• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penerapan metode

pembelajaran Problem Solvingdan ceramah maka saran yang dapat dikemukakan

1. Bagi Siswa

a. Dengan diterapkannya metode pembelajaran diharapkan dapat membantu

siswa yang mengalami kesulitan untuk berbagi pengetahuan dan

pengalaman dengan siswa lain sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. b. Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan

metode pembelajaran Problem Solving yang diharapkan dapat

meningkatkan rasa senang, meningkatkan kemampuan bersosialisasi,

tanggung jawab, dan percaya diri.

2. Bagi Guru

Sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi guru mengenai variasi metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan materi pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

Diharapkan dapat bermanfaat bagi lulusan (output) yang dihasilkan, sehingga

kualitas lulusan lebih bermutu dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Prasetyo. 2005. Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas

Tarbiyah Komponen MKDK. Pustaka Setia. Bandung.

Depdikbud. 2007. Permendiknas No.24 Tahun 2007 Standar Sarana dan.

Prasarana. Jakarta

Djamarah & Zain.2010.Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Getut Pramesti. 2011. SPSS 18.0 Dalam Rancangan Percobaan. Gramedia.

Jakarta.

Muhammad Thobroni & Arif Mustofa. 2011. Belajar Dan Pembelajaran

Pengembangan Wacana Dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional. Ar Ruz Media. Yogyakarta.

Nana Sudjana, & Ibrahim. 2012. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru

Algesindo Offset. Bandung.

Nasution. 2008. Metode Research. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar.PT

Bumi Aksara. Jakarta.

Nursyid Sumaatmadja. 2001. Metodologi Pengajaran Geografi. PT Bumi Aksara.

Jakarta.

Oemar Hamalik. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Oemar Hamalik. 2011. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Tarsito.

Bandung.

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka

Cipta. Jakarta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. PT Rineka

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Alfabeta. Bandung.

Sumarmi./2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Aditya Media Publishing.

Malang.

Sumiati dan Asra. 2008. Pembelajaran. CV Wacana Prima. Bandung

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia. PT Buana Pustaka.

Sidoarjo Jawa Timur.

Sondang. P. Siagian. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.

Jakarta.

Tedi Rusman. 2011. Modul Aplikasi Statistik Penelitian dengan SPSS. Bandar

Lampung.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Kencana

Prenada Media Group. Jakarta.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

WS Winkel. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. PT Gramedia.

Jakarta.

Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran. Kencana

Renada Media Group. Jakarta

Yatim Riyanto. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana Prenada Media

Group. Jakarta.

Yusuf & Anwar. 2005. Motivasi Dalam Belajar. P2LPTK. Jakarta.

Karya Ilmiah

Muhammad Nurdin.2012.Perbedaan Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa Dengan Kemapuan Awal Berbeda Melalui Pembelajaran Kooperatif Di SMA Negeri 1 Purbolinggo Lampung Timur Tahun

Pelajaran 2011-2012. (Tesis) Teknologi Pendidikan Universitas

Internet

Abdurahmat. 2003. Pengertian Tentang Efektivitas.

http://othenk.blogspot.com/2008.

Depag. RI. 2002. Pengertian Metode Pembelajaran Problem Solving.

MATERI BIOSFER

1. Pengertian Biosfer

Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bios yang berarti hidup dan

sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme.

Gambar Komponen Biosfer

Berdasarkan gambar di atas biosfer terdiri dari beberapa komponen yaitu :

1. Atmosphere berasal dari kata atmo yang berarti udara dan sphere yang

artinya lapisan.Jadi atmosphere adalah lapisan udara yang menyelimuti

bumi. Atmosphere terdiri dari empat lapisan yaitu :

a. Lapisan troposfer yaitu merupakan lapisan atmosphere yang paling

bawah dan dekat dengan permukaan bumi.Dengan ketinggian 0 sampai 12 km dari permukaan air laut.

b. Lapisan stratosfer yaitu lapisan kedua dari permukaan bumi yang

memiliki ketinggian dari 12 sampai 50 km dari atas permukaan laut.

c. Lapisan mesosfer yaitu lapisan ketiga atmosphere yang memiliki

d. Lapisan termosfer/ionosfer yaitu lapisan yang panas dengan ketinggian antara 80 sampai 700 km dari atas permukaan laut.

2. Lithosphere berasal dari kata lithos yang berarti batuan, dan sphere

yang artinya lapisan.Jadi lithosphere adalah lapisan kulit bumi

yang paling luar dengan ketebalan 1200 km dan memiliki berat

jenis rata-rata 2,8 gram/cm3. Lithosphere tersusun dari bebrapa

lapisan yaitu :

a. Lapisan sial (silisium dan aluminium) yaitu lapisan yang terdapat

batuan sedimen, granit, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.

b. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan yang bersifat

elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.

3. Hydrosphere berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere

yang berarti lapisan. Hydrosphere di permukaan bumi meliputi

danau, sungai, laut, samudera, air tanah dan uap air yang terdapat dilapisan udara.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

Setelah dijelaskan tentang komponen-komponen yang terdapat di biosfer dapat kita simpulkan bahwa biosfer meliputi tanah, air dan udara. Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan tumbuh-tumbuhan (flora).Namun seperti yang telah kita ketahui persebaran makhluk hidup dipermukaan bumi tidak merata, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah :

A. Faktor Abiotik

Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan faktor fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan).

Faktor klimatik/iklim, yang mempengaruhi kehidupan antara lain

yaitu suhu, kelembapan, angin, dan curah hujan. Kondisi iklim merupakan

salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora dan

fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme.

Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat

minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis

merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-

faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.

1) Suhu

Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah- wilayah lainnya. Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka bumi.

Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda-

beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di

kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika

Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala bagi makhluk hidup.

Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang,

ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem

penamaan habitat flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti

vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.

Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :

a. Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya

berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.

b. Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang

mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus- menerus. Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi

perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.

2) Kelembapan Udara

Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran

tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang tinggi. Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut.

a. Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang

berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang

dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.

b. Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun

daunnya lebar-lebar dengan ruang renik ( stomata ), mempunyai

lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku- pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.

c. Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan.

Jadi mesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-

daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur

d. Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim

dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang

besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri

tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis, seperti pohon jati.

3) Angin

Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu.

4) Curah Hujan

Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi.Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan.

Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X, bahwa titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi dapat meresap pada lapisan- lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah, atau bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-badan air, seperti danau atau sungai.

Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih kering.

Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan

hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis flora dan fauna dan

tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) di muka bumi.

Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau.

Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan (produsen) bagi hewan.

faktor tanah/ edafik, faktor tanah disebut pula faktor edafik yang berasal

dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola

persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.

1) Tekstur tanah.

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas

menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel –partikel

biasanya memiliki potidak tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.

2) Struktur tanah

Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.

3) Keasaman tanah

Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antara tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.

Faktor topografi

Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.

Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air

mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara cepat.

B. Faktor Biotik

Faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu manusia. manusia dapat membudidayakan beberapa jenis flora dan fauna.

C. Faktor Sejarah Geologi

Diperkirakan 200 juta tahun yang lalu, di bumi ini hanya terdapat satu benua saja, kemudian benua itu mengalami keretakan dan bergeser. Pergeseran itu berlangsung secara lambat dan akhirnya terjadilah lima benua seperti yang kita alami sekarang ini yang berlangsung kira-kira dalam waktu 135 juta tahun. Jadi pergeseran dimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal Kenozoikum hingga bentuknya yang sekarang. Pada zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan, reptile, burung sampai binatang-binatang menyusui serta hewan atau tumbuhan didaratan. Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan makhluk hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklim yang berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi ini akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak musnah. Jadi, sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari persamaan maupun perbedaan makhluk hidup.

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :

1). Dilihat dari Penyebab Persebaran

a. Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan

menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi.

b. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam

memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain

c. Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat

menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.

2). Dilihat dari Sarana Persebaran

a. Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan

terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.

b. Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air

menyebabkan perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.

c. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai

media untuk berpindah tempat.

d. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia

dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.

3). Dilihat dari Hambatan (barier) Persebaran

a. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim

dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur,

b. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting

dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup.

Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.

c. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat

persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.

d. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup

serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.

3. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia A. Persebaran flora di permukaan bumi

Peta Persebran Flora di Permukaan Bumi

Ilmu yang mempelajari penyebaran tumbuhan dipermukaan bumi

dalah Fitogeografi. Persebaran flora dipermukaan bumi dibagi

menjadi beberapa habitat yaitu lingkungan darat, lingkungan air tawar, dan lingkungan air laut.

Lingkungan darat

1) Tundra, tundra berarti daratan tanpa pohon. tundra merupakan suatu vegetasi yang hanya terdiri dari berbagai jenis lumut. persebaran tundra terdapat di bagian utara Skandinavia, Finlandia, Siberia, Rusia, dan Kanada. hewan yang terdapat di tundra misalnya kelinci, burung hantu, serigala, rusa, dan domba.

2) Taiga (Hutan Conifer), adalah hutan yang pohonnya berdaun jarum. taiga terletak didaerah yang lintangnya 45 derajat LU- 47 derajat LU. tumbuhannya meliputi picea, alder dan birc. ciri khas vegetasi taiga yaitu pohon fir, spuce, dan tamarack. persebaran wilayahnya di Rusia, Siberia Utara. jenis hewan yang hidup didaerah ini adalah serigala, beruang, rusa, bajing, burung gagak hitam, dan berbagai burung berkicau.

3) Hutan Meranggas daerah iklim sedang, jenis hutan ini terdapat didaerah iklim dingin, yang musim saljunya lebih dari tiga bulan dan didaerah sedang dengan empat musim (panas, dingin, semi, dan gugur). Ciri khas hutan meranggas yaitu hutannya selalu hijau pada musim panas, pada musim dingin daunnya berguguran, pada musim gugur menjelang gugurnya daun-daun, timbul warna-warni pada daun-daun karena proses disintegrasi kimia yang terjadi pada daun. jenis hutan ini tersebar diwilayah Amerika Serikat bagian timur, Inggris, Australia, dan ujung selatan benua Amerika. jenis vegetasinya yaitu beec, maple, dan oak.

4) Padang Rumput, padang rumput yang luas disebut stepa. padang rumput terdapat diselatan daerah hutan meranggas yang curah hujannya tidak begitu besar dengan suhu yang lebih tinggi. persebaran padang rumput di bumi terdapat di Hongaria, Rusia Selatan, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Asia.

5) Sabana, adalah padang rumput yang luas dan diselingi pohon- pohon tinggi.jenis dauna yang terdapat didaerah sabana misalnya jerapah, kijang, zebra, singa, dan macan tutul. sabana biasanya

Dokumen terkait