• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah melakukan penelitian mengenai efektifitas saluran komunikasi dalam menentukan pilihan pada pemilihan umum presidn tahun 2014 di desa pasar IV Namutrasi kabupaten Langkat.Peneliti mendapati masih banyak yang dapat dikaji dalam penelitian ini. Untuk itu peneliti memiliki beberapa saran yang kiranya bermanfaat untuk berbagai pihak diantaranya:

1. Peneliti mendapati masih banyak hal yang dapat dikaji dalam penelitian ini sehingga peneliti menyarankan agar kiranya penelitian ini dapat mendorong pihak akademisi untuk bisa membantu mahasiswa departemen ilmu komunikasi melakukan penelitian serupa sehingga bisa menambah keurangan-kekurangan yang masih ada dalam penelitian ini atau bahkan memperluas kajian penelitian ini.

2. Dari hasil penelitian ini peneliti berharap agar kiranya masyarakat lebih dapat memperbanyak sumber informasi tidak serta merta langsung mempercayai satu sumber saja dan ada baiknya setiap masyarakat menggunakan mode aliran banyak tahap dalam mencari informasi mengenai pemilihan umum.

DAFTAR REFERENSI

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah. (2007). Komunikasi Massa suatu pengantar. Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Arifin, Anwar. (1994). Strategi Komunikasi.Bandung : Armindo

Arikunto, Sharsini. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, S. (2005). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi 8.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bungin Burhan (2008).Penelitian Kualitatif Komunikasi Ekonomi Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Cahayana Yan Yan & Bamgong Suyanto.(1996). Kajian Komunikasi dan Seluk

Beluknya.Surabaya : Airlangga University Press

Cenggara, Hafield. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Defito, Joseph. (1986). The Interpersonal Communication Book. Newyork: Harper & Row Publishers

Effendy, Onong Uchana. (1993). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti

Goldberg, Alvin A., Learson, Carl E., Soemiati, Koesdarini (tr). (1985). Komunikasi Kelompok: UI Press

Kholil, Syukur (Ed). (2011). Teori komunikasi Massa.Bandung: Cita Pustaka Media Perintis

Kriyantono, Rackhmat. (2010). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Liliweri, Alo. (1991). Komunikasi antarpribadi.Bandung : Citra Aditya Mikkelsen, Britha. (1999). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya

Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor

Moleong, Lexy J. (2000).Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy.( 2000). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nuruddin.(2004). Komunikasi Massa.Malang : Cespur

Pohan, Syafruddin, dkk. (2012). Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian.Medan : Grasindo Monoratama

Rakhmat, Jalaludin. (1999). Metode Penelitian Komunikasi, Bndung : PT. Remaja Rosdakarya

Wiryanto.(2000).Teori Komunikasi Massa.Jakarta: PT Grasindo. Wiryanto.(2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo.

Sumber lain :

http://bukanportalberita.blogspot.nl/2014/06/tvone-terlalu-berlebihan- dansering.html#ixzz3O7dvUcnC (diakses pada tanggal 08 Desember 2014) http://jefrihutagalung.wordpress.com/2014/04/08/sejarah-pemilihan-umum-di- indonesia-hingga-pemilu-2014-indonesia-election-2014/ (diakses pada tanggal 08 Desember 2014)

http://m.bisnis.com/quick-news/read/20140317/15/211221/capres-2014-inilah- presiden-versi-lembaga-survei(diakses pada tanggal 26 Desember 2014)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Presiden_Indonesia_2014(diakses pada tanggal 22 Desember 2014)

http://news.metrotvnews.com/read/2014/05/14/241830/ini-daftar-perolehan-kursi- dpr-ri-tiap-parpol(diakses pada tanggal 22 Desember 2014)

http://lsi.co.id/lsi/2013/03/17/krisis-capres-cawapres-partai-islam/(diakses pada tanggal 26 Desember 2014)

http://lsi.co.id/lsi/2014/04/02/kampanye-negatif-dan-prediksi-hasil-pileg- 2014/(diakses pada tanggal 26 Desember 2014)

http://lsi.co.id/lsi/2014/07/07/kebangkitan-seminggu-terakhir-head-to-head- jokowi-jk-vs-prabowo-hatta/(diakses pada tanggal 26 Desember 2014) http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2072744/menang-survei-jaminan- menang-pilpres(diakses pada tanggal 26 Desember 2014)

http://www.poltracking.com/publikasi/rilis-riset-dan-survei/1016-press-release- rilis-hasil-survei-nasional-26-mei-3-juni-2014-poltracking(diakses pada tanggal 26 Desember 2014)

http://www.rumahpemilu.org/in/read/5940/KPI-Rekam-Keberpihakan-Media- Penyiaran-Melalui-Berita-dan-Iklan (diakses pada tanggal 26 Desember 2015) http://politik.kompasiana.com/2014/07/09/apa-salah-saya-terhadap-metro-tv-dan- tempo-672921.html (diakses pada tanggal 7 Januari 2015)

https://rinaldimunir.wordpress.com/2014/06/26/media-mainstream-pembela- capres/ (diakses pada tanggal 7 Januari 2015)

http://bukanportalberita.blogspot.nl/2014/06/tvone-terlalu-berlebihan-dan- sering.html (diakses pada tanggal 7 Januari 2015)

Transkrip Wawancara

P: Peneliti

I: Informan

NAMA INFORMAN :Albert Sibarani S. Kom

USIA : 24 Tahun

JENIS KELAMIN : Laki-laki

SUKU : Batak Toba

PEKERJAAN : Pegawai Swasta

AGAMA : Kristen

ALAMAT : Pasar IV Namutrasi dusun Lau Jernih

TANGGAL : 10 Juni 2015

WAKTU : 20:20 WIB – 20:40 WIB

P: jadi bro kira-kira masih ingat nggak sama pemilihan presiden tahun 2014 lalu?

I: Masih lah bro

P: Jadi teringatnya kemarin ikut milih juga atau golput ni?

I: Di Pemilihan Presiden?

P: Iya

I: Oh pastinya dong

P: Kalo boleh tau masih ingat sama kandidat yang nyalonkan mau jadi presiden waktu itu bro?

I: Masih lah bro, Jokowi sama Prabowo

P: jadi, dapat informasi calon presiden itu darimana bro?

I: Informasi tentang calonnya itu dari internet, dari media televisi, radio juga, tapi kebanyakan sih dari media televisi gitu. karena Kan di metro itu sering di buat itu profil-profil dari kedua calon presiden yang sering dapat informasinya dari media televisi

P: Dari media televisi ya? R: Yo’i

P: Jadi Bro, masih ingat informasi-informasi apa aja yang waktu itu didapat?

I: Mmmmm, kalo informasi sih paling pertama tentang biografi dari kedua calon presiden yang tau sih kalo Prabowo kan itu latar belakangnya militer, terus dia dari kopasus, terus kalo jokowi dulunya dia itu walikota Solo terus jadi gubernur, uda itu aja sih.

P: Selain itu ada nggak nggak sumber informasi-informasi yang

mempengaruhi untuk meyakinkan saudara tentang pasangan capres yang akan saudara pilih?

I: Ok, kalo menurutku sih kenapa aku milih, aku kan milih Prabowo, kenapa aku milih Prabowo pertama karena latar belakangnya dari militer dan dia kan dulu mantan komandan kopasus, kalo menurutku itu dia dulu memimpin banyak prajurit-prajurit, nah disitu dia sikap tegas dan kepemimpinan, jadi menurutku sikap tegasnya bisa diaplikasikan ke masyarakat, kalo calon satunya itu saya lihat kurang berpotensi untuk memimpin suatu negara itu aja sih bro.

P: Berarti informasi itu ya yang menentukan pilihanmu bro?

IYa, dasarnya aku kenapa milih nomor 1 karena itu, karena dia militer.

P: Berarti saudara ini dapat informasi lewat media massa aja, selain itu nggak ada misalnya karena dengar dari teman, keluarga, atau saran dari pendeta?

I: Oh kalo saya sih jarang berdebat-debat tentang calon presiden dengan teman- teman gereja gitu ataupun teman-teman lainnya ya, karena memang agak males dengar-dengar itu, ya seringnya dari televisi aja dengar berita-berita, bahkan saya mencoba untuk mempengaruhi kedua orang tua saya, karena kami memiliki pilihan yang berbeda gitu, dia pilih nomor dua aku pilih nomor satu.

P: Jadi kenapa anda mempercayai saluran televisi, padahal media televisi sekarang udah nggak independen lagi, berita-berita yang disiarkan banyak yang nggak benar?

I: Kalo menurut saya sih informasi media televisi itu dapat dipercaya ya karena itu kan tv nasional nggak mungkin media televisi itu memberitakan yang nggak benar, paling tidak banyak sisi positif yang bisa kita ambil gitu. Memang sih kayak ada sedikit persaingan diantara kedua televisi yang menurut saya itu yang sering menayangkan berita, salah satunya lebih dominan ke calon yang satu dan yang satu lagi dominan ke calon yang lainnya, tapi kalo saya sih kalo nonton, nonton yang kedua-duanya mencoba membandingkan mana yang betul-betul informasi yang bisa saya ambil dari media itu

NAMA INFORMAN : Tukimin

USIA : 67 Tahun

JENIS KELAMIN : Laki-laki

SUKU : Jawa

PEKERJAAN : Penambang pasir

AGAMA : Islam

ALAMAT : Pasar IV Namutrasi dusun 2

TANGGAL : 12 Juni 2015

WAKTU : 20:10 WIB – 20:30 WIB

P: kalo boleh tau tahun 2014 kemarin ikut milih presiden nggak kek?

I: Iya, milih

P: Masih ingat siapa-siapa aja calonnya?

I: dulu?

P: Iya, waktu tahun 2014 kemarin I: Calonnya…., calon apa ini?

P: Calon presiden

I: Calon presiden itu ya termasuk eh… yang menang inilah Jokowi sama Prabowo P: Jadi kek waktu itu pasti punya pasangan presiden yang dipilih, jadi darimana aja sumber informasi itu kakek dapatkan?

I: Sepengetahuan saya pribadi iyakan saya milih Jokowi memang karena dia apapun cerita memang belum ada bukti, tapi kalo nengok daripada omongannya gerak-geriknya segalanya lah itu aku yakin bahwa dia mau memajukan bangsa

P: Jadi informasi itu kakek dapat darimana aja gitu?

I: Informasi itu?

P: Iya, darimana aja sumbernya

I: Sumber Informasi yang saya dapat itu dasarnya Jokowi anak tukang kayu merakyatlah gitu

P: Maksud saya itu sumbernya kek dari media, keluarga, atau organisasi gitu kek

I: Itu dari televisilah, sama koran.

P: Jadi kalo dari media televisi dan koran itu informasi apa aja yang kakek dapat?

I: Informasi mula-mula riwayat hidup dialah iyakan, mula-mula dulu dia hidup di bangkaran termasuk dipinggiran sungai lah, terbukti dia memang orang rakyat jadi dari situ dia jadi tukang kayu itu cita-cita dialah ya, jadi tukang kayu di aceh jadi begitu dari tukang kayu angin segarlah buat dia lah itu buat pak Jokowi tadi, maka dia memasukkan dirinya menjadi mengikuti arus politik.

P: Jadi kek, apakah informasi yang kakek dapat itu akhirnya menentukan kakek memilih Jokowi?

I: Saya berkeyakinan bahwa dia itu kebelakang nanti eceknya membela rakyat miskin macam manapun, dia memang jiwanya itu jiwa rakyat jadi ya saya percaya sama informasi itu, makanya saya milih jokowi karena jiwanya merakyat.

P: Jadi informasi yang kakek dapat dari koran dan dari televisi tadi membuat kakek memilih Jokowi ya?

I: iya

P: Selain itu kek, ada nggak saran dari orang lain yang kakek ikuti?

I: Yang mempengaruhi bahwa saya pribadi memilih Jokowi itu teringat saya nggak ada, dari hati nurani aja karena saya yakin.

P: Pernah debat sama orang lain kek?

I: Sering debat, tapi debat sehat, masukanlah gitu, debat pro kontra, dia pro prabowo saya pro Jokowi

P: Jadi kakek nggak terpengaruh?

I: Nggak ada pengaruh, memang dikasih masukanlah sama dia “kalo nanti abang memilih Jokowi macam manapun bang nanti kejadiannya gini” oh tidak, saya

orang militan kubilang, saya oang militan saya nggak perlu pengaruh, nggak perlu uang uang saya bilang, saya memang dari nurani satu-satunya milih Jokowi apapun cerita.

P: Jadi nggak adalah intervensi dari orang lain ya kek?

I: Nggak ada sama sekali nggak ada paksaan iyakan, intervensi, yang paling menentukan itu dari hati nurani.

P: Berarti dari awal kakek sudah menetapkan pilihan?

I: Satu-satunya Jokowi, jadi kalo militan kan gak ada pengaruh uang, gak ada pengaruh politik ini itu sudah dalamnya itu memang Militan ditembak matipun mau untuk Jokowi.

P: Berarti kakek melihat dari media dan mereka menginformasikan tentang latar belakang Jokowi dan kakek semakin yakin.

I: Tapi yang paling banyak dapat masukan aku dari televisi ya, bukan dari media koran, kalo media disini korannya koran Prabowo kutengok, jadi saya dapat dari media televisi termasuk metro.

P: Jadi apa alasan yang mendasari kakek mempercayai televisi?

I: mempercayai televisi? Orang televisi itu punya bangsa kok diakui pemerintah jadi apapun cerita walaupun dia siarannya itu antv macem kek, iyakan, Sampai ke tvri iyakan yang saya apain ke tvri nya, tvri (televisi republik Indonesia) jadi saya rasa dia nggak ada kontra atau pro tapi netral.

P: Jaman sekarang kan media nggak independen kek

I: ada, yang kontra pro kan, kalau aku nggak memang dari tvri dibarengi ke metro itupun ada juga masukan, Metro, Tvri yang paling utamalah yang lainnya seling- selingan lah kalo ada masukan ya 10-20 persennya itu (media televisi) karena orang itu cenderung Kontra itu. Jadi begitulah keterangan dari saya, itu nggak ada unsur-unsur intervensi nggak ada, dari nurani apapun cerita dialah bukannya aku berarti kepingin dapat imbalan dari dia puji-puji dari dia nggak hati nurani yang bisa memajukan bangsa kalo aku.Saya mempercayai media karena dia netral.

NAMA INFORMAN : Suryatno

USIA : 25 Tahun

JENIS KELAMIN : Laki-laki

SUKU : Jawa

PEKERJAAN : Buruh Pabrik

AGAMA : Islam

ALAMAT : Pasar IV Namutrasi dusun 1

TANGGAL : 12 Juni 2015

WAKTU : 21:00 WIB – 21:15 WIB

P: Kalo boleh tau waktu pemilihan presiden tahun 2014 lalu ikut milih nggak bang?

I: Iya, milih

P: Masih ingat nggak siapa-siapa aja calonnya?

I: ingat, Jokowi sama Jusuf Kalla nomor 2 kalo Prabowo sama Hatta Rajasa nomor 1

P: Jadi bang, dapat informasi tentang calon presiden yang abang pilih itu dari mana?

I: Cuma itu tadi banyak orang yang uda pilih ini aja, kayak temen, kayak sahabat juga, kayak temen kerja, uda pilih ini aja, Cuma kalo aku nggak mau dengerkan orang itu, dari pilihan diri sendiri, ini aku pilih Jokowi.

P: Jadi informasi yang abang dapatkan sehingga milih Jokowi itu sumbernya dari mana?

I: Kalo visi misi Jokowi dari media televisi, cuman aku lihat memang ini Jokowi bagus orangnya sederhana, baik, yaitulah awak pilih Jokowi

P: Berarti lihatnya dari media televisi selain itu ada lagi nggak bang? Dari orang misalnya dari organisasinya atau keluarga

I: dari media televisi aja, koranpun jarang, nggak pernah lah

P: Jadi informasi yang abang dapat pada akhirnya menentukan pilihan abang?

I: iyalah, dari awal memang suka juga sama pak Jokowi karena dia dari Solo ke Jakarta, dari Jakarta jadi Gubernur terus kok dia bisa langsung jadi presiden RI (Republik Indonesia) terus uda gitu berarti ini kerjanya Jokowi bagus banyak yang suka banyak yang milih. Ya sudah awak dari situ menyimpulkan bahwasanya dari kedua pasang itu saya pilih nomor 2 pak Jokowi dan pak Jusuf Kalla.

P: Apakah ada faktor karena banyak yang suka dan banyak yang memilih makanya abang juga milih Jokowi kayak yang abang bilang tadi?

I: ia, gini intinya secara logikanya aja mungkin kalo banyak yang suka banyak yang milih mungkin dia yang menang mungkin karena orangnya bagus kerjanya juga bagus makanya banyak yang suka, mungkin kenapa dia banyak yang suka karena kerjanya bagus orangnya bagus baru latar belakang dari orang yang biasa - biasa ajalah gitu.

P: Jadi abang tertarik karena kata orang-orang atau karena pengaruh televisi selain dari kata hati abang?

I: lebih kemana ya, memang sih dari awal dari media televisi dia kerjanya juga bagus orangnya pun bagus saya tertarik dengan pak Jokowi.

P: jadi yang paling berperan itu media televisi atau orang-orang yang abang dengar?

I: Pertamanya, memang paling utamanya ni ya dari faktor inilah faktor diri sendiri, dari tivi lah sehingga orang banyak yang milih, intiya dari hati tanpa harus menghiraukan orang lain.

P: Jadi kalo dari orang yang abang dengar itu informasi tentang apa?

I: ya giniloh namanya kita hidup kayak mana kan ada simpang siurnya segi posif sama segi negatifnya jadi ya ada yang bilang A Cuma itu tadi aku nggak mau terpengaruh, kalo uda pilih A tetap A. Informasinya biasanya saran, biasanya orangnya bagus. Cuman ya gitu aku uda tau memang.

P: jadi pernah nggak abang berdebat sama orang tentang pasangan capres tahun 2014 lalu?

I: Pernah teman kerja, teman kerja waktu dikerjaan, teman-teman saya lebih memilih nomor 1 Prabowo sama pasangannya dia lebih milih nomor 1 karena, mungkin karena pangkatnya juga ia, maksudnya pangkatnya itu taulah. Kalau pak Jokowi orang yang sederhana, yang kayak manalah gitu, memang samalah kayak kita, Cuma untuk tadi karena kinerjanya bagus saya pilih nomor 2

P: Berarti abang nggak terpengaruh sama mereka sedikitpun?

I: nggak, karena pada saat dia memimpin Jakarta pak Jokowi bagus memang banyak yang saya suka ya dari situ tekat sudah bulat ya milih pak Jokowi.

P: Jadi Ujung tombaknya selain dari hati nurani, kenapa abang memilih itu karena informasi dari media televisi atau orang-orang, gimana urutannya?

I: kalo pertanyaannya kayak gitu ya kan dua tu antara televisi sama orang-orang kan, ah televisilah lebih kepada televisi baru keduanya karena orang bilanglah gini-gini gini.

P: Kalo dari media televisi, kenapa abang percaya sama media yang

menayangkan informasi tersebut kenapa nggak sama media massa internet atau koran?

I: Gini loh balik lagi kita ke diri kita keyakinan kita itu sama dia kayak mana, kalau memang dia bagus ya pilihan kita sama dia, kalau kita nggak suka sama dia nggak usah milih, intinya dari hati dan diri kita sendiri. Cuman kan gini dia nggak perlu ini kan media yang simpel, gitu. Nggak usa jauh-jauh beli koran nggak perlu kita buka-buka hp buat kita ngecek internet. Kan kita tinggal hidupan tivi kita liat kan dia nggak perlu kesana kemari tinggal tonton aja.

P: Kalau misalnya dari media televisikan kita liat di tv one kita tau siapa yang dibelanya?Jadi apa alasan abang mempercayai stasiun televisi yang abang tonton?

I: Iya tau-tau, pokoknya semua chanel itu ada masing-masing. Alasannya gimana ya, media televisi ini kan dia simpel jadi sering kita liat cuman itu nggak sepenuhnya percaya sekitar 80 persen lah.

I: Karena media televisi itu nggak sepenuhnya benar, ada yang bilang gini-gini tapi setelah dia jadi buktinya?, ibaratnya kata kasarnya janji-janji palsu.

NAMA INFORMAN : Agus Tianto

USIA : 20 Tahun

JENIS KELAMIN : Laki-laki

PEKERJAAN : Mahasiswa

AGAMA : Islam

ALAMAT : Pasar IV Namutrasi dusun 1

TANGGAL : 13 Juni 2015

WAKTU : 19:00 Wib – 19:20 WIB

P: Jadi waktu pemilu presiden tahun 2014 kemarin Agus milih nggak?

I: pemilu presiden milih-milih, itukan sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga negara bang

P: Masih ingat siapa aja calon presidennya?

I: Calonnya ingat, Jokowi sama JK Jusuf Kalla, sama Prabowo sama Hatta Rajasa

P: Jadi waktu pemilu kemarin, dapat informasi itu dari mana aja?

I: Dari KPU sosialisasi iyakan, dari kampus, dari media televisi, dari dunia maya internet iyakan, sama dari tim kampanye-kampanye merekalah dari setiap masing- masing calon.

P: Jadi informasi-informasi apa yang Agus dapat?

I: Pertama kampanye mereka dimana (tim sukses), misalnya kemarin digedung serbaguna itu dijadwalkan mereka jadi kami tau bisa hadir disana iyakan, terus jadwal minggu tenang istilahnya gak dibolehkan lagi kampanye, terus jadwal pemilihan langsungnya.

P: Kalo informasi tentang pasangan capres itu sendiri informasi-informasi apa aja yang agus dapatkan kan tadi dari media ada juga, dari media kan kebanyakan informasi tentang pasangan capres itu yakan, jadi informasi apa aja yang agus peroleh?

I: Pertama, masalah koalisi inilah iyakan kalo misalnya koalisi merah putih Prabowo – Hatta Rajasa itukan dapat dari media dikoran uda ada iyakan media cetak, media informasi, diinternet juga ada, dispanduk-spanduk dijalan juga uda ada itu koalisi mereka koalisi merah putih sama koalisi JK Indonesia hebat,

masing-masing lah. Saya sempat bingung juga kan semua-semua partai islam pisah gitu kayak PKB sama Jusuf Kalla sama pak Jokowi, sementara partai yang lain islam kayak PKS, PPP itukan Prabowo Hatta. Itulah informasinya bang dari spanduk, dari koran dari internet itu ada tiap-tiap koalisinya.

P: Jadi informasi apa yang pada akhirnya menentukan pilihan Agus?

I Kalo saya kemarin milih pasangan pak Prabowo – Hatta Rajasa itu, informasi yang saya dapatkan kenapa saya milih beliau, itu yang pertama banyaknya partai islam disana, kayak PKS, PPP, PAN kira-kira itu mendominasi partai islam di sana sehingga saya disana, merujuk disana.

P: Jadi informasi itu yang pada akhirnya menentukan pilihanmu ya?

I: Iya, terakhirnya itu saya pilih karena kemarin kan sempat bingung karena memang mana sih banyakan kenapa partai islam itu nggak semuanya gabung, karena memang saya berpanduan pada partai islam itu mana banyakan partai islam itu saya pilih karena ulamanya paling banyak disitu gitu mendukung pak Prabowo gitu.

P: Selain itu ada nggak pengaruh-pengaruh dari kelompokmu atau dari temen atau dari keluarga?

I: Kalo dari keluarga sendiri nggak ada pengaruh apa-apa, memang saya diberikan kebebasan kita punya hak memilih, kalo dari keluarga sendiri sih mungkin nggak memilih pak Prabowo mungkin, mungkin milih pak Jokowi kalo saya tidak salah. Lagian tiap-tiap orang kan bebas untuk memilih. Kalau dari teman-teman sendiri memang ada ya kami uda sepakat dari kawan-kawan misalnya dari kampus kami memang mendukung pak Prabowo JK gitu, karena partai PKS, partai PPP Partai PAN itu memang uda hampir ratalah di organisasi di IAIN itu sendiri atau UIN iyakan. Misalnya di KAMNI, KAMNI itu basisnya ke PKS kayak LDK, Dakwah kampus itukan basisnya PKS, Jasi kami itu memang dari situlah kawan-kawan itu merujuk ke pasangan Prabowo sama pak Hatta Rajasa itu bang.

P: Kalau dari kampung ini sendiri ada ada pengaruh-pengaruh gitu? Entah debat sama orang jadi agak terpengaruh sedikit gitu, misalnya memang dia

Dokumen terkait