• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Saran

Saran yang akan peneliti berikan untuk penelitian selanjutnya, yaitu: 1. Data penelitian yang digunakan tidak hanya 1 (satu) periode

karena suatu studi empiris minimal menggunakan 3 (tiga) sampai 5 (lima) periode. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan batasan masalah yaitu hanya menggunakan perusahaan yang melaporkan pengelolaan lingkungan hidup secara berturut-turut selama 3 (tiga) sampai 5 (lima) periode.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal, 2002, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, UMM Press, Accountants Educational Project Ltd, Yogyakarta.

Anggraini, Fr. Reni Retno, 2006, Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta), disampaikan di Simposium Nasional Akuntansi 9 di Padang.

Aniela, Yoshi, 2011, Peran Akuntansi Lingkungan Dalam Meningkatkan Kinerja Lingkungan dan Kinerja Keuangan Perusahaan, Universitas Widya Mandala, Surabaya.

Ayu, Tri Jata, 2013, Dasar Hukum Kewajiban Perusahaan Menjaga Lingkungan,

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt51c8753fef0ba/dasar-hukum-kewajiban-perusahaan-menjaga-lingkungan Diakses pada tanggal 25 Oktober 2013.

Bintang, Galih, 2015, Penerapan Akuntansi Lingkungan Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap Lingkungan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Freeman, R.E, 2001, A Stakeholder Theory of Modern Corporation. Ethical Theory and business

Ghozali, Imam dan Chairiri, Anis, 2007, Teori Akuntansi, Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gray, R.H, 1993, Accounting for Environmental, The Certified Accountants Educational Projects Ltd.

Hadiwiarjo, Bambang H dan Purnomo, J. Dwi Helly, 1997, ISO 14001: Panduan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hasanah, Jamingatun, 2017, Pengaruh Pengungkapan Biaya Lingkungan Sesuai PSAK 33 dan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 Terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015), Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Ikhsan, Arfan, 2009, Akuntansi Manajemen Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Ikhsan, Arfan, 2008, Akuntansi Lingkungan Dan Pengungkapnnya, Graha Ilmu,

Ja’far S., Muhammad dan Arifah, Dista Amalia, 2006, Pengaruh Dorongan Manajemen Lingkungan, Manajemen Lingkungan Proaktif dan Kinerja Lingkungan terhadap Public Enviromental Reporting, disampaikan di Simposium Nasional Akuntansi 9 di Padang.

Lindrianasari, 2007, Hubungan antara Kinerja Lingkungan dan Kualitas Pengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan di Indonesia, Jurnal JAAI Volume 11 Nomor 2 Bulan Desember.

Mardikanto, Totok, 2014, Corporate Social Responbility (Tanggungjawab Sosial Korporasi), Penerbit Alfabeta, Bandung.

Munawir, S., 2004, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Prawironegoro P., Darsono dan Purwanti, Ari, 2009, Akuntansi Manajemen (Edisi 3), Mitra Wacana Media, Jakarta.

PSAK 1, 2013, Penyajian Laporan Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK 16, 2011, Aset Tetap, Ikatan Akuntansi Indonesia.

PSAK 33, 2011, Akuntansi Pertambangan Umum, Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK 33, Exposure Draft, 2011, Akuntansi Pertambangan Umum, Ikatan

Akuntansi Indonesia

PSAK 57, 2009, Provisi, Liabilitas, Kontijensi, dan Aset Kontijensi, Ikatan Akuntansi Indonesia.

PSAK 64, 2011, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber Daya Mineral, Ikatan Akuntansi Indonesia.

PSAK 64, Exposure Draft, 2011, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral, Ikatan Akuntansi Indonesia.

Ronald, Eko, 2003, Akuntansi Lingkungan dan Penerapannya. Studi Kasus Pada PT Sari Husada Tbk, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Saptono, Prianto Budi, 2014. PSAK 64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral.http://www.transformasi.net/articles /read/150/psak-64-aktivitas-eksplorasi-dan-evaluasi-pada-pertambangan-sumber-daya-mineral.html#sthash.Ehtz5OUD.dpuf Diakses pada tanggal 10 April 2014.

Sari, Rifanni, 2013, Tanggung Jawab Kerusakan dan Bencana,

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl5560/tanggung-jawab-kerusakan-dan-bencana Diakses pada tanggal 17 Juni 2010.

Suaryana, Agung, 2011, Implementasi Akuntansi Sosial dan Lingkungan di Indonesia, Universitas Udayana, Bali.

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung

Sukanto, Eman, 2011, Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responbility Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Yang Berkaitan Dengan Lingkungan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2011, STIE Pelita Nusantara, Semarang.

Suparmoko, 2000, Ekonomika Lingkungan (Edisi 1), BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Tirta, Eki, 2013, Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan Terhadap Inovasi Produk, Universitas Widyatama, Bandung.

Ulfa, Retno, 2015, Akuntansi Manajemen Lingkungan,http://materikuliahretnoulf a.blogspot.co.uk/2015/04/akuntansi-manajemen-lingkungan.html Diakses pada tanggal 29 April 2015.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32, 2009, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta.

Utami, Rizki Putri, 2008, Pengaruh Pengungkapan Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan dan Kinerja Saham, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

A. EKSPLORASI

1. Biaya Eksplorasi - v v - 2. Cadangan Terbukti v v - - 3. Aset Eksplorasi dan Evaluasi v v v v 4. Area of Interest v v v v 5. Alasan pembebanan v v v - B. PENGEMBANGAN DAN

KONTRUKSI

1. Dasar penentuan biaya pengembangan v v v v 2. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan v v v v 3. Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi - v v v C. PRODUKSI

1. Metode penentuan beban pokok persediaan - - - - 2. Metode pembebanan biaya pengupasan tanah v - v v 3. Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup - - - - 4. Biaya Pengupasan Tanah v - v v 5. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup - - - - D. Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH v v v - 2. Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH v - v v 3. Taksiran Kewajiban PLH v v v -

4. Biaya PLH - v v -

TOTAL 17 11 11 13 8

Indeks Presentase Pengungkapan Biaya 64,71% 64,71% 76,47% 47,06%

A. EKSPLORASI

1. Biaya Eksplorasi - - - - 2. Cadangan Terbukti - v - - 3. Aset Eksplorasi dan Evaluasi v v v - 4. Area of Interest v v v v 5. Alasan pembebanan - - - - B. PENGEMBANGAN DAN

KONTRUKSI

1. Dasar penentuan biaya pengembangan v v v v 2. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan v v v v 3. Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi v v v v C. PRODUKSI

1. Metode penentuan beban pokok persediaan - - - - 2. Metode pembebanan biaya pengupasan tanah v v v v 3. Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup - - - - 4. Biaya Pengupasan Tanah v v v v 5. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup - - - - D. Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH v v v v 2. Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH v - v - 3. Taksiran Kewajiban PLH v v v v

4. Biaya PLH - v - -

TOTAL 17 10 11 10 8

Indeks Presentase Pengungkapan Biaya 58,82% 64,71% 58,82% 47,06%

INDIKATOR PENGUNGKAPAN BIAYA CKRA DKFT CITA CTTH

A. EKSPLORASI

1. Biaya Eksplorasi - v v - 2. Cadangan Terbukti - - - - 3. Aset Eksplorasi dan Evaluasi v v v v 4. Area of Interest v v v v 5. Alasan pembebanan v - v - B. PENGEMBANGAN DAN

KONTRUKSI

1. Dasar penentuan biaya pengembangan v v - v 2. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan v v - v 3. Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi v - v v C. PRODUKSI

1. Metode penentuan beban pokok persediaan - - - - 2. Metode pembebanan biaya pengupasan tanah - v v - 3. Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup - - - - 4. Biaya Pengupasan Tanah - - v - 5. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup - - - - D. Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH v v v - 2. Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH - - - - 3. Taksiran Kewajiban PLH v v v -

4. Biaya PLH - - v -

TOTAL 17 8 8 10 5

Indeks Presentase Pengungkapan Biaya 47,06% 47,06% 58,82% 29,41%

A. EKSPLORASI

1. Biaya Eksplorasi v - - v 2. Cadangan Terbukti - - - v 3. Aset Eksplorasi dan Evaluasi - - v v 4. Area of Interest v - v v 5. Alasan pembebanan - - - - B. PENGEMBANGAN DAN

KONTRUKSI

1. Dasar penentuan biaya pengembangan - - v v 2. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan - v v v 3. Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi - - v v C. PRODUKSI

1. Metode penentuan beban pokok persediaan v - v v 2. Metode pembebanan biaya pengupasan tanah - v v - 3. Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup - - - - 4. Biaya Pengupasan Tanah - - v - 5. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup - - - - D. Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH - - v v 2. Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH - - v v 3. Taksiran Kewajiban PLH - - v v

4. Biaya PLH - - - -

TOTAL 17 3 2 11 11

Indeks Presentase Pengungkapan Biaya 17,65% 11,76% 64,71% 64,71%

INDIKATOR PENGUNGKAPAN BIAYA GEMS HRUM INDY ITMG

A. EKSPLORASI

1. Biaya Eksplorasi v v - v 2. Cadangan Terbukti v v - - 3. Aset Eksplorasi dan Evaluasi - v v - 4. Area of Interest v v v v 5. Alasan pembebanan - v v v B. PENGEMBANGAN DAN

KONTRUKSI

1. Dasar penentuan biaya pengembangan v v v v 2. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan v v v v 3. Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi - v v v C. PRODUKSI

1. Metode penentuan beban pokok persediaan - v v v 2. Metode pembebanan biaya pengupasan tanah v v v v 3. Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup - - - - 4. Biaya Pengupasan Tanah v v v v 5. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup - - - - D. Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH v v v v 2. Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH - - - - 3. Taksiran Kewajiban PLH v v - v

4. Biaya PLH - - - -

TOTAL 17 9 13 10 11

Indeks Presentase Pengungkapan Biaya 52,94% 76,47% 58,82% 64,71%

INDIKATOR PENGUNGKAPAN BIAYA PSAB LAPD MEDC MITI

A. EKSPLORASI

1. Biaya Eksplorasi - - v v 2. Cadangan Terbukti v - v v 3. Aset Eksplorasi dan Evaluasi v - v - 4. Area of Interest v v v v 5. Alasan pembebanan v - v v B. PENGEMBANGAN DAN

KONTRUKSI

1. Dasar penentuan biaya pengembangan v - v v 2. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan v - v v 3. Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi v - v v C. PRODUKSI

1. Metode penentuan beban pokok persediaan v v - v 2. Metode pembebanan biaya pengupasan tanah v - v - 3. Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup - - - - 4. Biaya Pengupasan Tanah v - v - 5. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup - - - - D. Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH v v v v 2. Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH v - v v 3. Taksiran Kewajiban PLH v - v v

4. Biaya PLH - v - -

TOTAL 17 13 4 13 11

Indeks Presentase Pengungkapan Biaya 76,47% 23,53% 76,47% 64,71%

INDIKATOR PENGUNGKAPAN BIAYA PKPK PGAS SQMI MYOH

A. EKSPLORASI

1. Biaya Eksplorasi v v - - 2. Cadangan Terbukti - v v - 3. Aset Eksplorasi dan Evaluasi - v v - 4. Area of Interest v v v v 5. Alasan pembebanan - v v - B. PENGEMBANGAN DAN

KONTRUKSI

1. Dasar penentuan biaya pengembangan v - v v 2. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan v - v v 3. Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi v v v - C. PRODUKSI

1. Metode penentuan beban pokok persediaan v v v v 2. Metode pembebanan biaya pengupasan tanah - - v - 3. Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup - - - - 4. Biaya Pengupasan Tanah - - v v 5. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup - - - - D. Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH v v v - 2. Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH - v v v 3. Taksiran Kewajiban PLH - v v -

4. Biaya PLH - - - -

TOTAL 17 7 10 13 6

Indeks Presentase Pengungkapan Biaya 41,18% 58,82% 76,47% 35,29%

INDIKATOR PENGUNGKAPAN BIAYA ESSA TINS TOBA INCO

A. EKSPLORASI

1. Biaya Eksplorasi - - v - 2. Cadangan Terbukti - - v v 3. Aset Eksplorasi dan Evaluasi v - v v 4. Area of Interest - - v v 5. Alasan pembebanan - - v v B. PENGEMBANGAN DAN

KONTRUKSI

1. Dasar penentuan biaya pengembangan - v v - 2. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan v v v - 3. Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi v v v v C. PRODUKSI

1. Metode penentuan beban pokok persediaan v v v v 2. Metode pembebanan biaya pengupasan tanah - - v - 3. Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup - - - - 4. Biaya Pengupasan Tanah - - v - 5. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup - - - - D. Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH - v v v 2. Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH - v v v 3. Taksiran Kewajiban PLH - v v v

4. Biaya PLH v - v -

TOTAL 17 5 7 15 10

Indeks Presentase Pengungkapan Biaya 29,41% 41,18% 88,24% 58,82%

Perusahaan Laba/Rugi Bersih (Rp) Total Aset (Rp) ROI ADRO 2.078.103.286.000 81.628.353.422.000 2,55% ANTM (1.440.852.896.000) 30.210.610.108.000 -4,77% ARII (356.738.564.000) 4.823.512.190.000 -7,40% ATPK (161.555.929.000) 1.773.314.414.000 -9,11% BSSR 362.988.232.250 2.363.850.834.478 15,36% BYAN (1.125.704.819.148) 12.845.743.724.170 -8,76% BIPI (552.778.171.428) 19.774.709.840.256 -2,80% PTBA 2.037.111.000.000 16.641.709.000.000 12,24% CKRA (54.627.723.231) 982.426.859.724 -5,56% DKFT (32.644.552.934) 1.360.792.584.682 -2,40% CITA (341.205.918.018) 2.768.912.768.617 -12,32% CTTH 1.949.752.745 597.969.742.589 0,33% DOID (114.315.360.390) 11.212.511.992.416 -1,02% ELSA 379.745.000.000 4.353.402.000.000 8,72% CNKO (539.821.037.000) 5.603.339.360.000 -9,63% SMMT (60.578.867.106) 700.141.893.673 -8,65% GEMS 28.745.804.122 4.435.472.287.288 0,65% HRUM 261.434.360.698 5.160.929.993.198 5,07% INDY 1.057.568.799.336 28.994.320.836.446 3,65% ITMG 868.478.534.000 16.114.462.518.000 5,39% PSAB 430.363.942.848 11.341.709.235.556 3,79% LAPD (82.397.834.000) 861.964.062.000 -9,56% MEDC (2.476.270.548.178) 39.752.252.513.904 -6,23% MITI (50.520.141.734) 298.675.163.731 -16,91% PKPK (61.713.327.000) 170.598.564.000 -36,17% PGAS 5.542.768.036.848 89.304.262.588.492 6,21% SQMI (24.242.726.340) 144.974.027.464 -16,72% MYOH 340.369.559.530 2.165.134.050.142 15,72% ESSA 67.031.178.928 3.823.006.629.134 1,75% TINS 101.561.000.000 8.855.145.000.000 1,15% TOBA 354.014.995.390 3.839.251.225.124 9,22% INCO 694.994.762.000 31.271.915.556.000 2,22% Tabel 7.9 : Hasil perhitungan ROI tiap perusahaan

INDIKATOR PENGUNGKAPAN BIAYA mengungkapkan

A. EKSPLORASI

1. Biaya Eksplorasi 47% 2. Cadangan Terbukti 41% 3. Aset Eksplorasi dan Evaluasi 69% 4. Area of Interest 91% 5. Alasan pembebanan 47% B. PENGEMBANGAN DAN KONTRUKSI

1. Dasar penentuan biaya pengembangan 78% 2. Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan 84% 3. Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi 78% C. PRODUKSI

1. Metode penentuan beban pokok persediaan 53% 2. Metode pembebanan biaya pengupasan tanah 59% 3. Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup 0% 4. Biaya Pengupasan Tanah 56% 5. Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup 0% D. Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH 81% 2. Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH 50% 3. Taksiran Kewajiban PLH 72%

4. Biaya PLH 22%

INDIKATOR ADRO

Biaya Eksplorasi -

Cadangan Terbukti

Cadangan terbukti digunakan perusahaan sebagai tolak ukur dalam pengakuan aset eksplorasi dan evaluasi (LKK ADRO, 43-46).

Aset Eksplorasi dan Evaluasi Rp 2.923.638 (LKK ADRO, 6)

Area of Interest

Perusahaan memiliki area of interest di Paringin, Kalimantan Selatan dengan

pembagian 86,5 % hasil pertambangan masuk ke perusahaan dan 13,5 % sisanya ke

pemerintah (LKK ADRO, 18).

Alasan pembebanan

Biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasikan menjadi aset eksplorasi dan evaluasi karena hak mengeksplorasi dan mengevaluasi diharapkan masih dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan perusahaan (LKK ADRO, 43).

Dasar penentuan biaya pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diakumulasikan secara terpisah (LKK ADRO, 44).

Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan

Rp 6.198.584 (LKK ADRO, 83).

Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi

-

Metode penentuan beban pokok persediaan

Beban pokok persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (LKK ADRO, 34)

Metode pembebanan biaya pengupasan tanah

Biaya pengupasan tanah diakui sebagai biaya pengembangan tambang (LKK ADRO, 46)

Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup

-

Biaya Pengupasan Tanah Rp 8.543.221 (LKK ADRO, 85)

Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup

-

Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH

Pemulihan, rehabilitasi, dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan area yang terganggu selama produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan (LKK ADRO, 50)

Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH

Amortisasi dan penyusutan prasarana PLH dicatat menggunakan metode garis lurus (LKK ADRO, 51)

Taksiran Kewajiban PLH Rp 129.257.742 (LKK ADRO, 107)

Biaya PLH -

INDIKATOR ANTM

Biaya Eksplorasi Rp 7.079.184.000 (LKK ANTM, 82)

Cadangan Terbukti

Cadangan terbukti digunakan perusahaan sebagai tolak ukur dalam pengakuan aset eksplorasi dan evaluasi (LKK ANTM, 42).

Aset Eksplorasi dan Evaluasi Rp 10.485.997.000 (LKK ANTM, 76)

Area of Interest

Perusahaan memiliki area of interest di Sangaji, Mandiondo, Papandayan,

Tapunopaka, Mempawah, Munggu Pasir, dan 7 tempat lainnya (LKK ANTM, 79)

Alasan pembebanan

Biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasikan menjadi aset eksplorasi dan evaluasi karena hak mengeksplorasi dan mengevaluasi diharapkan masih dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan perusahaan (LKK ANTM, 42).

Dasar penentuan biaya pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diakumulasikan secara terpisah (LKK ANTM, 44).

Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan

Rp 17.217.443.000 (LKK ANTM, 85).

Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi

Rp 41.691.610.000 (LKK ANTM, 80)

Metode penentuan beban pokok persediaan

-

Metode pembebanan biaya pengupasan tanah

-

Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup

-

Biaya Pengupasan Tanah -

Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup

-

Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH

Penyisihan untuk pengelolaan lingkungan hidup diakui ketika perusahaan memiliki kewajiban hukum atau kontruktif masa kini sebagai akibat peristiwa masa lalu. Perusahaan melakukan pencatatan biaya lingkungan pada Penyisihan untuk Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup (LKK ANTM, 45)

Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH

-

Taksiran Kewajiban PLH Rp 20.018.911.000 (LKK ANTM, 7)

Biaya PLH Rp 86.081.904.000 (LKK ANTM, 107) Tabel 7.12 : Laporan Keuangan Konsolidasian (LKK) ANTM periode 2015

INDIKATOR ARII

Biaya Eksplorasi Biaya eksplorasi diakui sesuai area of interest yang dimiliki perusahaan (LKK ARII, 21).

Cadangan Terbukti -

Aset Eksplorasi dan Evaluasi Rp 177.000.424.000 (LKK ARII, 54)

Area of Interest

Perusahaan memiliki area of interest di Berau, Mamberamo, Musi Rawas, Musi Banyuasin, dan Kutai Barat (LKK ARII, 21)

Alasan pembebanan

Biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasikan menjadi aset eksplorasi dan evaluasi karena hak mengeksplorasi dan mengevaluasi diharapkan masih dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan perusahaan (LKK ARII, 36).

Dasar penentuan biaya pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diakumulasikan secara terpisah (LKK ARII, 37).

Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan

Biaya pengembangan yang ditangguhkan diakui sesuai area of interest yang dimiliki perusahaan bersama dengan biaya eksplorasi (LKK ARII, 21).

Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi

Rp 2.141.256.000 (LKK ARII, 62).

Metode penentuan beban pokok persediaan

-

Metode pembebanan biaya pengupasan tanah

Biaya pengupasan lapisan tanah yang timbul pada tahap pengembangan tambang

dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang (LKK ARII, 38).

Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup

-

Biaya Pengupasan Tanah Rp 150.958.548.000 (LKK ARII, 54)

Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup

-

Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH

Pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan (LKK ARII, 45)

Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH

Prasarana PLH disusutkan dengan metode garis lurus sesuai periode berjalan (LKK ARII, 46)

Taksiran Kewajiban PLH Rp 240.095.192.000 (LKK ARII, 105)

Biaya PLH Rp 8.880.722.000 (LKK ARII, 83) Tabel 7.13 : Laporan Keuangan Konsolidasian (LKK) ARII periode 2015

INDIKATOR ATPK

Biaya Eksplorasi -

Cadangan Terbukti -

Aset Eksplorasi dan Evaluasi Rp 3.372.620.000 (LKK ATPK, 46)

Area of Interest Perusahaan memiliki area of interest di Berau dan Tana Tidung (LKK ATPK, 20)

Alasan pembebanan -

Dasar penentuan biaya pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diakumulasikan secara terpisah (LKK ATPK, 20).

Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan

Biaya pengembangan yang ditangguhkan diakui sesuai area of interest yang dimiliki perusahaan (LKK ATPK, 54).

Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi

Rp 3.372.620.000 (LKK ATPK, 46)

Metode penentuan beban pokok persediaan

-

Metode pembebanan biaya pengupasan tanah

Biaya pengupasan lapisan tanah yang timbul pada tahap pengembangan tambang

dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang (LKK ATPK, 19).

Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup

-

Biaya Pengupasan Tanah Rp 1.561.493.000 (LKK ATPK, 54)

Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup

-

Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH

-

Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH

Prasarana PLH disusutkan dengan metode garis lurus sesuai periode berjalan (LKK ATPK, 67)

Taksiran Kewajiban PLH -

Biaya PLH -

INDIKATOR BSSR

Biaya Eksplorasi -

Cadangan Terbukti -

Aset Eksplorasi dan Evaluasi Rp 15.280.936.184 (LKK BSSR, 7)

Area of Interest

Perusahaan memiliki area of interest di Banjar, Tapi, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (LKK BSSR, 13)

Alasan pembebanan -

Dasar penentuan biaya pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diakumulasikan secara terpisah (LKK BSSR, 31).

Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan

Biaya pengembangan yang ditangguhkan diakui sesuai area of interest yang dimiliki perusahaan (LKK BSSR, 52).

Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi

Rp 42.285.235.242 (LKK BSSR, 54)

Metode penentuan beban pokok persediaan

-

Metode pembebanan biaya pengupasan tanah

Biaya pengupasan lapisan tanah yang timbul pada tahap pengembangan tambang

dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang (LKK BSSR, 32).

Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup

-

Biaya Pengupasan Tanah Rp 610.095.581.420 (LKK BSSR, 76)

Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup

-

Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH

Pengelolaan lingkungan hidup berkaitan dengan pemulihan area terganggu dibebankan pada beban pokok pendapatan (LKK BSSR, 34)

Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH

Prasarana PLH disusutkan dengan metode garis lurus sesuai periode berjalan (LKK BSSR, 35)

Taksiran Kewajiban PLH Rp 20.902.927.346 (LKK BSSR, 8)

Biaya PLH -

INDIKATOR BYAN

Biaya Eksplorasi -

Cadangan Terbukti

Cadangan terbukti digunakan perusahaan sebagai tolak ukur dalam pengakuan aset eksplorasi dan evaluasi (LKK BYAN, 37).

Aset Eksplorasi dan Evaluasi Rp 65.426.873.188 (LKK BYAN, 72)

Area of Interest Perusahaan memiliki area of interest di Kalimantan Timur (LKK BYAN, 13-14)

Alasan pembebanan -

Dasar penentuan biaya pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diakumulasikan secara terpisah (LKK BYAN, 38).

Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan

Biaya pengembangan yang ditangguhkan diakui sesuai area of interest yang dimiliki perusahaan (LKK BYAN, 65).

Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi

Rp 65.426.873.188 (LKK BYAN, 72)

Metode penentuan beban pokok persediaan

-

Metode pembebanan biaya pengupasan tanah

Biaya pengupasan lapisan tanah yang timbul pada tahap pengembangan tambang

dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang (LKK BYAN, 49).

Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup

-

Biaya Pengupasan Tanah Rp 10.003.613.220 (LKK BYAN, 74)

Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup

-

Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH

Pengelolaan lingkungan hidup berkaitan dengan pemulihan diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atas aktivitas eksplorasi (LKK BYAN, 46)

Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH

-

Taksiran Kewajiban PLH Rp 115.345.754.700 (LKK BYAN, 6)

Biaya PLH Rp 7.594.664.430 (LKK BYAN, 65) Tabel 7.16 : Laporan Keuangan Konsolidasian (LKK) BYAN periode 2015

INDIKATOR BIPI

Biaya Eksplorasi -

Cadangan Terbukti -

Aset Eksplorasi dan Evaluasi Rp 49.784.366.712 (LKK BIPI, 25)

Area of Interest Perusahaan memiliki area of interest di Lahat, Sumatera Selatan (LKK BIPI, 19)

Alasan pembebanan -

Dasar penentuan biaya pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diakumulasikan secara terpisah (LKK BIPI, 39).

Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan

Biaya pengembangan yang ditangguhkan diakui sesuai area of interest yang dimiliki perusahaan dan akan dideplesi menggunakan metode unit produksi (LKK BIPI, 38).

Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi

Rp 33.888.629.262 (LKK BIPI, 88)

Metode penentuan beban pokok persediaan

-

Metode pembebanan biaya pengupasan tanah

Biaya pengupasan lapisan tanah yang timbul pada tahap pengembangan tambang diakui sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang (LKK BIPI, 38).

Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup

-

Biaya Pengupasan Tanah Rp 18.377.178.634 (LKK BIPI, 73)

Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup

-

Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH

Pengelolaan lingkungan hidup berkaitan dengan pemulihan dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban dari pemulihan tersebut timbul selama

penambangan (LKK BIPI, 42)

Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH

-

Taksiran Kewajiban PLH Rp 1.098.532.958 (LKK BIPI, 78)

Biaya PLH -

INDIKATOR PTBA

Biaya Eksplorasi -

Cadangan Terbukti -

Aset Eksplorasi dan Evaluasi -

Area of Interest

Perusahaan memiliki area of interest di Tanjung Enim dan Kalimantan Selatan (LKK PTBA, 18)

Alasan pembebanan -

Dasar penentuan biaya pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diakumulasikan secara terpisah (LKK PTBA, 40).

Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan

Rp 1.459.737.000.000 (LKK PTBA, 92).

Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi

Rp 88.208.000.000 (LKK PTBA, 99)

Metode penentuan beban pokok persediaan

-

Metode pembebanan biaya pengupasan tanah

Biaya pengupasan lapisan tanah yang timbul pada tahap pengembangan tambang diakui sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang (LKK PTBA, 156).

Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup

-

Biaya Pengupasan Tanah Rp 444.160.000.000 (LKK PTBA, 156)

Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup

-

Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH

Perusahaan telah melakukan estimasi terhadap pemulihan lingkungan dan diakui sebagai biaya restorasi serta dibebankan langsung ke beban pokok pendapatan (LKK PTBA, 115)

Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH

-

Taksiran Kewajiban PLH Rp 237.071.000.000 (LKK PTBA, 115)

Biaya PLH -

INDIKATOR CKRA

Biaya Eksplorasi -

Cadangan Terbukti -

Aset Eksplorasi dan Evaluasi Rp 4.111.337.666 (LKK CKRA, 50)

Area of Interest

Perusahaan memiliki area of interest di Palangka Raya dan Kapuas, Kalimantan Tengah (LKK CKRA, 14)

Alasan pembebanan

Biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasikan menjadi aset eksplorasi dan evaluasi karena hak mengeksplorasi dan mengevaluasi diharapkan masih dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan perusahaan (LKK CKRA, 31).

Dasar penentuan biaya pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh perusahaan akan diakumulasikan secara terpisah dan akan dicatat sebagai aset tetap dalam perusahaan sebagai bagian dari Tambang yang Berproduksi dan Tambang dalam Pengembangan (LKK CKRA, 31-32).

Biaya Pengembangan yang Ditangguhkan

Biaya ini telah dijadikan satu oleh perusahaan dalam Tambang yang Berproduksi dan

Tambang dalam Pengembangan (LKK CKRA, 32).

Amortisasi aset eksplorasi dan evaluasi

Rp 4.111.337.666 (LKK CKRA, 50)

Metode penentuan beban pokok persediaan

-

Metode pembebanan biaya pengupasan tanah

-

Metode perhitungan rasio rata-rata tanah penutup

-

Biaya Pengupasan Tanah -

Perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Tertutup

-

Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH

Perusahaan telah melakukan estimasi terhadap pemulihan lingkungan serta dibebankan langsung ke beban pokok pendapatan (LKK CKRA, 36)

Metode amortisasi dan penyusutan prasarana PLH

-

Taksiran Kewajiban PLH Rp 136.045.030 (LKK CKRA, 63)

Biaya PLH -

INDIKATOR DKFT

Biaya Eksplorasi Rp 276.284.751.336 (LKK DKFT, 18)

Cadangan Terbukti -

Dokumen terkait