• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikasi Hadis tentang Perintah Perang dalam Kehidupan Manusia

86

wurud ataupun asba>b nuzul-nya juga. Karena tidak semua hadis dapat diketahui maksdunya secara lahiriah.

C. Implikasi Hadis tentang Perintah Perang dalam Kehidupan Manusia

Hadis ini menjelaskan bahwa tujuan Rasu>lullah melakukan perang ketika itu adalah untuk memerangi kaum kafir makkah yang mengenyampingkan agama Islam. Lalu ketika masa pemerintahan Abu> Bakar al-S}iddi>q muncul lagi para pemberontak dari pemimpin-pemimpin yang jauh dari madinah. Mereka menolak untuk membayar zakat, lalu Abu> Bakar al-S}iddi>q mengambil tindakan untuk memerangi mereka sampai mereka mengucapkan la> ila>ha illa> Allah.

Kemudian hadis ini di kontekstualisasikan oleh kelompok radikal untuk melancarkan aksinya. Mereka menggunakan hadis ini sebagai sandaran dan menyebutnya sebagai jihad fi> sabi>lilla>h. Jihad menurut kelompok radikal adalah, perilaku teror, menyerang orang asing atau orang yang berfaham lain yang dianggap kafir, memerangi simbol-simbol barat. Karena itu, jika dilihat bom yang mereka ledakkan selalu menyasar hotel yang banyak orang asingnya, restoran asing, tempat publik dan kantor polisi.36Mereka meneror dengan cara apapun dan menganggap tindakannya atas nama agama. Padahal sudah jelas bertentangan dengan shari’at Islam sebagai agama yang rahmatan li al-‘a>lami>n. Mereka juga tidak berfikir bahwa secara tidak langsung mereka mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah seperti orang tua, anak-anak kecil, perempuan, dan lain-lain. Islam mewajibkan para pengikutnya untuk mencari kedamaian di segala bidang

36 http//m.kompasiana.com/2016/03/29/memahami-makna-perang-suci/ (Minggu, 09 Juli 2017, 22.30).

87

kehidupan. Tujuan utama diturunkannya al-Qur’a>n bagi kaum Muslim adalah untuk menciptakan tatanan sosial yang adil dan damai. Kedamaian dianggap sebagai hasil yang dicapai hanya dengan ketaatan penuh pada kehendak Tuhan. Karena itu, kedamaian mempunyai penerapan internal, personal, dan sosial, dan Tuhan merupakan sumber penopang kedamaian tersebut.37Menghindari kekerasan dan penyerangan dalam segala bentuknya menjadi fokus utama dari nilai dan tradisi keislaman.

Pencarian perdamaian juga jelas dalam tradisi dan hidup Nabi Muhammad SAW. Tradisi Nabi juga mendukung penghindaran kekerasan. Pengampunan atau pemaafan dipandang sebagai reaksi terbaik terhadap kemarahan dan perselisihan. Penggunaan kekerasan sebagai cara menyelesaikan konflik dikesampingkan dalam kehidupan Nabi dan al-Qur’a>n serta senantiasa dilihat sebagai usaha terakhir.

Tidak mungkin Rasulullah SAW mengajarkan sesuatu yang akibatnya akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi. Karena hukum Islam dishari’atkan dengan tujuan utama untuk merealisasikan dan melindungi kemaslahatan umat manusia, baik kemaslahatan individu maupun masyarakat.38

Dalam hal ini dalam benak kelompok radikal selalu berfikir negatif thinking terhadap orang-orang yang tidak sefaham dengannya, begitu juga dengan sikap buruk permusuhan. Orang yang tidak mudah memaafkan, tidak ramah dan

37 Mohammed Abu Nimer, Nirkekerasan dan Bina-Damai dalam Islam, terj: M. Irsyad Rhafsadi dan Khairil Azhar (Jakarta: Democracy Project, 2010), 114-115.

38Said Agil Husin,Hukum Islam dan Pluralitas Sosial (Jakarta: PT. Penamadani 2004), 19.

88

menunjukkan sikap permusuhan lebih mungkin mengalami stroke, stres kronis, dan gejala depresi lainnya.39 Prof. Dr. Muhammad Sholeh menjelaskan bahwa stres mempunyai pengaruh yang besar terhadap ketahanan tubuh seseorang. Dan stress baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang lebih cepat.40

39http//doktersehat.com/hati-hati-negatif-thinking/(Minggu, 09 Juli 2017, 22.30).

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hadis-hadis yang diteliti diatas tentang perintah perang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hadis tentang perintah perang dalam sunan Ibn Ma>jah No. Indeks 3927 dilihat dari segi sanad dan matan bernilai s{ahi>h li dha>tihi, penilaian ini berdasarkan pada kualitas perawi yang semuanya thiqah. Kemudian sanadnya bersambung dari mukharrij sampai Rasu>lullah SAW serta terhindar dari shudhudh dan ‘illat. Dan Kehujjahan hadis diatas adalah maqbu>l ma’mu>lun bihi. Hadis diatas boleh untuk dijadikan hujjah dan dapat diamalkan sebagai landasan dalam pengambilan hukum agar dapat dijadikan solusi dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sebab hadis tersebut tidak bertentangan dengan beberapa tolok ukur yang dijadikan barometer dalam penelitian hadis ini.

2. Hadis diatas boleh untuk dijadikan h}ujjah dan dapat diamalkan sebagai landasan dalam pengambilan hukum agar dapat dijadikan solusi dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

90

3. Dalam hadis ini menjelaskan bahwa orang kafir yang melanggar perintah Allah boleh diperangi. Namun untuk konteks sekarang, perang itu bukan hanya perang fisik tetapi juga perang melawan hawa nafsu. Di indonesia, dilarang untuk memerangi non-muslim yang melanggar perintah Allah selama hal itu tidak merugikan umat Islam, karena Allah memerintahkan kaum muslimin untuk memberikan kebebasan mutlak kepada mereka untuk memilih agama yang diyakininya dan juga Allah memerintahkan adanya perdamaian sesama umat.

91

B. Saran-saran

Dalam penelitian ini, penulis telah berupaya semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk meneliti dan menghasilkan pemaknaan hadis yang sempurna. Penelitian ini dilakukan di bawah arahan dari dosen pembimbing. Peneliti juga mengakui masih banyak kekurangan, oleh karena itu apabila para pembaca menemukan kesalahan setelah melewati penelitian yang cermat, penulis mempersilahkan untuk mengkritisi dan mengkaji ulang sehingga menghasilkan kebenaran yang akurat.

Peneliti menyarankan agar para pembaca untuk tidak tergesa-gesa dalam menyikapi hasil penelitian ini. Benar atau salah dapat dibuktikan melalui kajian yang mendalam. Oleh sebab itu, peneliti menganjurkan pembaca untuk merujuk dan meneliti kembali referensi yang dijadikan acuan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-‘Asqala>ni, Shiha>b al-Di>n Abi> al-Fad}l Ahmad bin ‘Ali> bin Hajar. Tahdhi>b al-Tahdhi>b. Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1994.

___________ . Fath} al-Ba>ri>. Beirut: Maktabah Mis}r, 2001.

Arifin, Zainul. Studi Kitab Hadis. Surabaya: Pustaka al-Muna, 2010.

al-Naisaburi, Abu> ‘Abdullah al-haki>m. Ma’rifatu ‘Ulum al-Hadis. Kairo: Maktabah al-Mutanabbi, tth.

Azami, Muhammad Mustafa. Metodologi Kritik Hadis. Bandung: Hidayah, 1996. Asfar, Muhammad . Islam Lunak Islam Radikal. Surabaya:Pusdenham dan JP

Press 2003.

Al-Ashmawy, Muhammad Said. Jihad Melawan Islam Ekstrem. Jakarta:

Desantara 2002.

Agama RI, Kementerian. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Widya Cahaya, 2011. Amrulla<h, Abdul Ma<lik Abdulkari<m. Tafsir al-Azhar, Juz. 10. Jakarta: PT.

Pustaka Panji Mas, 1984.

Adnan, Patompo. ‚Pemaknaan Jihad dan Problem Aplikasinya dalam Tataran Sosial‛, dalam Ulumuna Jurnal Studi Keislaman, Vol.X, No.1 (Januari-Juni, 2006).

Al-Bu<thi<, M. Sa’i<d Ramad{a<n. Fiqh al-Sirah. Beirut: da<r al-Fikr, 1979.

Al-Bukha>ri>, Muh}ammad Isma>‘i>l Abu> ‘Abd al-La>h. S{ah}i>h} al-Bukha>ri>. Beirut: Da>r T{u>q al-Naja>h, 1422 H.

Damshiqi<, Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi. Asba<bul Wurud. Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Engineer , Asghar Ali Engineer. Islam Masa Kini. Yogyakarta: Tim Forstudia 2004.

Al-Fayyumi, Ahmad bin Muhammad. Al-Misbah Munir fi Gharib as-Syarh al-Kabir li ar-Rafa’i, juz 2. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah 1398 H/1978 M.

Husnan, Ahmad.Kajian Hadis metode Takhrij. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1993.

Ghazali, Muhammad. Studi Kritis Atas Hadis Nabi SAW. Yogyakarta: Mizan, 2016.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, jild.1. Yogyakarta: Andi Publisher 2001. Husin, Said Agil. Hukum Islam dan Pluralitas Sosial. Jakarta: PT. Penamadani

2004.

Al-Haidari, Sayyid Kamal. Jihad Akbar. Bandung: Pustaka Hidayah 2003.

Ismail, M. Syuhudi. Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual Telaah Ma’ani Al Hadits Tentang Ajaran Islam Yang Universal, Temporal, dan Lokal. Jakarta: Bulan Bintang, 2009.

________________ . Kaidah Kesahihan Sanad Hadis Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah (Jakarta: Bulan Bintang, 2005.

________________ . Metodologi Penelitian Hadis Nabi (Jakarta: Bulan Bintang, 2007.

Irham, Masturi. ‚Kritik Matan, (Sejarah dan Perkembangannya)‛, Mutawa<tir Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis, vol. 3 No. 2 (Juli-Desember, 2013).

IKAPI, Anggota. Terjemah Singkat Tafsir Ibn Kathi<r, Jild. 4. Surabaya: PT Bina Ilmu, 1988.

Juned, Daniel. Ilmu Hadis. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama 2010.

al-Khurasany, Ahmad bin Shu’aib. Sunan al-Nasa<’i, juz 3. Beirut: Dar al-Fikr, 2005.

Kalim, Siddiqui. Seruan-Seruan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2002. Khon, Abdul Majid. Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah, 2013.

Kahmad, Dadang . Metode Penelitian Agama. Bandung: CV Pustaka Setia 2000. Lewis, Bernard. Bahasa Politik Islam, ter. Ihsan Ali Fauzi. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1994.

Mustaqim, Abdul. Ilmu Maani al-Hadis Paradigma Interkonektif: Berbagai Teori dan Metode Memahami Hadis Nabi. ttp: Erlangga, t.th.

Al-Muzzi>, Al Jamaluddin Abi> al-Hajjaj Yu>suf. Tahdhi>b al-Kamal fi asma>’ al -Rija>l. Beirut: Da>r al-Fikr, 1994.

MKD, Tim Penyusun. Studi Hadis. Surabaya:UIN Sunan Ampel Press 2013. Muhid dkk, Metode Penelitian Hadis. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press 2013. Al-Nawawi>>, Al-Ima>m Abi> Zakariya> yah}ya> bin Sharf. Sharh S{ah}i>h} Muslim, Vol.

1, Cet. Ke-1. Kairo: Da<rul Hadi<th, 1994.

Nasional, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 2005.

Al Naysaburi, Muslim bin al Hajja>j Abu al Hasan al Qushairi. S{ahi>h Muslim. Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2008.

Poerwadarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1985.

Qardhawi, Yusuf. Bagaimana Memahami Hadis Nabi SAW. Bandung: Karisma,

1994.

Al-Qazawini>. Ibn Ma>jjah Abu> ‘Abd al-La>h Muh}ammad bin Yazi>d. Sunan Ibn Ma>jjah. t.tp: Dar Ih}ya>’ al-Kita>b al-‘Arabiyah, t.th.

Quthb, Sayyid. Tafsir fi< Dhila<lil Qur’a<n, jild.5. Jakarta: Gema Insani Press, 2003. Al-Qur’an dan terjemahnya. 9: 5.

.9:29.

. 2:190.

Ramadhansyah. ‚Radikalisme dalam Islam (tinjauan tentang asal-usul, doktrin,

dan dampaknya terhadap konflik sosial)‛. (Surabaya: jurusan

perbandingan agama UIN Sunan Ampel, 2006).

Rohman,Fatchur . Ikhtisar Musthalahul Hadits. Bandung: Al-Ma’arif, 1974. Ruslan, Rosady. Metode penelitian Public Relations dan Komunikasi.Jakarta:

Rajawali Pers, 2003.

Ridwan, Muhtadi. Studi Kitab-Kitab Hadis Standar . Malang: UIN-Maliki Press, 2012.

Al-Shaukani>. Naylu al-Aut}a>r. Beirut: Da>r al-Jail, 1973.

Al-Sijista>ni>, Abu Da>wud Sulaima>n bin al-Ash‘ath bin Ish}a>q bin Bashi>r bin ‘Amr al-Azdi. Sunan Abi> Da>wud. Beirut: Al-Maktabah Al-‘As}riyah, t.th.

Syamsuddin, Nur. ‚Jihad dalam Quran (telaah penafsiran terhadap surat al-Hujurat ayat 15)‛. (Surabaya: jurusan tafsir hadis UIN Sunan Ampel, 2010).

Sumbulah, Umi. Kritik Hadis. Malang: UIN Malang Press 2008.

Suryadi. Metode Kontemporer Memahami Hadis Nabi. Yogyakarta: Teras 2008.

Sumarna, M. Abdurrahman dan Elan. Metode Kritik Hadis. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011.

Sulaiman, Abu Daud. Sunan Abu Daud, Juz 2. Beirut: Dar a-Kitab al-Ilmiyah 1996.

Shihab, M. Quraish. Wawasan al-Qur’a<n. Bandung: Mizan, 1996.

Takwallo, bahrul. ‚Syari’at agama Islam itu mudah‛. (Surabaya: Jurusan Tafsir Hadis UIN Sunan Ampel, 2016).

Al-T}ahh}}an, Mah}mu>d. Taisi>r Must}alah al-H}adi>th. Surabaya: Toko Kitab Hidayah. 1985.

. Metode Takhrij dan Penelitian Sanad Hadis (Surabaya:

PT. Bina Ilmu,1995

Al-Tirmidhi>, Muh}ammad bin ‘I<sa> bin Saurah bin Mu>sa> bin D{ah}a>k. Sunan al-Tirmidhi>. Kairo: Shirkah Maktabah, 1975.

Al-Tirmisi, Ibn Abdillah. Manhaj Dzawi al-Nazhar. Jeddah:al-Haramain 1974.

Wensincnk, A.J. Mu’jam al-Mufahras al-Alfa>dh al-Aha>dith

al-Naba>wi(terj),m.fuad ‘ abd al-baqi. Leiden : EJ.Brill,1967.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hida Karya Agung, 1990. Zahw, Muh}ammad Muh}ammad Abu>. al H{a>dith wa al Muh}addithu>n. Riyadh:

t.p,1984.

Zuhri, Muhammad. Telaah Matan Hadis Sebuah Tawaran Metodologis.

https://id.m.wikipedia.org/2017/01/11/Peraturan-Perang-Islam/ (Minggu, 09 Juli 2017, 22.00).

https://id.m.wikipedia.org/2017/01/11/Jihad/ (Minggu, 09 Juli 2017, 23.00). http//m.kompasiana.com/2016/03/29/memahami-makna-perang-suci/ (Minggu, 09 Juli 2017, 22.30).

Dokumen terkait