• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Saran

1. Peraturan klaim indikasi iklan obat bebas, khususnya untuk vitamin perlu diperbaharui karena vitamin yang beredar bebas di masyarakat semakin banyak jenisnya.

2. Masyarakat perlu diberikan penyuluhan agar memperhatikan kemasan obat, sehingga dalam melakukan swamedikasi masyarakat tidak hanya mengandalkan informasi yang tertera pada iklan saja. Penyuluhan dapat diberikan baik oleh pemerintah atau instansi tertentu yang berwenang. 3. Sikap kritis dari masyarakat dan tenaga kesehatan perlu ditingkatkan untuk

mengawasi iklan obat yang beredar. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

4. Sanksi iklan obat yang melanggar aturan harus ditegaskan BPOM, sehingga iklan obat yang tidak sesuai dengan aturan diharapkan dapat semakin berkurang.

5. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengevaluasi iklan obat di radio dan media cetak, khususnya koran. Kedua media tersebut masih menjadi medium utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia setelah televisi. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian untuk mengetahui dampak pelanggaran iklan obat dengan masyarakat.

Daftar Pustaka

Anonim, 1988, Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion, World Health Organization, Geneva, pp. 9.

Anonim, 1994, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 386/Men.Kes/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan : Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan – Minuman, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 5 – 10, 12 – 16.

Anonim, 1999, Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Jakarta, pp. 5 – 6.

Anonim, 2005, Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia), Dewan Periklanan Indonesia, Jakarta, pp. 25.

Anonim, 2010, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 7.

Anonim, 2011, Laporan Tahunan 2011 Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, Jakarta, pp. 126.

Anonim, 2013a, Kinerja Keuangan 1H 2013, http://mnc.co.id/contents/detail/id/29/kinerja-keuangan-1h-2013, diakses tanggal 5 Mei 2014.

Anonim, 2013b, Report to The Nation: Laporan Kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Tahun 2012, BPOM RI, Jakarta, pp. 7.

Anonim, 2014a, Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Jakarta, pp. 2.

Anonim, 2014b, Nielsen: Konsumsi Media Lebih Tinggi di Luar Jawa, http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/nielsen-konsumsi-media- lebih-tinggi-di-luar-jawa.html, diakses tanggal 23 Maret 2015.

Arfianto, W., 2010, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Iklan pada Media Televisi, Skripsi, 41, Universitas Diponegoro Semarang.

Arifin, A., 2012, Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Kota Makassar, Skripsi, 15, Universitas Hasanuddin Makassar.

Biagi, S., 2010, Media Impact, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta, pp. 201. Diani, F., 2012, Evaluasi Pelanggaran Etika Pariwara Indonesia (Studi Kasus Pada

Tayangan Pariwara Televisi Penyedia Jasa Layanan Telekomunikasi),

Thesis, 121, Universitas Indonesia, Jakarta.

Dimara, S. O., 2012, Dampak Iklan Obat Terhadap Perilaku Konsumsi Obat,

Laporan Penelitian, 23, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Yogyakarta.

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2011, Modul Penggunaan Obat Rasional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakrata, pp. 8.

Djunarko, I., Hendrawati, Y. D., 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar, Citra Aji Parama, Yogyakarta, pp. 6 -9.

Fajryah, A., 2009, Peran Asisten Produksi dalam Proses Produksi Iklan Televisi di Rumah Produksi 25 Frames, Skripsi, 19, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

IAI, 2010, Daftar Nama Pabrik Farmasi di Indonesia, http://www.ikatanapotekerindonesia.net/pharmacy-news/17-national- pharmacy/national-health-infrastructure/12-daftar-nama-pabrik-farmasi-di- indonesia.html, diakses tanggal 8 November 2014.

Imron, M., 2010, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, CV. Sagung Seto, Jakarta, pp. 122.

Kholid, A., 2012, PROMOSI KESEHATAN: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media dan Aplikasinya, PT. Rajagrafindo Persada, Depok, pp.148.

Kotler, P., 2003, Marketing Management, Jilid 2, 11th ed., Prenhallindo, Jakarta, pp. 278, 287, 289 - 290.

Lane, W. R., King, K. W., Russell, J. T., 2009, Kleppner: Prosedur Periklanan, Jilid 1, 17th ed., PT. INDEKS, Jakarta, pp. 62, 325.

Lee, R., U., and Stevenson, D. D., 2011, Aspirin-Exacerbated Respiratory Disease: Evaluation and Management, Allergy Asthma Immunol Res, 3(1), 1.

Morissan, 2010, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Kencana, Jakarta, pp. 18, 238, 244.

Murthy, D. N. P. dan Blischke, W. R., 2006, Warranty Management and Product Manufacture, Springer-Verlag, London, pp. 5.

Notoadmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 125.

Nurmala, 2008, Pengaruh Iklan Televisi terhadap Minat Beli Sabun Mandi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh, Jurnal Aplikasi Manajemen, 9(1), 95.

Ping, N. H., Lim, C., Evaria dan Amiths, T. M., 2015, MIMS, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, pp. 421-480.

Purwanto, W. E., 2007, Evaluasi Keetisan Iklan Obat Tanpa Resep Pada Tayangan Acara untuk Anak – Anak di Empat Stasiun Televisi Swasta Nasional, Skripsi, 1, 3, 27, 58, 68, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sarwono, S., 2004, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, pp. 31 – 32.

Sidik, J. M., 2009, 20 Persen Iklan Obat Salahi Aturan, http://www.antaranews.com/berita/149293/20-persen-iklan-obat-salahi- aturan, diakses tanggal 4 Mei 2014.

Sufa, F., and Munas, B., 2012, Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan, Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektivitas Iklan Televisi Mie Sedap (Survei Pemirsa Iklan Mie Sedap Pada Mahasiswa Kost di Sekitar Kampus Undip, Tembalang), Diponegoro Journal of Management, 1(1), 1-5.

Sujarweni, V. W., and Endrayanto, P., 2012, Statistika Untuk Penelitian, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 23.

Spillane, J. J., 2010, Ekonomi Farmasi, PT. Grasindo, Jakarta, pp. 113.

Supardi, S., 2009, Kajian Peraturan Perundang – Undangan Tentang Iklan Obat dan Peran Serta Masyarakat dalam Pengawasan, Jurnal Kefarmasian Indonesia, 1 (3), 112-120.

Supardi, S., Handayani, R. S., Herman, M.J., Raharni dan Susyanty, A.L., 2011, Kebijakan Periklanan Obat dan Obat Tradisional di Indonesia, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 14, 60 – 66.

Swarjana, I. K., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Andi, Yogyakarta, pp. 53, 54,109-112.

Turisno, B. E., 2012, Perlindungan Konsumen dalam Iklan Obat, MMH, 41(1), 20 – 27.

Umar, H., 2005, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 147.

Widanenci, M., I., 2007, Persepsi Konsumen tentang Iklan Jamu Pelangsing di Televisi dan Pengaruhnya terhadap Motivasi Pemilihan Jamu Pelangsing di Kalangan Pengunjung Tetap 5 Pusat Kebugaran di Kota Yogyakarta Periode Maret – Juni 2005, Skripsi, 40, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Yunari, K., 2007, Evaluasi Keetisan Iklan Obat Tanpa Resep Pada Tayangan Acara untuk Ibu - Ibu di Empat Stasiun Televisi Swasta Nasional, Skripsi, 86, 120, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Lampiran 1. Hasil Studi Pendahuluan

Dokumen terkait