• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Adapun saran peneliti sebagai tindak lanjut terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan, sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Pendekatan PMRI diharapkan pada kelas VIII-C SMP Bentara wacana Muntilan diterapkan secara berkelanjutan supaya kemampuan literasi matematika siswa semakin tumbuh.

Dalam pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI, perbanyak latihan soal literasi matematika. Sehingga siswa menjumpai berbagai tipe soal literasi matematika.

101

DAFTAR PUSTAKA

Arief S, Sadiman, dkk. 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan

dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Amin, Siti M. 2004. Pembelajaran Matematika Realistik (Upaya

Memanfaatkan Realitas dan Lingkungan Siswa untuk Pembelajaran Matematika).

Fauzan, Ahmad. 2003. Rute Belajar Dalam RME: suatu Arah untuk

Pembelajaran Matematika. Makalah, disampaikan pada Seminar

Nasional Pendidikan Matematika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 27-28 maret 2003.

Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hobri. 2005. Penelittian Tindakan Kelas (PTK) untuk Guru dan Praktisi. Malang: Pena Salsabila.

Hudoyo, Herman. 2000. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran

Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang.

Johar, R. 2012. Penilaian PISA untuk Meningkatkan Literasi Matematika dan

Kaitannya dengan PMRI. Makalah seminar Nasional Pendidikan

Matematika, FKIP Unsyiah, 14 Desember 2012.

Kemdikbud. 2014. Matematika SMP/MTS Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Marpaung. Y. 2009. Karakteristik PMRI (Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia). Diunduh di www.p4mriusd.blogspot.com Tanggal 19 oktober 2013 pukul 15.23 WIB.

Moh Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nugraha, R.S. (2016). Pengertian Literasi, Tinta Pendidikan Indonesia. [Online].Tersedia:http://www.tintapendidikanindonesia.com/2016/10/p engertian-literasi.html [2 Agustus 2017]

OECD. (2013). PISA 2012 Assessment and Analytical Framework:

Mathematics, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. Paris: OECD Publishing.

OECD. 2013a. PISA 2012 Assesment and Analitical Framework Mathematics,

reading, Science, Problem Solving, and Financial Literacy. Paris: OECD

Publishing.

OECD. 2014. PISA 2012 Result in Focus: What 15-years-olds know and what

they can do with what they know. Daikses dari http://www.oecd.org pada taggal 27 September 2015, Jam 12.32 WIB.

Ojose, B. 2011. Mathematic for literacy: Are we Able to put The Mathematics

We Learn Into Everyday use?. Journal of Mathematics education 4(1),

89-100.

Sari, rosalia H.S. 2015. Literasi Matematika: Apa, Mengapa dan Bagaimana?. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. UNY. Soedjadi. 2001. Pembelajaran Matematika Berjiwa RME. Makalah

disampaikan pada seminar Nasional PMRI di Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Stecey, K & Turner, R. 2015. Assessing Mathematical Literacy: The PISA

experience. Australia: Springer.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi pembelajaranMatematika Kontemporer.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Supinah. 2008b. Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan

Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Uno B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik, Suatu Alternatif

Lampiran B.1 Instrumen Tes Kemampuan Literasi Matematika

Selesaikan soal di bawah ini dengan tepat! Amati gambar di bawah ini!

(a)

(b)

Gambar 3.9 Denah Rumah Tadika

Tes Kemampuan Literasi Matematika

Materi : Sistem Koodinat

Hari/ Tanggal : .../ ... Alokasi Waktu : 90 menit

Kelas : VIII ...

1. Berdasarkan gambar (a) di atas, tentukan :

a. Posisi Hotel, rumah tadika, dan kilang terhadap sumbu x dan sumbu y, jika pasar raya sebagai titik asal O(0,0). Jelaskan!

b. Posisi Masjid, pasar raya, dan bank, terhadap sumbu x dan sumbu y, jika sekolah sebagai titik asal O(0,0). Jelaskan!

2. Berdasarkan gambar (b), tentukan : Posisi Restoran, bukit indah, pelabuhan maju, pekan setia, kampung intan daan rumah praveen terhadap pekan jaya. Jika pekan jaya sebagai titik asal (0,0). Buatlah tabel penjelasan!

3. Berdasarkan gambar (b) jika titik asal berada pada pekan setia, maka tentukan posisi masjid, kampung berlian, rumah preveen, pelabuhan maju terhadap pekan jaya. Buatlah tabel penjelasan!

4. Berdasarkan gambar (a) jika titik asal berada pada pasar raya, tentukan : a. Jika ditarik garis dari titik rumah tadika dengan titik klinik,

bagaimana posisi garis terhadap sumbu x dan sumbu y? Jelaskan! b. Jika ditarik garis dari titik bank dengan kebun bunga, bagaiman

posisi garis terhadap sumbu x dan sumbu y? Jelaskan!

c. Jika ditarik garis dari titik tasik dan kebun bunga,bagamian posisi garis terhadap sumbu x dan sumbu y? Jelaskan!

Lampiran B.2 Instrumen Wawancara Kemampuan Literasi Matematika

Instrumen Wawancara

A. Kisi-kisi

No Komponen Sub Komponen No. Lembar Wawancara 1. Mengetahui informasi

akhir kemampuan literasi matematika siswa setelah melakukan pembelajaran dengan pendekatan PMRI

Proses Literasi matematika dengan soal permasalahan konteks nyata 1, 2, 3 dan 4 Aspek-aspek penilaian literasi matematika dalam PISA 5, 6 dan 7

2. Respon siswa setelah menggunakan pembelajaran dengan pendekatan PMRI Peningkatan kemampuan Literasi Matematika 8 Daftar Pertanyaan

No. Pertanyaan Jawaban

1 Apa yang anda pikirkan terkait soal yang memuat gambar literasi matematika pada soal? 2 Bagaimana anda

menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika? 3 Bagaimana anda membuat

gambaran yang

mengimenyelesaiakn masalah dari gambar pada soal tes? 4 Bagaiman strategi anda untuk

memecahkan masalah pada soal tes?

5 Kesimpulan apa yang anda dapatkan sesuai dengan hasil yang anda peroleh?

6 Apakah anda bisa memodelkan soal-soal?

7 Apakah dalam memodelkan soal sudah menerapkan prosedur yang benar?

8 Apakah dengan pembelajaran berpendekatan PMRI dapat meningkatkan keberhasilan kamu dalam mengerjakan soal tes?

Lampiran B.3 Instrumen Rencana Pelaksanaan pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Bentara Wacana Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII A / 1

Materi Pokok : Sistem Koordinat Alokasi Waktu : 7JP ( 3 pertemuan )

A. Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4 : Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi

Dasar (KD)

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.Menjelaskan kedudukan titik dalam bidang koordinat kartesius yang

3.1.1 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap sumbu x dan sumbu y

3.2.2 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik asal (0,0)

3.2.3 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik tertentu (a,b)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Pencapaian Kompetensi

dihubungkan dengan masalah kontekstual

3.2.4 Menentukan kedudukan garis yang sejajar dengan sumbu-x dan sumbu-y 3.2.5 Menentukan kedudukan garis yang tegak

lurus dengan sumbu-x dan sumbu-y 3.2.6 Menentukan Kedudukan garis yang

berpotongan dengan sumbu-x dan sumbu 4.2.Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik dalam bidang kartesius

4.2.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik

4.2.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan garis

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa: 1. Siswa melalui diskusi diharapkan dapat menentukan posisi titik

terhadap sumbu-x dan sumbu-y

2. Siswa melalui diskusi diharapkan dapat menentukan posisi titik asal O(0,0)

3. Siswa melalui diskusi diharapkan dapat menentukan posisi titik terhadap titik tertentu (a,b)

4. Siswa melalui diskusi diharapkan dapat menentukan posisi garis yang sejajar dengan sumbu-x dan sumbu-y

5. Siswa melalui diskusi diharapkan dapat menentukan posisi garis yang tegak lurus dengan sumbu-x dan sumbu-y

6. Siswa melalui diskusi diharapkan dapat menentukan posisi garis yang berpotongan dengan sumbu-x dan sumbu-y

7. Siswa melalui diskusi diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan titik

8. Siswa melalui diskusi diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedudukan garis

D. Materi Pembelajaran Sistem Koordinat Kartesius

Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat 𝑥 (absis) dan koordinat 𝑦 (ordinat) dari titik tersebut.

Untuk mendefinisikan koordinat diperlukan dua garis berarah yang tegak lurus satu sama lain (sumbu-𝑥 dan sumbu-𝑦)

Gambar 2.1 Koordinat titik-titik pada koordinat kartesius

Sistem koordinat kartesius dapat pula digunakan dalam dimensi-dimensi yang lebih tinggi seperti 3 dimensi dengan menggunakan (𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑥, 𝑦, 𝑧).

Ilmu ukur koordinat kartesius ditemukan oleh Rene Deskartes, Kartesius (cartesius) adalah latinisasi untuk Descartes. Ide dasar ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on the Method ia memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau objek pada sebuah permukaan dengan menggunakan dua sumbu yag bertegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat kartesius dalam dua dimensi, umumnya didefinisikan dengan dua sumbu yang saling bertegak lurus satu dengan yang lain, yang keduanya terletak pada satu bidang (𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑥, 𝑦). Sumbu horizontal diberi label𝑥, dan sumbu vertikal diberi label𝑦. Pada sistem koordinat tga dimensi, ditambahkan sumbu yang lain yang sering diberi label𝑧. Sumbu-sumbu

tersebut ortogonal anatar satu dengan yang lain. (satu sumbu dengan sumbu yang lain tegak lurus.)

Titik petemuan anatar kedua sumbu, titik asal, umumnya diberi label đť‘‚.

Setiap sumbu juga mempunyai besaran panjang unit, dan setiap panjang tersebut diberi tanda dan ini membentuk semacam grid. Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem koordinat dua dimensi, nilai 𝑥 ditulis (absis), lalu diikuti dengan nilai 𝑦 (ordinat). Dengan demikian, format yang dipakai selau (𝑥, 𝑦) dan urutannya tidak di balik-balik.

Pilihan huruf didasari oleh konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir (seperti 𝑥 dan 𝑦) digunakan untuk menandakan nilai yang diketahui.

Gambar 2.2 Kuadran Koordinat Kartesius

Dalam gambar di atas, keempat kuadran koordinat kartesius. Panah yang ada pada sumbu berarti panjang sumbunya tak terhingga pada arah tersebut.

Kuadran

Karena kedua sumbu tegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian yang disebut kuadran, yang pada Gambar 2.2 ditandai dengan angka I, II, III, dan IV. Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang kanan atas (kuadran I). melingkar melawan arah jarum jam (lihat Gambar 3.2). Pada kuadran I, kedua koordinat (𝑥 dan 𝑦) bernilai positif. Pada kuadran II, koordinat 𝑥bernilai negatif dan koordinat 𝑦bernilai posistif. Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat 𝑥bernilai positif dan 𝑦 negatif (lihat tabel 2.2 di

Pada kuadran I kedua koordinatnya positif (+) atau ditulis (+,+), kuadran II 𝑥 negatif (-) dan 𝑦 positif (+) ditulis (-,+), kuadran III 𝑥 dan 𝑦negatif ditulis (- , -), kuadran IV 𝑥 positif dan 𝑦 negatif (+,-)

Tabel 2.2 Nilai kuadran

Kuadran Nilai x Nilai y I 𝑥 > 0 𝑦 > 0 II 𝑥 < 0 𝑦 > 0 III 𝑥 < 0 𝑦 < 0 IV 𝑥 > 0 𝑦 < 0

e. Posisi titik terhadap sumbu-𝑥 dan sumbu-𝑦

Amati posisi titik A, B, C, D, E, F, G, dan H terhadap 𝑥 dan sumbu-𝑦 pada Gambar 2.3

Dari Gambar 2.3 dapat ditulis posisi titik-titik sebagai berikut :

Titik A berjarak 3 satuan dari sumbu-y dan berjarak 6 satuan dari sumbu-x

Titik B berjarak 4 satuan dari sumbu-y dan berjarak 4 satuan dari sumbu-x

Titik C berjarak 4 satuan dari sumbu-y dan berjarak 3 satuan dari sumbu-x

Titik D berjarak 6 satuan dari sumbu-y dan berjarak 5 satuan dari sumbu-x

Titik E berjarak 5 satuan dari sumbu-y dan berjarak 5 satuan dari sumbu-x

Titik F berjarak 3 satuan dari sumbu-y dan berjarak 3 satuan dari sumbu-x

Titik G berjarak 2 satuan dari sumbu-y dan berjarak 6 satuan dari sumbu-x

Titik H berjarak 6 satuan dari sumbu-y dan berjarak 5 satuan dari sumbu-x

f. Posisi titik terhadap titik asal O(0,0)

Jarak titik O(0,0) dianggap sebagai titik asal, maka setiap titik pada bidang koordinat, memiliki jarak terhadap titik asal. Dari Gambar 2.3, untuk kuadran I posisi titik A (3,6) terhadap titik asal O(0,0) berjarak 3 satuan ke kanan dan 6 satuan ke atas. Kuadran II posisi titik C (-4,3) terhadap titik asla O (0,0) berjarak 4 satuan ke kiri dan 3 satuan ke atas. Kuadran III posisi titik F (-3,-3) terhadap titik asal O (0,0) berjarak 3 satuan ke kiri dan 3 satuan ke bawah. Dan untuk kuadran IV posisi titik H (6,-5) terhadap titik asal O (0,0) berjarak 6 satuan ke kanan dan 5 satuan ke bawah.

Posisi suatu titik pada bidang koordinat dapat ditentukan dari titik lain sebagai titik acuan. Perhatikan posisi titik terhadap titik tertentu (đť‘Ž, đť‘Ź)

pada Gambar 2.4

Gambar2.4 Koordinat Kartesius

Misalkan titik B sebagai titik acuan (4,4) dan titik C (-4,3) maka posisi titik C terhadap titik B yaitu 8 satuan ke kiri dan 1 satuan ke bawah. Kemudian titik F sebagai titik acuan (-3,-3) dan titik G (2,-6) maka posisi titik G terhadap titik F yaitu 5 satuan ke kanan dan 3 satuan ke bawah.

h. Posisi garis terhadap sumbu 𝑥 & sumbu 𝑦

Garis adalah kumpulan dari titik-titik. Garis Sejajar adalah dua garis dengan kemiringan sama dan tidak seletak. Jika diperpanjang kedua garis tidak akan pernah berpotongan. Selanjutnya adalah garis tegak lurus, dua garis dikatakan tegak lurus jika kemiringan garis pertama dikalikan kemiringan garis ke dua hasilnya negatif 1. Garis yang tegak lurus akan

membentuk sudut 90 derajat (sudut siku-siku). Dan terakhir adalah garis berpotongan, dua garis dikatakan berpotongan, jika kedua garsi diperpanjangan akan berpotongan tepatdi satu titik.

Gambar 2.5 Garis-garis pada bidang koordinat kartesius

Tabel 2.3 Garis-garis yang sejajar, tegak lurus, dan memotong sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦

E. Metode Pembelajaran Pendekatan PMRI

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media

Lembar Kerja 2. Alat dan bahan

Komputer, Power point, Buku berpetak, Penggaris 3. Sumber Belajar

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017. Buku guru/siswa

Matematika SMP Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama

a. Pendahuluan (10 menit)

1. Guru memberi salam, mengajak berdoa. Dilanjutkan dengan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik;

2. Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan kembali pengertian sistem koordinat

3. Peserta didik mengamati tayangan video berkaitan sistem koordinat

Motivasi

4. Guru bertanya, “Apakah dari video tadi siswa sudah mengetahui tentang sumbu x dan sumbu y?”

5. Guru menegaskan tujuan yang akan dipelajari hari ini tentang menggunakan koordinat kartesius untuk menentukan posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y

b. Kegiatan Inti (100 menit) Memahami Konteks

1) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS 1) dengan permasalahan kontekstual/realistik tentang posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y pada setiap siswa (Terlampir pada lampiran

1)

2) Siswa diminta untuk memahami tentang permasalahan yang dimaksud.

Memikirkan atau memilih model yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

3) Secara individu siswa diminta memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah dalam LKS 1.

4) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3 anggota. Dan pemilihan kelompok berdasarkan nilai dari ulangan pada materi pola bilangan.

5) Guru berkeliling kelas memantau diskusi Menyelesaikan Masalah Kontekstual

6) Guru meminta siswa untuk bekerja dalam kelompok mendiskusikan penyelesaian yang sudah diperoleh masing-masing individu pada lembar kerja siswa (LKS 1)

7) Guru meminta 2 kelompok yang mempunyai jawaban berbeda untuk menunjuk salah satu anggotanya mempresentasikan hasil pekerjaannya, dan kelompok lain mempersiapkan pertanyaan atau memberi masukan kepada teman yang menjelaskan di depan. c. Penutup (10 menit)

Menarik Kesimpulan

a. Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan tentang rangkuman isi pembelajaran yaitu posisi titik terhadap sumbu x dan sumbu y

b. Guru menanyakan “Apa yang kalian pelajari hari ini?” kemudian bertanya “Bagaimana perasaan kalian mendapatkan pemahaman tentang pelajaran hari ini?”.

c. Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dibahas tentang jarak titik terhadap tiitk asal (0,0) dan titik tertentu (a,b)

d. Guru menutup pelajaran dengan salam.

2. Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan (10 menit)

1. Guru memberi salam, mengajak berdoa. Dilanjutkan dengan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik.

Apersepsi

2. Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan kembali menentukan titik dan jarak titik tersebut terhadap sumbu x dan sumbu y dan posisi titik terhadap titik asal (0,0)

Motivasi

3. Peserta didik mengamati tayangan foto peta tentang jarak titik asal O(0,0) terhadap titik tertentu (a,b)

4. Guru bertanya, “dapatkah kalian menemukan posisi Kebun Teh Wonosari, dan Bandara Abdul Rahman Saleh terhadap Taman Wisata Krabyakan? Jelaskan”

5. Guru menegaskan tujuan yang akan dipelajari hari ini tentang menggunakan koordinat kartesius untuk menentukan posisi titik terhadap titik asal (0,0) dan titik tertentu (a,b)

b. Kegiatan Inti (100 menit)

Memahami Masalah Kontekstual

1) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS 2) dengan

permasalahan kontekstual tentang posisi titik terhadap titik asal O(0,0) dan titik pada setiap siswa (Terlampir pada lampiran 1)

Memikirkan atau memilih model yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

2) Siswa diminta untuk berfikir tentang permasalahan yang diberikan oleh guru dan memilih model penyelesaian masalah secara individu.

3) Siswa diminta bergabung dengan teman sekelompok dipertemuan sebelumnya

4) Guru berkeliling kelas memantau diskusi

Menyelesaikan Masalah Kontekstual

5) Siswa diminta mengomunikasikan penyelesaian masalah dengan teman sekelompok

6) Guru memberi bantuan terhadap siswa yang benar-benar belum paham cara meyelesaikan masalah yang diberikan.

Membandingkan dan Mendiskusikan Jawaban

7) Beberapa siswa diminta maju untuk mewakili kelompoknya menyampaikan pendapat hasil diskusi, dan teman lainnya mencermati hasil siswa yang maju dengan hasil kelompoknya

c. Penutup (10 menit) Menarik Kesimpulan

a. Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan tentang rangkuman isi pembelajaran yaitu tentang jarak titik terhadap titik asal (0,0) dan terhadap titik tertentu (a,b)

b. Guru menanyakan “Apa yang sudah kalian dapatkan setelah pembelajaran hari ini?” kemudian bertanya “Bagaimana perasaan kalian mendapatkan pemahaman tentang pelajaran hari ini?”.

c. Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dibahas tentang menentukan posisi garis terhadap sumbu x dan sumbu y

d. Guru menutup pembelajaran dengan salam 3. Pertemuan Ketiga

a. Pendahuluan (10 menit)

Memahami Masalah Kontekstual

1. Guru memberi salam, mengajak peserta didik berdoa. Dilanjutkan dengan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik Apersepsi

2. Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan kembali menentukan titik dan jarak titik tersebut terhadap sumbu x dan sumbu y dan posisi titik terhadap titik asal (0,0) serta terhadap titik tertentu (a,b)

Motivasi

3. Peserta didik mengamati garis yang ada pada ruang kelas. Dengan dipasangi tali afia sebagai sumbu koordinat

4. Guru bertanya, “dapatkah kalian menemukan posisi garis dalam ruang kelas tersebut? Jelaskan”

5. Guru menegaskan tujuan yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang menggunakan koordinat kartesius untuk menentukan posisi garis sejajar, tegak lurus dan berpotongan terhadap sumbu x dan sumbu y.

a. Kegiatan Inti (100 menit)

Memahami Masalah Kontekstual

1. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS 3) dengan permasalahan kontekstual tentang posisi garis terhadap sumbu x dan sumbu y pada setiap siswa (Terlampir pada lampiran 1)

2. Siswa mencermati maslah dalam LKS 3

Memikirkan atau memilih model yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

3. Siswa diminta untuk berfikir tentang penyelesaian permasalahan yang diberikan oleh guru dan memilih model penyelesaian masalah secara individu.

4. Siswa diminta bergabung dengan teman sekelompok dipertemuan sebelumnya

5. Guru berkeliling kelas memantau diskusi Menyelesaikan Masalah Kontekstual

6. Siswa diminta mengkomunikasikan penyelesaian masalah dengan teman sekelompok

7. Guru memberi bantuan terhadap siswa yang benar-benar belum paham cara meyelesaikan masalah yang diberikan.

Membandingkan dan Mendiskusikan Jawaban

8. Beberapa siswa diminta maju untuk mewakili kelompoknya menyampaikan pendapat hasil diskusi dan teman kelompok lainnya mencermati hasil pekerjaan siswa yang maju, memberikan pertanyaan serta memberikan sanggahan.

Menarik Kesimpulan b. Penutup (10 menit)

a. Guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan tentang rangkuman isi pembelajaran yaitu tentang posisi garis terhadap sumbu x dan sumbu y

b. Guru menanyakan “Apa yang kalian pelajari hari ini?” kemudian bertanya “Bagaimana perasaan kalian mendapatkan pemahaman tentang pelajaran hari ini?”.

c. Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan mengadakan ujian tes kemampuan literasi matematika materi sistem koordinat

H. Penilaian Hasil Belajar Pertemuan Pertama

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis 2. Prosedur Penilaian :

No. Aspek Yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian 2. Pengetahuan a. Menentukan

Tes Tertulis Penyelesaian Tugas Individu

kedudukan titik terhadap sumbu x dan sumbu y

Pertemuan Kedua

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis 2. Prosedur Penilaian :

No. Aspek Yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian 3. Pengetahuan a. Menentukan kedudukan titik terhadap titik asal O(0,0) b. Menentukan kedudukan objek terhadap titik tertentu (a,b)

Tes Tertulis Penyelesaian Tugas Individu

Pertemuan Ke Tiga

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis 2. Prosedur Penilaian :

No. Aspek Yang dinilai

Teknik Penilaian

Waktu Penilaian

a. Menentukan kedudukan garis sejajar terhadap sumbu x dan sumbu y b. Menentukan kedudukan garis tegak lurus terhadap sumbu x dan sumbu y c. Menentukan kedudukan garis terhadap sumbu x dan sumbu y Individu

I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Pertemuan Pertama Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Instrumen Penilaian Skor Nilai Teknik Bentuk Instrumen

3.2.1 Menentukan kedudukan satu titik terhadap sumbu x dan sumbu y Tes Tertulis

Isian dengan gambar dan Penjelasan

Tentukan :

a. Jika sekolah bu Badiah sebagai titik asal O(0,0) bagaimanakah posisi rumah bu badiah terhadap sumbu x? Gambar dan Jelaskan 10 10

b. Posisi rumah bu Badiah terhadap sumbu y? Gambar dan Jelaskan Total Skor 20 Pertemuan Kedua Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Instrumen Penilaian Skor Nilai Teknik Bentuk Instrumen

3.2.2 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik asal (0,0) 3.2.3 Menentukan kedudukan suatu titik terhadap titik tertentu (a,b) 4.2.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan kedudukan titik Tes Tertulis

Isian dengan gambar dan Penjelasan

Pernahkah kalian menggunakan Google Maps? Dalam google maps terdapat input lokasi

keberadaan kita, dan output lokasi yang akan kita kunjungi. Coba sekarang perhatikan maps perjalanan dari condong catur menuju ketep pass dibawah ini

Berdasarkan Gambar 3.6, A merupakan lokasi keberadaan kita (condong catur) dan B merupakan lokasi yang akan kita kunjungi (ketep pass), tentukan : a. Posisi Desa Condong

Catur dan Ketep Pass

5

terhadap desa Muntilan, jika Desa Muntilan sebagai titik asal O(0,0) dan Condong catur

berada di titik (-3.5, -6.5). Jelaskan!

b. Posisi Ketep pass terhadap Desa Condong Catur, jika Desa Muntilan sebagai titik asal O(0,0) dan Condong catur berada di titik (-3.5, -6.5).

Jelaskan!

c. Posisi Desa Muntilan dan Ketep pass terhadap desa Condong catur, jika condong catur sebagai titik asal O(0,0). Jelaskan!

d. Posisi Desa muntilan terhadap Ketep pass, jika condong catur sebagai titik asal

Dokumen terkait