• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa sara untuk melengkapi penelitian yang telah dilakukan diantaranya:

1) Bagi guru

Instrumen penilaian otentik memberikan informasi nyata mengenai capaian dan perkembangan kompetensi peserta didik yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik memahami materi secara lebih nyata dan proses penilaian yang dilakukan lebih komprehensif dan menyeluruh meskipun proses pengembangan instrumen penilaian yang otenti tidak mudah,

Lana Tantriasa DT, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Termokimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memerlukan persiapan dan waktu yang tidak sedikit. Dalam mengembangkan instrumen penilaian yang otentik perlu dilakukan komunikasi antara guru bidang studi dengan guru atau ahli yang memahami keahlian kerja agar instrumen yang dikembangkan dapat digunakan dengan mudah. Selain itu untuk penilaian kinerja yang menggunakan rubrik, pendidik bisa menggunakan rubrik yang lebih sederhana untuk mempemudah proses penilaian atau pendidik dapat meminta bantuan pendidik lain untuk melakukan penilaian bersama ketika proses penilaian berlangsung. Secara tidak langsung instrumen penilaian yang digunakan akan mempengaruhi bentuk pembelajaran yang digunakan di kelas.

2) Bagi lembaga pendidikan

Pengembangan instrumen penilaian otentik penting dilakukan di dalam suatu lembaga pendidikan untuk menunjuang perolehan informasi yang real sehingga keputusan yang diambil untuk perkembangan pendidikan pun sesuai dengan kebutuhan yang sesungguhnya dibutuhkan peserta didik. 3) Bagi peneliti lain

Dalam melakukan pengembangan instrumen yang otentik, disarankan uji coba dilakukan dengan subjek dan materi yang lebih luas sehingga instrumen penilaian otentik yang dikembangkan bisa mencangkup tidak hanya penilaian tes tertulis dan tes kinerja, tetapi juga penilaian portofolio, penilaian jurnal, dan penilaian projek agar kemampuan dan keterampilan peserta didik dapat terlihat secara menyeluruh. Sebaiknya instrumen penilaian diuji coba beberapa kali agar terlihat efektivitas dan kualitas instrumen yang sesungguhnya. Selain itu, sebaiknya perlu dilakukan uji coba terhadap guru bidang studi (guru bidang studi diminta menggunakan instrumen yang dikembangkan) dan dilakukan wawancara terhadap guru yang menggunakan instrumen penilaian tersebut sehingga diketahui bagaimana keefektivan dan kepraktisan instrumen penilaian otentik yang dikembangkan apabila digunakan dalam pembelajaran yang sesungguhnya.

Lana Tantriasa DT, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Termokimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Berry, R dan Adamson,B. (2011). Assessment reform in education. Hongkong:

Springer Dordrecht Heidelberg London NY.

Carin, Arthur A. (1997). Teaching Modern Science seventh Edition. New Jersey: Prentice-Hall.

Dahar. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Doran, R., Chan,F., Tamir,P. & Lenhardt,C. (2002). Science Educator’s Guide to Laboratory Assessment. Arlington, Virginia:NSTA Press.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.

Johnson,R.L., Penny,J.A. & Gordon,B. (2009). Assessing Performance: Designing, Scoring and Validating Performance Tasks. United States:The Guilford Press.

Kunandar (2013). Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kuriulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rajawali Press.

Linn & Grolund. (1995). Measurement and Assesment in Teaching. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Majid,A & Firdaus,A.S. (2014). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Interes Media.

Lana Tantriasa DT, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Termokimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mueller,John. (2005). Authentic Assessment Toolbox. [online]. Tersedia: jfmueller.facultynoctrl.edu/toolbox/whatisit.htm. [Diakses pada 10 Januari 2014].

Muslich,M. (2011). Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: PT Rafieka Aditama.

Nast,P. (2012). Authentic Assessment Toolbox. [Online]. Tersedia di: www.nea.org/tools/lessons/57730.htm. [Diakses 10 September 2014].

Nurgiyantoro, B. (2008). Penilaian Otentik.Cakrawala Pendidikan. [Online]. Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/1552/1/NOV_08_BURHAN.pdf. [Diakses 10 Januari 2014].

Parning, Horale dan Tiopan.(2006). Kimia 2A. Jakarta:Yudistira.

Poerwanti,J. (2011). Penilaian Otentik dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Purwanti, A.N. (2014). Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik untuk Menilai Pengetahuan dan Keterampilan Praktikum Siswa SMK pada Konsep Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Tesis Magister pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rezba, R., Sprague, C., & Fiel, R. (2002). Learning and Assessing Science Process Skills Fourth Edition. Dubuque: Kendall/Hunt Publishing Company.

Riduwan. (2009). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan & Sunarto. (2012). Pengantar Statistia untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

103

Lana Tantriasa DT, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Termokimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rustaman, N. (2009). Keterampilan Proses Sains. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.

Sarifudin,I. (2013). Mengitung Validitas & Reliabilitas. Tersedia di:

www.statistikapendidikan.com. [Diakses 20 Oktober 2014].

Salvia,J., Ysseldyke,J. & Bolt,S. (2010). Assessment: In special and Inclusive Education. Eleventh Education. USA: Wadsworth.

Semiawan,C. (1986). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia. Stevens,D.D. & Levi A.J. (2005). Introduction to Rubrics: an Assessment Tool to

Save Grading Time, Convey Effective Feedback and Promote Student Learning. Sterling, Virginia: Stylus Publishing, LLC.

Stiggins,R., Arter,J., Chappuis,J. & Chappuis,S. (1994). Classroom Assessment for Student Learning: doing it right – using it well. Portland:Assessment Training Institute.

Sudijono,A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Susetyo,B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung: CV Cakra.

Uno,H. dan Koni,S. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Whitten, Kenneth W., et. al. (2003). General Chemistry Seventh Edition. New

York : Saunders College Publisher.

Wiersma,W & Jurs,G.S. (2006). Research Methods in Educational. United States: Allyn and Bacon.

Lana Tantriasa DT, 2014

Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Termokimia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wilson,F.R., Pan,W. & Schumsky, D.A. (2012). Recalculation of The Critical Values for Lawshe’s Content Validity Ratio. Measurement dan Evaluation in Counseling and Development, 45(3),197-210.

Wiyarsi,A. (2010). Penilaian Proyek sebagai Implementasi Authentic Assessment untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Kerja Ilmiah Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Wulandari,D. (2013). Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik Berbasis Kinerja dalam Pembelajaran Fisika Model REACT di SMA Kelas X. Malang: Universitas Malang.

Zumdahl, S.S. & Zumdahl, S.A. (2007). Chemistry Seventh Edition. Boston:Houghton Mifflin Company.

Dokumen terkait