BAB V PENUTUP
B. Saran
Hendaknya para rumah produksi menjadikan UU Penyiaran sebagai pakem didalam setiap pembuatan program yang mereka membuat. Bersifat mendidik, sarat akan informasi yang bermanfaat, memperhatikan penngolongan program siaran dan tidak hanya mementingkan faktor keuntungan saja.
KPI harus jeli dalam melihat setiap tayangan yang hadir di televisi. Jika lengah sedikit saja, kemungkinan besar dunia penyiaran mengeksplorasi sebuah program sebebas-bebasnya. Yang kemudian dikhawatirkan membawa dampak buruk bagi penonton.
Peran aktif masyarakat juga diperlukan dalam mengawasi setiap tayangan yang ada di televisi. jika menyaksikan tontonan yang dinilai membawa dampak buruk bagi penonton, akan lebih baik kalau segera melaporkan tayangan tersebut kepada lembaga pengawas penyiaran, dalam hal ini adalah KPI. Orang tua juga diharapkan mendampingi anak-anaknya dalam menyaksikan sebuah tayangan televisi.
Diharapkan adanya jiwa kritis dan kejelian dalam melihat setiap tayangan program televisi untuk peneliti berikutnya. Dengan tujuan, mencegah generasi bangsa dari dampak buruk penayangan program yang kurang berbobot.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Yanuar, Ekonomi Politik Internasional, (Bandung: Angkasa, 1995). Bungin, Burhan, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2008). Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 1988).
Feintuck, Mike, Media Regulation, Public Interest and Law (Edinburgh University Press, 1998).
FOKUSMEDIA, Undang-undang Penyiaran dan Pers (Bandung: Fokus Media, 2005).
Hidayat, Dedy N., Jurnalis, Kepentingan Modal dan Perubahan Sosial, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000)
John, W. Cresswell, Research Design.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998).
McQuail, Dennis, Mass Communication Theory: An Introduction (London: Sage Publications, 1991).
Masduki, Regulasi Penyiaran dari Otoriter ke Liberal (Yogyakarta: LKiS, 2007). Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta: Kencana, 2008).
Mosco, Vincent, The Political Economy of Communication (London: Sage, 1996). Muda, Deddy Iskandar, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008).
Mufid, Muhammad, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran (Jakarta: Kencana, 2007).
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya).
Subroto, Darwanto Sastro, Produksi Acara Televisi (Yogyakarta: Duta Wacana University Presss, 1994).
Soenarto, RM, Programa Televisi: Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran
(Jakarta:FFTV-IKJ PRESS, 2007).
Sudibyo, Agus, Ekonomi Politik Penyiaran (Yogyakarta: LKiS, 2004). Tebba, Sudirman, Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005).
Undang-undang Penyiaran 2002, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006).
Vivian, John, Media of Mass Communication (USA: Winona State University, 2002). Internet: www.wikipedia.org www.transtv.co.id www.KPI.go.id http://gunheryanto.blogspot.com/2007/11/tayangan-iklan-komersial Lain-lain:
Wawancara Pribadi dengan Senior Kreatif Realigi Wawancara Pribadi dengan Host Realigi
HASIL WAWANCARA Narasumber : Santika Permata
Jabatan : Host
Waktu : 06 Juni 2011
__________________________________________________________________
1. Bagaimana pengalaman Anda selama memandu program Realigi?
Menyadarkan mereka yang terjerumus bukan lah sesuatu yang mudah dilakukan, walaupun ini merupakan drama reality tapi banyak kejadian yang diangkat berdasarkan kisah nyata dari masyarakat. Ternyata banyak kejadian yang belum pernah kita bayangkan akan ada yang mengalaminya, termasuk kisah-kisah yang “mistis” ternyata dialami “beneran” oleh banyak masyarakat. Yang pasti kami menjadi lebih terbuka pikiran bahwa kenyataan hidup manusia sangat beragam dan sifat manusia pun beragam, lebih dari yang pernah kita temui sehari-hari.
2. Bagaimana kronologi sampai Anda bergabung dalam program Realigi?
Saat itu saya masih sebagai staff dari Divisi Corporate Services Trans TV, karena satu dan lain hal, saya dialih tugaskan menjadi staff Divisi Produksi Trans TV program Realigi. Sebagai creative sekaligus host Realigi.
3. Menurut Anda, apakah program Realigi memiliki keberbedaan dengan program reality show lain?
Tentunya, karena program Realigi merupakan sajian drama reality berisikan tentang siraman rohani, yang mengangkat kisah manusia yang sedang terjerumus dalam hal-hal yang tidak benar. Realigi membantu orang yang melaporkan orang terdekatnya yang telah terjerumus untuk di sadarkan kembali dan berupaya untuk mengajak orang tersebut kembali ke jalan yang benar, dengan cara di bantu oleh seorang ustadz,pisikologi dan lain-lain. Pesan yang disampaikan pada setiap penontonnya berupa kasus yang diimbangi solusi berlandaskan ilmu agama.
4. Apa nilai positif dari program Realigi yang Anda temukan?
Disetiap kasus yang ditemui pasti ada nilai positif yang dapat dipetik, kami selalu menyimpulkan bahwa Allah SWT tak mungkin memberi cobaan diluar kemampuan umat Nya selama umat Nya mau berusaha, berdoa dan berserah.
5. Bagaimana program Realigi dipersiapkan sebelum produksi?
Kami melakukan penentuan kasus apa yang akan diangkat, melihat dari banyak hal, salah satunya konflik apa yang terjadi dalam kasus itu sebagai penunjang cerita, menentukan lokasi yang akan dijadikan penggambaran kasus dan memilih para pemain yang akan memerankan tokoh yang dimaksud
Kreatifitas disini lebih banyak dalam hal mengaplikasikan cerita dalam bentuk tindakan, memberikan empati kepada pelapor yang sedang kesusahan, mampu ber-emosi sewajarnya serta mampu bereaksi terhadap aksi yang diterimanya
7. Bagaimana batasan-batasan privasi dalam program Realigi?
Tim Realigi menghormati setiap nama dan peristiwa yang diangkat. Kita selalu memberikan nama lain (nama samaran) maupun lokasi kejadian sedemikian rupa agar tidak menyinggung banyak pihak. Demikian juga untuk pemeran, sedekat mungkin dicari kemiripan dengan tokoh asli untuk mendukung cerita yang diangkat
8. Apakah program Realigi menurut Anda sudah sesuai dengan kaidah-kaidah penyiaran?
Ya, Sudah. Itu sebabnya program Realigi dapat ditayangkan.
Mengetahui,
HASIL WAWANCARA Narasumber : Gina Herlianawati
Jabatan : Senior Kreatif Waktu : 26 Mei 2011
__________________________________________________________________ 1. Menurut Anda, drama reality itu apa?
Drama adalah cerita tentang konflik manusia, tujuannya untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat, yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari. Bisa diambil dari kejadian sebenarnya, fiksi atau rekaan atau hanya mengambil inti cerita dan melakukan pengembangan ide. Sedangkan reality disini adalah formatnya, bagaimana pengemasannya menjadi sebuah pertunjukan. Kenapa disebut reality, karena setting yang digunakan seadanya, tanpa harus membangun set atau properti lain yang berlebihan, tidak melakukan setting pencahayaan (seting lampu seperti sinetron) dan berusaha memenfaatkan apa yang ada, baik lokasi, pencahayaan bahkan gambar buram atau goyang atau gelap sekalipun akan dipergunakan untuk kebutuhan tayang. Intinya ini adalah tayangan drama yang digarap dengan gaya reality
2. Sejak kapan Program Drama Reality Show Realigi disiarkan ?
Tayang pertama kali bulan Februari 2009.
3. Apa latar belakang program Realigi ?
Trend yang sedang terjadi adalah banyaknya tayangan drama reality dan diminati masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya minat penonton
pada program berformat reality. Namun hampir semua merupakan drama reality yang ceritanya mengangkat percintaan atau konflik percintaan. Karenanya Trans TV mencoba untuk memberikan yang lain, yaitu drama reality yang basicnya adalah pertobatan. Kemudian memberikan alternatif tontonan selain sinetron, melalui bentuk format tayangan yang se-real mungkin. Mengangkat tentang proses pertobatan sesorang (kejadian yang banyak terjadi di masyarakat dan ada di masyarakat) dan mengedepankan penyelesaiannya dengan kekuatan agama (Islam). Karena pada dasarnya Realigi adalah program agama (memang dibuat untuk mengisi slot program agama).
4. Apa visi dan misi dari program Realigi ?
Memberikan tontonan yang menarik namun bisa tetap menghibur dan mendidik.
Memberikan wacana pada pemirsa agar tidak salah langkah dalam menghadapi kehidupan mereka. Bahwa segala sebab akan mengakibatkan akibat.
Tetap memberikan tuntunan pada pemirsa khususnya, bahwa agama (Islam) mampu berperan dalam penyelesaian semua permasalahan hidup manusia.
5. Apakah Realigi merupakan pelopor hadirnya program drama Reality Show bernafaskan Islami ?
Kalau menggunakan tuntunan Islam dalam menyelesaikan konflik yang ada dalam setiap permasalahan, iya ... Realigi bernafaskan islam dengan
mencoba memasukkan unsur-unsur keagamaan sebagai bagian penting dalam drama ini. Baik melalui pengadegan (scene sholat atau berdoa) ataupun melalui ucapan (doa atau tausiah).
6. Apakah pelopor program drama realiti agama?
Kurang tau pasti karena pernah ada di stasiun televisi lain drama reality agama tapi dengan konsep dan format yang berbeda.
7. Apa perbedaan Realigi dengan program drama Reality Show lain ?
Setiap drama reality punya target masing-masing tentang apa yang mau
dijadikan “misinya”. Contohnya: Katakan Cinta, tentang bagaimana mengungkapkan cinta pada orang lain, lalu Termehek-mehek, mencari orang yang lama gak ketemu, dll.
Untuk Realigi, misinya adalah bagaimana mengembalikan orang yang sdh mulai menyimpang atau keluar dari norma keagamaan agar kembali ke jalan yang benar, jalan yang diridhoi Allah. Agar orang bertobat dan mengakui kesalahannya.
Program drama sejenis akan menggunakan “taktik” yang sama dengan
Realigi, misalnya episode Realigi mistis tentang orang yang menggunakan dukun atau menjadi penganut ilmu hitam. Termehek-mehek juga menggunakan item perdukunan untuk salah satu scene-nya. Tapi perbedaan yang paling jelas adalah Realigi akan sangat jelas mengatakan dan menggambarkan itu adalah perbuatan salah dan berdosa. Ada proses
„peneguran‟ pada pelakunya, ada proses meminta orang yang melakukannya untuk sadar dan bertobat. Sedangkan termehek-mehek tidak akan bisa
melakukan itu karena tujuan dari drama reality-nya adalah untuk mencari seseorang. Ketika ditemukan orang yang dimaksud, tidak akan ada pengadegan perbuatannya dosa atau tidak, salah atau tidak dan tidak ada pertobatan. Karena targetnya adalah menemukan orang. Orangnya sudah ketemu maka persoalan selesai. Itu yang membedakan drama reality realigi dengan drama reality percintaan biasa.
8. Apakah tayangan Realigi Cover Both Side ?
Tidak ada pihak yang dirugikan karena ini adalah drama berformat reality.
9. Secara umum, apakah tayangan Realigi berpedoman pada UU Penyiaran terutama Bab VII (Standar Program Siaran) penghormatan terhadap hak privasi dan pribadi ?
Sebenernya udah jelas kan jawabannya kalau tidak ada pihak yang dirugikan karena ini adalah drama berformat reality. Para pelakunya pun bukan mereka yang mengalami hal tersebut. Walaupun cerita dasarnya merupakan pengalaman hidup nyata seseorang, pada pengembangannya akan menggunakan nama lain dan merubah semua nama. Dan pelakunya bukan mereka yang mengalaminya langsung.
10. Berkaitan dengan mengumbar aib pribadi / keluarga yang ditampilkan, apakah ada cara untuk menghindari adanya suatu peniruan di masyarakat ?
Televisi memang salah satu media yang paling mudah untuk ditiru apa yang terjadi di dalamnya. Tapi dalam drama reality Realigi ada beberapa item yang selalu menjadi pakem. Pertama, adanya kasus. Orang yang tadinya
memicunya. Perubahan itu digambarkan dalam kejadian konflik per konflik yang digambarkan melalui adegan.
Kedua, ada proses „mengingatkan‟ orang yang menyimpang itu bahwa
perbuatannya salah dan proses mengingatnya dilakukan berulang-ulang (niat baik digambarkan tidak kenal menyerah) baik oleh keluarga, orang lain (sesama muslim) maupun ustad (pemuka agama) dan diajak untuk memahami
„pemicu‟ itu sebagai suatu ujian.
Ketiga, turning point yang akan membuat si pelaku „kena batunya‟ akibat
perbuatannya yang salah tersebut. Bisa menimpa dirinya maupun orang terdekatnya sehingga akhirnya menimbulkan kesadaran bagi si pembuat dosa itu.
Dan yang terakhir adalah pertobatan. Si pelaku menyadari kesalahannya dan meminta maaf sekaligus melakukan pertobatan. Apakah tobat beneran atau tobat sambel .. itu hanya pemanis cerita.
Dengan adanya point-point itu, diharapkan bagi yang akan „meniru‟ akan
berpikir akan sebab akibatnya.
11. Apakah KPI pernah menegur isi tayangan Realigi ?
Sebelum sebuah tayangan on air, ada beberapa step yang dilakukan. Ada proses editing yang akan memotong atau pun memberikan efek sedemikian rupa sehingga gambar tidak akan tampil vulgar atau terlarang (etika on air TV). Setelah itu akan ada preview oleh lembaga LSF yang akan memberikan kategori tontonan apakah masuk kategori remaja atau dewasa dan akan memberikan catatan pada beberapa adegan yang mereka pikir tidak layak tayang.
Setelah lolos LSF, program masih akan dipreview oleh QC (Quality Control) untuk memenuhi syarat on air atau tidak secara kualitas stasiun (lebih ke masalah teknis). Baru setelah itu suatu program akan tayang. Tayangan Realigi pernah mendapat teguran dari KPI karena jam tayangnya yang dianggap kurang tepat. Antisipasinya adalah memundurkan jam tayang ataupun tetap pada jam tayang itu namun kategori yang diambil adalah yang remaja.
12. Bagaimana masalah pribadi seseorang / hak privasi, jika dilihat dari sifat / sisi media ?
Sudah jelas bahwa tidak ada pihak yang dirugikan, karena bukan mereka tokoh sebenarnya.
13. Bagaimana mengantisipasi dampak negatif dari tayangan Realigi ?
Mengantisipasi dampak negatifnya, sebenarnya ada didalam pengadegan tayangan. Kalau kita berbuat A akan menyebabkan B. Bahkan dalam pandangan agama dijelaskan itu termasuk perbuatan C. Jadi jelas segala tingkah laku akan mendapatkan hukumannya. Tidak hanya sangsi sosial tapi juga hukuman dari Tuhan. Karenanya tayangan Realigi pada kasus-kasus tertentu akan menghadirkan ustad (orang yang kompeten untuk menyampaikan tausyiah). Ustad ini memiliki kekuatan untuk “menyalahkan” suatu perbuatan dan mengingatkan akan “hukumannya”. Sehingga orang yang melihat tayangan ini secara full harusnya bisa membaca apa yang akan terjadi bila kita mengikuti perilaku si “target”. Antisipasinya adalah adanya counter dari sisi keagamaan.
14. Bagaimana implementasi regulasi struktur dalam program Realigi ?
Acara televisi (program yang tayang di TV) pada dasarnya merupakan suatu
„barang dagangan‟. Barang itu harus mampu menarik perhatian masyarakat sehingga penonton menyaksikan program itu dan berimbas pada share dan rating serta selanjutnya akan mempengaruhi penjualan slot iklan dan berarti mempengaruhi pemasukan station. Sebagus apapun acaranya tapi apabila hanya bisa dinikmati oleh golongan penonton tertentu maka belum bisa
dibilang „sukses‟, karena kepemirsaan penonton mencakup beragam kelas
dari kelas A sampai E. Drama reality Realigi pun akan memperhatikan isi tayangan agar dapat tetap menarik perhatian penonton tanpa mengurangi esensi dasar dibuatnya program ini. Mulai dari tema apa yang lebih disukai, konflik yang seperti bagaimana yang lebih menarik perhatian penonton, kejadian apa yang bisa membuat penonton penasaran dan sebagainya. Minat penonton pun akan berubah trend-nya pada setiap waktu tertentu, sehingga sebelum penonton menuntut untuk adanya hal baru, program tersebut harus sudah punya plan perubahan dan penambahan item apa yang akan dimasukkan pada minggu-minggu berikutnya sehingga penonton akan selalu melihat program ini tidak monoton dan selalu berkembang.
15. Bagaimana regulasi tingkah laku yang diterapkan dalam program Realigi ?
Ada banyak cara agar bisa mempertahankan performance program. Seperti yang disebutkan tadi, harus selalu selangkah lebih dulu dibandingkan dengan keinginan penonton. Sehingga bukan kita yang mengikuti pasar, bahkan pasar yang akan mengikuti trend yang kita buat. Ada riset program by minute. Yaitu melihat perkembangan share rating menit permenit. Dari hal itu akan
terlihat mana yang disukai oleh penonton dan mana yang penonton kurang suka. Sehingga untk selanjutnya kita akan memperpendek durasi yang tidak disukai penonton ataupun menghlangkan item tersebut pada tayangan selanjutnya.
Ada pula yang namanya FGD (Forum Discussion Group), merupakan riset dengan mengajak penonton yang mewakili semua kelas dan latar belakang yang berbeda, diajak berdiskusi mengenai program tertentu. Kita mengajukan pertanyaan seputar Realigi mengenai hal yang disukai dan tidak disukai, masukan dan kritikan dan sebagainya. Ini juga merupakan salah satu cara agar bisa mendapat ide baru. Menambah literatur untuk pengembangan ide. Bisa dari diskusi tim, bacaan maupun menampung berbagai masalah nyata per orangan atau mendengar sebanyak mungkin cerita masyarakat yang terjadi di masyarakat.
16. Siapa saja yang terlibat dalam program ini?
Program Realigi terdiri dari tim inti dan tim pendukung
Tim inti terdiri dari : Produser, Kreatif dan Production Assisten (PA)
Produser bertugas sebagai penanggung jawab terhadap keseluruhan syuting dan hasil
PA bertanggung jawab lebih kepada masalah teknik
Kreatif bertanggung jawab terhadap isi materi termasuk penentuan tema, lokasi, pelaku, wardrobe pemain dan jalannya cerita
Tim pendukung adalah dari bagian teknis : kamera person, audio, generall support dan wardrobe, office boy serta security serta editor.
Kedudukan mereka sebagai tim support dan berada di luar tim inti.
17. Segmentasi penonton Realigi?
Ada target yang ingin dicapai oleh program ini dan telah kita tentukan ketika pertama kali kita buat program ini. Target audiencenya :
Primary : abc+, male and female, 15+ Secondary : Family, All People
18. Bagaimana format acara Realigi?
Untuk waktu tayang mengalami beberapa kali perubahan sejak pertama kali tayang. Pertama kali tayang di jam 20.00 WIB hari Senin. Beberapa bulan kemudian (Juni) tambah hari menjadi Senin dan Rabu jam 20.00. Kemudian jamnya berubah lagi. Untuk Senin jam 20.00, sedangkan Rabu jam 20.30. Kemudian berubah lagi menjadi pukul 21.30. Kemudian berubah lagi Senin dan Rabu ke pukul. 20.00. Kemudian ditambah menjadi Senin, Rabu dan Jumat pukul. 20.00. Kemudian berubah lagi Senin dan Rabu pukul. 20.00, sedangkan ada tayangan di hari Kamis dan Jumat yaitu Realigi dewasa (khusus) tema mistis yang tayang pukul. 23.00. Kemudian durasi sejak pertama tayang lamanya 60 menit includ commercial break. Untuk durasi utuh Realigi sekitar 40-43 menit
19. Tayangan perdana Realigi judulnya apa? dan Bagaimana respon penonton?
Respon penonton baik, mengingat program drama reality yang agak berbeda dengan misi pertobatannya serta yang paling menarik adalah melibatkan pegawai Trans TV sebagai host sekaligus dengan menggunakan seragam transtvnya sehingga gampang melekat di ingatan penonton.
20. Struktur organisasi program Realigi?
Tim inti realigi terdiri dari 2 tim tapi dengan struktur yang sama.
Production Assistant, Produser, dan Creative. Tim juga mengalami perubahan man power sehingga dari tahun pertama sampai sekarang selalu mengalami pergantian.
21. Tayangan Realigi yang paling menarik perhatian pemirsa? Judulnya apa?
Kalau kita memakai perolehan share untuk mengetahui apakah program kita mampu menarik perhatian atau tidak.
Judulnya: Tuyul perolehan sharenya diatas 33%
Mengetahui,
HASIL WAWANCARA Narasumber : Nurhasanah
Jabatan : Karyawan Swasta
Klasifikasi : Penonton Realigi
Waktu Wawancara : 28 Mei 2011
__________________________________________________________________
1. Apakah Anda pernah menonton Realigi?
Pernah.
2. Kapan pertama kali Anda menonton tayangan Realigi?
Lupa, tapi saya nonton pertama kali waktu Realigi masih mengangkat tentang agama atau orang-orang yang bertobat.
3. Apa kesan Anda setelah menonton tayangan Realigi?
Kesan pertama, Realigi drama realita yang mampu memberikan gambaran tentang realita kehidupan, yang memang ada disekitar kehidupan manusia, terutama kaitannya dengan agama.
4. Apa perbedaan Realigi dengan drama reality show lain?
Realigi lebih menonjolkan unsur agama dibanding percintaan atau ekonomi, seperti drama realita lain.
5. Menurut Anda, apakah Realigi melanggar hak privasi seseorang?
Tidak ada privasi yang terganggu jika cerita yang diangkat adalah fiktif. Selain itu, nama dan lokasi juga kan disamarkan.
6. Bagaimana masalah keluarga yang terlalu di blow up oleh media?
Kembali ke jawaban tadi, itu kan hanya drama, bukan sungguhan, jadi ya.. tidak masalah. Media bebas mengisahkan apa saja sebebas-bebasnya berimajinasi, walaupun tetap berada pada standar kehidupan yang sebenarnya.
7. Apa dampak negatif dari tayangan Realigi?
Dari kebebasan berimajinasi dan berekspresi melalui drama tersebut, dampak negatifnya justru akan memberikan contoh yang kurang baik pada kehidupan yang sebenarnya.
8. Apakah evaluasi Anda terhadap program Realigi?
Realigi episode pertama dan beberapa minggu pertama, masih layak ditonton dan memberikan motivasi, juga memberikan inspirasi rohani yang baik. Tapi, makin kesini, semakin tidak sesuai dengan tag line awal. Realigi lebih mengangkat unsure mistik yang bahkan terlalu berlebihan. Walaupun ada sedikit pesan agamanya. Tapi cerita yang diangkat lebih banyak tidak masuk akalnya. Mungkin ada hal-hal seperti itu disebagian kecil kehidupan orang, tapi harus disesuaikan juga dengan kehidupan kita
yang modernnya terlebih sebagian besar penonton Trans TV adalah masyarakat perkotaan yang berfikir modern.
Mengetahui,