• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan kelompok perifiton lain untuk mengetahui biomassanya apabila didukung oleh adanya substrat

zeocrete.

2. Perlu dilakukan aplikasi substrat zeocrete langsung ke tambak untuk mengetahui kelimpahan dan biomassa diatom perifitik di alam.

DAFTAR PUSTAKA

Aminot dan Rey, 2000. ICES Techniques in Marine Environment Sciences. Standars Procedure for Determination of Chloriphyll-a by Spectroscopic

Methods. International Council for the Exploration of the Sea.

Copenhagen.

Andarias, I. 1991. Pengaruh Pupuk UREA dan TSP Terhadap Produksi Klekap. Disertasi. Program Pascasarjana. IPB. Bogor.

APHA (American Public Healt h Association). 1989. Standard Methods for the Examination of Water and Waste Water. 17th ed. American Public Health Association. Water Pollution Control Federation. Port City Press. Baltimore, Maryland.

Barnes, H dan W. Green. 1972. The Estuarine Environment. John Willey and Sons. New York.

Basmi, J. 1988. Plankton sebagai Makanan Ikan Kultur. Program Pasca Sarjana. IPB. Bogor.

Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Alabama Agricultural Experiment Station, Auburn University. Birmingham Publishing Co. Alabama.

Dwikorawati, S.S. 1994. Telaah Kandungan Nitrogen dan Fosfor di Perairan Situ Cikaret Kecamatan Cibinong-Kabupaten Bogor. Tesis Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (Tidak dipublikasikan). Bogor.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Fleming, W.M. 1975. A Model of The Phosphorus Cycle and Phytoplankton Growth in Shaha Lake, British. Columbia. Canada.

Fogg, G.E. 1965. Algae Culture and Phytoplankton Ecology. The University of Wisconsin Press. Madison.

Fogg, G.E. 1975. Algae Culture and Phytoplankton ecology. 2nd ed. The University of Wisconsin Press. Madison.

Galugu, M.B. 1997. Analisa Kualitas Lingkungan Perairan Teluk Jakarta Sehubungan dengan Beban Pencemar Bahan Organik. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. (tidak dipublikasikan). Bogor.

Goldman, C.R. dan A.J. Horne. 1983. Limnology. Mc Graw Hill International Book Company. 464p.

Garcia, W.U dan R. Garcia. 1985. Prawn Farming Made Simple with Fertilex. 1st ed. Manila.

Grahame, J. 1987. Plankton and Fisheries. Edward Arnold Publishers Ltd. London.

Hutagalung, H.P. dan A. Rozak. 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan Biota. Buku 2. LIPI. Jakarta.

Krisanti, M. 2003. Peran Zeolit sebagai Substrat dan Penyedia Unsur Hara bagi Mikroalga. Tesis. Program Pasca Sarjana. IPB. Bogor.

Kurniastuty dan Isnansetyo. A. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Lee, R. E. 1980. Phycology. 2n d ed. Biology Department, Shiraz University, Shiraz. Cambridge University Press. Persia.

Lestari, Y.T. 2003. Hubungan Kemelimpahan Fitoplankton dengan Kualitas Air di Tambak Bersubstrat Pasir. Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK. IPB. Bogor.

Lind, O.T. 1979. Handbook of Common Methods in Limnology. 2nd ed. Kendall/Hunt Publishing Company. Dubuque. 199 hlm.

Millero, F.S. dan M.L. Sohn. 1991. Chemical Oceanography. CRC Press. London.

Novotny, N. dan H. Olem. 1994. Water Quality : Prevention, Identification, and Management of Diffuse Pollution. Van Nostrand Reinhold. New York.

Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Alih Bahasa H. M. Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo. PT Gramedia. Jakarta.

Odum, E.P. 1971. Fundamen tals of Ecology. 3rd ed. W.B. Saunders Company. Philadelphia. 574p.

Parsons, T.R., M. Takashi, dan B. Hargrave. 1997. Biological Oceanographic Processes. 2n d ed. Pergamon Press. Oxford.

Pennak, R.W. 1964. Collegiate Dictionary of Zoology. The Ronald Press Company. New York. 566p.

Pescod, N. B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Stream for Tropical Countries. AIT. Bangkok.

Pratiwi, N.T.M. 1997. Kepekaan Komunitas Fitoplankton terhadap Perubahan Unsur Hara di Tambak Bersubstrat Pasir. Tesis. Pasca sarjana IPB. Bogor.

Reynolds, C.S. 1984. The Ecology of Freshwater Phytoplankton. Cambridge University Press. London. 384p.

Reynolds, C.S. 1990. The Ecology of Freshwater Phytoplankton. Cambridge University Press. London. 384p.

Round, R.E., R.M. Crawford, dan D.G. Mann. 1990. The Diatoms. Cambridge University Press. Cambridge.

Ruttner , F. 1973. Fundamentals of Limnology. 3rd ed. University of Toronto Press. Toronto. 267p.

Sellers, B.H. dan H.R. Markland. 1987. Decaying Lakes : The Origin and Control of Eutrophycation. John Willey and Sons. Chicester. 244p.

Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1989. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. PT Gramedia. Jakarta.

Sumich, J.L. 1992. An Introduction to The Biology of Marine Life. 5th ed. WCB,

WM. C. Brown Publishers. USA.

Supriyanti, S. 2001. Struktur Komunitas Perifiton pada Substrat Kaca di Lokasi Pemeliharaan Kerang Hijau (Perna viridis l.), Perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. (Tidak dipublik asikan). Bogor. 54 hlm.

Suyartono. 1986. Peranan Kapur dan Zeolit dalam Pertanian. Ditjen Pertambangan Umum. PPTM. Bandung.

Tobing, S.M.U. 1999. Efektivitas Campuran Bahan Humik dengan Zeolit terhadap Pertumbuhan dan Ketersediaan Unsur Hara Tanaman. Skripsi. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Wardoyo, S.T.H. 1981. Kriteria Kualitas Air untuk Pertanian dan Perikanan. Training Analisa Dampak Lingkungan. PPLH-UNDIP, PUSDI. PSL. IPB. Bogor.

Weitzel, R.L. 1979. Methods and Measurements of Periphyton Communities: A Review. ASTM Special Technical Publication 690. Philadelphia. 183p.

Welch, E.B. 1980. Ecology Effects of Wastewater. Cambridge University Press. London. 337p.

Wetzel, R.G. and G.E. Likens. 1991. Limnological Analyses. 2nd ed. Springer- Verlag New York Inc. New York.

Wood, E. S. F. 1967. Microbiology of Ocean and Estuaries of Zoology. Elsevier Publishing. Co.ltd. Japan. 360p.

Lampiran 1. Bahan-bahan Yang Digunakan Dalam Pengambilan Data

Parameter Unit Bahan

Biologi

Perifiton sel/cm2

Lugol 1 % (pengawet)

Kimia

Nitrat mg/l Brucine, H2SO4, Larutan standar nitrat

Ortofosfat mg/l Amonium molybdate, Asorbic acid, Larutan standar fosfat

Silika mg/l HCl, Amonium molybdate, Asam oksalat, Larutan standar silika

Amonia Total

mg/l Phenol solution, Sod. Nitroprosside, Oxidizing solution, Larutan standar amonia

Lampiran 2. Tahap - tahap aktivasi zeolit

Zeolit yang berupa bongkahan ditumbuk untuk mendapatkan ukuran yang lebih kecil. Zeolit kemudian disaring dengan menggunakan saringan bertingkat dengan ukuran 0,425 mm dan 1 mm. Ukuran zeolit yang diinginkan adalah ukuran dia ntara kedua saringan diatas. Butiran zeolit dicuci sebanyak 3 kali menggunakan air destilasi. Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan debu- debu dan serbuk-serbuk zeolit yang lebih kecil. Setelah zeolit bersih kemudian dikeringkan dan akan dilakukan proses aktivasi.

Kegiatan aktivasi zeolit terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama, pemanasan zeolit dengan cara mengoven pada suhu 150 oC selama 1 jam. Tahap kedua adalah pengasaman zeolit atau dealuminasi untuk meningkatkan rasio Si/Al, yaitu dengan cara zeolit direndam dalam larutan asam. Zeolit direndam ke dalam larutan HCl 0,02 N dengan dosis 50 gr zeolit ke dalam 1000 ml selama 24 jam. Setelah itu zeolit dicuci dengan akuades sampai bersih. Tahap ketiga adalah proses dekationisasi, proses ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan katalis zeolit dengan NaOH. Zeolit direndam dalam larutan NaOH dengan dosis 50 gr zeolit ke dalam 1000 ml 0,5N NaOH selama 24 jam. Setelah itu zeolit dicuci dengan akuades untuk menghilangkan sisa NaOH. Tahap yang terakhir adalah pemanasan zeolit kembali dengan cara mengoven pada suhu 150 oC selama 1 jam. Zeolit yang telah dioven adalah zeolit yang sudah diaktivasi dan siap digunakan untuk membuat substrat.

Lampiran 3. Perhitungan Pupuk

1. Pupuk TSP yang digunakan mengandung 32% P2O5 maka untuk 1000 mg TSP

= 320 mg P2O5. Sehingga jika akan dibuat pupuk induk TSP dengan

konsentrasi 1000 ppm P2O5 dibutuhkan pupuk TSP sebesar :

mgTSP x O mgP O mgP 1000 320 1000 5 2 5 2

= 3125 mg TSP atau 3,125 gram TSP dalam 1

liter akuades.

2. Pupuk Urea yang digunakan mengandung 46% N maka untuk 10000 mg Urea = 4600 mg N. Sehingga jika akan dibuat pupuk induk Urea dengan konsentrasi 10000 ppm N dibutuhkan pupuk Urea sebesar :

mgUrea x mgN mgN 10000 4600 10000

= 21739 mg Urea atau 21,739 gram Urea dalam 1

liter akuades.

3. Pupuk Sodium Metasilika yang digunakan mengandung 34% Si(OH)2 maka

untuk 1000 mg Sodium Metasilika = 340 mg Si(OH) 2. Sehingga jika akan

dibuat pupuk induk Sodium Metasilika dengan konsentrasi 1000 ppm Si(OH) 2

dibutuhkan pupuk Sodium Metasilika sebesar :

tasilika mgSodiumMe x OH mgSi OH mgSi 1000 ) ( 340 ) ( 1000 2 2 = 2941 mg Sodium Metasilika

Lampiran 4. Diatom perifitik yang diamati selama penelitian Amphora (40x10) Cyclotella (40x10) Melosira (40x10) Thalassiosira (40x10) Navicula (40x10) Phaeodactylum (40x10) = 5 µm = 2 µm = 5 µm = 20 µm = 5 µm = 5 µm

Lampiran 5. Kelimpahan diatom perifitik (x 104 sel/cm2) pada substrat zeocrete

tanpa penambahan nutrien selama penelitian

Hari ke- Diatom Perifitik 0 3 6 10 13 17 20 24 27 Amphora 2,2 18,1 53,9 61,3 38,4 12,5 80,7 156,0 115,0 Navicula 0,4 73,2 40,9 39,3 13,8 20,8 201,6 77,7 66,4 Phaeodactylum 1,6 13,6 19,9 74,1 52,4 115,7 291,9 413,4 410,3 Cyclotella 0,7 97,5 82,4 158,8 126,5 86,2 275,4 438,2 526,0 Melosira 0,0 11,6 20,2 17,7 11,4 26,1 28,4 21,0 37,3 Thalassiosira 0,1 16,1 50,0 21,6 25,1 26,7 74,4 66,0 112,0 Total 5,0 230,2 273,2 372,8 267,7 288,0 952,3 1172,3 1267,0

Lampiran 6. Kelimpahan diatom perifitik (x 104 sel/cm2) pada substrat zeocrete

dengan konsentrasi P 0,02 ppm selama penelitian

Hari ke- Diatom Perifitik 0 3 6 10 13 17 20 24 27 Amphora 2,2 44,6 64,0 137,4 195,7 95,9 90,1 45,8 56,7 Navicula 0,4 40,8 137,8 138,0 15,4 93,7 16,1 73,4 528,5 Phaeodactylum 1,6 21,5 51,1 146,4 318,0 281,2 125,3 57,1 241,4 Cyclotella 0,7 62,5 24,9 178,6 36,9 79,7 77,3 82,2 634,9 Melosira 0,0 19,2 7,1 46,1 39,0 65,0 45,2 82,1 67,3 Thalassiosira 0,1 31,8 11,7 71,1 86,1 107,6 80,4 51,6 109,0 Total 5,0 220,5 296,6 717,7 691,0 723,1 434,4 392,2 1637,8

Lampiran 7. Kelimpahan diatom perifitik (x 104 sel/cm2) pada substrat zeocrete

dengan konsentrasi P 0,2 ppm selama penelitian

Hari ke- Diatom Perifitik 0 3 6 10 13 17 20 24 27 Amphora 2,2 18,1 193,2 198,3 215,2 161,7 139,0 22,1 8,6 Navicula 0,4 20,1 295,3 49,2 42,3 75,6 21,6 67,8 100,9 Phaeodactylum 1,6 15,5 154,9 159,8 488,9 450,5 387,8 893,4 110,8 Cyclotella 0,7 41,0 89,3 36,6 32,4 88,7 96,7 84,1 386,5 Melosira 0,0 312,5 6,9 16,2 35,3 19,7 51,9 45,5 60,9 Thalassiosira 0,1 7,1 38,5 88,2 103,4 161,4 62,6 69,8 123,2 Total 5,0 414,4 778,1 548,3 917,5 957,6 759,6 1182,7 790,8

Lampiran 8. Kelimpahan diatom perifitik (x 104 sel/cm2) pada substrat zeocrete

dengan konsentrasi P 2 ppm selama penelitian

Hari ke- Diatom Perifitik 0 3 6 10 13 17 20 24 27 Amphora 2,2 13,7 177,2 136,1 120,4 103,0 39,5 26,9 21,0 Navicula 0,4 9,7 187,6 42,9 91,4 36,2 45,8 58,8 209,2 Phaeodactylum 1,6 72,8 98,0 206,6 312,5 476,1 745,6 192,3 160,2 Cyclotella 0,7 13,3 95,3 11,3 75,3 51,0 69,7 207,0 332,5 Melosira 0,0 5,1 7,9 18,5 90,4 27,6 110,5 51,6 119,3 Thalassiosira 0,1 10,1 50,6 103,2 113,4 95,0 29,4 115,6 81,2 Total 5,0 124,6 616,6 518,6 803,5 789,0 1040,5 652,2 923,4

Lampiran 9. Biomassa total diatom perifitik (x 102 ìg/cm2) seluruh perlakuan selama penelitian. Hari ke- ZK0 ZK1 ZK2 ZK3 0 2,86 2,86 2,86 2,86 3 2,34 2,29 10,20 2,53 6 10,49 9,45 10,35 7,10 10 4,23 2,71 3,54 2,80 13 3,48 2,80 2,65 3,09 17 2,60 2,97 3,12 2,40 20 2,86 2,82 3,21 4,42 24 3,69 3,01 3,56 3,11 27 4,21 4,77 4,72 3,33

Lampiran 10. Uji sidik ragam biomassa total diatom perifitik

R square = 0,706 C.V = 5,9834

Tabel sidik ragam biomassa total diatom perifitik pada semua perlakuan

SK db JK KT F hit F tabel Kelompok, R 2 0,15472099 0,0773605 - - Perlakuan, A 3 0,70466861 0,23488954 1,86311 2,11259 Sisa Perlakuan 6 0,7564417 0,12607362 - - Waktu, B 8 13,99198321 1,7489979 14,2494 1,43346 Perlakuan*Waktu 24 3,26823586 0,13617649 - - Sisa Waktu 64 7,8554672 0,12274168 - - Total 107 26,73151758 - - -

Uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) terhadap hari penelitian

Grup µ Hari A 6,8223 6 B 6,0087 27 C 5,7833 24 C 5,7612 20 C 5,7480 10 C 5,6680 3 C 5,6553 0 C 5,6458 13 C 5,6045 17

Lampiran 11. Kandungan ortofosfat (mg/l) media pada semua perlakuan selama penelitian Hari ke- ZK0 ZK1 ZK2 ZK3 0 0,013 0,014 0,014 0,012 3 0,007 0,005 0,005 0,008 6 0,006 0,006 0,006 0,007 10 0,008 0,008 0,009 0,015 13 0,014 0,008 0,005 0,010 17 0,012 0,009 0,009 0,011 20 0,016 0,014 0,016 0,017 24 0,010 0,019 0,018 0,063 27 0,029 0,031 0,028 0,067

Lampiran 12. Kandungan ammonia (mg/l) media pada semua perlakuan selama penelitian Hari ke- ZK0 ZK1 ZK2 ZK3 0 0,194 0,108 0,154 0,080 3 0,041 0,017 0,016 0,030 6 0,002 0,003 0,005 0,007 10 0,043 0,020 0,031 0,026 13 0,022 0,036 0,081 0,111 17 0,220 0,139 0,159 0,395 20 0,015 0,007 0,034 0,094 24 0,047 0,063 0,046 0,089 27 0,015 0,015 0,008 0,066

Lampiran 13. Kandungan nitrat (mg/l) media pada semua perlakuan selama penelitian Hari ke- ZK0 ZK1 ZK2 ZK3 0 0,434 0,280 0,444 0,922 3 0,267 0,276 0,237 0,242 6 0,247 0,110 0,140 0,097 10 0,198 0,168 0,212 0,142 13 0,221 0,198 0,110 0,143 17 0,280 0,270 0,261 0,275 20 0,181 0,122 0,124 0,141 24 0,158 0,250 0,117 0,193 27 0,094 0,121 0,137 0,370

Lampiran 14. Kandungan silika (mg/l) media pada semua perlakuan selama penelitian Hari ke- ZK0 ZK1 ZK2 ZK3 0 26,91 24,55 26,51 24,84 3 29,08 30,53 25,22 45,26 6 30,32 33,15 30,51 28,76 10 40,53 41,87 38,68 41,74 13 43,71 47,71 44,15 48,32 17 37,35 47,87 46,42 45,21 20 54,21 59,97 56,35 56,24 24 46,01 46,07 45,26 43,58 27 50,21 56,84 51,10 50,74

Lampiran 15. Ukuran rata -rata volume sel diatom perifitik

Diatom perifitik Volume sel Persentase (%)

Melosira 6839,51 80,66572864 Thalassiosira 1216,96 14,35292369 Navicula 198,7 2,343483712 Cyclotella 129,49 1,527215429 Phaeodactylum 56,27 0,663652886 Amphora 37,9 0,446995 635

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palembang pada tanggal 17 Maret 1982 dari pasangan bapak : Sigit Damiri dan ibu : Suhartini. Penulis merupakan putri sulung dari empat bersaudara.

Tahun 2000 penulis lulus dari SMU YKPP I Plaju, Palembang dan pada tahun yang sama lulus masuk Universitas Sriwijaya Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik melalui jalur Penyaluran Minat dan Keterampilan (PMDK). Pada tahun 2001 penulis pindah dan lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Penulis memilih Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Perairan, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai Organizing Committee (OC) masa perkenalan FPIK mahasiswa baru tahun 2003 dan masa perkenalan Departemen MSP mahasiswa baru tahun 2003 serta sebagai peserta pada beberapa seminar yang diselenggarakan di lingkungan Institut Pertanian Bogor. Penulis juga aktif sebagai asisten mata kuliah Ikhtiologi pada tahun ajaran 2003/2004, asisten luar biasa mata kuliah Planktonologi pada tahun ajaran 2004/2005, dan asisten luar biasa mata kuliah Biota Air pada tahun ajaran 2004/2005. Penulis melaksanakan kegiatan magang di Balai Budidaya Air Payau Situbondo, Jawa Timur pada tahun 2004.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, penulis menyusun skripsi dengan judul

”Biomassa Diatom Perifitik pada Substrat Zeocrete dengan Konsentrasi P yang Berbeda”.

Dokumen terkait