• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Saran

Peneliti mempunyai beberapa saran kepada pihak yang terkait dengan penelitian ini diantaranya:

1. Untuk sekolah, agar dapat menggunakan metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments) untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan hasil penelitian ini.

dalam pembelajaran fisika.

3. Untuk siswa, agar dapat meningkatkan hasil belajarnya terutama mata pelajaran fisika dengan menggunakan metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournament).

4. Untuk peneliti yang lain, agar dapat mencoba melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dengan tujuan agar proses pembelajaran yang berlangsung tidak monoton dan membosankan, pada pelajaran fisika maupun pelajaran yang lainnya. Penelitian selanjutnya disarankan mengambil konsep lain yang lebih menantang seperti konsep listrik dinamis dan lainnya. Bagi para peneliti yang akan meneliti permasalahan yang sejenis, maka perlu dipersiapkan hipotesis awal dengan cara mengajukan pertanyaan yang bersifat membimbing, selain itu peneliti juga hendaknya menggunakan sejumlah contoh dan asumsi yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dengan materi yang akan dipelajarai.

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006 “Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik”,

(Jakarta: Rineka Cipta)

Azka, Fullu, 2005 “Keefektivan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Jigsaw II Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Pada Siswa Kelas II semester 1 SMP N 10 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005”, UNNES

Chatib, Munif, 2009 ”Sekolahnya Manusia”, (Bandung, PT. Mizan Pustaka) Dalyono, M., 1997 “Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta)

Diyanto, 2006 “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Melalui Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII6 MTs. Filial Al Iman Adiwerna Tegal Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat”, UNNES

Fendi, dan Purwoko, 2010 “Physics For Senior High School Year X” (Jakarta: Yudistira)

Hodojo, Herman, 2001 “Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika”.( Malang: Universitas Malang)

Ibrahim, Muslimin, 2000 “Pembelajaran Kooperatif” (Surabaya: UNNESA University Press)

Imron, Ali, 1996 “Strategi Belajar & Pembelajaran”, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya)

Kanginan, Marthen, 2009 “Fisika untuk SMA Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006” (Jakarta: Erlangga)

Kurniasari, Ani, 2006 “Komparasi Hasil Belajar antara Siswa yang Diberi Metode TGT (teams games Tournaments) dengan STAD (student teams Achievement division) Kelas X Pokok Bahasan Hidrokarbon”, UNNES Kusumoningrum, Asih, 2005 “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

II dan TGT Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras pada Siswa Kelas II Semester I SMPN 27 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005”. Skripsi S1: UNNES

Lohat, Alexander San, 2009 “Perpindahan Kalor Edisi Kedua, untuk SMA Kelas

X (Telah disesuaikan dengan KTSP)” (Jakarta: Seri Buku Guru Muda) Munadi, Yudhi, 2008 ”Media Pembelajaran sebuah pendekatan baru”, (Jakarta,

Gaung Persada Press)

Nurmadunah, dan Ramlawati, ”Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan

setting Kooperatif untuk meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa kelas XI3SMA Negeri Takalar”, (Seminar Nasional Pendidikan IPA)

Parendrarti, Restika, 2009 “Aplikasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009”, UNNES

Purwanto, Ngalim, 2004 “Psikologi Pendidikan”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Purwanto, Ngalim, 2006 “Psikologi Pendidikan”, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya)

Sabri, Alisuf, 1996 “Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional”, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya)

Sanjaya, Wina, 2006 “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”. (Jakarta: Kencana Prenada Media)

Sanjaya, Wina, 2008 “Kurikulum Pendidikan, Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group)

Setianingsih, Hesti, 2007 “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2006/2007”, UNNES

Slameto, 2003 ”Belajar dan Faktor-Faktor yang Mampengaruhinya”, (Jakarta, PT. Rineka Cipta)

Slavin, E Robert, 1995 ”Cooperative Learning :Theory, Research, And Practice,

New” (Jersey: Prentice Hall)

Sobur, Alex, 2003 “Psikologi Umum”, (Bandung: Pustaka Setia)

Soemanto, Wasty, 2006 ”Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan”, (Jakarta: Rineka Cipta)

Sofyan, Ahmad, 2006 “Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi”, (Jakarta: UIN Jakarta Press)

Sudijono, Anas, 2006 “Pengantar Statistik Pendidikan” (Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada)

Sudjana, 1996 “Metoda Statistika”, (Bandung: Tarsito)

Sudjana, Nana, 1989 “Penelitian dan Penilaian Pendidikan” (Bandung: Sinar Dunia)

Sudjana, Nana, 2006 “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar” (Bandung: Remaja Rosdakarya)

Suherman, Erman, 1999 “Strategi Belajar dan Pembelajaran Matematika”. (Surabaya: UNESA University Press)

Suherman, Erman, dkk, 2003 “Strategi pembelajaran Matematika Kontemporer”,

(Bandung: IMSTEP)

Suryabrata, Sumadi, 2002 “Psikologi Pendidikan”, (Jakarta: PT Grafindo Persada)

Syah, Muhibbin, 1997 “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”, (Bandung: Remaja Rosdakarya)

Syah, Muhibbin, 1999 “Psikologi Belajar”, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu)

Tim Puslitjaknov, 2008 “Metode Penelitian Pengembangan”, (Jakarta: Depdiknas)

Widyantini, 2008 “Penerapan Pendekatan Kooperatif STAD dalam Pembelajaran Matematika SMP” (Jogjakarta: Depdiknas)

Wulandari, Reny, 2005 “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan teorema Pythagoras Pada Siswa Kelas II Semester 1 SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005”. Skripsi S1: UNNES

S I L A B U S

Nama Sekolah : SMA Kemala Bhayangkari Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Program : X. / -

Semester : 2 (dua)

Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi No Kompetensi

Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi Waktu Sumber / Bahan / Alat 4.3 Menganalisis cara perpindahan kalor Perpindahan kalor 1. Konduksi 2. Konveksi 3. Radiasi 1. Mengamati demonstrasi perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi 1. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi 2. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi Penugasan, tes tertulis 4 x 45’ (2x pertemuan) Sumber: Marthen Kanginan, Fisika SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga Bahan: lembar kerja siswa,

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi Waktu Sumber / Bahan / Alat 2. Mendiskusikan perbedaan konduksi, konveksi dan radiasi kalor serta penerapannya dalam pemecahan masalah melalui diskusi kelas 3. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi

bahan presentasi. Alat: media presentasi & peralatan praktikum seperti lilin & bahan-bahan konduktor.

Jakarta, 11 Februari 2011 Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Kemala Bhayangkari Guru Mata Pelajaran

... ………

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Kemala Bhayangkari

Kelas : X (Sepuluh)

Mata Pelajaran : Fisika

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 45 menit)

Tema : Suhu dan Kalor

Pertemuan : 1 (Pertama) A. Standar Kompetensi:

Menerapkan konsep dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

B. Kompetensi Dasar:

Menganalisis cara perpindahan kalor

C. Indikator:

1. Siswa mampu menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi

2. Siswa mampu menggunakan metode ilmiah dalam melakukan percobaan sederhana perpindahan kalor, seperti melakukan pengamatan, membuat prediksi, mengidentifikasi masalah dan mengkomunikasikan hasil percobaan melalui lisan dan tulisan.

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik dapat melakukan percobaan sederhana perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi

2. Peserta didik dapat menggunakan berbagai sikap ilmiah dari setiap percobaan yang dilakukan seperti: jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja sama dengan orang lain

E. Materi Pelajaran:

Perpindahan Kalor, secara Konduksi, Konveksi dan Radiasi

F. Metode Pembelajaran:

No Definisi Konsep Indikator Pemahaman Konsep Tahap Pembelajaran dan Alokasi Waktu Deskripsi Pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1. Perpindahan Kalor.

- Suatu kalor dapat merambat dari satu benda yang

suhunya tinggi ke benda lainnya yang suhunya rendah. - Energi kalor

ditransfer dari satu tempat lain melalui tiga proses, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. Dengan metode permainan siswa dapat mudah memahami bahwa kalor dapat berpindah dan mampu mengetahui 3 macam cara perpindahan kalor. Tahapan apersepsi (15 Menit)

- Guru menarik perhatian siswa dengan gambaran sederhana sebagai berikut:

“Kita berada di daratan dan di atas

lautan, lalu tersinari matahari, di tempat manakah yang akan terasa lebih panas? Mengapa demikian? - Guru menginformasikan bahwa

energi kalor dapat berpindah. - Guru menanyakan: “Bagaimana

energi kalor dari suatu benda dapat

berpindah ke benda lainnya?”

- Siswa menjawab pertanyaan guru. - Siswa bersiap-siap untuk melakukan percobaan

No Definisi Konsep Pemahaman Konsep

Pembelajaran dan Alokasi

Waktu

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

2. Tahapan

eksplorasi (55 Menit)

- Guru mengajak siswa untuk membentuk kelompok, Kemudian guru memberikan permainan sederhana. - Siswa membentuk kelompok. 3. Tahapan TGT dan penjelasan konsep sebagai bagian penutup. (20 Menit)

- Guru memberikan pertanyaan kuis kepada semua kelompok secara berebutan.

- Siswa menjawab kuis secara berebutan dan penuh semangat.

H. Sumber Belajar:

1. Buku sumber Fisika SMA untuk kelas X, Marthen Kanginan, Jakarta: Erlangga.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran:

1. Penilaian diambil dari masing-masing kelompok yang mempunyai nilai tertinggi dan antusiasme masing-masing siswa.

2. Dari latihan dan tugas yang diberikan guru.

Jakarta, 16 Februari 2011 Mengetahui,

Kepala SMA Kemala Bhayangkari Guru Mata Pelajaran

………. ………

NIP……….. NIP……...……….

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2

Satuan Pendidikan : SMA Kemala Bhayangkari

Kelas : X (Sepuluh)

Mata Pelajaran : Fisika

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2 x 45 menit)

Tema : Suhu dan Kalor

Pertemuan : 2 (Kedua) A. Standar Kompetensi:

Menerapkan konsep dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi.

B. Kompetensi Dasar:

Menganalisis cara perpindahan kalor

C. Indikator:

Siswa mampu menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik dapat membuat kesimpulan dari latihan yang telah diberikan oleh guru.

2. Peserta didik dapat mengaplikasikan contoh penerapan perpindahan kalor lainnya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

E. Materi Pelajaran:

Perpindahan Kalor, secara Konduksi, Konveksi dan Radiasi

F. Pendekatan & Matode Pembelajaran:

No Definisi Konsep Indikator Pemahaman Konsep Tahap Pembelajaran dan Alokasi Waktu Deskripsi Pembelajaran

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1. Perpindahan Kalor.

- Energi kalor merambat dari satu benda yang

suhunya tinggi ke benda lainnya yang suhunya rendah melalui tiga proses, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. - Berdasarkan penjelasan guru dalam pertemuan sebelumnya, siswa dapat memahami proses perpindahan kalor secara konduksi, konveksi maupun radiasi. Tahapan apersepsi (10 Menit) - Guru mengkondisikan lingkungan belajar dengan mengajak siswa untuk

memberikan pendapat mereka tentang perpindahan kalor. - Guru menjelaskan tujuan dan

langkah-langkah metode STAD.

- Siswa menyampaikan pendapat berdasarkan beberapa sumber belajar yang digunakan.

2. Tahapan

Eksplorasi (35 Menit)

- Guru melanjutkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode STAD.

- Setiap kelompok menyimpulkan penjelasan guru.

No Definisi Konsep Indikator Pemahaman Konsep

Pembelajaran dan Alokasi

Waktu

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

3. Tahapan

relaksasi / penutup. (45 Menit)

- Guru memberikan kesimpulan atau rangkuman hasil

pembelajaran.

- Guru memberikan tes untuk mengukur hasil belajar siswa sebagai hasil pembelajaran metode STAD.

- Siswa mendengarkan dan mencatat hasil

kesimpulan.

- Siswa mengerjakan tes hasil belajar tersebut tentang perpindahan kalor.

H. Sumber Belajar:

1. Buku sumber Fisika SMA untuk kelas X, Marthen Kanginan, Jakarta: Erlangga

I. Penilaian Hasil Pembelajaran:

1. Kognitif: tes tertulis berupa tes pilihan ganda

Jakarta, 16 Februari 2011 Mengetahui,

Kepala SMA Kemala Bhayangkari Guru Mata Pelajaran

……….. ………..

Lampiran 4 Hari / Tanggal : ... Kelompok : ... Nama Anggota : 1. ... 5. ... 2. ... 6. ... 3. ... 7. ... 4. ... 8. ...

Konsep : Suhu dan Kalor

Sub Konsep : Perpindahan Kalor (Konduksi) Waktu : 55 Menit

Apakah kamu pernah memasak?

Soal memasak indomie misalnya, tanganmu memegang sendok dan mengaduk indomie tersebut. Namun tak lama kemudan sendok terasa panas hingga membuat telapak tangan kepanasan. Atau mengalami pengalaman yang lain saat memegang tutup panci masakan. Ternyata panasnya membuat tangan melepuh. Kenapa?

LEMBAR KERJA SISWA

KEGIATAN PERCOBAAN PERPINDAHAN

KALOR

Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini kamu diharapkan dapat:

1. Menganalisis jenis perpindahan kalor secara konduksi yang terjadi dalam percobaan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju perpindahan kalor secara konduksi.

Rumusan masalah

Tulislah beberapa masalah yang kamu dapati dari uraian di atas.

1. ... 2. ... 3. ...

Alat dan Bahan

1. Logam tembaga ± 10 cm 2. Logam baja ± 7 cm

3. Pembakar (Lilin / Bunsen) 4. Arloji / Stopwatch

Langkah Kerja

1. Buatlah percobaan seperti pada gambar 2. Panaskan salah satu ujung logam tembaga

yang memiliki panjang ± 10 cm

3. Apa yang dapat kamu rasakan pada ujung logam yang kamu pegang?

4. Catatlah berapa lama waktu yang diperlukan untuk

perpindahan kalor kalor ke ujung logam yang kamu pegang. 5. Sekarang lakukan pada logam baja yang memiliki panjang ± 7 cm 6. Apa yang terjadi?

1

Hasil Pengamatan

Tuliskan hasil percobaanmu dalam tabel di bawah ini!

No Peristiwa Panjang Logam Waktu

1. Logam dipanaskan …… ……

2. Logam dipanaskan …… ……

Pembahasan

Dari hasil percobaan, apakah yang dapat dibahas dari data hasil pengamatan yang kalian peroleh.

... ... ... ... ... ...

Isilah Pertanyaan Dibawah ini !

1. Mengapa logam pendek lebih cepat panas dibandingkan logam panjang? ... ... 2. Jika logam pertama adalah tembaga dan logam kedua adalah baja, logam

manakah yang lebih cepat menghantarkan panas? Jelaskan!

... ... ... 3. Dari percobaan tersebut faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

laju perpindahan kalor konduksi?

... ... ...

4. Jika batang logam pertama dengan koefesien konduksi termal 1,10.10-3 kals-1m-1C-1, memiliki panjang 1,5 m dan luas penampang ujung 2 cm2 dan perbedaan suhu 600 C, hitung banyaknya kalor yang merambat selama 10 sekon. ... ... ... ... ... ... Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan di atas, apa yang dapat kamu simpulkan.

... ... ... ... ... Selamat Bekerja

Hari / Tanggal : ... Kelompok : ... Nama Anggota : 1. ... 5. ... 2. ... 6. ... 3. ... 7. ... 4. ... 8. ...

Konsep : Suhu dan Kalor

Sub Konsep : Perpindahan Kalor (Konveksi) Waktu : 55 Menit

Suatu hari ibu memasak didapur menggunakan kompor, kemudian udara didalam dapur terasa panas. Mengapa udara di sekitar dapur itu terasa panas? Karena udara panas disekitar kompor bergerak, kemudian digantikan udara lain yang masih dingin. Pergerakan udara panas tersebut merupakan perpindahan udara panas secara konveksi. Akibatnya terjadi perpindahan udara secara konveksi. Untuk lebih jelasnya, lakukan percobaan berikut!

LEMBAR KERJA SISWA

KEGIATAN PERCOBAAN PERPINDAHAN

KALOR

Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini kamu diharapkan dapat:

1. Menganalisis jenis perpindahan kalor secara konveksi yang terjadi dalam percobaan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju perpindahan kalor secara konveksi.

Rumusan masalah

Tulislah beberapa masalah yang kamu dapati dari uraian di atas.

1. ... 2. ...

Alat dan Bahan

1. Gelas kimia 2. Air

3. Stopwatch / arloji

4. Pembakar (Lilin / Bunsen) 5. Kaki tiga

Langkah Kerja

1. Buatlah percobaan seperti pada gambar 2. Isilah gelas kimia dengan 100 ml air.

3. Panaskan air tersebut diatas bunsen hingga air mendidih. Perhatikan pergerakan udara didalamnya. Apa yang terjadi?

4. Ukurlah suhu saat air panas, kemudian angkat gelas kimia dan hitung penurunan air setelah pemanasan air setiap 10 detik sekali hingga diperoleh 10 buah data

5. Ulangi kegiatan 3 untuk ukuran air yang lebih banyak, dan catatlah datanya.

2

Hasil Pengamatan

Buatlah hasil pengamatan kamu dalam bentuk grafik hubungan antara suhu (T) terhadap waktu (t). ... ... ... ... ... ... Pembahasan

Dari hasil percobaan, apakah yang dapat dibahas dari data hasil pengamatan yang kalian peroleh.

... ... ... ... ...

Isilah Pertanyaan Dibawah ini !

1. Dari percobaan tersebut faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju perpindahan kalor secara konduksi?

... ... ... 2. Ketika kamu memanaskan air (pada percobaan di atas), telapak tangan yang diletakkan dekat disamping gelas kimia tidak terasa panas ketika diletakkan dekat di atas gelas kimia. Jelaskan peristiwa ini.

... ... ... ...

3. Seseorang berada pada ruangan bersuhu 250 C. Suhu kulit orang tersebut diperkirakan 350 C. Apabila luas tubuh orang tersebut diperkirakan kira-kira 1,5 m2, dan koefesien konveksi 7,1 Js-1m-2K-1. Hitunglah kalor yang dilepaskan tubuh orang tersebut melalui konveksi selama 10 menit.

... ... ... ... ... ... Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan di atas, apa yang dapat kamu simpulkan.

... ... ... ... ... Selamat Bekerja

Hari / Tanggal : ... Kelompok : ... Nama Anggota : 1. ... 5. ... 2. ... 6. ... 3. ... 7. ... 4. ... 8. ... Konsep : Suhu dan Kalor

Sub Konsep : Perpindahan Kalor (Radiasi) Waktu : 55 Menit

Kita simak cerita Aditya, tentang salah satu kegiatan Ekskul di sekolahnya pada gambar di bawah ini.

Jam 07.00 WIB, aku terburu-buru datang ke sekolah karena hari ini aku kebagian tugas ceramah kultum disekolahku. Disekolahku, sebelum memasuki kelas, dari hari Selasa sampai Sabtu selalu dilaksanakan kultum. Teman-teman ku telah berkumpul di lapangan yang dihangati sinar matahari pagi. Mengapa tubuh kita terasa panas? Karena matahari memancarkan energi panas kebumi melalui perpindahan kalor secara radiasi. Terdapat beberapa permukaan zat menyerap kalor radiasi lebih baik daripada permukaan zat lainnya. Untuk memahaminya lakukan percobaan berikut!

LEMBAR KERJA SISWA

KEGIATAN PERCOBAAN PERPINDAHAN

KALOR

Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini kamu diharapkan dapat:

1. Menganalisis jenis perpindahan kalor secara radiasi yang terjadi dalam percobaan.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju perpindahan kalor secara radiasi.

Rumusan masalah

Tulislah beberapa masalah yang kamu dapati dari uraian di atas.

1. ... 2. ... 3. ...

Alat dan Bahan

1. Sebuah kaleng susu yang telah di cat berwarna putih 2. Cat hitam kusam

3. Air mendidih

Langkah Kerja

1. Siapkan sebuah kaleng timah. Cat sebagian dinding luarnya dengan cat hitam kusam.

2. Tuangkan air mendidih ke dalam kaleng tersebut

3. Letakkan kedua tangan Anda pada jarak yang sama dari kedua sisi kaleng. 4. Apa yang terjadi?

Hasil Pengamatan

Buatlah hasil pengamatan kamu di bawah ini!

... ... ... ... ...

3

Percobaan

Pembahasan

Dari hasil percobaan, apakah yang dapat dibahas dari data hasil pengamatan yang kalian peroleh.

... ... ... ... ... ...

Isilah Pertanyaan Dibawah ini !

1. Dari percobaan tersebut faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi laju perpindahan kalor radiasi?

... ... 2. Setelah kamu melaksanakan percobaan diatas, kamu dapat menjelaskan menurut konsep Fisika, mengapa pakaian Ihram dianjurkan berwarna putih?

... ... ... 3. Sebuah bola tembaga jari-jari 3,5 cm dipanaskan dalam sebuah tungku perapian bersuhu 4270C. Jika emisivitas bola 0,30, berapakah laju kalor yang dipancarkannya?  5,7108Wm-2K4 ... ... ... ... ... ...

Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan di atas, apa yang dapat kamu simpulkan.

... ... ... ... ... Selamat Bekerja

Lampiran 5

KISI-KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR

Kompetensi

Dasar Indikator

Aspek Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4 Menganalisis cara perpindahan kalor 1. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konduksi 1, 2 5, 6 7, 8 6 2. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara konveksi 11, 12, 15, 16 9, 10 3, 4, 13, 14 10 3. Menganalisis perpindahan kalor dengan cara radiasi 17, 18 19, 20 4 Jumlah 6 4 8 2 20

Lampiran 6

KISI–KISI SOAL DAN JENJANG KOGNISI

INSTRUMEN HASIL BELAJAR

Jenis Pendidikan : SMA Kelas / Program : X. / - Mata Pelajaran : Fisika

Semester : Genap (2 / dua) Subkonsep Bahasan : Perpindahan Kalor Bentuk Soal : Pilihan Ganda Jumlah Soal : 20 Soal

A. Standar Kompetensi:

Menerapkan konsep dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi

B. Kompetensi Dasar:

No Indi Kator

Jenjang Kognisi

No.

Soal Soal A Jawaban Soal

No.

Soal Soal B Jawaban Soal

1 1 C1 1 Perpindahan kalor tanpa disertai

perpindahan partikel-partikelnya disebut…. a. konveksi b. radiasi c. konduksi d. infeksi e. konduktor

c. konduksi 2 Penyolderan komponen elektronika menggunakan timah merupakan salah satu contoh perpindahan kalor secara….. a. konduksi b. konveksi c. radiasi d. isolator e. konduktor a. konduksi

2 2 C3 3 Grafik dibawah ini menunjukkan

hubungan antara kalor (Q) dan massa (m).

Berdasarkan grafik di atas, zat yang mempunyai kalor lebur paling besar adalah....

d. 4 4 Grafik di bawah menggambarkan perubahan wujud suatu zat dari suhu

–50C sampai 600C. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat dari 00C sampai 600C adalah... kalori. e. 200 00 -50 600 30 50 200 T0C Q = kal

a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 a. 30 b. 50 d. 150 c. 80 e. 200 3 1 C3 5 Suatu bahan tipis mempunyai luas

2,0 m2 pada suhu 20 oC. Pertambahan luas bahan jika dipanaskan sampai suhu 1100C adalah... m2. (α = 9 x 10-60 C) a. 2,34 x 10-3 b. 2,42 x 10-3 c. 3,24 x 10-3 d. 4,23 x 10-3 e. 4,34 x 10-3

c. 3,24 x 10-3 6 Perhatikan gambar berikut:

Dua batang logam A dan B disambungkan dengan suhu ujung-ujungnya berbeda. Apabila koefesien konduktivitas logam A serta PQ = 2 QR (PQ = 2l) maka suhu di Q (dalam 0C) adalah….

a. 50 0C d. 25 0C b. 400 0C e. 20 0C c. 100 0C

e. 20 0C

4 1 C4 7 Sebuah batang baja memiliki

panjang 2 m pada suhu 00C. Pada saat dinaikkan suhunya menjadi 800C, panjangnya menjadi 2,002 m. Perubahan panjang batang baja saat dianikkan suhunya dari 00C menjadi

a. 0,67 mm 8 Proses perpindahan kalor yang dilakukan fluida akibat adanya

perbedaan massa jenis disebut….

a. pancaran b. hantaran c. konduksi d. konveksi P Q R A B k 2k 1000C 00C 2l l

1200C adalah…. a. 0,67 mm b. 1,50 mm c. 2,00 mm d. 3,00 mm e. 3,60 mm d. konveksi e. radiasi

5 2 C2 9 Telapak tangan yang diletakkan

disamping nyala lilin tidak terasa panas, tetapi terasa panas ketika diletakkan diatas nyala lilin,

sebab….

a. massa jenis udara diatas nyala lilin menjadi lebih besar

b. aliran kalor konveksi terjadi disamping nyala lilin

c. aliran kalor konveksi terjadi diatas nyala lilin

d. massa jenis udara disamping nyala lilin menjadi lebih besar e. massa jenis udara disamping

nyala lilin menjadi lebih kecil

c. aliran kalor konveksi terjadi diatas nyala lilin

10 Pada suatu hari yang panas, angin sepoi-sepoi bertiup dari laut menuju ke darat sebab....

a. laut menyerap kalor lebih dari cepat daripada darat

b. laut ada pada suhu yang lebih tinggi daripada darat

c. air laut membentuk arus konveksi

d. laut mengalami kenaikkan suhu yang lebih perlahan

e. air laut

6 2 C1 11 Sebuah ruangan ber AC memiliki

kaca jendela yang luasnya 4,0 m × 2,0 m dan tebalnya 8 mm. Suhu di dalam ruangan 50C dan suhu di luar ruangan 450C. Berapakah laju konduksi kalor yang melalui kaca ini jika konduktivitas termal kaca 0,8

e. 32000 Watt 12 Pelat besi yang memiliki tebal 4 cm dari luas permukaan 10.000 cm2, salah satu permukaannya bersuhu 1200C dan permukaan lainnya bersuhu 1100C, konduktivitas termal 4,82 J/m s K. Kalor yang melalui pelat besi tersebut tiap sekon

W/m.K…. a. 3200 Watt d. 32 Watt b. 2,048 Watt e. 32000 Watt c. 512 Watt adalah…. a. 12.05 J/s d. 120,05 J/s b. 1205 J/s e. 120,50 J/s c. 0,1205 J/s

7 2 C3 13 Udara sebuah kamar bersuhu 250C sedangkan suhu permukaan jendela kaca kamar 150C. Berapa laju kalor yang diterima oleh jendela kaca seluas 0,6 m2, jika koefisien konveksi pada suhu itu 7,5 .10-5 Kal s-1cm-2(0C)-1…. a. 4500 Kal s-1 b. 4.5 Kal s-1 c. 450 Kal s-1 d. 45 Kal s-1 e. 0.45 Kal s-1

b. 4.5 Kal s-1 14 Seseorang yang luas permukaan tubuhnya kira-kira 1,6 m2 berada dalam suatu ruangan, jika laju kalor konveksi yang terjadi sebesar 112 J/s dan koefesien konveksi 7,0Wm

-2

K-1. Maka perbedaan suhu kulit

orang dan ruangan adalah….

a. 1 K

b. 490 K d. 0,1 K c. 10 K e. 25,6 K

c. 10 K

8 2 C1 15 Bola lampu listrik yang berisi kawat pijar dijaga dalam keadaan vakum. Panas yang menyebar ketika lampu dinyalakan menunjukkan adanaya

perpindahan kalor secara ….

a. Konduksi b. Konveksi c. Radiasi d. Konduktor e. Isolator

c. Radiasi 16 Memasak daging dengan cara diasapi merupakan penerapan

perpindahan kalor secara ….

a. Isolator b. Konduksi c. Konduktor d. Radiasi e. Konveksi e. Konveksi

9 3 C2 17 Pakaian berwarna cerah lebih

nyaman dipakai pada musim panas daripada pakaian berwarna gelap,

sebab….

a. pakaian berwarna cerah adalah penyerap kalor yang buruk b. pakaian berwarna gelap adalah

penyerap kalor yang buruk c. pakaian berwarna cerah

menyerap lebih banyak kalor radiasi cahaya matahari

d. pakaian berwarna gelap menyerap lebih sedikit kalor radiasi cahaya matahari

e. pakaian berwarna cerah adalah pemancar kalor yang baik

a. pakaian berwarna cerah adalah penyerap kalor yang buruk

18 Bola yang permukaannya hitam sempurna mempunyai suhu konstan 1000 K, jika luas permukaan bola 0,5 m2 maka laju kalor radiasi benda

tersebut adalah…. ( σ = 5,67.10-8 W/m2K4) a. 28350 J/s b. 2835 J/s c. 2,835 J/s d. 28,35 J/s e. 283,5 J/s b. 2835 J/s

10 3 C3 19 Sebuah bola tembaga yang luasnya

4.10-4 m2 dipanaskan dalam sebuah tungku. Jika emisivitas bola adalah

Dokumen terkait