• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis menyarankan bagi Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa agar dapat menjadi organisasi yang benar-benar bisa menjadi pengayom masyarakat Aceh yang tinggal di Medan khususnya para mahasiswa yang semakin hari semakin banyak melanjutkan pendidikan di Medan. Tidak hanya itu saja melihat kondisi pada saat ini dimana hilangnya rasa ingin berorganisasi dikalangan mahasiswa, IPTR diharapkan lebih giat lagi untuk mensosialisasikan semangat untuk memiliki IPTR sendiri kepada mahasiswa Aceh yang ada di kampus-kampus baik negeri maupun swasta di Kota Medan.

Meninjau keadaan Provinsi Aceh yang saat ini telah memasuki tahap kehidupan baru dimana proses pembangunan yang semakin meningkat, membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang akan mengisi pembangunan di Aceh, terlebih Aceh masih sangat membutuhkan sarjana- sarjana yang berkualitas yang berasal dari perguruan tinggi. IPTR diharapkan dapat menjadi wadah tempat mahasiswa Aceh berkumpul seperti tujuan awal didirikan. Saat ini IPTR sudah jarang membuat kegiatan-kegiatan sehingga banyak mahasiswa Aceh yang bahkan tidak tahu apa itu IPTR.

Banyak saat ini komisariat-komisariat dan rayon-rayon yang vakum oleh karena tidak adanya regenerasi. IPTR diharapkan harus terus-menerus mengalang dan merekrut anggota baru untuk menjalankan roda organisasi yang saat ini mulai melambat kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung, Metodologi Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ar-Ruz Media Group, 1997.

Aceh Sepakat, 40 TahunKiprah Masyarakat Aceh Di Sumatera Utara, Medan : Aceh Sepakat, 2008.

Ali, Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara, 2005.

Armanda, Lucki, Organisasi Aceh Sepakat Di Kota Medan (1968-1990), dalam Skripsi Sarjana, Medan: Fakultas Sastra, Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Sumatera Utara, 2007. Barth, Federick, Kelompok Etnik dan Batasannya, (Terj. Soesilo), Jakarta: UI Press, 1988.

Bruner, Edward,. Kerabat dan Bukan Kerabat dan Pokok-Pokok Antropologi Budaya, (Terj. T.O. Ihroni), Gramedia Jakarta, 1980.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, Sejarah Pendidikan Daerah Istimewa Aceh, Jakarta : Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984.

Dijk, Van, Darul Islam Sebuah Pemberontakan, Jakarta: Grafiti Pers, 1983.

Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah, terjemahan dari Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985.

Hasselgren, Johan, Batak Toba Di Medan: Perkembangan Identitas Etno-Religius Batak Toba Di Medan (1912-1965), Medan: Bina Media Perintis, 2008.

Hugiono, Pengantar Ilmu Sejarah,Jakarta: Rineka Cipta, 1992.

Kartodirdjo, Sartono, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia Suatu Alternatif, Jakarta: Gramedia, 1982.

Manafe, Acne, Teperpu: Mengungkap Pengkhianatan PKI Pada Tahun 1965 Dan Proses Hukum Bagi Para Pelakunya, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2008.

Maulana, Irman, Buku Konstitusi Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Tanah Rencong (IPTR). Medan : IPTR Press, tanpa tahun.

Missbach, Antje, Politik Jarak Jauh Diaspora Aceh, Yogyakarta : Penerbit Ombak, 2012.

Muchsin, Potret Aceh Dalam Bingkai Sejarah, Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2007.

Nurhabsyah, Pengantar Ilmu Sejarah,Medan: Tanpa Penerbit, 2009.

Panitia Ulang Tahun Ke XIII, Buku Kenang-Kenangan hari Lahir Yang Ke XIII, Medan : Panitia Ulang Tahun Ke XIII,1966.

Pelly, Usman, Urbanisasi dan Adaptasi: Peranan Misi Budaya Minangkabau dan Mandailing,

Jakarta: LP3ES, 1998.

Pinto IPTR Magazine, Bersatunya Pemuda Aceh Ditanah Deli, Medan : IPTR Press, 2009 Reid, Anthony, Asal Mula Konflik Aceh: Dari Perebutan Pantai Timur Sumatera Hingga Akhir

Kerajaan Abad Ke-19, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005.

Sjamsuddin, Nazaruddin, Integrasi Politik di Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia, 1989.

Taufan, Ahmad, Hasan Tiro: Dari Imajinasi Negara Islam Ke Imajinasi Etno-Nasionalis, Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung, 2011.

Wanti, Irini, Kehidupan Masyarakat Etnis Aceh Perantauan di Kota Medan 1950-1990,Banda Aceh: Departemen Pendidikan Nasional, Kantor Wilayah Provinsi D.I. Aceh, Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Banda Aceh, 2000.

Sumber Artikel

Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Tanah Rencong (IPTR) Medan Periode 1984-1987, disampaikan pada: Konferensi Luar Biasa IPTR Cabang Medan, 15-16 September 2000.

Sumber Internet 15:2 jam 3.29 tanggal 25/9/2013 jam 10.30

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Drs. H. Muhammad TWH Umur : 81 tahun

Pekerjaan : Kepala HUMAS Legiun Veteran SUMUT Alamat : Jln. Sei Alas No. 6 Medan

2. Nama : Bustami Usman Umur : 65

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jln. Kertas No. 8 Ayahanda Medan 3. Nama : Prof. Usman Pelly, PhD

Umur : 78

Pekerjaan : Guru Besar UNIMED

Alamat : Jln. Pelajar Kompleks Perumahan Dosen UNIMED 4. Nama : Fahrul Rozi

Umur : 30

Pekerjaan : Wiraswasta / Keuchik Meuligo IPTR Alamat : Jln. Amaliun No. 24 Medan

5. Nama : Muhammad Saleh Umur : 67

Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jln. Marelan 6. Nama : Firdaus

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jln. Amaliun No. 24 Medan 7. Nama : Fadly

Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jln. Gajah Mada

Lampiran 1

LambangIPTR

Sumber:Seketariat IPTR USU, 3 April 2013.

Arti Lambang IPTR

Bentuk Perisai = Melambangkan Pelindung Rantai = Melambangkan Persaudaraan yang Kuat

Rencong = Melambangkan Semangat Kepahlawanan dan Sifat Kedaerahan

Lampiran2

ANGGARAN DASAR TAHUN 1953

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA PELAJAR TANAH RENCONG MEDAN MUQADIMMAH

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Cita-cita hendak berbakti kepada Agama, Nusa dan Bangsa serta keinginan membina kesejahteraan hidup mental dan fisik sebagai anggota masyarakat dari Negara yang Merdeka yang bertujuan Sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila, telah menggerakkan hati kami Putera-Puteri, Pemuda Pelajardan Mahasiswa yang berasal dari Tanah Rencong untuk bersama-sama bersatu padu dalam satu kesatuan organisasi yang Anggaran Dasarnya kami susun sebagai berikut:

Pasal I

Namadantempatkedudukan

1. Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa ini bernama Ikatan Pemuda Pelajar Tanah Rencong, dengan singkatan I.P.T.R

2. Berkedudukan di Medan.

3. Didirikan pada tanggal 12 juli 1953

Pasal II Azas

I.P.T.R berazaskankemasyarakatan yang salinghargamenghargainyaberdasarkanPancasila.

Pasal III Tujuan 1. Mempererat tali silahturahmi sesama anggota.

2. Memajukan anggota-anggota dibidang Ilmu Pengetahuan Kesenian, Keolahragaan, dan Kemasyarakatan.

3. Mempertinggi pribadi-pribadianggota-anggotanya dalam menyelesaikan masalah bersamabersenjata secara musyawarah dengan dibimbing oleh hikmat kebijaksanaan.

4. Mengusahakan bantuan dan pertolongan kepada anggota yang ditimpa musibah/kemalangan/atau yang dirasa perlu.

Pasal IV Keanggotaan

1. Keanggotan I.P.T.R terdiri dari anggota biasa dan anggota kehormatan.

2. Anggota biasa ialah Pemuda/Pelajar dan Mahasiswa Warga Negara R.I yang berasal/datang dari daerah Aceh.

3. Anggota luarbiasa ialah seseorang yang bersimpati dan dapat menyetujui AD ini. 4. Anggota kehormatan ialah mereka yang dianggap berjasa kepada Organisasi.

Pasal V Pengurus

1. Pengurus ditetapkan oleh rapat anggota , baik dengan pemilihan langsung atau dengan melalui formateur , dan bertanggung jawab kepada anggota.

2. Susunan Pengurus disesuaikan dengan kebutuha n perkembangan Organisasi.

Pasal VI Usaha

1. Untuk tercapai tujuan tersebut dalam pasal III diatas, I.P.T.R, dengan dapat mengadakan pertemuan-pertemuanbaik bersifat khusus sesama anggota maupun yang bersifat umum.

2. Mengadakan hubungan/kerjasama dengan instansi-instansi resmi dan organisasi- organisasi lain yang dirasa perlu.

3. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan AD ini. Pasal VII Kekayaan Kekayaanorganisasiinidiperolehdari : a. Uang pangkal b. Uang iuran c. Sumbangan-sumbangan sukarela d. Uasah-usaha lain yang sah.

Pasal VIII

Perubahan AD danpembubaran

1. Perubahan AD dapat diadakan atas persetujuan rapat anggota dengan suara terbanyak.

2. Pembubaran I.P.T.R dapat diadakan atas persetujuan rapat anggota yang khusus diadakan untuk itu dengansekur ang-kurangnyadua pertiga jumlah suara.

Pasal IX

Lampiran3

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA TANGGAL 23 FEBRUARI 1987

BAB I

ANGGARAN DASAR

IKATAN PEMUDA PELAJAR MAHASISWA TANAH RENCONG

MUQADIMMAH

Cita-cita untuk berbakti kepada agama, nusa dan bangsa serta keinginan membina kesejahteraan dalam kehidupan baik mental maupun fisik, sebagai anggota masyarakat dari negara republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 telah membulatkan hati pemuda pelajar mahasiswa yang berasal dari tanah rencong untuk bersatu padu dalam organisasi dengan tujuan masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT, yang anggarannya disusun sebagai berikut:

Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT

1. Organisasi ini bernama Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Tanah Rencong, disingkat IPTR.

2. Berkedudukan di Sumaatera Utara dan berpusat di Medan.

3. Didirikan sejak tanggal 12 Juli 1953 untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 2

DASAR DAN ASAS

IPTR berdasarkandanberasaskanPancasiladanUndang-UndangDasar 1945. Pasal 3

Menghimpundanmembinagenerasimudauntukmeningkatkanketerampilandalammencapaikeseja hteraananggota.

Pasal 4 USAHA

Untuk mencapai tujuan tersebut kepada pasal 3 diatas, IPTR mengadakan usaha-usaha sebagai berikut:

1. Mengadakan pertemuan-pertemuan baik bersifat langsung sesama anggota maupun umum.

2. Mengadakan hubungan konsultasi dan kerjasama dengan instasi pemerintah baik sipil maupun ABRI dan organisasi-organisasi lain yang dianggap perlu.

3. Mengadakan kegiatan di bidang agama dan dakwah dalam usaha meningkatkan iman, ilmu dan amal.

4. Mengadakan kegiatan di bidang pendidikan baik berupa bimbingan studi, tentoran, penataran, kursus-kursus, seminar-seminar, diskusi-diskusi, dan bentuk-bentuk pengkaderan lainnya.

5. Mengusahakan bantuan atau pertolongan ,epada anggota yang ditimpa musibah atau yang dirasa perlu

6. Mengusahakan bantuan Ikatan Dinas bagi pelajar dan mahasiswa yang memiliki kecerdasan/kecakapan yang tinggi akan tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk membiayai studinya

7. Mengadakan usaha-usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

Pasal 5 KEANGGOTAAN

1. Keanggotaan IPTR terdiri dari: anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan

2. Anggota biasa ialah Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa warga negara Indonesia yang berasal dari Tanah Rencong

3. Anggota luar biasa ialah seseorang yang bersimpati dan dapat menyetujui Anggaran Dasar IPTR

4. Anggota kehormatan ialah mereka yang dianggap berjasa terhadap organisasi 5. Alumni IPTR tetap dipandang sebagai anggota biasa

Pasal 6 PIMPINAN 1. Pimpinan Organisasi terdiri dari:

a. Dewan Pimpinan Pusat, disingkat DPP b. Dewan Pimpinan Cabang, disingkat DPC c. Dewan pimpinan Rayon, disingkat Rayon

d. Dewan Pimpinan Komisariat, disingkat Komisariat

2. DPP ialah Eselon Organisasi yang tertinggi yang mencakup daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara

DPP dipilih dan ditetapkan oleh Kongres untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun

3. DPC ialah Eselon Organisasi yang mencakup Daerah Tingkat II dan kotakota di Sumatera Utara menurut kebutuhan.

4. Rayon adalah Eselon terendah Organisasi untuk anggota-anggota yang mempunyai kegiatan diluar kampus.

Penggurus Rayon dipilih dan ditetapkan oleh rapat anggota Rayon untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.

5. Komisariat adalah Eselon terendah Organisasi untuk anggota-anggota pelajar dan mahasiswa yang mempunyai kegiatan utama dikampus.

Pengurus komisariat dipilih dan ditetapkan oleh Rapat Anggota Komisariat untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.

6. Bila diperlukan dapat dibentuk Dewan Penasehat Organisasi pada tingkat DPP.

Pasal 7 KONGRES 1. Kekuasaan terbesar Organisasi terletak pada Kongres 2. Kongres dilaksanakan oleh DPP setiap 3 (tiga) tahun sekali

3. Kongres dihadiri oleh DPP dan utusan Cabang serta undangan lain yang dianggap perlu oleh DPP

Pasal 8

KONFERENSI CABANG

1. Konferensi Cabang adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi pada tingkat Cabang.

2. Konferensi Cabang dilaksanakan oleh DPC setiap 3 (tiga) tahun sekali.

3. Konferensi Cabang dihadiri oleh DPC, utusan-utusan rayon, utusan-utusan komisariat serta undangan lainnya yang dianggap perlu oleh DPC.

RAPAT ANGGOTA

1. Rapat anggota adalah kekuasaan tertinggi pada tingkat Rayon/Komisariat.

2. Rapat anggota dilaksanakan oleh Pengurus Rayon/pengurus Komisariat setiap 3 (tiga) tahun sekali.

3. Rapat anggota dihadiri oleh pengurus rayon oleh penggurus Rayon/penggurus Komisariat dan seluruh anggota rayon/komisariat yang bersangkutan.

Pasal 10

MUSYAWARAH KERJA

1. Sedikit-dikitnya 2 (dua) kali dalam 3 (tiga) tahun DPC mengadakan rapat kerja yang dihadiri oleh DPC dan utusan-utusan Rayon/Komisariat.

2. Musyawarah kerja bertugas kegiatan kerja organisasi selama periode berjalan dan dapat melakukan penyempurnaan program kerja untuk sisa periode yang akan datang.

3. Musyawarah kerja adalah pemegang kekuasaan tertinggi Organisasi diantara kongres.

Pasal 11 RAPAT KERJA

1. Sedikit-dikitnya 2 (dua) kali dalam 3 (tiga) tahun DPC dapat mengadakan rapat kerja yang dihadiri oleh DPC dan utusan-utusan Rayon/Komisariat.

2. Rapat kerja bertugas membahas kegiatan kerja organisasi selama periode berjalan dan dapat melakukan penyempurnaan program kerja untuk sisa periode yang akan datang.

3. Rapat kerja adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi diantara dua konferensi cabang.

Pasal 12 KEKAYAAN Kekayaan organisasi diperoleh dari:

a. Unag Pangkal b. Uang Iuran c. Donatur tetap

d. Sumbangan sukarelawan lainnya

e. Usaha-usaha tertentu yang sah dan tidak mengikat

Pasal 13

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN 1. Perubahan anggaran dasar dapat dilakukan atas persetujuan kongres

2. Pembubaran organisasi ini dilakukan atas usul ¾ (tiga per empat) suara kongres yang khusus diadakan untuk itu.

3. Bila organisasi ini dibubarkan maka kekayaannya dan inventarisnya diserahkan kepada salah satu Badan Amal Islam yang ditunjuk oleh kongres.

Pasal 14

KETENTUAN PENUTUP

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggara Rumah Tangga.

2. Anggaran Dasar ini telah disahkan pada Rapat Anggota tanggal 12 Juli 1953 dan dimsempurnakan dalam Musyawarah Luar Biasa Anggota IPTR 30 Juni 1968

kemudian disempurnakan kembali dalam Kongres-I IPTR Sumatera Utara tanggal 7 April 1975 serta disempurnakan lagi dalam Musyawarah Luar Biasa MUSLUM) pada tanggal 23 Februari 1987.

Medan, 23 Februari 1987

Disyahkan pada Sidang Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB)

IKATAN PEMUDA PELAJAR MAHASISWA TANAH RENCONG SUMATERA UTARA

KETUA Sekretaris

BAB II

ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN PEMUDA PELAJAR MAHASISWA TANAH RENCONG

Berdasarkan pasal XIV Anggran Dasar IPTR Sumatera Utara dengan ini disusun Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:

Pasal I KEANGGOTAAN

1. Untuk menjadi anggota IPTR, seseorang harus mendaftarkan dirinya pada salah satu rayon atau komisariat.

2. Kepada yang memenuhi syarat untuk menjadi anggota akan diberikan kartu anggota. 3. Kartu anggota akan dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan diteruskan kepada

Cabang.

4. Seorang Anggota hilang keanggotaannya, karena: a. Meninggal dunia

b. Permintaan sendiri/pindah keluar Sumatera Utara c. Dipecat

Pasal II

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA 1. Setiap anggota berhak memilih dan dipilih

2. Setiap anggota wajib mentaati segala keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh organisasi.

4. Setiap anggota yang dipecat, berhak membela diri di rapat anggota, di konferensi dan kongres.

Pasal III

STRUKTUR DAN KOMPOSISI ORGANISASI

1. Struktur vertical organisasi berturut-turut mulai dari tingkat tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut:

Dewan Pimpinan Pusat - Dewan Pimpinan Cabang – Dewan Pimpinan Rayon/Komisariat 2. Struktur horizontal dan komposisi Dewan Pimpinan Pusat adalah sebagai berikut: a. Dewan penasehat

b. Seorang ketua umum dan beberapa orang ketua

c. Seorang sekretaris umum dan beberapa orang sekretaris

3. Struktur horizontal dan Komposisi Dewan Pimpinan Cabang adalah sebagai berikut: a. Seorang ketua umum dan beberapa orang ketua, sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang. b. Seorang sekretaris umum dan beberapa orang sekretaris, sebanyak-banyaknya 4 (empat)

orang.

c. Seorang bendahara dan wakil bendahara.

d. Dilengkapi dengan departemen yang disusun menurut kebutuhan.

4. Struktur horizontal dan komposisi Dewan Pimpinan Rayon/Komisariat adalah sebagai berikut:

a. Seorang Ketua dan beberapa orang Wakil Ketua, sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang. b. Seorang Sekretaris dan beberapa orang Wakil Sekretaris, sebanyak-banyaknya 3 (tiga)

c. Seorang Bendahara dan seorang Wakil Bendahara. d. Dilengkapi dengan Seksi-Seksi menurut kebutuhan. 5. Keterangan:

a. Para Ketua, para sekretaris dan para bendahara pada tingkat DPP disebut Pimpinan Harian DPP.

b. Pimpinan Harian DPP ditambah dengan anggota-anggota Pleno disebut DPP.

c. Para Ketua, Para Sekretaris, dan para Bendahara pada tingkat DPC disebut Pimpinan Harian DPC.

d. Para Ketua, para Sekretaris, dan para Bendahara pada tingkat Rayon/Komisariat disebut Pimpinan Harian Rayon/Komisariat.

e. Pimpinan Harian Rayon/Komisariat ditambah dengan Seksi-Seksi Rayon/Komisariat disebut Pleno Rayon/Komisariat.

Pasal IV CABANG

1. Disetiap Daerah Tingkat II dapat didirikan satu Cabang atau lebih.

2. Jika dalam satu Daerah Tingkat II terdapat lebih dari satu Cabang, maka Dewan Pimpinan Pusat dapat menunjuk Koordinator Cabang yang terdiri dari dua orang dan berkedudukan di Ibukota Daerah yang bersangkutan.

3. Anggota organisasi yang berdudukan di suatu Kecamatan yang tidak mempunyai Cabang organisasi dapat menjadi anggota suatu Cabang yang berkaitan.

4. Anggota yang bertempat tinggal di suatu Daerah Cabang diharuskan menjadi anggota Cabang itu.

5. Cabnag diperkenankan mengadakna peraturan-peraturan khusus yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi dan Keputusan Kongres. 6. Cabang membentuk Rayon/Komisariat apabila dirasa perlu.

Pasal V

PERBENDAHARAAN

1. Dewan Pimpinan Pusat menetapkan besarnya uang pangkal dan uang iuran.

2. Pimpinan Pusat/Cabang/Rayon/Komisariat, berkewajiban memberikan pertanggungjawab keuangan di dalam Kongres/Konferensi Cabang/ Rapat Anggota.

Pasal VI KONGRES

1. Kongres bersidang sekali dalam 3 (tiga) tahun dan diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

2. Peserta Kongres terdiri dari Utusan dan Peninjau.Utusan terdiri dari delegasi Cabang. Peninjau terdiri dari:

a. Delegasi Cabang b. Undangan 3. Hak suara

Yang mempunyai hak suara dalam Kongres adalah Utusan Cabang. 4. Hak bicara

Semua peserta Kongres mempunyai hak mengeluarkan pendapat.

6. Apabila Kongres tidak dapat dilaksanakan, maka dapat dilakukan Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) atau sejenisnya yang dapat berfungsi sebagai pengganti Kongres.

Pasal VII RAPAT-RAPAT 1. Rapat-rapat terdiri dari:

a. Rapat Dewan Penasehat

b. Rapat Dewan Pimpinan Harian DPP c. Rapat Pleno DPP

d. Rapat Bersama DPP dan Dewan Penasehat e. Rapat Pimpinan Harian DPC

f. Rapat Pleno DPC

g. Rapat Pimpinan Harian Rayon/Komisariat h. Rapat Pleno Rayon/Komisariat

i. Rapa-rapat lainnya yang dirasa perlu dengan mengikutsertakan pihak-pihak tertentu menurut kebutuhan.

2. Rapat-rapat dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah peserta kecuali rapat menetapkan lain.

3. Keputusan Rapat diambil secara Musyawarah yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan atau dengan pemungutan suara.

Pasal VIII

AtributorganisasiditetapkanolehKongres.

Pasal IX

KETENTUAN PENUTUP

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diserahkan kepada kebijaksanaan Dewan Pimpinan Pusat.

2. Anggaran Rumah Tangga ini disyahkan pada Rapat Anggota IPTR tanggal 12 Juli 1953 kemudian disempurnakan dalam Musyawarah Luar Biasa IPTR di Medan tanggal 30 Juni 1968 dan kemudian disempurnakan dalam Kongres ke-I IPTR Sumatera Utara tanggal 7 April 1975, serta disempurnakan lagi dalam Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) pada tanggal 23 Februari 1987.

Disyahkan pada Sidang Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB) Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Tanah Rencong (IPTR) Sumatera Utara.

Ketua Sekretaris

Drs.S.M. Yusuf Ali Ishkak Madjid

Lampiran 5

BAGAN STRUKTURAN ORGANISASI IPTR Ketua

BendaharaUmu m Skretaris Umum Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Ketua Bidang Minat dan Bakat Ketua Bidang Pembinaan Aparat Ketua Bidang Penelitian dan Ketua Bidang Pembinaan Skretaris Skretaris Skretaris Skretaris Skretaris Wakil Bendahara Umum Departeme n Keseketari atan Departemen Keuangan dan Logistik Departemen Pengkaderan Departemen Dakwah Departemen Data dan Informasi Departemen Pembinaan Aparat Departemen Olah Raga Departemen Komunikasi dan Transformasi Departemen Pengembanga n Organisasi Departemen Seni dan Budaya Departemen Hubungan Antar Lembaga

Lampiran 4

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI IPTR AWAL BERDIRI Ketua

Dokumen terkait