BAB VI PENUTUP
B. Saran
Adapun saran-saran yang penulis berikan untuk KPP Pratama Yogyakarta di tahun-tahun berikutnya, antara lain:
1. KPP Pratama Yogyakarta sebaiknya terlebih dahulu melakukan penelitian lapangan yaitu pada saat wajib pajak mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP, dengan cara datang ke alamat wajib pajak yang mendaftar untuk mendapatkan NPWP, dan memastikan bahwa WP tersebut benar- benar tinggal di tempat tersebut., yaitu pada saat wajib pajak mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar alamat wajib pajak yang sebenarnya dapat diketahui dengan lebih mudah.
2. KPP Pratama Yogyakarta juga harus melakukan sosialisasi undang-undang pajak kepada pihak ketiga yang akan diajak bekerja sama. Dengan cara ini diharapkan pihak ketiga akan lebih memahami hak dan kewajibannya serta dapat memberikan bantuannya secara optimal. KPP Yogyakarta dapat pula bekerjasama dengan pihak lain untuk menyelenggarakan acara yang menarik dan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.
3. Untuk mengimbangi perkembangan tunggakan pajak yang terus meningkat, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Yogykarta memerlukan peningkatan sumber daya manusia pada Seksi Penagihan, khususnya jurusita pajak baik secara kuantitas maupun kualitas, serta
penetapan target pencairan piutang yang sepadan dengan saldo tunggakan
4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah subjek penelitiannya yaitu tidak hanya satu KPP saja yang diteliti, hal ini bertujuan untuk dapat membandingkan tingkat efektivitas pencairan tunggakan pajak dari masing-masing KPP agar KPP dengan tingkat efektivitas yang rendah dapat ditindak lanjuti oleh pihak Kanwil sehingga KPP tersebut mengoptimalkan kegiatan pencairan tunggakan pajak dan mencapai target yang telah ditetapkan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Burnama, Indrajaya, 2011, Antara Berobat dan Membayar Pajak. Diambil dari : http://www.pajak.go.id/content/antara-berobat-dan-membayar-pajak(8 Februari 2015)
Dirjen Pajak, 2012, Sensus Pajak Nasional.http://www.pajak.go.id/content/sensus-pajak-nasional(19 Juni 2015)
Fathur, Rizal, 2011, Sensus Pajak Nasional. https://hitungpajak.wordpress.com/ 2011/10/07/ (10 April 2014)
Halim, Abdul, 2004. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta:UPP AMP YKPN
Hendrizal, 2015, Pajak dan Masalah Transparansi. http://www.pelita.or.id/baca. php?id=92915.(8 Februari 2015)
Kurniawan, Anang Mury, 2011,Upaya Hukum Terkait dengan Pemeriksaan, Penyidikan, dan Penagihan Pajak. Jakarta: Graha Ilmu
Mardiasmo. 2011,Perpajakan Indonesia Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi Peraturan Menteri Keuangan - 24/PMK.03/2008. http://www.ortax.org. (21 April
2015) .
Peraturan Menteri Keuangan - 85/PMK.03/2010. http://www.ortax.org. (13 Juli 2015)
Purwanto, Herry, 2010, Dasar-Dasar Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Jakarta: Erlangga
59
Sari, Yulia Anggara. 2011. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan terhadap Pendapatan Daerah Di Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Suandy, Erly. 2014, Hukum Pajak Edisi 6.Jakarta: Salemba Empat
Suhartono, Rudy. 2010, Ensiklopedia Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000
Undang – undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009
Waluyo. 2010, Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat Ilyas, Wirawan.B. 2008, Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat
Zakapedia, 2015, Unsur Pajak, Syarat Pemungutan Pajak, Asas & Teori. Diambil dari
http://www.artikelsiana.com/2015/08/pajak-pengertian-unsur-fungsi-syarat.html# (12 Agustus 2015)
Nomor : S – 469/WPJ.23/0204/2015 8 September 2015
Sifat : Biasa
Hal : Pemberian Ijin Penelitian
Yth. Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Mrican, Trompol Pos 29
Yogyakarta
Sehubungan dengan surat dari saudara Nomor : 315/UN34.38/DT/2015 tanggal 23
Juli 2015 Hal Permohonan ijin penelitian dan surat dari Kepala Kantor Wilayah DJP D.I.Yogyakarta Nomor : S-149/WPJ.23/BD.0507/2015 tanggal 1 September 2015 yang
menyetujui ijin penelitian atas :
Nama : Della Pramita
NIM : 082114119
Program Studi : Akuntansi
Universitas : Universitas Sanata Dharma
Judul : Efektifitas Penagihan Pajak Dengan Surat Teguran Dan Surat
Paksa Terhadap Penerimaan Pajak. Studi Kasus Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yogyakarta
dengan ini disampaikan KPP Pratama Yogyakarta memberikan ijin penelitian kepada mahasiswa bersangkutan, sepanjang bahan-bahan keterangan/data yang didapat, digunakan untuk keperluan akademis yang tidak untuk dipublikasikan dan tidak menyangkut rahasia jabatan/negara sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 34 UU KUP.
Setelah selesai melaksanakan riset/ penelitiannya, mahasiswa yang bersangkutan agar dapat memberikan satu soft-copy hasil riset/peneltian tersebut menjadi masukan bagi Direktorat Jenderal Pajak. Soft-copy dimaksud dapat dikirim melalui email ke alamat sebagai
berikut: perpustakaan@pajak.go.id
Demikian, agar dapat dipergunkan sebagaimana mestinya.
Tembusan : Sdr.Della Pramita
KANTOR PELAYANAN PAJAK ... TEGURAN
Nomor .../WPJ. ... KP. ... / 20....
Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak sebagai berikut :
Jenis
Pajak Tahun Pajak
Nomor & Tanggal STP/SKPKB/SKPKBT/ SK. Pembetulan/SK. Keberatan/ Putusan Banding*) Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran
Jumlah Tunggakan Pajak (Rp.) Jumlah Rp. (...)
Untuk mencegah tindakan penagihan pajak dengan Surat Paksa berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000, maka diminta kepada Saudara agar melunasi jumlah tunggakan pajak dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari sejak diterbitkannya surat teguran ini.
Dalam hal Saudara telah melunasi tunggakan pajak tersebut di atas, dimohon agar Saudara segera melaporkan kepada kami (Seksi Penagihan).
Yogyakarta ... 20 ... A.n. Direktur Jenderal Pajak
Kepala Kantor, ... NIP. PERHATIAN
PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 21 (DUA PULUH SATU)
HARI SEJAK DITERBITKANNYA
SURAT TEGURAN INI.
SESUDAH BATAS WAKTU ITU,
TINDAKAN PENAGIHAN PAJAK
AKAN DILANJUTKAN DENGAN
PENERBITAN SURAT PAKSA. (Pasal 8 ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2000)
(Pasal 6 Kep. Men. Keu. Nomor 561/KMK.04/2000)
*) Coret yang tidak perlu