar. ةﺮ اﻰ ﺮ ا أمﻷا ا Ajlasat al-ummu akhi as-ṣagîra ‘ala al-ḥasîrati.
16. Adi dibelikan ayah sepatu baru. ىدﺎ ﺪ ﺪ ا ءاﺬ ا بﻷا ىﺮ إ Isytara al-abu al-ḥidhâ’a al-jadîda li’âdî.
17. Saya membeli tiket kereta. رﺎ اةﺮآﺬ ﺮ إ Isytaraitu taĪkirata al-qitâri. 18. Agaknya hari akan hujan. مﻮ اﺮ الﺰ ﻜ Mumkinun sayanzilu al-maṭoru
al-yauma. 19. Berita sudah menjadi kebutuhan
masyarakat.
yang aktual dan menarik. al-jaddâbata. 21. Kami akan sajikan berita-berita
menarik untuk Anda simak.
عﺎ ﺈ ﺔ اﺬ ا رﺎ ﻷا مﺪ Sanuqaddimu akhbâra al-jaddâbata lil’istimâ’i. 22. Kapal-kapal tersebut sedang menuju
ke timur tengah.
وﻷاقﺮ اﻰ إ ا ﻬ إ Ittajahat as-sufunu ila asy-syarqi al-ausaṭi.
23. Sang mesin pembunuh telah kembali. ﺎ ا ر Raja’a al-qâtilu. 24. Film terminator 3: the rise of mechines
mulai dirilis.
ﺎ ا رﻮ ﺎ ﺮ ا ضﺮ
" ﺔ ﻜ ا عﻮ
" Yu’raḍu al-filmu tirmînâtûr aṡ-ṡâliṡu “ṭulû’u al-makinnati”.
25. Jangan mengulang kata atau kalimat yang telah dibaca.
ةأوﺮ اﺔ اواﺔ ﻜ ارﺮﻜ ﺎ Lâ tukarrir al-kalimata au al-jumlata al-maqrûata.
26. Jangan berhenti di awal baris. ةﺮ الوأﻰ ﺎ Lâ taqif fî awwali al-faqrati. 27. Jangan membaca dengan bergumam. ﺎ أﺮ ﺎ Lâ taqra’ bi at-tagamgumi. 28. Siswa telah menyelesaikan bacaannya. ءاﺮ ﺎ ا أ Atamma at-ṭôlibu qirâatahu.
29. Saya akan menolongmu. كﺪ ﺎ ﺄ Sausâ’iduka.
30. Mereka sudah dibekali ponsel. ﺎﻬ انﻮ ه Hum yaḥmilûna al-hâtifa.
31. Aisyah membaca buku sejarah baru. ﺪ ﺪ ا رﺎ ا بﺎ آ ﺔ ﺎ تأﺮ Qara’at ‘âisyatu kitâba at-târikhi al-jadîda.
Subang dan Sukamandi. al-usbû’i al-qadîmi. 33. Televisi juga akan memperluas
wawasan masyarakat.
ﺔ ﺮ ا ﺪ ﺰ نﻮ ﺰ ا At-tilifîziyyûn sayuzîdu al-ma’rifata lilmujtama’i.
34. Pendaftaran calon Pegawai Negeri Sipil akan dibuka bulan September.
ﺮﻬ اﻰ ﻮﻜ ا ﻮ ا ﺮ ا
ﺮ Satuftaḥu at-tasjîlu limurasyaḥi al-mufadẓafi al-ḥukûmiyyi fi syahri sibtimbiiri.
35. Pertokoan di pusat kota terbakar semalam.
ﺔ رﺎ اﻰ ﺔ وﺮ ﺔ ﺪ اﺰآﺮ ﻰ آﺎآﺪ ا Ad-dakâkînu fi markazi al-madînati maḥruqatu fi al-bâriḥati.
36. Saya akan membantu anda sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.
رﺪ كﺪ ﺎ ﺄ
ﺎ Sausâiduka biqadri ṭôqatî.
37. Virna dan Santy sedang merokok sambil bergosip.
نﺎ ﺎ ونﺎ ﺪ ﻰ وﺎ ﺮ Firnâ wa santî tudakkhinâni wayagtâbâni.
38. Adi dan Boy merupakan dua sahabat akrab.
نﺎ دﺎ يﺎ ويدﺎ
نﺎ ‘âdi wa bâi mutaṣâdiqâni khamîmâni.
39. Setiap hari keduanya selalu kelihatan bersama.
مﻮ آ ﺔ ﺎ نﺎ ﺮ ﺎ هﺎ آ Kilâ humâ martiyyatâni jamâatan kulla yaumin.
42. Jalan-jalan utama di dalam kota dan kawasan pemukiman terendam air.
اﻮ اﻰ وﺔ ﺪ ا ادﻰ ﺔ ﺮ اعراﻮ ا
ﺔ وﺮ Asyawâri’u ar-ra’îsiyyatu fi dâkhili al-madînati wa fî al-mawâtini magrûqatun.
43. Menutup tempat-tempat yang ada genangan air.
ءﺎ اﺎ ةءﻮ ا آﺎ ﻷاق إ Iglâqu amâkîni mamlû’ati bi al-mâ’i.
44. Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air.
د
ا ﻰ إ ﺮ ﺆ ﺔ ﺰ ا Dafnu al-mazbalati tuattiru ilâ as-saili.
45. Danar sedang mendengarkan kisah para pahlawan.
ا ﺔ رﺎ اد إ Istama’a dânâr qiṣota al-baṭali.
46. Orang yang duduk di bawah pohon itu saudaraku.
أﻮهةﺮ ا Man yajlisu taḥta asyajaroti huwa akhi.
47. Seluruh jendela rumahnya terbuat dari kayu jati.
ﺎ ا ﺎﻬ ﻰ ﺬ اﻮ ا آ Kullu an-nawâfiĪi fi baitihâ min al-khosyabi jâtî.
48. Yang saya hormati para menteri dan anggota kabinet Indonesia Bersatu.
نﻮ ﺮ ا ﺎ وﺪ ا ءارزو دﺎ إ ﺎﻬ ا Ayyuhâ majlisa ittiḥâdi wuzarâ’i al-indunîsiyya al-muḥtaramûna. 49. Hadirin sekalian yang saya muliakan. نﻮ ﺮ انوﺮ ﺎ اﺎﻬ أ Ayyuha al-ḥaḍirûna
883. khomsi ṡamani mi’atin wa ṡalâtsu wa ṡamânîna.
51. Sepuluh yang kedua adalah sepuluh produk potensial.
ﺔ اﺬ ﺔ ﺎ إةﺮ ﺔ ﺎ اةﺮ ا Al-‘asyratu at-tâniyyatun ‘asyratu intâjiyyatin jaddâbiyyatin
52. Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia.
وﺪ ا ا آ أ Aṭlubu kulla mujtama’i al-indûnîsiyyîna.
53. Kita semua menangis. ﻜ ﺎ ﱞ آ Kullun minnâ nabkî.
54. Pepohonan itu menjerit kehausan di musim kemarau panjang ini.
ﻮ ا اﻰ ﺔ ﺎ حﻮ رﺎ ﻷا Al-asyjâru taṣûḥu aṭsyânatan fi aṣaifi aṭawîli.
55. Seluruh warga berpesta pora menyambut kelahiran putra mahkota.
ﺪﻬ ا وةد و ﺮ ا آ إ Iḥtafala kullu al-mujtama’i litarḥîbi wilâdati waliyyi al-‘ahdi.
56. Buah penanya menjadi buah bibir di antara para seniman.
ﺎ ا ﺔ ﺪ ﺎ آترﺎ ṣârat kitâbatuhu khadîtsatan baina al-fannânîna.
57. Tembang menggema di dua kaki. ﺮ اﻰ دﻮ ءﺎ ا Al-ghinâ’u ya’ûdu fî ar-rijlaini. 58. Suami istri itu bekerja membanting
tulang demi mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
ﺎ هدﺎ وأﺔ ﺔ ﺎ ﻜ ارﺎﻬ وﺎ نﺎ ﺔ وﺰ اوجوﺰ ا Az-zauju wa az-zaujatu ya’malâni lailan wa nahâran likifâyati nafaqati aulâdihimâ.
60. Para petugas upacara dimohon hadir di tempat upacara sebelum pukul 07.00.
اﺮ انﺎﻜ ﻰ ﺮ نأ اﺮ اﺔ ﻰ إ
ﺔ ﺎ ا ﺔ ﺎ ا Ila lajnati al-marôsîmi an-taḥdura fî makâni al-marâsimi qabla as-sâ’ati as-sâbi’ati.
61. Orang itu merasa yakin dengan keputusannya.
ﺮ ﺮ اﻚ اذ ĩâlika as-syaḥsu mutayakqinun bitaqrîrihi.
62. Kita semua marah. ﺎ ﱞ آ Kullun minnâ nagdabu.
63. Hujan anak panah itu berasal dari dua kubu.
ﺮ ا آ ﻬ ا Majî’u as-sahmi min killâ al-farîqaini.
64. Puluhan pohon kelapa di pekarangan meliuk-liuk.
ﺔ ﺪ اﻰ ﺔ رﺎ ارﺎ أ
تاﺮ ﺎ Asyjâru an-nârajîli munḥaniyatun fi
al-ḥadîqoti bi al-‘asyarâti. 65. Hati mereka terlalu bersih. ﻬ ﺔ ﺎ تﺪ إ Isytaddat naẓâfatu qalbihim 66. Kinerja kedua lembaga tersebut sangat
kita tunggu.
ارﺎ اﺮ
ﺔ اﺎ آ Nantaẓiru intiẓâran ‘amala kilâ al-munadẓimati.
67. Siswa-siswa perlu memanfaatkan kegiatan ekstrakulikuler.
ﺔ ﺎ ﺈ اﺔ ﻷاةدﺎ اﻰ إنﻮ ﺎ بﺎ ا At-ṭullâbu yaḥtâjûna ila istifâdati al-ansyiṭati al-iḍâfiyyati.
68. Puluhan buku baik kumpulan cerpen maupun novel telah dihasilkannya.
ةﺮ اﺔ اﺔ ﻮ تاﺮ ﺎ ﻜ ا اﻮه
ﺔ ﻮ اﺔ او Huwa alfa al-kutuba bi al-‘asyarâti min majmû’ati al-qiṣati al-qoṣîrati
69. Anak itu beberapa hari yang lalu datang ke tempat kosnya.
ﺔ ﺎ امﺎ ﻷاﻰ ﻜ ﻰ إ اﺮ ḥadara aṭiflu ila maskanihi fî al-ayyâmi al-mâdiyyati.
70. Peristiwa dua puluh tahun yang lalu sayup-sayup di telinga kami.
ﺎ ذأﻰ ﺮ ﺎ ا ﺮ ﺎ امﺎ اﻰ ﺔ دﺎ ا Al-ḥadiṡatu fî al-‘âmi al-‘asyiraini al-mâḍiyaini gairu bayyini fî uĪuninâ. 71. Tiga penumpang yang turun disambut
oleh kakek.
ﺔ ﺎ ﺪ ا ﺮ
ةرﺎ ا جﺮ بﺎآر Yuraḥḥhibu al-jaddu tsalâtsata
rukkâbin takhruju mina as-sayyârati. 72. Yang kulihat adalah empat sosok
sedang berdiri.
ماﻮ ﺔ رأ ار Raaitu arba’ata quwwâmin.
73. Orang-orang itu meninggalkan rumah. ﻬ نﻮ هﺬ سﺎ اﻚ اذ Īâlika an-nâsu yaĪabûna an baitihim. 74. Sudah kedelapan kamis ini aku
berpuasa Ibu.
تاﺮ ﺔ ﺎ امﻮ أﺎ Yâ ummî ṣumtu yauma al-khamîsa ṡamâniyyata marrâtin.
75. Keseratus tokoh ini mencakup tokoh pendiri agama-agama besar dunia, ilmuwan, seniman, pelukis, dll.
ﺎ او ﺎ اﻰ ﺪ اءاﺮ آﻰ تﺎ هﺔ ﺎ
ﻚ اذﺮ و رﻮ او ﺎ او Miatu hai’âtin tasytamilu ala kubarâ’i ad-dîni fi ‘âlami wa ‘âlimîna wa fannânîna wa al-muṣawwirîna wa ghoiri Īâlika. 76. Lelaki ini terbilang produktif dalam
menulis.
ﺔ ﺎ ﻜ ا ﻰ جﺎ ا ﺮ آ ﺮ ااﺬه HaĪâ ar-rojulu kaṡîru intâji fî al-kitâbati.
kawan-kawannya. aṣdiqâ’ihi.
78. Salam sejahtera untuk kita semua. ﺎ مﺎ ا As-salâmu ‘alainâ. 79. Setiap hari mereka selalu berangkat
bersama.
آ
ﺔ ﺎ نﻮ هﺬ همﻮ Kulla yaumin hum yaĪhabûna
jamâ’atan.
80. Kami duduk di beranda depan. مﺎ ﻷاﻮﻬ ﻰ Najlisu fi bahwi al-‘amâmi. 81. Mereka begitu tekun mengerjakannya. نﻮ ه Hum ya’malûna nasyîtîna.
82. Dia anak kelas III-C di SMP. ﻰ ﻮ اﺔ رﺪ ا ج ﺎ ا اﻰ ﺎ ﻮه Huwa ṭâlibun fi al-qismi aṡ-ṡâlitsi C min al-madrasati al-wusthâ.
83. Dia lagi berusaha. ﻰ ﻮه Huwa yas’â.
84. Dia bukan menganggur, tapi lagi berusaha.
ﻰ ﻜ ﻮه Huwa lam yata’atṭol lakin yas’â.
85. Kita lihat saja nanti. ﻰ ﻷاﺮ nanẓuru al-atî.
86. Empat kali saya tertangkap. تاﺮ رأ ضﻮ ﺎ ا Anâ maqbûḍun arba’a marrâtin. 87. Saya dan teman-teman tinggal di sini. ﺎ هنﻮ ﻜ ءﺎ ﺪ ﻷاوﺎ أ Anâ wa al-aṣdiqâ’u yaskunûna hunâ. 88. Kita harus menghargai niat baik
pemuda ini.
بﺎ ا اﺬﻬ ةﺪ ا ﺔ ا ﻰ مﺮ نأ ﺎ ﺪ ﺎ Lâ buddalanâ an yaḥtarima ‘alâ an-niyati al-jayyidati lihaĪâ asy-syabâbi. 89. Kita bisa melihat perkembangn dunia. ﺎ ارﻮ ﺮ نأ nastaṭî’u an-nanẓara taṭawwura
al-90. Saya membagi mereka sesuai tempat operasinya.
ﻬ نﺎﻜ ﻬ أ Aqassimuhum biḥasabi makâni ‘amalihim.
91. Kalian sudah melakukan salah satu dari prinsip managemen.
يراد ائدﺎ اﻮ أ Antum ‘amilû mabâdi’a al-‘idâriya.
92. Mereka mandi kalau ada perlunya saja.
ﻬ ﺎ رﺪ ﻰ نﻮ ه Hum yagtasilûna ‘alâ qadri ḥâjatihim.
93. Nama kamu siapa? ﻚ اﺎ Mâ ismuka.
94. Sekarang kamu berpikir. نﻷاﺮﻜ Tatafakkara al-‘ana.
95. Tujuan saya di sini adalah mendidik kalian.
ﺎ ه ﻜ اﻮه ﺪه Hadafî huwa at-ta’limu lakum hunâ.
96. Sahabat Indonesia yang baik hatinya. ﺪ وذ وﺪ ا ﺎ ا aṣôḥibu al-indûnîsiyyu Īû qalbin jayyidin.
97. Saudara-saudaraku yang sedang salah. ا اﻮ إ Ikhwânî al-mukhṭi’îna. 98. Aksi mogok para sopir masih terjadi ا ﺎ اباﺮ إلاﺰ ﺎ Lâ yazâlu iḍrôbun as-sâiqîna
anil’amali.
99. Bibit berjanji hari ini masih normal. ةدﺎ ﺎآمﻮ ااﺬه ﺪ و Wa’ada bîbit haĪâ al-yauma kal’âdati.
anil’amali. 101. Ribuan warga pengguna jalan
terlantar.
ﻰ ﺮ عراﻮ امﺪ فﺎ أ Al-’âfu min mustakhdimi
asy-syawâri’i gairu mu’tanan bihi. 102. Lukman mengeluhkan saluran air
yang mampet.
دوﺪ اءﺎ اىﺮ ا نﺎ ﻮﻜ Yasykû luqmân ‘ani- al-majrâ al-mâ’i
al-masdûdi. 103. Seorang polisi mempunyai transaksi
dalam rekeningnya.
ﺔ رﺎ ﺔ ﺎ ﺔ ﺮ
ﺎﻬ ﺎ ﺔ ﺎ ﻰ lissyurṭoti mu’âmalatun tijâriyyatun fî qâ’imati ḥisâbihâ.
104. Kelompok remaja adalah fenomena yang biasa.
ﺔ دﺎ ةﺮهﺎ بﺎ اﺔ ﺮ Firqotu asy-syabâbi ẓôhiratun ‘âdiyyatun.
105. Harapan saya belum terwujud. أ Lam yaḥsul amalî.
106. Kita benar-benar akan mendapatkan air.
ءﺎ الﺎ ﺔ ḥaqiqatun sananâlu amalî.
107. Anak-anak sedang bekerja di ladang. ﺔ ﺪ اﻰ نﻮ لﺎ ﻷا Al-aṭfâlu ya’malûna fî al-ḥadîqati. 108. Malam ini merupakan malam
dukacita.
نﺰ ا ﻮه ااﺬه HaĪa al-lailu huwa lailu al-ḥazani.
109. Tahun ini kita semua akan kelaparan. مﺎ ااﺬهﻰ نﻮ ﺎ اﺎ Sayuṣîbunâ at-ṭô’ûnu fî haĪâ al-‘âmi. 110. Ia pun menulis sepucuk surat. ﺔ ﺎ ﺮ ا ﺎ ﺮ ﻜ ﻮه Huwa yaktuba ṭorafan mina
ar-111. Pemerintah belum serius dalam penegakan hukum.
ﻜ ا ﺔ ﺎ إ ﺪ ﺔ ﻮﻜ ا Al-ḥukûmatu lam yajida ‘an ‘iqâmati al-ḥukmi.
112. Hingga saat ini palisi masih melakukan penyelidikan.
نﻷاﻰ ﺔ ﺔ ﺮ الاﺰ Lâ tazâlu asy-syurṭotu mufattisyatan ḥattâ al-‘âna.
113. Habis magrib Abi akan les mengaji. بﺮ اﺪ نأﺮ ابﻷا Sayata’allamu al-‘âbu al-qur’âna ba’da al-magribi.
114. Pemerintah akan tetap mengimpor beras.
زﺮ ادرﻮ ﺔ ﻮﻜ الاﺰ ﺎ Lâ tazâlu al-ḥukûmatu tastauridu ar-ruzza.
115. Kamu belum menulis? ؟ ﻜ ا ه Hal antum lam taktub?
116. Kalian merupakan mahasiswa yang
rajin. نﻮ نﻮ ﺎ أ Antum ṭâlibûna nasyîṭûna.
117. Ahmad telah membaca Alquran نأﺮ ا ﺪ اأﺮ qara’a aḥmad al-qur’âna