• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

1. Untuk Pengadilan Agama agar dapat lebih memaksimalkan pembuatan berbagai iklan yang menarik melalui konsep sosialisasi yang terintegrasi dengan baik. Dengan harapan semua pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan menggunakan layanan e-Court dengan mudah dan tanpa adanya hambatan sekali pun yang dapat dilakukan dimanapun dan kapapun.

2. Mengajak masyarakat untuk ikut serta mendukung sistem e- Court minimal dengan memiliki email.

3. Meningkatkan kemahiran teknologi untuk masyarakat, terutama memberi pelatihan khusus para advokat dan hakim pada kemungkinan-kemungkinan masalah baru pada saat mendaftar ataupun persidangan online.

72 DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Ali, Ahmad. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicialprudence). Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010.

Effendi, Satria. Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer. Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2010.

Hadikusuma, Hildan. Hukum Perkawinan Indonesia Menurut Perundangan Hukum Adat dan Hukum Agama. Bandung, Mandar Maju, 2007.

Irwansyah. Penelitian Hukum: Pilihan Metode dan Praktik Penulisan Artikel.

Mitra Busana Media, Yogyakarta, 2020.

Mahkamah Agung Republik Indonesia. Buku Panduan e-Court (The Electronic Justice System) Jakarta, 2019.

Manan, Abdul. Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia. Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

Moleong, J Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2018.

Nurnaningsih. Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdata di Pengadilan.

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2019.

Sarwono. Hukum Acara Perdata Teori Dan Praktik. Sinar Grafika, Jakarta, 2014.Sudarsono. Kamus Hukum. Rineka Cipta, Jakarta, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet, Bandung. 2016.

Suhariyanto, Budi. Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cybercrime) Urgensi dan Pengaturan Celah Hukumnya, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2017,

B. Jurnal

Annisa Setiawan, Artaji, Sherly Ayuna Putri. “Implementasi Sistem E-Court Dalam Penegakan Hukum Di Pengadilan Negeri”.Jurnal Poros Hukum Padjajaran, Vol. 2, No. 2, 2021.

Ade Elfrida, Windy Sri Wahyuni. “Penyelesaian Sengketa Harta Bersama setelah Perceraian dalam Hukum Positif di Indonesia”, Jurnal Mercatoria, Vol. 14, No. 2, 2021.

Dahwadin, Enceng Iip Syaripudin, Eva Sofiawati, dan Muhamad Dani Somantri.

“Hakikat Perceraian Berdasarkan Ketentuan Hukum Islam Di Indonesia”, Yudisia : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, Volume 11, No. 1, 2020.

Evi Djuniarti. “Hukum Harta Bersama Ditinjau Dari Perspektif Undang-Undang Perkawinan KUH Perdata”, Jurnal Penelitian Hukum, Vol. 17, No. 4, 2017.

Gracia, Majolica Ocarina Fae, Ronaldo Sanjaya. “Eksistensi E-Court Untuk Mewujudkan Efisiensi Dan Efektivitas Pada Sistem Peradilan Indonesia Di Tengah Covid-19”, Jurnal Syntax Transformation, Vol. 2, No. 4, 2021.

Ilham, Maya Hildawat. “Kajian Atas Asas Peradilan Cepat, Sederhana Dan Biaya Ringan Terhadap Pemenuhan Hak Pencari Keadilan”, Jurnal Verstek Universitas Sebelas Maret, Vol. 7, No. 3, 2019.

Linda Azizah. “Analisis Perceraian Dalam Kompilasi Hukum Islam”, Jurnal Al-

‘Adalah, Vol. 10, No. 4, 2012.

Lisfer Berutu, "Mewujudkan Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan Dengan e-Court.” Jurnal Ilmiah Dunia Hukum, Vol. 5. No. 1, 2020.

74 Mira Ade Widyanti, “Implementasi PERMA No. 1 Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik Tinjauan Maslahah” Journal of Islamic Business Law, Vol. 2 No. 2, 2021.

Netty Heraeati. "Implikasi Mediasi Dalam Perkara Perdata Tentang Asas Peradilan Cepat, Sederhana, dan BiayaRingan", Jurnal Prespektif.

Vol. 16, No. 4, 2018.

Roni Pebrianto, Ikhwan, Zainal Azwar. “Efektifitas Penerapan E-Court Dalam Penyelesaian Perkara”, Journal Al-Ahkam, Vol. 22 No. 1, 2021.

Rika Lestari “Perbandingan Hukum Penyelesaian Sengketa Di Pengadilan dan Di Luar Pengadilan”, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 3 No. 2, 2019

Somantri, Mohamad Dani, Dahwadin, Faisal. “Analisa Hukum Menunda Kehamilan Perkainan Usia Dini Perspektif Istihsan Sebuah Upaya Membangun Keluarga Berkualitas”, Mahkamah Jurnal Kajian Hukum Islam, Vol. 3, No. 12, 2018.

Zaiyad Zubaidi. “Problematika Pembagian Harta Bersama Di Samalanga- Bireuen”, Jurnal Al-Ijtimaiyyah: Media Kajian Pengembangan Masyarakat Islam, Vol. 5, No. 2, 2019.

C. Majalah Ilmiah

Edi Hudiata, “Prospek dan Tantangan Implementasi E-Court”, Majalah Peradilan Agama, 14 November 2018.

D. Skripsi

Cholis Khotol Malikah. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap pelaksanaan Sistem E-Court di Pengadilan Agama Pekanbaru”, Skripsi Sarjana Hukum UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2020.

E. Artikel Daring

Hani Andhani. “Mewujudkan E-Court”

(https://www.hukumonline.com/berita/a/mewujudkan-e-court- lt5d37e2cfe7617)

Diakses Tanggal 17 Februari 2022, Pukul 22.40 Iffah Rohmah, “Penegakan Hukum”,

(http://pustakakaryaifa.blogspot.com)

Diakses Tanggal 19 September 2022, Pukul 01.20 M. Yasin. 2018. “Peradilan yang Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan”

(https://www.hukumonline.com/berita/a/peradilan-yang-sederhana- -cepat--dan-biaya-ringan-lt5a7682eb7e074)

Diakses Tanggal 4 April 2022, Pukul 11.07

Pengadilan Klaten, “Sosialisasi E-Court Memahami Peradilan Elektronik Manfaat dan Tantangan”

(https://www.pa-klaten.go.id/berita-seputar-peradilan/199- sosialisasi-e-court-memahami-peradilan-elektronik-manfaat-dan- tantangan)

Diakses Tanggal 17 Februari 2022, Pukul 00.50

Pengadilan Negeri Biak, “E-court Berdasarkan Peraturan MA No. 1 Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik”

(https://www.pnbiak.go.id/main/index.php?option=com_content&v iew=article&id=355&Itemid=526)

Diakses Tanggal 23 Februari 2022, Pukul. 16.00

Wibowo T. Tunardy, S.H., M.Kn. “Sumber Hukum Materiil dan Sumber Hukum Formil”

(https://www.jurnalhukum.com/sumber-sumber-hukum/) Diakses Tanggal 3 September 2022, Pukul 15.45

76 F. Peraturan Perundang-Undangan

Republik Indonesia, Undang -Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama

, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

, Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang –Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan , Administrasi Perkara Secara Elekronik, PERMA Nomor 3

Tahun 2018

, Administrasi Perkara dan Persidangan Secara Elektronik, PERMA Nomor 1 Tahun 2019

Lampiran - Lampiran

78

LAMPIRAN INSTRUMEN WAWANCARA

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan instrumen wawancara yang sudah disusun untuk ditanyakan kepada para informan dalam meneliti penyelesaian perkara harta bersama di Pengadilan Agama Jambi dalam upaya penerapan peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan, adapun instrumen wawancara dalam penelitian ini ialah:

I. Wawancara Pihak Lembaga Pengadilan Agama Jambi Kelas 1A

1. Sejak kapan sistem e-Court diterapkan di Pengadilan Agama Jambi?

2. Bagaimana penerapan sistem e-Court dalam pelayanan administrasi perkara?

3. Pelaksanaan e-Court terhadap peningkatan proses percepatan penyelesaian perkara terkait akuntabilitas, efektif dan transparansinya

a) Bagaimana peningkatan proses percepatan penyelesaian perkara melalui e-Court?

b) Bagaimana akuntabilitasnya (pelaksanaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum) dengan menggunakan e-Court ? c) Bagaimana efektivitasnya dengan menggunakan e-Court dalam

pelayanan administrasi perkara jika dibandingkan dengan menggunakan cara manual? (kekurangan dan kelebihan)

d) Bagaimana transparansinya? (bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti)

4. Apa tujuan dari terbentuknya e-Court? dan apakah tujuan tersebut sudah terlaksana?

5. Bagaimana peran e-Court dalam mengatasi persoalan lambatnya penanganan perkara?

6. Apakah sengketa harta bersama banyak diselesaikan melalui E-Court?

7. Apakah sistem e-Court ini sudah mampu menerapkan asas peradilan sederhana, cepat, dan biaya ringan?

II. Wawancara dengan Advokat

1. Apakah saudara sudah menerima informasi tentang e-Court dari pihak lembaga peradilan?

2. Bagaimana kualitas dan penerapan pelayanan e-Court tersebut?

3. Apa saja kendala atau hambatan saat berperkara melalui e-Court?

III. Wawancara dengan pihak berperkara

1. Apakah saudara sudah menerima informasi tentang e-Court dari pihak lembaga peradilan?

2. Bagaimana penerapan sistem e-Court di Pengadilan Agama Jambi?

3. Apakah mudah dimengerti, diakses, dan dilaksanakan?

80

Lampiran 3.

LAMPIRAN DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan Bapak Drs. H. Dasril, S.H., M.H., Hakim Pengadilan Agama Jambi pada Jum’at, 22 Juli 2022.

Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 6.

Wawancara dengan Bapak Drs. Lazuarman, M. Ag., Ketua Pengadilan Agama Jambi pada Senin, 25 Juli 2022

Lampiran 4.

Lampiran 5.

82

Lampiran 9.

Wawancara dengan Ibu Ita Yusnata, S.H., M.H., Advokat pada Jum’at, 22 Juli 2022

Lampiran 7.

Wawancara dengan Bapak Ansori, Pihak Berperkara Pada Jum’at, 22 Juli 2022

Lampiran 8.

Wawancara dengan Ibu Raudhah Rachman, S.H., M.H., Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Jambi

pada Senin, 8 Agustus 2022

Dokumen terkait