• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

C. Saran

a. Bagi Siswa

Bagi siswa diharapkan dapat lebih mengenal diri sendiri, baik dari

sisi kelebihan dan kekurangan diri, dan lebih memperluas wawasan yang

berkaitan dengan pilihan-pilihan jurusan Perguruan Tinggi, lapangan

pekerjan, serta kualifikasi yang dibutuhkan di pekerjaan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, siswa diharapkan dapat membuat keputusan

yang tepat dan sesuai dengan potensi diri.

b. Bagi Sekolah

Pihak sekolah diharapkan ikut berpartisipasi dalam upaya

meningkatkan kemandirian siswa, terutama yang masih berada di

kategori sedang dengan lenih mengoptimalkan proses pembelajaran

keterampilan atau kelas praktikurm serta extrakulikuler.

c. Bagi Guru Bimbingan Konseling

Bagi Guru Bimbingan Konseling diharapkan membuat program

yang dapat meningkatkan kematangan karir siswa-siswi, seperti program

65

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. & Asrori, M. 2004. Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Alvarez, G.M. 2008. Career Maturity: A priority for secondary education. Journal of Research in Educational Psychology. Vol 6(3) No 16.

Anggraini, Erina Nur. 2006. Hubungan antara kemandirian dengan penyesuaian

diri pada mahasiswa baru yang merantau di kota Malang. Universitas Brawijaya Malang

Atwater, E. 1983. Psychology of Adjustment: Personal Growth in a Changing World. Englewood Cliffs: Prentice-Hall Inc.

Azwar, 2001. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta : Liberti

Azwar,S. 2007. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset

---. 2012. Reliabilitas dan Validitas (Edisi ke 3). Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset

---. 2012. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset

Badan Pusat Statistik. 2015. Keadaan Ketenagakerjaan Februari.

www.bps.go.id Diakses tanggal 21 September 2015.

Brown, D. 2002. Career Choice and Development. USA: A Wiley Imprint

Coertse, S.D. & Lent, R.W. 2005. Career Development and Counseling: Putting Theory and Research to work. New Jersey: John Wiley & Son’s, Inc

Coertse, S. & Schepers, JM. 2004. Some Personality and Cognitive Correlates of Career Maturity. Journal of Industrial Psychology. Vol. 30(2), 56-73.

66

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Rosda Karya

Endi. 2009.Peranan Sekolah dalam Karir. Internet. www.go-kerja.com Diakses tanggal 30 September 2015.

Fleming, M. 2005. Adolescent Autonomy: Desire, Achievement and Disobeying Parents between Early and Late Adolescene. Autralian Journal of Education and Developmental Psychology. Vol 5.1-16

Gibson, W. 2006. The career maturity, autonomomous behaviours, and social interactions of college athletes. Dissertation. Georgia: The University of Georgia.

Hadi, S. 2000. Statistik, Jilid 1. Yogyakarta : Andi Offset ---. 2000. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Andi

Hasan, B. 2006. Career Maturity of Indian Adolescents as a function of self –

conceptc, Vocational Aspiration and gender. Journal of the Academy of Apllied Psychology. Vol 32, No 2, 127 – 134

Hatmadji, S.H.& Wiyono,N.H. 2004. “Karakteristik Penganggur dan Prospek Penawaran Tenaga di Indonesia”. Jurnal Dinamika Masyarakat, Vol III, No. 2, Agustus 2004

Hayadin. 2005. Pengambilan Keputusan untuk Profesi pada Siswa Jenjang Pendidikan Menengah (Survei pada SMA, MA, dan SMK di DKI Jakarta).

www.petamasadepanku.net Diakses tanggal 11 November 2015

http;//www.suratpembaharuan.com “Antara Studi dan Karir, Akan Kemana?”

67

Huda, Nurul.2008. Hubungan antara self – efficacy dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Fakultas Psikologi

Hurlock, E.B. 2002. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kazdin, Alan E. 2000. Encyclopedia of Psychology, APA (American

Psychological Association). Oxford University Press

Komandyahrini, E & Hamadi. 2008. Hubungan Self- Efficacy & Kematangan dalam memilih karir siswa Program Percepatan Belajar (Penelitian pada SMA Negeri 8 Jakarta dan kreativitas). Vol 02, 1- 12

Levinson, E.M; Ohler, D.L; Caswell, S; & Kiewra, K. 2001. Six Approaches to the assessment of career maturity. Journal of Counseling & Development. Vol 46

Manrihu,M.T. 1998. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta:

Departemen Pendidikan & Kebudayaan

Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Monks, F.J.,Knoers, A.M.P.,&Haditono,S.R. 1998. Psikologi Perkembangan:

Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press

---. 2006. Psikologi Perkembangan:

Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada

68

Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkosa, & Feldman, Ruth Duskin. 2007. Human

Development (10th,ed). New York: Mc Graw Hill Companies

Patricia, W.M. 2009. Hubungan antara efikasi diri dengan kematangan karir siswa SMK Negeri 1 Karanganyar Kebumen. Skripsi (Tidak Diterbitkan).

Universitas Sanata Dharma : Fakultas Psikologi

Patton, W. & Lokan, J. 2001. “Perspectives on Donald Super’s construct of career

maturity”. International Journal for Educational and Vocational Guidance. Vol. 1, 31 – 48

Pinasti, W. 2011. Pengaruh self efficacy, locus of control, dan faktor demografis terhadap kematangan karir mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi. Diakses tanggal 23 Oktober 2015

Rachmawati,E.Y. 2012. Hubungan self efficacy dengan kematangan karir pada mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir di Universitas Surabaya. Jurnal ilmiah mahasiswa universitas surabaya. Vol. 1 No. 1.

Rahmanto, Aji.,Dra. Sri Hartati, Dra. Diana R. 2009. Hubungan antara locus of control internal dengan kematangan karir pada siswa kelas XII SMKN 4 Purworejo

Ruth. 2006. Hubungan antara Konsep Diri dengan Sikap terhadap karier pada mahasiswa. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Fakultas Psikologi

Safitri, Puji Lestari Prianto, Patricia. 2009. Peranan Locus of Control, Self Esteem, Self Efficacy, & Prestasi belajar terhadap Kematangan Karir.

69

Salami, S.O. 2008. Gender, identity status and career maturity of adolescents in the South Nigeria. Journal of Social Sciences, 16, 35-49

Santoso, Agung. 2010. Statistik Untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J.W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga Sardiman. 2007. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Savickas, L. M. 2001. A Development Perspective on vocational behavior: Career Patterns, Salience and Themes. Netherlands: Kluwer Academic Publishers.

Journal for Educational and Vocational Guidance. Vol 1, 49-57

Seligman, L. 1994. Development career counseling and assessment (2nd ed.)

London: SAGE

Setiana, Luluk., Dra. Retno L., Dr. Tamsil M. & Budi P. Hubungan antara self –

efficacy karir dan persepsi terhadap masa depan karir dengan kematangan karir siswa SMK PGRI Wonosari Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal BK UNESA. Vol 03 No 01. Pp 172 -180

Steinberg, L. 2002. Adolescence (6th ed). New York : Mc Graw Hill Companies Syahrul dan Jamaluddin.2007. Kematangan Vokasional Mahasiswa D-3 jurusan

Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Jurnal PTM

Vol. 7 No. 1, 36 – 44

Tekke, M., & Ghani, A.F. 2013. Examining the level of career maturity among asian foreign students in a public university: Gender and academic achivement. Hope Journal Of Research, Voll No. 1.

70

Turner, H. A., & Turner, R. J. (1999). Gender, Social, and Emotional Reliance.

Journal of Health and Social Behaviour, Vol. 40, No.4

Winkel, W. S. & Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Edisi Revisi, Cetakan Kelima). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Yuanda, N.S. 2014. Hubungan antara kemandirian dengan kematangan karir siswa kelas XII SMA Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi (Tidak Diterbitkan).

Universitas Sumatera Utara : Fakultas Psikologi

Yulianti, K.D. 2012. Hubungan antara Harga Diri dan Motivasi Berprestasi dengan Kematangan Karir pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta.

Skripsi (Tidak Diterbitkan). Solo: Universitas Sebelas Maret. Fakultsas Psikologi

Yusuf,S. 2011. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya Offset

Lampiran I

SKALA KEMANDIRIAN

Petunjuk pengisian!

1. Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan yang berhubungan dengan

kemandirian anda.

2. Anda diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan cara memilih:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

3. Anda bebas menyatakan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda. 4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.

5. Cara menyatakan dengan memberi tanda chek ( ) pada kolom yang

tersedia. Contoh :

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya lebih dekat dengan teman-teman

saya dibandingkan dengan orangtua saya

6. Jika anda sudah selesai, periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor yang terlewatkan.

Lembar Identitas

Nama/Inisial :... Usia :... Jenis Kelamin: P / L (Lingkari salah satu)

Kelas :...

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya tidak berani menanggung resiko atas keputusan yang telah saya buat.

2. Saya menganggap meskipun orangtua saya lebih

berpengalaman, namun mereka belum tentu mengetahui segalanya.

3. Saya lebih sering meminta pendapat kepada orangtua saya dibandingkan kepada teman saya.

4. Ketika saya ada masalah, hanya orangtua yang dapat memberikan saya solusi.

5. Saya bertanggung jawab terhadap akibat dari perbuatan yang saya lakukan.

6. Saya lebih sering mendapatkan informasi dari orangtua saya dibandingkan dari teman saya.

7. Ketika saya melakukan kesalahan, saya akan

bertanggung jawab.

8. Saya selalu meminta bantuan orang tua untuk

menghadapi masalah.

.

9. Saya mampu merencanakan masa depan saya sendiri tanpa banyak arahan dari orangtua.

10. Orangtua saya jarang melakukan kesalahan dalam menilai sesuatu.

11. Ketika saya melanggar aturan sekolah, saya bersedia menerima hukumannya.

12. Dalam menghadapi masalah, saya jarang meminta bantuan dari orangtua saya.

13. Saya sering menyalahkan orang lain atas kesalahan yang telah saya buat.

14. Saya lebih sering bertanya mengenai sesuatu kepada orangtua saya dibandingkan kepada teman saya.

15. Ketika saya sedih, saya menunjukkan kesedihan saya kepada orangtua saya.

16. Ketika mengerjakan soal, saya akan mengganti jawaban saya jika jawaban saya berbeda dengan teman saya.

17. Saya akan mengikuti ajakan teman-teman saya, meskipun saya tidak menyukainya.

18. Saya sulit membuat keputusan tanpa bantuan dari orang lain.

19. Saya sering ragu dengan kemampuan yang saya miliki. 20. Pendapat orang lain lebih penting dibandingkan

pendapat saya sendiri.

21. Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam membuat suatu keputusan.

22. Ketika berdiskusi, saya sering mengungkapkan

pendapat saya.

23. Saya mengikuti suatu organisasi atau tidak mengikuti organisasi, itu karena kemauan saya sendiri.

24. Ketika akan membuat suatu keputusan saya sering ragu sehingga saya mengikuti pendapat teman saya.

25. Teman-teman saya memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan diri saya, sehingga saya menjadi kurang percaya diri.

26. Saya tidak langsung mempercayai pendapat orang lain sebelum mengecek kebenarannya.

27. Saya sering ditunjuk menjadi ketua dalam suatu kelompok karena saya dapat mengambil keputusan dengan bijak.

28. Saya percaya akan kemampuan saya sendiri.

29. Ketika akan membuat suatu keputusan, saya akan tetap meminta pendapat orang-orang terdekat saya dan memilih mana yang terbaik untuk saya.

30. Saya tidak dapat membuat suatu keputusan sendiri karena takut akan resikonya.

31. Saya mengikuti OSIS karena teman-teman saya ikut OSIS juga.

32. Saya lebih percaya kepada diri saya sendiri dibandingkan pada orang lain.

33. Saya masih mudah dipengaruhi teman-teman dalam melakukan sesuatu.

34. Saya lebih banyak mengandalkan kemampuan teman dalam melakukan sesuatu.

35. Saya sering mengikuti pendapat teman saya.

36. Saya sering menghindari hal-hal yang menurut penilaian saya salah.

37. Saya hanya mengikuti nilai-nilai yang diajarkan oleh orangtua saya tanpa pernah mencari tahu alasannya.

38. Saya sering menghabiskan uang saya hanya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.

39. Saya tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip saya.

40. Saya sering tidak dapat membedakan perilaku yang benar dan yang salah.

41. Saya sering tidak yakin dengan prinsip-prinsip yang saya pegang.

42. Saya tidak akan melakukan hal-hal negatif yang dapat merusak diri saya sendiri.

43. Saya sering menyetujui pendapat teman saya meskipun saya tidak memahami maksud dan tujuannya.

44. Saya mempercayai apa yang diajarkan oleh orang-orang yang saya anggap lebih pintar tanpa bertanya mengenai alasannya.

45. Saya sering mengikuti hal – hal yang menurut penilaian teman saya baik.

46. Saya tidak akan melakukan hal yang tidak sesuai dengan keyakinan saya.

Lampiran II

SKALA KEMATANGAN KARIR

Petunjuk pengisian!

1. Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan yang berhubungan dengan

kemandirian anda.

2. Anda diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan cara memilih:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

3. Anda bebas menyatakan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda. 4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.

5. Cara menyatakan dengan memberi tanda chek ( ) pada kolom yang

tersedia. Contoh :

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya akan merencanakan masa depan √

6. Jika anda sudah selesai, periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor yang terlewatkan.

Lembar Identitas

Nama/Inisial :... Usia :... Jenis Kelamin: P / L (Lingkari salah satu)

Kelas :...

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saat ini belum waktunya bagi saya untuk mencari informasi pekerjaan.

2. Saya akan menyerahkan pilihan pekerjaan kepada

orangtua.

3. Saya memahami keterampilan yang harus saya kuasai untuk menunjang pekerjaan saya di masa depan.

4. Informasi dunia kerja tidak terlalu penting untuk masa depan saya.

5. Saya memahami keterampilan dan keahlian yang saya

miliki.

6. Saya merasa cukup mendengarkan informasi pekerjaan

dari orang lain, sehingga tidak perlu mencarinya sendiri.

7. Saya khawatir akan mengalami kegagalan jika saya sendiri yang menentukan pilihan pekerjaan.

8. Meskipun banyak saingan, saya akan tetap memasuki bidang pekerjaan yang sesuai dengan keahlian.

9. Saya sering bertanya kepada orang lain tentang

berbagai informasi pekerjaan yang tersedia saat ini. 10. Saat ini masih terlalu dini bagi saya untuk memikirkan

pekerjaan yang akan ditekuni di masa depan.

11. Saya lebih senang bermain daripada mencari informasi pekerjaan.

12. Saya merasa yakin dengan pekerjaan yang saya pilih untuk masa depan.

13. Saya merasa tidak perlu meningkatkan keterampilan, karena dengan penampilan yang menarik maka saya dapat bekerja sesuai dengan keinginan.

14. Saya sering berdiskusi dengan orang lain mengenai langkah yang harus saya tempuh untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

15. Saya tetap memikirkan pekerjaan untuk masa depan, meskipun minat saya akan berubah.

16. Masa sekolah adalah masa yang menyenangkan untuk bermain daripada memikirkan pekerjaan untuk masa depan.

17. Saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang saya miliki.

18. Saya siap menghadapi segala resiko yang berkaitan dengan pekerjaan yang saya tekuni.

19. Pekerjaan yang saya minati di luar batas kemampuan saya.

20. Menurut saya, informasi pekerjaan hanya diperlukan oleh siswa yang sudah lulus.

21. Saya akan merasa puas jika mendapatkan pekerjaan, meskipun kurang sesuai dengan keahlian saya.

22. Saya akan mengikuti kursus keterampilan yang dapat menunjang pekerjaan saya di masa depan.

23. Membicarakan pekerjaan dengan orang lain membuat saya semakin bingung menentukan pekerjaan untuk masa depan.

24. Saya malu bertanya kepada orang lain mengenai informasi dunia kerja.

25. Saya mampu menentukan pilihan pekerjaan tanpa bantuan orang lain.

26. Saya sering mencari informasi mengenai hal-hal yang dapat menunjang pekerjaan yang saya inginkan.

27. Mengikuti kursus keterampilan di luar jam sekolah hanya akan menganggu waktu belajar saya.

28. Saya tidak yakin dengan keterampilan dan keahlian saya untuk memasuki pekerjaan yang diinginkan. 29. Dengan menyusun segala hal yang harus dilakuka di

masa depan, maka saya selangkah lebih maju dalam menuju keberhasilan.

30. Saya ingin menekuni pekerjaan tertentu, sehingga saya memasuki program keahlian (jurusan pendidikan) ini. 31. Saya pasrah dengan pekerjaan saya di masa depan,

karena segalanya bergantung pada takdir.

32. Saya sering mencari informasi lowongan pekerjaan dari berbagai media massa.

33. Dengan adanya informasi dunia kerja, saya lebih mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan. 34. Saya sering membaca informasi pekerjaan yang

ditempel di papan pengumuman sekolah.

35. Dengan mengikuti kursus di luar jam sekolah, maka saya akan lebih mampu mempersiapkan diri untuk bekerja.

36. Saya memahami segala persyaratan di bidang pekerjaan yang ingin saya tekuni.

37. Gaji yang besar bukanlah pertimbangan utama saya dalam memilih pekerjaan.

38. Saya merasa tidak perlu memikirkan pekerjaan untuk masa depan, karena hal tersebut tidak dapat diketahui secara pasti.

39. Membicarakan kondisi dunia kerja dengan orang lain hanya membuang-buang waktu saya.

40. Menurut saya, persyaratan yang diajukan oleh tempat kerja hanya sebagai formalitas saja.

41. Saya mampu bersaing di dunia kerja setelah lulus sekolah nanti.

42. Saya telah menyusun segala hal yang harus dilakukan untuk mewujudkan cita-cita saya.

43. Banyaknya jumlah pengangguran membuat saya malas sekolah atau pun mengikuti kursus keterampilan.

44. Untuk meningkatkan keterampilan, saya akan

mengikuti kursus sesuai dengan minat saya. 45. Keadaan perekonomian negara yang tidak stabil

membuat saya ragu dapat memasuki pekerjaan yang saya inginkan.

46. Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan menjadi bekal dalam memasukin dunia kerja.

47. Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan menentukan keberhasilan pada pekerjaan.

48. Saya memahami tugas-tugas yang harus dilakukan pada pekerjaan yang saya inginkan.

49. Saya akan memilih jenis kursus di luar jam sekolah sesuai dengan pilihan teman-teman.

50. Saya tidak mengalami banyak kesulitan dalam menentukan pekerjaan untuk masa depan.

51. Saya belum menentukan pekerjaan yang akan ditekuni, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.

52. Saya akan memikirkan persiapan bekerja setelah lulus sekolah.

53. Saya bingung memilih pekerjaan, karena jenis pekerjaan yang tersedia saat ini sangat beragam.

54. Pekerjaan yang dipilihkan orang lain lebih menjanjikan keberhasilan daripada pekerjaan yang saya pilih sendiri. 55. Saya yakin dapat meraih pekerjaan yang saya inginkan

tanpa bergantung pada orang lain.

56. Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya tekuni di sekolah tidak banyak membantu saya untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

57. Pekerjaan yang saya inginkan tidak sesuai dengan keahlian yang saya miliki.

58. Keterampilan yang saya miliki tidak menjamin keberhasilan pada pekerjaan yang saya tekuni di masa depan.

59. Saya menyenangi pembicaraan mengenai dunia kerja. 60. Program keahlian (jurusan pendidikan) yang saya

tekuni menjadi pertimbangan utma dalam memilih pekerjaan.

Lampiran III

SKALA KEMATANGAN KARIR

Petunjuk pengisian!

1. Pada lembar-lembar berikut terdapat pernyataan yang berhubungan dengan

kemandirian anda.

2. Anda diminta untuk menyatakan tanggapan terhadap pernyataan tersebut, dengan cara memilih:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

3. Anda bebas menyatakan pilihan yang sesuai dengan keadaan diri anda. 4. Semua pilihan adalah benar selama itu sesuai dengan keadaan diri anda.

5. Cara menyatakan dengan memberi tanda chek ( ) pada kolom yang

tersedia. Contoh :

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya akan merencanakan masa depan √

6. Jika anda sudah selesai, periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor yang terlewatkan.

Lembar Identitas

Nama/Inisial :... Usia :... Jenis Kelamin: P / L (Lingkari salah satu)

Kelas :...

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya akan menyerahkan pilihan pekerjaan kepada

orangtua.

2 Saya memahami keterampilan yang harus saya kuasai untuk menunjang pekerjaan saya di masa depan.

3 Saya merasa cukup mendengarkan informasi pekerjaan

dari orang lain, sehingga tidak perlu mencarinya sendiri. 4 Saat ini masih terlalu dini bagi saya untuk memikirkan

pekerjaan yang akan ditekuni di masa depan.

5 Saya lebih senang bermain daripada mencari informasi pekerjaan.

6 Saya merasa yakin dengan pekerjaan yang saya pilih untuk masa depan.

7 Saya merasa tidak perlu meningkatkan keterampilan, karena dengan penampilan yang menarik maka saya dapat bekerja sesuai dengan keinginan.

8 Saya sering berdiskusi dengan orang lain mengenai langkah yang harus saya tempuh untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

9 Saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang saya miliki.

10 Saya siap menghadapi segala resiko yang berkaitan dengan pekerjaan yang saya tekuni.

11 Menurut saya, informasi pekerjaan hanya diperlukan oleh siswa yang sudah lulus.

12 Saya akan mengikuti kursus keterampilan yang dapat menunjang pekerjaan saya di masa depan.

13 Membicarakan pekerjaan dengan orang lain membuat

saya semakin bingung menentukan pekerjaan untuk masa depan.

14 Saya mampu menentukan pilihan pekerjaan tanpa

bantuan orang lain.

15 Saya sering mencari informasi mengenai hal-hal yang dapat menunjang pekerjaan yang saya inginkan.

16 Saya tidak yakin dengan keterampilan dan keahlian saya untuk memasuki pekerjaan yang diinginkan.

17 Dengan menyusun segala hal yang harus dilakuka di

masa depan, maka saya selangkah lebih maju dalam menuju keberhasilan.

18 Saya pasrah dengan pekerjaan saya di masa depan, karena segalanya bergantung pada takdir.

19 Dengan adanya informasi dunia kerja, saya lebih

mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan.

20 Saya sering membaca informasi pekerjaan yang ditempel

di papan pengumuman sekolah.

21 Dengan mengikuti kursus di luar jam sekolah, maka saya

akan lebih mampu mempersiapkan diri untuk bekerja.

22 Gaji yang besar bukanlah pertimbangan utama saya

dalam memilih pekerjaan.

23 Saya merasa tidak perlu memikirkan pekerjaan untuk masa depan, karena hal tersebut tidak dapat diketahui secara pasti.

24 Membicarakan kondisi dunia kerja dengan orang lain hanya membuang-buang waktu saya.

25 Menurut saya, persyaratan yang diajukan oleh tempat kerja hanya sebagai formalitas saja.

26 Banyaknya jumlah pengangguran membuat saya malas

sekolah atau pun mengikuti kursus keterampilan.

27 Untuk meningkatkan keterampilan, saya akan mengikuti

kursus sesuai dengan minat saya.

28 Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan

menjadi bekal dalam memasukin dunia kerja. 29 Keterampilan dan keahlian yang saya miliki akan

menentukan keberhasilan pada pekerjaan.

30 Saya memahami tugas-tugas yang harus dilakukan pada

pekerjaan yang saya inginkan.

31 Saya akan memilih jenis kursus di luar jam sekolah sesuai dengan pilihan teman-teman.

32 Saya belum menentukan pekerjaan yang akan ditekuni, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.

33 Saya akan memikirkan persiapan bekerja setelah lulus sekolah.

34 Saya bingung memilih pekerjaan, karena jenis pekerjaan

yang tersedia saat ini sangat beragam.

35 Pekerjaan yang dipilihkan orang lain lebih menjanjikan keberhasilan daripada pekerjaan yang saya pilih sendiri.

Dokumen terkait