• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : PENUTUP

B. Saran-saran

Berdasarkan dari uraian kesimpulan tersebut di atas, maka dapat disampaikan beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak penyelenggara ibadah haji khusus dan umroh, khususnya pengelola dari PT. Mulia Utama Tour Jakarta dan pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggara haji dan umroh.

Adapun saran tersebut adalah:

1. Hendaknya pihak penyelenggara haji dan umroh lebih meningkatkan pelayanan jama’ah untuk tepat mendapat kepercayaan masyarakat. 2. Salah satu bentuk pelayanan yang modern adalah pihak pengelola

membuat situs internet berupa alamat penyelenggara haji dan umroh PT. Mulia Utama Tour Jakarta, agar memudah bagi calon jama’ah dalam mengakses ataupun melihat-lihat apa saja produk yang ingin ditawarkan.

Aksara, 1988.

Bachtiar,Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos, 1997.

F Gerson, Richard. Mengukur Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Penerbit PPM, 2002

Hadi, Sutrisno. Metode Research. Yogyakarta: Andi Offset, 1997.

H. Mursidi. Pengertian Haji dan Umroh. Kementerian Agama Kota Depok. Jakarta: Tahun 2009

Hutabarat, Jemsly. Service Quality (Strategi Mempertahankan Pelanggan) : Kualitas Jasa “Membahagiakan Pelanggan” Kunci Sukses Bisnis

Jasa, dalam majalah Manajemen Usahawan Indonesia No. 05/TH. XXVI MEI

1997.

J. Supranto, Pegukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan; untuk Menaikkan

Pasar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta 2006.

Kamil, Taufiq (Dirjen BIMAS Islam dan Penyelenggaraan Haji, disajikan dalam seminar haji di Jakarta/B-1), BPIH dari Tahun ke Tahun, Faktual atau

Komersil.Media Indonesia, edisi Selasa, 9 Juli 2002.

M. Chatib, Toha. Tehnik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, 1991.

Rizal Hamid, Syamsul. Buku Pintar Agama Islam. Jakarta: Penerbit Lembaga Pengajaran/Kajian dan Konsultasi Agama Islam LPKAI “CAHAYA SALAM”2010.

Soleh, Hasanusi. Metodologi Riset. Jakarta: Widya Swara, 1993.

Srivinasari, Viji. Metode Evaluasi Partisipatoris, dalam Walters Fernandes dan Rajesh Tandan (Editor). Riset Partisipatoris-Riset Pembebasan.

Surahmad, Winarno.Metodologi Riset.Bandung: Tarsito, 1989.

Thib Raya, Ahmad dan Siti Musdah Mulia. Menyelami Seluk-Beluk

Ibadah dalam Islam. Jakarta: Predana Media, 2003.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Triyana, Alex. Service Quality (Strategi Mempertahankan Pelanggan);

Belum Menjadi Budaya Bersama, dalam majalah Majemen Usahawan Indonesia

No. 05/TH. XXVI MEI 1997.

Yusuf Tayih Nafia, Farida. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html, tanggal 15 Desember 2010

Februari 2011.

http://www.bkn.go.id/penelitian/buku, tanggal 12 Februari 2011.

http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Ain

dustri&id=591%3Adefinisi-kualitas-pelayanan-jasa&option=com_content&Itemid=15, tanggal 12 Februari 2011.

http://belajar-tauhid.blogspot.com/2005/05/ibadah-pengertian-macam-dan-keluasan.html, tanggal 12 Februari 2011.

http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/33, tanggal 12 Februari 2011.

http://belajar-tauhid.blogspot.com/2005/05/ibadah-pengertian-macam-dan-keluasan.html, tanggal 12 Februari 2011.

http://mediabilhikmah.multiply.com/journal/item/33, tanggal 12 Februari 2011

Komandoko, Gamal. Ensiklopedia Istilah Islam. Yogyakarta: Penerbit Perum Griya Sidokarto CAKRAWALA 2009.

Agus Priyono bagian General Manager.

1. Bagaimana asal mula berdirinya PT. Mulia Utama Tour?

Peristiwa dari kejadian yang berasal dari pelayanan haji dan umroh di Indonesia. Karena banyak orang-orang seperti dari daerah itu terlantar dengan biaya yang sangat tinggi dengan pelayanan yang kurang maksimal, dan itu saya pernah rasakan sendiri saat mau beribadah haji yang ke-2 , saya tidak dilayani dengan baik, saya tidak mendapatkan pelayanan yang sebagaimana mestinya orang mencari kenyamanan dan kekhusu’an dalam beribadah. Alhamdulillahnya, pada saat itu saya sudah berusaha dengan sangat keras untuk bias pergi haji yang ke-2 tapi ternyata Allah tidak ridho, pada saat itu saya mnyerah pada Allah, dan ini menjadi petunjuk bagi saya dari Allah, setelah peristiwa itu saya dihadiahkan travel haji dan umroh ini. Disini ada misi Allah, ada tujuan baik dari Allah dan saya bias melayani dengan sebaik-baiknya umat yang ingin beribadah ke Baitullah baik haji maupun umroh. Saya niatkan itu, dan saya dimudahkan Allah diberi jalan kemudahan dengan sarana tentunya saya beri travel saya itu dengan nama PT. Mulia Utama yang artinya Mulia dari nama saya sendiri Muliawati dan Utama itu artinya mengutamakan pelayanan untuk ibadah haji dan umroh.

2. Siapakah yang mengesahkan PT. Mulia Utama Tour? Kapan dan dimana? Yang mengesahkan dari Departemen Kehakiman diJakarta letaknya pada tanggal 30 Januari. Kenapa memilih tanggal 30 karena tanggal itu bertepatan dimana saya dilahirkan oleh ibunda saya tercinta yang kini sudah tiada. Insya Allah ada keberkahana disitu.

3. Pengurus dan pemegangan saham terbesar siapakah?

Saya sendiri, saya membangun dan mengelola dengan dibantu oleh para staf-staf yang berkopenten dan dapat dipercaya. Dengan visi dan misi melayani orang,

manusia seluruh dunia.

4. Apakah Planning dari PT. Mulia Utama Tour dalam segi program kegiatan?

Planning dari program suatu egiatan, yaitu menjadikan travel yang terbaik

dengan atas izin Allah di Indonesia tentunya. Rencana tentu jama’ahnya banayk, saya bias meraih pelayanan di Indonesia dengan pelayanan yang berbeda, dan terbaik dari travel-travel lain. Kita lakukan Learning by Doing (sambil berjalan), apa kekurangan kita, kita tutupi. Kita tambahkan kelebihannya. Menjadi kebaikan untuk kita juga dan tidak menjadikan sombong. Kegiatan yang diinginkan memberangkatkan 1bulan sekali umroh, dengan jama’ah ±300 orang target saya. Kalau jama’ah haji ada waktunya ya,? Mudah-mudahan target saya ±500 orang untuk jama’ah haji. Kalau sekarang saya 2 bulan sekali memberangkatkan ibadah untuk jama’ah umroh.

5. Bagaimanakah unuk proses mendaftar?

Calon jama’ah yang berminat daftar dulu dan cukup membrikan uang muka untuk umroh $ 1000, jadi 2 minggu sebelum pemberangkatan diadakan pelunasan. Pada saat mendaftar proses pendaftaran, yang dikarenakan kondisi keuangan Indonesia karena Ibadah umroh bukan hanya sekedar ibadah. Jadi, saya memberikan kemudahan-kemudahan saja dengan harga yang lumayan terjangkau untuk fasilitas yang baik untuk harga seperti itu. Dan harus mengikuti apa saja keinginan pelanggan.

6. Apakah bentuk organisasi dalam kegiatannya?

Disini kami juga mempunyai majelis taklim, yaitu untuk memperkenalkan travel yang saya bangun dimajelis taklim ini,dan saya juga mendatangi majelis-majelis taklim yang ada agar travel ini bisa berkembang. Jadi kita,

7. Apakah pelaksanaan dari perencanaan sudah berjalan sesuai program yang diadakan?

Pelaksanaan dalam kegiatan (program), alhamdulillah baik meskipun ada kendala-kendala. Selama ini kita buat program kan sudah ada antisipasinya terlebih dahulu dari A sampai Z. Dari pergi sampai pulang dengan Planning A,B dan C. kalau A ga jalan pakai Plan B, kalau B ga jalan pakai plan C. Kalau ketiga-tiganya tidak jalan berarti saya dikomplain orang.

8. Bagaimana tindak lanjut dari pengawasan? Jika terjadi ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksaan? Dan siapakah yang berperan penting dalam kegiatan tersebut?

Tindak lanjut dari pengawasan; contoh masalah hotel, hotel, pesawat disiapkan sebelum pemberangkatan 1 bulan. Masalah hotel kita ambil yang setaraf, jarak dari hotel ke masjid yang kedua fasilitas (perlengkapan) itu yang menjadi acuan kalau hotel, missal hotel bintang 5 harus nyari bintang 5 juga, otomatis jaraknya juga tidak jauh dari masjid. Apakah standardnya bintang 5? Paling minim bintang 4 dan apartemen. Yang berperan mengawasi biasanya

TourLeader . ada jama’ah keluar untuk beribadah tidak didampingi oleh pihak

penyelenggara, karena mereka disana ada Mutho’if perwakilan dari Jeddah. Dalam pelaksanaan itu membimbing (Tour Gate). Kadang-kadang penanggung jawab juga tidak tahu karena mereka tugasnya hanya membimbing. Pasti mereka akan komplain di akarta atau perwakilan kita di Saudi. Jadi, koordinasinya ga sama mutho’if ya sama Jakarta mengadunya.

Alwi Fauzi

1. Bagaimana system pelayanan pada saat mendaftar?

Baik, karena saya telah mengenal Ibu Mulia wati dari kerabat saya yang dahulu melaksanakan ibadah umroh lewat travel ini. Mendaftar menjadi lebih mudah karena sudah kenal sebelumnya.

2. Bagaimana pelayanan dalam administrasi?

Baik juga, karena ada transparasi yang pas untuk melaksanakan ibadah nan suci ini, saya diberi tahu apa-apa yang harus dibawa untuk kelengkapan administrasi.

3. Bagaimana keadaaan situasi pelayanan yang diberikan dari segi fasilitas yaitu hotel, catering, dll?

Untuk masalah fasilitas alhamdulillah disana bagus ya, tidak mengecewakan. Waktu di Madinah menginap di Hotel Dallah Taiba yang jaraknya dekat dengan Masjid Nabawi. Jadi jika saya ingin beristirahat langsung pulang ke hotel, tapi biasa saya selalu berbarengan pergi ke masjid Nabawi dengan didampingi oleh mutho’if maupun tidak sama sekali, untuk masalah catering baik ya dan enak, karena masakan Indonesia, kami selalu makan bareng-bareng sambil ngumpul-ngumpul, ngobrol-ngobrol sehabis makan bersama ada pemberitahuan ziarah seperti makam Nabi, Makam baqi, Raudhah dll.

4. Pelaksanaan ibadah umroh dengan bimbingan yang baik atau tidak? Karena ustad dan ustadzah mengerti sekali tentang cara ibadah jadi saya tak susah untuk mengikuti ritual ibadah dari pagi hingga malam, mulai dari berihram untuk melaksanakan umroh pertama hingga umroh yang ke dua yang miqatnya di Jaronah. Setiap harinya juga ada materi-materi khusus, yaitu memberikan cerita-cerita tentang sejarah dari mulai dating ke Madinah-Makkah dan juga Jeddah. Tempat-tempat yang mustajab untuk berdo’a, jadinya, ya semua berlomba-lomba untuk mendapat kekhusu’an beribadah.

Dokumen terkait