• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti ada beberapa saran dan harapan-harapan kedepannya, yaitu:

1. Diharapkan ketiga industri kecil tahu yang berada di Jalan Haji Kamang Bawah RT 01 RW 10 Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha menjadi berskala besar, sehingga lebih banyak membuka lapangan pekerja untuk menekan angka pengangguran.

2. Ketiga industri harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan limbah hasil industri mereka sehingga tidak merusak lingkungan sekitar dan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

3. Seharusnya pemerintah mendukung keberadaan industri dengan menyediakan sarana-prasarana, dan lokasi yang baik untuk proses pembuatan tahu. Sehingga para pemilik industri tidak sembarangan dalam melakukan kegiatan industrinya.

90

Karena bagaimana juga industri kecil membantu perekonomian Indonesia dengan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sehingga mereka bisa hidup lebih baik dengan mempunyai penghasilan dan secara tidak langsung industri telah melakukan meminimalisir penggangguran di Indonesia.

91

DAFTAR PUSTAKA A. Referensi Buku

Arkanto, Suhaimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Ilmiah. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006).

Bungin, Burhan. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Sosial Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005).

Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almansur. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Medi, 2012).

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif. (Malang: UMM Press, 2010). Harsojo. Pengantar Antropologi. (Bandung: Bina Cipta, 1967)

Irwan. Dinamika dan Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal. (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2015).

Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. (Jakarta: Rineka Cipta, 1990). Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2000).

Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007).

Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi. (Jakarta: UIN Press, 2007). Rahajo, Mursid. Memahami AMDAL. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014). Salim, Emil. Kiat Cerdas Wirausaha Aneka Olahan Kedelai. (Jakarta: Lily

Publisher, 2012)

92

Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013).

Soetomo. Pembangunan Masyarakat Merangkai Sebuah Kerangka. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012).

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: CV. Alfabeta, Agustus 2010).

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005).

Sumarsono, HM. Sony. Metode Riset Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004).

Suratmo, F. Gunarwan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007).

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2002).

Wardhana,Wisnu Arya. Dampak Pencemaran Lingkungan. (Yogyakarta: Andi Offset, 2004).

Winardi. Kamus Ekonomi. (Bandung: Mandar Maju, 1998). B. Referensi Skripsi/Tesis

Nurmah. Peran Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuniasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2013).

93

Akhmad Asep Erista. Dampak Industri Terhadap Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakt di Desa Tobat Kecamatan Balarajaa Tangerang Banten. Fakultas Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2014).

Ninna Aristyaningsih. Kontribusi Industri Kecil Tahu Dalam Peningkatan

Kesejahteraan Sosial Ekonomi Keluarga di Lingkungan Masyarakat RT 01 RW 10 Kelurahan Cabe Ilir. Fakultas Ilmu Tarbiyah Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2015).

C. Referensi Internet

http:// www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/973 diakses pada hari Jumat 22 Januari 2016 pukul 07:52 WIB.

http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/170#subjekViewTab1|accordion-daftar subjek2 diakses pada hari Sabtu 30 Januari 2016 pukul 08.43 WIB. http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/170#subjekViewTab1|accordion-daftar

subjek2 diakses pada hari Sabtu 30 Januari 2016 pukul 08.43 WIB. http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/170#subjekViewTab1|accordion-daftar

subjek2 diakses pada hari Sabtu 30 Januari 2016 pukul 08.43 WIB. www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenis-dan-penggolongan

industri-diindonesia-perekonomian-bisnis.html?m= diakses pada hari 26 Februari 2016 Pukul 15.29 WIB.

94

http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-tahu-komposisi-bahan makanan.html?m=1 diakses pada hari Kamis 17 Maret 2016 pukul 11:16 WIB.

D. Undang-undang

Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Kecil.

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

95 LAMPIRAN

A. Pedoman Observasi

Identifikasi dan pahami variabel penelitian, adapun beberapa variabel penelitian yang akan diteliti adalah ketiga industri kecil tahu, ketiga pemilik usaha dan lingkungan masyarakat. Dalam observasi, semua indera peneliti harus menjadi alat peneliti yang peka dan terintegrasi, rasakan, amati dan dengarkan lah secara mendalam.

Beberapa variabel dan sub variabel yang akan diamati, yaitu: 1. Ketiga industri kecil tahu

Amatilah secara mendalam ketiga industri kecil tahu! a) Amati ketiga industri kecil tahu (sarana dan prasarana) b) Mencari tahu profile ketiga industri tahu.

2. Ketiga pemilik unit usaha

Amatilah secara mendalam ketiga pemilik tahu!

a) Amati ketiga pemilik unit usaha (sarana dan prasarana) b) Mencari tahu profile ketiga emilik unit usaha.

3. Lingkungan masyarakat

Amatilah lingkungan masyarakat!

a) Amati lingkungan disekitar industri kecil tahu dan unit usaha.

b) Sebutkan keuntungan dan kerugian masyarakat akibat hadirnya ketiga industri kecil tahu dan unit usaha.

96 B. Hasil Observasi

Dalam observasi, semua indera peneliti harus menjadi alat peneliti yang peka dan terintegrasi, rasakan, amati dan dengarkan lah secara mendalam.

1. Ketiga industri kecil tahu

a) Amati industri kecil tahu (sarana dan prasarana)

Lokasi ketiga industri kecil tahu berada di Jalan Haji Kamang Bawah RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu. Kondisi kawasan industri industri kecil berada di pemukiman padat penduduk. Sarana dan prasarana produksi tahu di ketiga industri ini masih menggunakan cara tradisional. Bahan bakar masih menggunakan kayu-kayu, kondisi bangunan industri masih sederhana, lantai sebagiannya masih menggunakan tanah sehingga terkesan becek, dan aliran air dari ketiga industri tersebut salurkan ke Kali Grogol yang berhadapan dengan industri tahu tersebut.

b) Mencari tahu profile ketiga industri tahu 1) Industri kecil tahu HRM

Industri ini memiliki 14 pekerja tetap yang membuat tahu yaitu bagian menggiling adalah azis dan saliman, bagian meremdam adalah masdi, bagian merebus adalah taswin, bagian menyetak adalah bayu karta prio lili dan maryati, bagian membungkus adalah toni afif dan feri, bagian mengupas adalah teguh dan romli.

97

Jam kerja dimulai pukul 3 subuh untuk bagian menggiling kedelai, merendam kedelai, merebus kedelai, dengan upah perhari sebesar Rp 100.000. Kemudian bagian lainnya seperti menyetak, membungkus dan mengupas tahu dimulai pukul 8 pagi dibayar sebesar Rp. 75.000/hari, itu sudah termasuk dengan uang makan tetapi belum ditambah dengan upah lembur dan jaminan kesehatan yang diberikan Pak Hermanto. Dengan jam kerja yang begitu panjang dan beberapa pekerja yang sudah berusia lanjut, namun keadaan fisik pekerja masih kuat dan sehat. Tidak sedang menderita penyakit yang mengakibatkan kesehatan terganggu.

Industri kecil tahu HRM memproduksi sekitar 17 kwintal/sehari kacang kedelai pada hari senin-jumat dan hari libur seperti sabtu-minggu hanya 14 kwintal/hari kacang kedelai yang akan dijadikan tahu China. Tahu ini berbentuk segiempat dan berbagai macam ukuran, yaitu 10cm x 10cm, 5cm x 5cm dan 2,5cm x 2,5cm. Harga setiap ukuran pun berbeda-beda. Dimulai yang paling besar Rp 2.500, Rp. 1.500 dan Rp 800.

2) Industri kecil tahu Inat Turjaman

Industri tahu milik Pak Inat adalah industri pertama kali yang hadir di kawasan industri kecil tahu sekarang, sejak tahun 1990. Industri ini memiliki 6 pekerja yaitu bagian menyetak dan membungkus tahu adalah imas cucu dan imih, kemudian bagian menguyit adalah

98

damilah, bagian menggiling dan merendam kacang kedelai adalah idan, dan bagian mencari kayu sebagai bahan bakar adalah kang encep.

Upah yang diberikan Pak Inat kepada para pekerjanya pun berbeda-beda sesuai dengan kadar bagian kerjanya, yaitu bagian menggiling kacang kedelai, merendam kacang kedelai, merebus kacang kedelai dan mencari kayu di beri upah lebih besar sekitar Rp 60.000 –

Rp 70.000/hari, dan pekerja lainnya seperti mengunyit tahu, menyetak tahu dan membungkus tahu kisaran Rp 40.000 – Rp 50.000/hari. Para pekerja diberikan makan sehari tiga kali yaitu pagi siang sore yang telah disiapkan oleh Ibu Elli. Selain itu, fasilitas yang diberikan oleh Pak Inat adalah dibebaskan dari pembayaran kontrakan, sehingga para pekerja tidak perlu membayar kontrakan.

3) Industri kecil tahu Paimin

Awal mula berdirinya industri tahu ini adalah Paimin beserta istrinya merantau ke Jakarta dari Ngawi untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Di Jakarta mulai tahun 1993 Paimin membuka industri tahunya dengan bantuan kedua saudaranya dari kampung sebagai tenaga kerja. Industri milik Paimin membuat tahu kulit karena di kawasan ini belum ada yang membuka usaha seperti itu. Lama-kelamaan pesanan tahu Paimin semakin meningkat dari pasar kepasar dan para pedagang keliling, sehingga Paimin menambah tenaga kerjanya hingga sekarang sekitar 20 orang.

99

Sekitar tahun 1995 Paimin menjadi anggota PRIMKOPTI Jakarta Selatan. PRIMKOPTI adalah Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, yang merupakan sebuah perkumpulan koperasi yang merupakan wadah satu-satunya untuk menghimpun dan menggerakkan daya kreasi dan potensi serta membina produsen pengolah bahan makanan dari kedelai yang terdiri dari pengrajin tempe, tahu dan makanan sejenisnya.

Dengan industri tahunya yang telah dipercaya oleh masyarakat luas sehingga usahanya masih berproduksi sampai sekarang, dan dengan begitu keluarga Paimin semakin membaik, seperti contohnya sekarang Paimin bisa membangun rumah utamanya menjadi lebih bagus yang sangat berdekatan dengan Industrinya. Industri tahu kulit ini dimiliki oleh Paimin yang biasa disebut Mas Imin. Pak Imin memulai usahanya dari tahun 1993, beliau merantau dari Ngawi ke Jakarta untuk merubah kehidupannya. Semakin lama usahanya semakin maju dengan begitu Pak Imin mengharuskan menambah pekerjanya hingga menjadi 20 orang sampai sekarang.

B.Ketiga pemilik unit usaha

1. Amati ketiga pemilik unit usaha (sarana dan prasarana)

Lokasi ketiga pemilik unit usaha berada di Jalan Haji Kamang Bawah RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu dekat sekali dengan ketiga industri tahu tersebut. Kondisi ketiga pemilik unit usaha benar-benar berada

100

dilingkungan pemukiman ini. Jarak antara unit usaha dan industri tahu sangat dekat hanya selisih 2-6 rumah. Bangunan unit usaha adalah permanen: temboknya menggunakan batu bata, atapnya menggunakan asbes atau pun genteng, lantainya sudah menggunakan menggunakan keramik. 2. Mencari tahu profile ketiga pemilik unit usaha.

a) Warung Kelontong

Warung kelontong ini dimiliki oleh Bapak Kosim Mardani. Bapak Kosim asli orang Jakarta dan dari lahir beliau memang tinggal di sini. Warung kelontong ini berisikan berbagai macam sembako, rokok, makanan ringan, minuman, alat tulis, dan lain-lain. Warung ini berdiri sejak bapak Kosim sudah tidak lagi bekerja, tepatnya bapak Kosim tidak mengingatnya. Warung ini buka setiap harinya dari pukul 8 pagi hingga 10 malam. Beliau menjaga dari buka warung sampai pukul 3 sore, setelah itu digantikan dengan anak terakhir beliau sepulang kuliah. Dalam sehari bapak Kosim mendapatkan Rp 350.000.

b) Warung Nasi (warteg)

Warung nasi ini dimiliki oleh Ibu Sri Astuti. Beliau berasal dari Tegal, berdirinya warung ini dalam keadaan mendesak karena awalnya ibu Sri merantau ke Jakarta ingin bekerja akan tetapi mencari kerjaan di Jakarta sangat sulit akhirnya beliau dan suami yang berprofesi sebagai tukang ojek dengan nekat mengontrak rumah dan membuat usaha warung nasi ini. Dengan keadaan lingkungan sekitar yang menunjang

101

perekonomian dekat dengan tiga industri, akhirnya lama kelamaan warung nasi ini selalu ramai dikunjungi para pekerja dari ketiga industri tahu tersebut dan rumah kontrakan yang dijadikan sebagai tempat usaha beliau pun bisa dibelinya. Dalam sehari ibu Sri bisa mendapatkan Rp 500.000 dari penjualanan nasinya. Jam buka warung nasi ibu Sri juga lumayan panjang dari 7 pagi sampai 6 sore, kadang sampai malam kalau diterusi jaga oleh suami ibu Sri. Aliran Kali Grogol berada tepat dibelakang warung nasi. Kali yang sering tercium bau amis, akan tetapi tidak menurunkan jumlah para pelanggannya untuk menyambangi warung nasi milik itu ibu Sri ini.

c) Kontrakan

Pemilik kontrakan ini bernama Hj. Raniti. Kontrakan ini sangat dekat dengan ketiga industri tahu tersebut. Hanya di jarakkan dengan Kali Grogol yang berhadapan langsung dengan kontrakan tersebut. Salah satu bangunan dari industri tahu tersebut adalah milik nenek Hj. Raniti. Dulunya beliau dan suami memiliki usaha tahu, karena beliau dan suami sudah tidak sanggup untuk meneruskan usaha tersebut dan anak-anak nenek Hj. Raniti tidak ada yang melanjutkan, sehingga bangunan industri tersebut di sewa oleh Bapak Hermanto pemilik industri tahu HRM. Dalam setahun Bapak Hermanto membayar ke nenek Hj. Raniti sebesar Rp 10.000.000. Selain itu nenek Hj. Raniti memiliki 10 rumah kontrakan, dan rumah kontrakan tersebut diisi oleh

102

sebagian pekerja industri tahu. Sebulan rumah kontrakan tersebut dihargai Rp 800.000 belum termasuk listrik, sehingga dalam sebulan nenek Hj. Raniti mempunyai penghasilan Rp 8000.000 – Rp 9.000.000 an.

C.Lingkungan Masyarakat

1. Amati lingkungan masyarakat sekitar industri kecil tahu dan pemilik unit usaha

Letak keberadaan industri benar-benar dekat sekali dengan pemukiman warga, dan jarak antara industri satu dengan yang lainnya tidak terlalu jauh. Akan tetapi dengan kehdiran industri keadaan lingkungan di sana cukup sepi entah waktu pagi siang atau sore saat peneliti melakukan observasi, dan saat melakukan pengambilan informan cukup susah untuk mencarinya. Kemudian di lingkungan tersebut terdapat aliran Kali Grogol yang berhadapan langsung dengan pemukiman warga di sini, aliran Kali ini kurang memberi kenyamanan karena di mana aliran Kali ini tercium bau yang tidak sedap, bukan hanya itu aliran Kali Grogol pun dihiasi dengan limbah-limbah hasil produksi ketiga industri karena ketiga industri tersebut membuang alirannya di Kali ini. Selain keadaan lingkungan, perekonomian di lingkungan sekitar industri pun terlihat baik, karena banyaknya unit-unit usaha yang hadir di lingkungan ini.

103

2. Sebutkan keuntungan dan kerugian masyarakat akibat adanya ketiga industri tahu dan unit usaha di wilayah sekitar.

Jarak antara unit usaha dengan masyarakat sangat dekat sehingga para pembeli yaitu masyarakat sekitar cukup terbantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, sehingga tidak susah untuk memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan. Kemudian, hadirnya ketiga industri tahu memberikan peluang bagi masyarakat pendatang/para urbanisasi untuk mendapatkan pekerjaan yang tidak memerlukan standarisasi tinggi, kemudian hadirnya industri pun memberikan peluang juga bagi masyarakat untuk membuat unit-unit usaha. Di sana terdapat unit usaha warung nasi, warung kelontong dan rumah-rumah kontrakan. Selain dengan, Sehingga antara industri dan unit usaha yang berada dipemukiman masyarakat saling berkaitan dan menguntungkan.

Akan tetapi kehadiran industri dipemukiman masyarakat pun turut memberikan kerugian-kerugian di masyarakat misalnya pencemaran limbah langsung pada aliran Kali yang berhadapan langsung pada industri dan pemukiman penduduk, karena jarak antara perumahan dan Kali hanya 3 meter saja, sehingga dampak tersebut langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar.

104 A. Pedoman Wawancara

1. Pemilik industri kecil tahu

a) Kapan berdirinya industri tahu?

b) Bagaimana awal mula anda membuka industri tahu? c) Apa maksud dan tujuan anda membuka industri tahu?

d) Apa kendala-kendala anda yang ditemui dalam industri tahu? e) Darimana sumber dana atau modal saat membuka industri tahu? f) Bagaimana anda memasarkan tahu ini?

g) Berapa jumlah pekerja?

h) Bagaimana dampak positif dari membuka industri tahu? i) Berapa harga tahu yang anda dijual?

j) Berapa penghasilan anda setiap bulan?

k) Bagaimana prospek perkembangan industri tahu? l) Apa saran kepada pemerintah untuk industri tahu? 2. Pekerja industri kecil tahu

a) Berapa lama anda bekerja di industri tahu?

b) Bagaimana awal mula alasan menjadi pekerja di industri tahu? c) Berapa jam kerja anda setiap hari?

d) Berapa upah anda setiap hari/bulan?

e) Apa saja fasilitas yang diberikan pemilik industri? f) Apakah anda sudah berkeluarga?

g) Berapa anak anda? h) Berapa umur anak?

105

i) Bagaimana keadaan anda selama bekerja di industri tahu?

j) Bagaimana menurut anda dengan kehadiran industri tahu? Merasa terbantu (keadaan ekonomi) dengan adanya industri tahu?

3. Pemilik unit usaha

(usaha kontrakan)

a) Tahun berapa berdirinya usaha?

b) Bagaimana awal mula anda membuka usaha? c) Berapakah jumlah kontrakan yang anda miliki?

d) Bagaimana menurut anda dengan kehadiran beberapa industri di sekitar usaha? Apakah ada pengaruh dengan usaha yang anda miliki?

e) Berapa banyak pekerja dari industri yang tinggal di rumah kontrakan? f) Berapa biaya rumah kontrakan per-bulan?

g) Berapakah jumlah rata-rata orang yang tinggal di satu rumah kontrakan? h) Bagaimana keadaan selama memiliki usaha?

i) Apakah anda sudah berkeluarga? j) Berapa anak anda?

k) Apakah anda sudah merasa cukup dengan penghasilan yang diterima setiap bulan dari usaha kontrakan?

(warung nasi dan warung kelontong) a) Tahun berapa berdirinya usaha?

b) Bagaimana awal mula anda membuka usaha? c) Berapa jumlah orang yang bekerja di warung?

106

d) Berapakah jumlah orang yang makan/membeli di warung ini rata-rata per hari, termasuk pekerja industri?

e) Berapakah keuntungan rata-rata yang diperoleh tiap hari? f) Berapakah jam buka dan tutup warung?

g) Bagaimana menurut anda dengan kehadiran beberapa industri di sekitar warung ini? Apakah ada pengaruh dengan usaha yang anda miliki?

h) Bagaimana keadaan anda setelah sudah mempunyai usaha seperti ini? i) Apakah anda sudah berkeluarga?

j) Berapa anak anda?

k) Apakah anda sudah merasa cukup dengan penghasilan yang diterima setiap hari dari usaha warung?

107 B. Hasil Wawancara

TRANSKIP WAWANCARA

PEMILIK KETIGA INDUSTRI KECIL TAHU

Nama : Hermanto

Umur : 48 tahun

Status : Menikah

Jumlah Anak : 3 anak

Tanggal Wawancara : 24 April 2016

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1.

2.

Assalamualaikum pak, maaf pak mengganggu, saya mau ngobrol-ngobrol dengan bapak boleh gak pak?

Kalo boleh tau, industri tahu ini berdiri dari tahun berapa pak? terus gimana awal mula ceritanya bisa berdiri industri ini pak?

Iya neng boleh silahkan. emang mau nanya apa neng?

Pabrik tahu ini sih belom lama neng, baru buka tahun 2009. Pokoknya 4 hari sebelum lebaran saya beraniin buka usaha. Nih ya neng coba dipikir kalo kerja mulu sama orang, makan ati, gaji gak seberapa, padahal sama sodara sendiri kerjanya. Saya kelilingin tahu punya dia tapi tetep aja kalo masalah duit mah gak ngeliat sodara. Makanya saya mendingan buka usaha sendiri, modal awal usaha juga boleh minjem sama sodara saya yang satu lagi, untung dia mau pinjemin duit ke bank alhamdulillah utang bank lunas cuma 2 tahun karna saya

108 3.

4.

Hmm gitu pak.. berarti modal nekad juga ya pak usaha ini, tapi alhamdulillahnya beruntung banget usaha ini maju ya pak. Tapi pak yang kerja di sini ada berapa orang pak? terus si pekerja ini dari sekitar lingkungan sini atau dari kampung pak?

Nah.. kalo masalah gaji nih pak itu bayarnya tiap hari, mingguan atau bulanan pak biasanya? Maaf nih pak sebelumnya ratu nanya begini.. hmm kalo boleh tau gaji pekerja di sini berapa pak?

niatnya bener emang mau usaha. Mau nyenengin istri sama anak-anak saya. Ya alhamdulillah sekarang punya 2 pabrik tahu di sini sama di Ciganjur, kalo di Ciganjur yang jagain anak saya.

Kalo pekerja tetepnya yang buat tahunya itu ada 14 orang, kalo pedagang kelilingnya 50-an lebih neng. Kalo yang kerja di pabrik ini sebagian besar dari kampung semua neng, masih sekitar Jawa sih. Kalo orang sini mah mana mau kerja di pabrik tahu neng, lagian pada punya kerjaan semua.

Kita sih bayarnya semaunya anak-anak aja. Kadang mau dibayarnya harian, kadang minggun apa bulanan. Kita punya catetannya, istilahnya absen gitu ya. Jadi itungannya setiap masuk kerja dibayar tapi kalo gak masuk kerja ya gak dibayar. Di sini itungannya gajinya beda-beda neng diliat dari anak baru apa anak lama terus bagian kerjanya misalkan bagian ngegiling kedelai, ngerendam kedelai sama merebus kedelai dikasih upah Rp. 100.000/hari itu

109 5.

6.

Oh jadi itungan gajinya terserah para pekerjanya ya pak. Terus, kalo jam masuk pekerja dari jam berapa sampe jam berapa pak biasanya? nih pak kan semuanya bapak yang nanggung istilahnya ya pak, buat bayar kontrakan rumah pekerja, bayar listrik, gaji pekerja, beli kacang, belum lagi keperluan rumah tangga ya pak, jadi bapak sebulan itu pengeluaran berapa ya papk kira-kira?

Iya alhamdulillahnya ada aja rezekinya ya pak asal kita ikhlas nyari nafkahnya buat nyenengin orang banyak.

udah termasuk uang makan. Kalo bagian mencetak, ngebungkus sama mengupas tahu dibayar Rp. 75.000/hari, itu juga udah termasuk uang makan, uang lembur juga beda lagi pasti ditambahin. Anak-anak juga enak di sini kerja dapet tempat tinggal, saya kontrakin serumah buat 4 orang-an jadi mereka gak perlu buang duit buat bayar kontrakan apa listrik. Itu semua saya yang tanggung.

Jam kerja juga beda-beda neng. Ada yang dimulai dari jam 3 subuh, itu untuk bagian menggiling kedelai, ngerendam kedelai, merebus kedelai, terus bagian lainnya menyetak, ngebungkus dan mengupas tahu dari jam 8 pagi. Semuanya berenti jam 5 sore, kalo lembur juga palingan sampe jam 8 malem doang. Kalo masalah pengeluaran kira-kira abis

Dokumen terkait