• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan kenyataan yang ada, penulis ingin memberikan saran yang harapannya dapat membantu meningkatkan semangat pelayanan katekis. Berikut ini saran yang akan penulis berikan:

1. Bagi Pastor Paroki dan Tim Kerja Pewartaan

Dalam mendampingi umat, katekis seringkali menghadapi berbagai macam tantangan yang menyurutkan semangat pelayanan mereka. Kualitas hidup dan keutuhannya merupakan hal utama dari seorang katekis karena mereka adalah teladan hidup bagi umat beriman Katolik lainnya. Maka penulis menyarankan kepada pastor paroki dan tim kerja pewartaan untuk menyusun pendalaman tentang makna Ekaristi dalam kegiatan kaderisasi yang diadakan untuk para katekis di paroki St Yusup Bintaran. Hal ini dimaksudkan agar Ekaristi hanya sebagai rutinitas semata, namun lebih mendalam bagi pelayanan mereka.

2. Bagi Katekis

Untuk meningkatkan karya pelayanan katekis di paroki Bintaran, penulis menyarankan:

1. Para katekis perlu memperkaya diri dengan membaca buku-buku berkaitan dengan makna Ekaristi

2. Sebagai tindaklanjut dari kegiatan rekoleksi, para katekis dapat bekerjasama dengan tim kerja pewartaan atau tim kerja Liturgi mengadakan kegiatan pengayaan serupa misalnya seminar, retret, sarasehan atau dapat pula diadakan kembali rekoleksi untuk memperdalam makna Ekaristi dengan mengundang narasumber yang berkaitan.

3. Untuk pembaharuan pelayanan para katekis sendiri, para katekis dapat menyusun kegiatan secara berkala seperti mengadakan pendalaman iman dengan bertema makna Ekaristi di lingkungan-lingkungan.

4. Demi kelancaran pelayanan katekis di paroki, katekis perlu membentuk sebuah grup di media sosial seperti grup whatshap atau facebook selain membantu dalam menginformasikan berita, dapat menjadi wadah untuk sharing katekis yang saling menguatkan dan memotivasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ardhisubagyo, Y. (1987). Menggereja Di Kota. Seri Pastoral ni 136: Pusat Pastoral Yogyakarta.

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta

Edi Mulyono, Y. (2012). “Dipersatukan Dalam Ekaristi, Diutus Untuk Berbagi”. dalam A. Wihyahadi Seputra, etc (Ed). Hidup Dalam Kelimpahan,. Konsorsium Pengembangan dan Pemberdayaan Pastoral Sosial Ekonomi: Jakarta.

Eko Riyadi, St. (2011). Yohanes Firman Menjadi Manusia. Kanisius: Yogyakarta. Grun, Anselm. (1998). Ekaristi Dan Perwujudan Diri. Nusa Indah: Flores NTT. Handoko, Martin. (1992). Motivasi: Daya Penggerak Tingkah Laku. Kanisius:

Yogyakarta.

Heryatno Wono Wulung, FX. (2018). “Sosok Katekis di Zaman Sekarang: Belajar Mewartakan Kabar Gembira Dari Cara Sang Guru Sejati”. Dalam I. Madya Utama (Ed). Menjadi Katekis Handal Di Zaman Sekarang. Sanata Dharma University Press Anggota APPTI: Yogyakarta.

Indra Sanjaya, V. (2011). Belajar Dari Yesus “Sang Katekis”. Kanisius:Yogyakarta.

Jacobs, Tom. (1996). Misteri Perayaan Ekaristi: Umat Bertanya Tom Jacob

Menjawab. Kanisius: Yogyakarta

Katekismus Gereja Katolik, terj. G. Kirchberger (Malang: Dioma, 2004).

Kitab Hukum Kanonik: Edisi Resmi Bahasa Indonesia. Grafika Mardi Yuana:

Bogor, 2016.

Komisi Kateketik KAS. (2016). I’m Catechist (Gelora Katekis Gelora Gereja). dalam Manuscript Yubelium Katekis Keuskupan Agung Semarang Di Seminari Mertoyudan. 25 September 2016.

Komsos Paroki Santo Yusup Bintaran-Yogyakart. Sejarah Perjalanan Gereja St

Yusup Bintaran Yogyakarta. Manuscript Gereja Santo Yusup Bintaran

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik. Kanisius: Yogyakarta.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik. Kanisius: Yogyakarta. Kongregasi Evangelisasi Bangsa-bangsa. (1997). Pedoman Untuk Katekis:

Dokumen Mengenai Arah Panggilan, Pembinaan, Dan Promosi Katekis

Di Wilayah-Wilayah Yang Berada Di Bawah Wewenang CEP. Kanisius:

Yogyakarta.

Konsili Vatikan II. (1990). Sacrosantum Consilium (Konsili Suci). (R. Hardawiryana, SJ., Penerjemah). Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI: Jakarta.

Kotan, Daniel B. (2005). Menemukan Identitas Katekis Pada Jaman Yang Cepat

Berubah (buah-buah dari Pertemuan Nasional Para Katekis Se-Indonesia)

Krispurwanto Cahyadi, T. (2012). “Ekaristi: Allah berbagi agar kita pun berbagi”. dalam A. Wihyahadi Seputra, etc (Ed). Hidup dalam kelimpahan. Konsorsium Pengembangan dan Pemberdayaan Pastoral Sosial Ekonomi: Jakarta.

Madya Utama, I.L. (2014). Menjadikan Ekaristi Sebagai Puncak Dan Sumber

Kehidupan Gereja. Jurnal Teologi Vol. 03, No. 01, Mei 2014.

Magnis Suseno, Franz. (2009). “Bertanggungjawab”. dalam A. Widyahadi Seputra dkk (Ed). Tanggungjawab Sosial Umat Beriman”. Sekretariat Komisi PSE/APP-KAJ bekerjasama dengan LDD-KAJ, Komisi PSE/KWI: Jakarta.

Mangunhardjana, A.M. (2017). Membimbing Rekoleksi. Kanisius dan Nusa Indah: Yogyakarta.

Martasudjita, EPD. (2000). Mencintai Ekaristi. Kanisius: Yogyakarta.

______. (2005). Ekaristi: Tinjauan teologis, liturgis, dan pastoral. Kanisius: Yogyakarta

______. (2012). Ekaristi: Makna Dan Kedalamanya Bagi Perutusan Di Tengah

Dunia. Kanisius: Yogyakarta.

______. (2016). Ekaristi Sumber Peradaban Kasih. Kanisius:Yogyakarta Mintara Sufiyanta, A. (2014). Roh Sang Guru. Obor: Jakarta.

Moelong, L.J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

Musakabe, Herman. (2009). Menuju Hidup Yang Lebih Ekaristis. Citra Insan Pembaru: Bogor

Osborne, Kenan B. (2008). Komunitas, Ekaristi Dan Spiritualitas. Kanisius: Yogyakarta

Pangestu, Samuel. (2005). “Bagaimana Relasi Pastor Paroki dengan Para Katekis”. dalam Daniel Boli Kotan (ed). Identitas Katekis di Tengah Arus

Perubahan Jaman. Komisi Kateketik KWI: Jakarta.

Papo, Yakob. Majalah Rohani Tahun XXIX No 08, Agustus 1982.

Paulus VI. (2008). Evangelii Nuntiandi (Mewartakan Injil). Seri Gerejani No 6. (J. Hadiwikarta, Pr., Penerjemah). Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI: Jakarta

Prasetya, L. (2007). Menjadi Katekis, Siapa Takut?. Kanisius: Yogyakarta. Prasetyantha, YB. (2008). Ekaristi Dalam Hidup Kita. Kanisius: Yogyakarta. Prisnanto Wibowo, Seksi LitBang St Yusup Bintaran. (2017). Manuscript Data

Paroki St Yusup Bintaran, Yogyakarta.

Putranto, C. (2011). Handout Matakuliah Sakramentologi untuk semester

Semester IV, Program Studi Pendidikan Agama Katolik, Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Sumarno, Ds. (2015). Handout Matakuliah PAK Paroki Untuk Mahasiswa

Semester IV, Program Studi Pendidikan Agama Katolik, Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Wibowo Ardhi. FX. (1993). Sakramen Ekaristi. Kanisius: Yogyakarta.

Sumber Wawancara:

Bapak Ary Raharta, Katekis St Yusup Bintaran, Yogyakarta, pada tanggal 23 September 2017

Bapak Prisnanto Aribowo, Seksi Litbang Paroki St Yusup Bintaran, Yogyakarta, pada tanggal 19 April 2018

Bapak Yosaphat Sudarmo Karyadi, DPP Bidang Pewartaan Di Paroki St. Yusup Bintaran, Yogyakarta pada tanggal 19 April dan 28 Juni 2018

(1) Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Penelitian

(2)

(8)

(3

)

(4)

Lampiran 4 : Struktur Jumlah Jiwa di Keluarga

TABEL 1B : STRUKTUR JUMLAH JIWA DI KELUARGA

Paroki : St. Yusup - Bintaran 1 No Wilayah-Lingkungan Jumlah KK Laki-Laki Perempuan Jumlah Umat Wil : YERIKHO 1 ALBERTUS 28 27 37 64 2 AGUSTINUS 20 22 30 52 3 ANTONIUS 33 36 48 84

Total per Wilayah 81 85 115 200 Wil : YERUSALEM

1 BENEDIKTUS 68 78 85 163

2 NIKOLAS 52 54 66 120

3 DOMINIKUS - - - 0

Total per Wilayah 120 132 151 283 Wil : KANA

1 LUKAS 76 67 105 172

2 MIKHAEL 38 53 61 114

3 BRIGITTA 54 74 97 171

Total per Wilayah 168 194 263 457 Wil : YUDEA 1 YUSUP 44 51 62 113 2 MARIA 55 74 87 161 3 THERESIA 19 17 31 48 4 PAULUS 61 57 73 130 5 FRANSISCUS ASISI - - - 0 6 BRAYAT MINULYA - - - 0

Total per Wilayah 179 199 253 452 Wil : BETHANIA 1 HATI KUDUS TUHAN YESUS 41 55 75 130 2 MARIA RATU ROSARIO 26 28 41 69 3 MARIA BINTANG TIMUR 40 50 60 110

(5)

Paroki : St. Yusup - Bintaran 2 No Wilayah-Lingkungan Jumlah KK Laki-Laki Perempuan Jumlah Umat Wil : BETLEHEM 1 SANTA ANNA 75 100 100 200 2 PETRUS KANISIUS 73 88 101 189 3 YOHANES DE BRITTO 45 51 57 108 4 FRANSISCUS XAVERIUS 55 70 73 143

Total per Wilayah 248 309 331 640 Wil : NASARETH 1 SANTO PETRUS 49 49 60 109 2 YOHANES MARIA VIANNEY 53 62 80 142 3 GABRIEL POSSENTI 46 54 68 122

Total per Wilayah 148 165 208 373 Wil : GALILEA 1 STEFANUS 66 76 85 161 2 MARIA DOMINIKA 41 75 61 136 3 MARIA GORRETI 40 52 64 116 4 YOHANES DON BOSCO 74 74 133 207

Total per Wilayah 221 277 343 620 Wil : KAPERNAUM

1 GEORGIUS 42 34 52 86

2 MARGARETHA 62 70 99 169

3 MARKUS 24 25 33 58

Total per Wilayah 128 129 184 313 Total per Paroki 1,400 1,623 2,024 3,647

(6

)

Lampiran 5 : Suku Bangsa

TABEL 6A.1 : SUKU BANGSA

Paroki : St. Yusup - Bintaran 1

No Wilayah Suku Bangsa Jumlah

Umat Jawa Tionghoa Sunda/Bali Sumatera Kalimantan Ns

Tenggara

Sulawesi Papua lainnya

1 YERIKHO 184 37 1 1 - 3 1 - - 227 2 YERUSALEM 282 27 2 - - 1 - - 2 314 3 KANA 409 31 6 - - 11 2 - 1 460 4 YUDEA 675 39 1 - 1 10 4 1 7 738 5 BETHANIA 220 32 - - - 1 1 - 6 260 6 BETLEHEM 551 27 - - 1 2 - - 7 588 7 NASARETH 260 16 - - - 9 2 3 2 292 8 GALILEA 491 4 - - 1 10 1 1 11 519 9 KAPERNAUM 10 - - - 10

(7)

TABEL 6A.2 : SUKU BANGSA (dalam%)

Paroki : St. Yusup - Bintaran 2

No Wilayah Suku Bangsa (%) Jumlah

Umat Jawa Tionghoa Sunda/Bali Sumatera Kalimantan Ns Tenggara Sulawe

si Papua lainnya 1 YERIKHO 81.1 16.3 0.4 0.4 - 1.3 0.4 - - 227 2 YERUSALEM 89.8 8.6 0.6 - - 0.3 - - 0.6 314 3 KANA 88.9 6.7 1.3 - - 2.4 0.4 - 0.2 460 4 YUDEA 91.5 5.3 0.1 - 0.1 1.4 0.5 0.1 0.9 738 5 BETHANIA 84.6 12.3 - - - 0.4 0.4 - 2.3 260 6 BETLEHEM 93.7 4.6 - - 0.2 0.3 - - 1.2 588 7 NASARETH 89.0 5.5 - - - 3.1 0.7 1.0 0.7 292 8 GALILEA 94.6 0.8 - - 0.2 1.9 0.2 0.2 2.1 519 9 KAPERNAUM 100.0 - - - 10 Persentase Terhadap Jumlah Umat 90.4 6.3 0.3 0.0 0.1 1.4 0.3 0.1 1.1 3,408

(8) Lampiran 6 : Keterlibatan Sosial Umat

TABEL 13C.1 : KETERLIBATAN SOSIAL

Paroki : St. Yusup - Bintaran 1 No Wilayah Keterlibatan Sosial Jumlah Umat RT/RW/Kel Peng. LSM Peng. Ormas Warga 1 YERUSALEM 7 - 1 239 247 2 KANA 28 1 9 313 351 3 YUDEA 23 2 8 538 571 4 BETHANIA 9 1 2 197 209 5 BETLEHEM 26 2 4 431 463 6 NASARETH 21 1 - 198 220 7 GALILEA 19 1 3 401 424 8 KAPERNAUM - - - 9 9

Total per Paroki 133 8 27 2,326 2,494

TABEL 13C.2 : KETERLIBATAN SOSIAL (dalam %)

Paroki : St. Yusup - Bintaran 2 No Wilayah Keterlibatan Sosial (%) Jumlah

Umat RT/RW/Kel Peng. LSM Peng. Ormas Warga 1 YERUSALEM 2.8 - 0.4 96.8 247 2 KANA 8.0 0.3 2.6 89.2 351 3 YUDEA 4.0 0.4 1.4 94.2 571 4 BETHANIA 4.3 0.5 1.0 94.3 209 5 BETLEHEM 5.6 0.4 0.9 93.1 463 6 NASARETH 9.5 0.5 - 90.0 220 7 GALILEA 4.5 0.2 0.7 94.6 424 8 KAPERNAUM - - - 100.0 9 Persentase Terhadap Jumlah Umat 5.3 0.3 1.1 93.3 2,494

(9)

Lampiran 7 : Jenis Kelamin Umat Berdasarkan Usia

TABEL 2B.1 : JENIS KELAMIN BERDASARKAN USIA St. Yusup – Bintaran 1

No Nama Wilayah

Laki-Laki Perempuan Jumlah Umat 1 0 - 4 36 28 64 2 5 - 9 104 93 197 3 10 - 14 126 106 232 4 15 - 19 122 129 251 5 20 - 24 119 104 223 6 25 - 29 106 107 213 7 30 - 34 117 111 228 8 35 - 39 108 139 247 9 40 - 44 133 164 297 10 45 - 49 116 160 276 11 50 - 54 105 174 279 12 55 - 59 103 159 262 13 60 - 64 89 161 250 14 65 - 69 84 142 226 15 70 - 74 70 97 167 16 75 - 79 44 76 120 17 80 - 48 85 133

(10)

TABEL 2B.2 : JENIS KELAMIN BERDASARKAN USIA (%)

St. Yusup - Bintaran 2 No

Nama Wilayah

Laki-Laki Perempuan Jumlah Umat 1 0 – 4 1.0 0.8 64 2 5 – 9 2.8 2.5 197 3 10 – 14 3.4 2.9 232 4 15 – 19 3.3 3.5 251 5 20 – 24 3.2 2.8 223 6 25 - 29 2.9 2.9 213 7 30 - 34 3.2 3.0 228 8 35 - 39 2.9 3.8 247 9 40 - 44 3.6 4.5 297 10 45 - 49 3.2 4.4 276 11 50 - 54 2.9 4.7 279 12 55 - 59 2.8 4.3 262 13 60 - 64 2.4 4.4 250 14 65 - 69 2.3 3.9 226 15 70 - 74 1.9 2.6 167 16 75 - 79 1.2 2.1 120 17 80 - 1.3 2.3 133 Total Per Keuskupan 44.5 55.5 3665

(11) Lampiran 8 : Kuesioner Tertutup

Nama : Wilayah :

Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara member tanda check (√), pada nomor yang telah tersedia….

Keterangan:

SS : Sangat Setuju S : Setuju

N : Netral TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

A. Identitas Responden

1. Berapakah usia anda sekarang? a. < 35 tahun

b. 36 tahun-45 tahun c. 46 tahun- 50 tahun d. > 50 tahun

2. Apa pendidikan terakhir anda? a. SD

b. SMP c. SMA d. D3/S1

3. Latar belakang pendidikan katekese anda?

a. Kursus

b. Otodidak/berdasarkan pengalaman c. Keguruan tinggi bidang katekese

4. Apa profesi anda? a. Petani

b. Pedagang c. Pegawai Negeri d. Guru

e. Lainnya ……….

5. Profesi anda sebagai katekis? a. Fulltime

b. Parttime/volunteer c. Kontrak

(12)

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Ekaristi merupakan sumber kekuatan saya dalam melaksanakan karya pelayanan sebagai katekis 2 Dengan menyelami hidup Yesus Kristus melalui

Ekaristi, saya semakin mengenal dan mencintai-Nya sehingga menjadi inspirasi bagi saya untuk membangun persaudaraan dengan umat beriman

3 Ekaristi membuat saya semakin tangguh dan setia menghadapi setiap tantangan di zaman sekarang 4 Ekaristi membantu meningkatkan kualitas hidup

beriman saya sebagai katekis agar lebih mencintai Yesus Kristus

5 Dengan setia mengikuti perayaan Ekaristi, saya memperoleh kegembiraan yang mendalam dan semangat yang menyala untuk mewartakan Kerajaan Allah di tengah umat

6 Ekaristi menjadi jalan bagi saya untuk semakin beriman pada Yesus Kristus dan bersemangat mewartakan Kabar Gembira

7 Melalui Ekaristi, saya semakin terbuka untuk

berkerjasama dengan semua pihak untuk mewartakan Kabar Gembira Yesus Kristus

8 Melalui Ekaristi, saya rela berkorban baik berupa tenaga, waktu, pikiran maupun materi demi kelancaran pelayanan para katekis

9 Ekaristi memotivasi saya supaya lebih kreatif dalam karya pelayanan sebagai katekis di era modern

10 Melalui Ekaristi, saya terdorong untuk lebih peka dan peduli terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan

(13)

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Saya sungguh menyadari makna Ekaristi sebagai sumber semangat pelayanan sebagai katekis

2 Sebelum perayaan Ekaristi, saya berdoa, membaca dan merenungkan Kitab Suci terlebih dahulu untuk menyiapkan hati menanggapi undangan Allah 3 Saya datang mengikuti perayaan Ekaristi untuk

menjawab kerinduan akan perjumpaan dengan Allah dan umat Katolik lainnya

4 Saya setia mengikuti perayaan Ekaristi dikarenakan kesadaran akan pentingnya makanan rohani dan rahmat Allah dalam kehidupan

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Saya mengikuti perayaan Ekaristi sebagai kewajiban (rutinitas) umat beriman Katolik

2 Saya mengikuti perayaan Ekaristi sebagai pencitraan seorang katekis yang baik

3 Sebagai anggota Gereja, saya kurang menyadari perlunya terlibat dalam kehidupan menggereja terutama perayaan Ekaristi

(14) Lampiran 9 : Contoh Jawaban Responden

(24) Lampiran 10 : Panduan Pertanyaan Wawancara

1. Apa yang anda harapkan dalam perayaan Ekaristi?

2. Apakah ada hal-hal yang ingin dicapai yang belum terwujud lewat Ekaristi? Untuk diri sendiri, katekis dan pelaksana Ekaristi

(24)

Lampiran 11: Transkrip Hasil Wawancara

A. Biodata Responden:

Responden I (R1) Responden II (R2) Nama Responden FX Ari Raharta Albertus Arsanto Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki

Tanggal Wawancara Senin, 06 Agustus 2018 Senin, 06 Agustus 2018 Tempat Wawancara SMKN 1 Yogyakarta Jalan Bintaran Kidul

B. Hasil Wawancara

1. Harapan di dalam perayaan Ekaristi?

R1 : Adanya kesatuan antara pemahaman dan tata gerak dalam liturgi. Sebab, pemahaman tentang Ekaristi jadi kurang dihayati karna sikap-sikap liturgi yang kurang dipraktekan oleh umat.

R2 : Ekaristi menjadi tempat bersyukur atas anugerah yang telah didapat dari Allah. Selain itu, melalui Ekaristi memberikan ketenangan batin atau rohani dan keselamatan jasmani-rohani.

b. hal-hal yang ingin dicapai yang belum terwujud lewat Ekaristi? Untuk diri sendiri, katekis dan pelaksana Ekaristi

R1 : Ekaristi yang bisa mempengaruhi hidup seseorang dalam segala hal, yaitu memberikan semangat dalam hidup, dalam mencari nafkah dan dalam memberikan pelayanan terhadap Gereja. Sehingga, pengalaman rohani kita

(25)

tentang Ekaristi itu tidak hambar, jadi benar-benar Tubuh dan Darah Kristus yang dijiwai dalam hidup.

R2 : Kemantapan iman dan ketenangan batin karena itu diperoleh melalui proses. Terkadang batin terasa goyah, meskipun kita sudah mengikuti Ekaristi. Sebagai 100% Katolik, kemantapan iman juga terkadang bergejolak, ketika menghadapi tantangan-tantangan terlebih di masyarakat yang mayoritas non-Katolik.

c. Program yang diharapkan?

R1 : Pelayan-pelayan Gereja harus diisi (pembinaan) dan diberi penyegaran rohani R2 : Melalui bidang pewartaan, diadakan penyegaran iman tidak hanya

(25)

Dokumen terkait