V. PENUTUP
5.2. Saran
Adapun saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pengaplikasian terhadap ternak kambing.
DAFTAR PUSTAKA
Adelina, T. 2008. Pengaruh Komposisi Substrat dan Dosis Inokulum Laru terhadap Nilai Gizi Ampas Sagu (Metroxylon sp) Fermentasi. Jurnal Peternakan. Vol. 5 (2) : 71-74.. Pekanbaru.
Amrullah, L.K. 2003. Nutrisi Ayam Petelur. Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor.
AOAC. 1993. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analitycal Chemists. Association of Official Analytical Chemists.
Washington DC.
Arief, R.W., A. Yani, Asropi dan F. Dewi. 2014. Kajian pembuatan tepung jagung dengan proses pengolahan yang berbeda. Prosiding Seminar Nasional “ Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi”, Banjarbaru 6-7 Agustus 2014. Hlm. 611-618.
Bintaro, H.M.H., H.M.Yanuar., J. Purwanto, dan S. Amarilis. 2010. Sagu di Lahan Gambut. IPB Press. Bogor. 169 hlm.
Canny, A.C., H. Latifah., dan C. Imam. 2016. Perbandingan Metode ANN-PSO dan ANN-GA Dalam Pemodelan Komposisi Pakan Kambing Peranakan Etawa (PE) Untuk Optimasi Kandungan Gizi. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Kompute. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya.
Malang.
Cherney, D. J. R. 2000. Characterization of Forages by Chemical Analysis. In:
D.I. Given, E. Owen, R.F.E. Axford, and H.M. Omed eds. Forage Evaluation in Ruminant. CAB International. Wallingford. Pp. 281 – 300.
Direktorat Jenderal Perkebunan (DJP). 2017. Statistik Perkebunan Indonesia.
Kementerian Pertanian. Jakarta.
Foss Analytical. 2006. Fibertec M. 6 1020/ 1021. User Manual. 1000. 1537/ Rev 3. Foss Analytical A. B. Sweden.
Hardikawati, M.I. 2017. Uji Kandungan Nitrogen dan Phospor Pupuk Organik Cair Kombinasi Ampas Sagu dan Daun Lamtoro dengan Penambahan Kotoran Itik sebagai Bioaktivator. Skripsi. UMS. Surakarta.
Hartadi, H., Rekshohadiprodijo, S., dan Tillman, A.D. 1997. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Herbowo, F. 2018. Kualitas Nutrisi Pakan Wafer Ransum Komplit dengan Penambahan Tepung Ampas Tebu sebagai Subtitusi Rumput Lapang pada Lama Penyimpanan yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Pekanbaru.
Hermayati, Y., dan G. Eli. 2006. Modul Analisa Proksimat. Padang: SMAK 3 Padang.
Hernaman, I., R. Hidayat dan Mansyur. 2005. Ampas adalah limbah hasil pengolahan kedelai menjadi tahu. Jurnal Ilmu Peternakan. 5 (2) : 94-99.
Idral, D.D., S. Marniati, dan Elida. 2012. Pembuatan bioetanol dari ampas sagu dengan proses hidrolisis asam dan menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Jurnal Kimia, 1 (01). Padang. Sumatera Barat.
Jayusmar. 2000. Pengaruh suhu dan tekanan pengempaan terhadap sifat fisik wafer ransum komplit dari limbah pertanian sumber serat dan leguminosa untuk ternak ruminansia. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kiat, L.J. 2006. Preparation and Characterization Of carboxymethyl Sago Waste and Its Hydrogel Tesis. Malaysia : Universitas Putra Malaysia.
Kiay, M, Z. 2014. Level penambah tepung daun lamtoro (Laucaena leucocephala) dalam ransum untuk meningkatkan kualitas kuning telur puyuh. Skripsi.
Fakultas PeternakanUniversitas Negeri Gorontalo.Gorontalo.
Laboratorium Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi. 2018. Hasil Analisis Proksimat Molases, Indigofera sp, Dedak Padi, Onggok dan Ampas Sagu. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Lalitya, D. 2004. Pemanfaatan serabut kelapa sawit dalam wafer ransum komplit domba. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Louhenapessy, J.E., M. Luhukay., S. Talakua., H. Salampessy., dan J. Riry. 2010.
Sagu Harapan dan Tantangan. Bumi Aksara. Jakarta. 288 Hal.
L, Perianita. 2018. Kandungan Fraksi Serat Wafer Ransum Komplit Dengan Penambahan Level Ampas Sagu Berbeda Pada Ransum Sapi Bali. Skripsi.
Fakultas Pertanian dan Peternakan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru. .
Lu, C.D. J.R. Edwards, and O.G. Mahgoup. 2005. Fiber Digestion and Ultilization in Goats. Small Rumin. Res. 60: 45 – 65.
Manley, D. J. R. 2000. Technology of Biscuits, Crackers and Cookies. Ellis Horwood Limited. United Kingdom. Chiecester Publisher.
McDonald, P., R. Edwards, and J. Greenhalgh. 1995. Animal Nutrition. 5th Edition Logman Scientific and Technical. Inc New York.
Mucra, D. A. 2007. Pengaruh Fermentasi Serat Buah Kelapa Sawit Terhadap Komposisi Kimia dan Kecernaan Nutrisi Secara In-Vitro. Tesis Pasca Sarjana Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Mulyono. 2000. Metode Analisis Proksimat. Erlangga. Jakarta.
Murtidjo, BA. 1995. Memelihara Kambing Potong dan Perah, Kanisius.
Yogyakarta.
Murni, R., Suparjo, Akmal, dan B. L. Ginting. 2008. Buku Ajar Teknologi Pemanfaatan Limbah untuk Pakan. Laboratorium Makanan Ternak.
Fakultas Peternakan. Universitas Jambi. Jambi.
National Research Council. 2001. Nutrient Requirement of Dairy Cattle. 7th Reviced Edition. National Acedemy Press. Washington D.C, USA.
Nuraini., H. Abbas., Y. Rizal, dan Y. Marlida. 2005. Pemanfaatan ampas sagu fermentasi kaya β karoten dalam ransum terhadap produksi dan kualitas telur ayam ras. Jurnal Ilmiah Ilmu Peternakan Jambi, (8) : 55 - 59.
Noor, T.F.D., 2012. Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu pada Pembuatan Produk Cookies (Chocolate Cookies, Bulan Sabit Cookies, dan Pie Lemon Cookies). Proyek Akhir. Universitas Negeri Yogyakarta.
Noviagama, V. R. 2002. Penggunaan tepung gaplek sebagai bahan perekat alternatif dalam pembuatan wafer ransum komplit. Skripsi. Fakultas Peternakan.
Perianita, L. 2019. Kandungan Nutrisi Wafer Ransum Komplit Dengan Penambahan Level Ampas Sagu Berbeda Untuk Sapi Bali. Skripsi.
Fakultas Pertanian dan Peternakan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Riau.
Pratama. T., F. Fathul dan Muhtarudin. 2015. Organoleptik Wafer dengan Berbagai Komposisi Limbah Pertanian di Desa Bandar Baru Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu.
3(2) : 92-97.
Ralahalu, T.N. 2012. Potensi Ampas Sagu dan Limbah Udang sebagai Sumber Serat dalam Ransum dan Pengaruhnya terhadap Kadar Kolesterol serta Kualitas Karkas Babi. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rasyaf, M. 2004. Seputar Makanan Ayam Kampung. Catatan ke-8, Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Reyed, R.M., and El-Diwany, A. 2007. Molasses as bifidus promoter on bifidobacteria and lactic acid bacteria growing in skim milk. Internet J Microbiol, 5 (1):1-8.
Sano, H., A. Takebayashi., Y. Kodama., K. Nakamura., H. Ito., Y. Arino., T.
Fujita., H. Takahashi., and K. Ambo. 1999. Effects of feed restriction and cold exposure on glucose metabolism in response to feeding and insulin in sheep. J. Anim. Sci., 77(9): 564-2573. doi:10.2527/1999.7792564x
Sudarmadji, S dan H. Bambang . 2003. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta. 138 hlm.
Schalbroeck. 2001. Toxicologikal Evolution of Red Mold Rice. DPG- Senate Comision on Food Savety. Ternak Monogastrik. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Scott, M. L., M. C. Neisheim and R. J. Young. 1982. Nutrition of Chicken. 3rd Edition, Published M, L Scott and Associates: Ithaca, New York.
Senthilkumar, S., T., Suganya., K., Deepa., J., Muralidharan, and K., Sasikala.
2016. Supplementation Of Molasses In Livestock Feed. International Journal of Science, Environment and Technology, 5 (3) : 1243-1250.
Setiadi, B., D. Priyanto dan M. Martawidjaja. 1997. Komparatif Morpologik Kambing. Laporan Hasil Penelitian APBN 1996/1997. Balai Penelitian Ternak. Ciawi-Bogor.
Setiawan, B. 2017. Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Dedak Padi yang Difermentasi dengan Mikroorganisme Lokal. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makassar.
Soejono, M. 1990. Petunjuk Laboratorium Analisis dan Evaluasi Pakan. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1992. Prinsip dan Prosedur Statistika. Gramedia.
Jakarta. 748 hlm.
Sudarmadji, S dan H. Bambang . 2003. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta. 172 hlm.
Suparjo, 2010. Diktat Laboratorium Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi.
Sutardi, T. 2009. Landasan Ilmu Nutrisi Jilid 1. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Suyitno dan Karimarinjani. 1996. Dasar-Dasar Pengemasan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Tenda,E. T., R.T.P. Hutapea dan M.Syakir. 2009. Sagu tanaman perkebunan penghasil bahan bakar nabati. Jurnal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Hlm. 143-160.
Theurer, C. B., J. T. Huber, A. Delgado-Elorduy, and R. Wanderlay. 1999. Invited Review; Summary of Steam-Flaking Corn or Sorghum Grain for Lactating Dairy Cows. Journal Dairy Sci,82:1950-1959.
Trisyulianti, E., Suryahadi dan V. N. Rakhma. 2003. Pengaruh Penggunaan Molases dan Tepung Glapek Sebagai Bahan Perekat Terhadap Sifat Fisik Wafer Ransum Komplit. Media Peternakan. (26) : 35-40.
Umam, S., N.P. Indriani dan A. Budiman. 2014. Pengaruh tingkat penggunaan tepung jagung sebagai aditif pada silase rumput gajah (Pennisetum purpureum) terhadap asam laktat, NH3 dan pH. Jurnal. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Bandung. Vol.4. No.1.
Wahyono, D.E. dan R. Hardianto. 2004. Pemanfaatan Sumber Daya Pakan Lokal untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong. Makalah disampaikan pada Lokakarya Nasional Sapi Potong 2004. Pusat Penlitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Hlm 66-76.
Wajizah, S., Samadi., Yunasri., Usman dan E. Mariana. 2014. Peningkatan Kualitas Pelepah Kelapa Sawit (Oil Palm Fronds) Melalui Teknik Fermentasi sebagai Sumber Pakan Sapi Aceh. Universitas Syah Kuala.
Laporan Tahunan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Banda Aceh.
Winedar, H., S. Listyawati dan Sutarno. 2006. Daya Cerna Protein Pakan, Kandungan Protein Daging, dan Pertambahan Berat Badan Ayam Broiler setelah Pemberian Pakan yang Difermentasi dengan Effective Microorganisms-4 (EM-4). Bioteknologi 3 (1): 14-19
Yang, C., M. J., S.C Huang, T. Chang, Y.H. Cheng, and C. T. Chang. 2004.
Fermentation Acids, Aerobic Fungal Growth, and intake of Napier Grass Ensiled with non Fiber Carbohidrates. Journal Dairy Sci, 87 : 630-636.
Yudono, B., F. Oesman, dan Hermansyah. 1996. Komposisi Asam Lemak Sekam dan Dedak Padi. Majalah Sriwijaya. 32 (2) : 8-11.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jumlah Bahan Untuk Wafer Ransum Komplit Perlakuan 0
Bahan Persenan (%) Satuan (gram)
Ampas Sagu 0 0
Dedak Padi 47 470
Tepung Jagung 18 180
Ampas Tahu 30 300
Molases 5 50
Total 100 1.000
Ampas Sagu =
gr = gram Dedak Padi =
gr = gram Tepung Jagung =
gr = gram Ampas Tahu =
gr = gram Molases =
ml = ml = gram
Perlakuan 1
Bahan Persenan (%) Satuan (gram)
Ampas Sagu 10 100
Dedak Padi 47 470
Tepung Jagung 10 100
Ampas Tahu 31 310
Molases 2 20
Total 100 1.000
Ampas Sagu =
gr = gram Dedak Padi =
gr = gram Tepung Jagung =
gr = gram Ampas Tahu =
gr = gram Molases = ml = ml = gram
Perlakuan 2
Bahan Persenan (%) Satuan (gram)
Ampas Sagu 20 200
Dedak Padi 44 440
Tepung Jagung 10 100
Ampas Tahu 24 240
Molases 2 20
Total 100 1.000
Ampas Sagu =
gr = gram Dedak Padi =
gr = gram Tepung Jagung =
gr = gram Ampas Tahu =
gr = gram Molases = ml = ml = gram
Perlakuan 3
Bahan Persenan (%) Satuan (gram)
Ampas Sagu 30 300
Dedak Padi 35 350
Tepung Jagung 8 80
Ampas Tahu 25 250
Molases 2 20
Total 100 1.000
Ampas Sagu =
gr = gram Dedak Padi = gr = gram Tepung Jagung =
gr = gram Ampas Tahu =
gr = gram Molases =
ml = ml = gram
Lampiran 2. Analisis Statistik Bahan Kering (%)
Ulangan Perlakuan
Jumlah
P0 P1 P2 P3
1 65,46 68,52 68,80 64,87
2 65,46 68,19 67,06 61,75
3 65,20 68,84 67,13 61,67
4 65,53 68,38 68,26 62,94
5 64,94 70,25 70,20 62,89
Total 326,59 344,18 341,45 314,12 1.326,34
Rata-rata 65,32 68,84 68,29 62,82
Stdev 0,25 0,83 1,30 1,29
FK = (Y...)2 r.t
= (1.326,34)2 20
= 87.958,89
= (65,46)2 + (68,52)2 + (68,80)2 +…..+(6 , 9)2 - 87958,89 = 88.092,50 -87.958,89
= 133,61
= (326,59)2 + (344,18)2 + (341,45)2 + (314,12)2- 87958,89 5
= 117,19
= 133,61 - 117,18
= 16,42
KTP = JKP dbP
= 117,18 3
= 39,06 KTG = JKG dbG
= 16,43 16 = 1,03 Fhitung = KTP KTG
= 39,06 1,03 = 37,92
Tabel Sidik Ragam
SK dB JK KT F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 117,19 39,06 37,92** 3,24 5,29
Galat 16 16,42 1,03
Total 19 133,61
Ket: ** = F hit > F tabel berarti perlakuan menunjukkan pengaruh sangat nyata Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Sy = r KTG
= 5 03 , 1 = 0,45
Urutan Perlakuan dari yang Tebesar ke Terkecil
Perlakuan P1 P2 P0 P3
Rataan 68,84 68,29 65,32 62,82 Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 2,99 1,35 4,13 1,86
3 3,14 1,42 4,30 1,95
4 3,23 1,45 4,42 2,00
Pengujian Nilai Tengah Nilai IC 50 Perlakuan
Selisih
Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P1 VS P2 0,55 1,35 1,86 ns
P1 VS P0 3,52 1,42 1,95 **
P1 VS P3 6,00 1,45 2,00 **
P2 VS P0 2,97 1,35 1,86 **
P2 VS P3 5,47 1,42 1,95 **
P0 VS P3 2,50 1,35 1,86 **
Tabel Superskrip Perlakuan Superskrip
P1 a
P2 a
P0 b
P3 b
Lampiran 3. Analisis Statistik Protein Kasar (%)
Ulangan Perlakuan
Jumlah
P0 P1 P2 P3
1 8,84 8,23 7,13 6,28
2 9,44 9,09 7,30 6,24
3 8,92 8,23 7,20 6,17
4 8,92 8,41 7,56 6,09
5 8,92 7,81 7,46 6,00
Total 45,04 41,77 36,65 30,78 154,24
Rata-rata 9,01 8,35 7,33 6,16
Stdev 0,24 0,47 0,18 0,11
FK = (Y...)2 r.t
= (154,24)2 20 = 1189,50
= (8,84)2 + (9.44)2 + (8.92)2 +….+(6, )2 - 1189,45 = 1.214,08 – 1.189,50
= 24,58
= (45,04)2 + (41,77)2 + (36,65)2 + (30,78)2 - 1189,49 5
= 23,29
= 24,58 - 23,29
= 1,29
KTP = JKP dbP = 23,29 3 = 7,76
KTG = JKG dbG = 1,28 16 = 0,08
Fhitung = KTP KTG
= 7,76 0,08 = 96,42
Tabel Sidik Ragam
SK db JK KT F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 23,29 7,76 96,42** 3,24 5,29
Galat 16 1,29 0,08
Total 19 24,58
** Berbeda sangat nyata
Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Sy = r KTG
= 5
08 , 0
= 0,13
Urutan Perlakuan dari yang Terbesar ke Terkecil
Perlakuan P0 P1 P2 P3
Rataan 9,01 8,35 7,33 6,16
Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 2,99 0,39 4,13 0,54
3 3,14 0,41 4,30 0,56
4 3,23 0,42 4,42 0,58
Pengujian Nilai Tengah
Perlakuan Selisih Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P0 VS P1 0,66 0,39 0,54 **
P0 VS P2 1,68 0,41 0,56 **
P0 VS P3 2,86 0,42 0,58 **
P1 VS P2 1,02 0,39 0,54 **
P1 VS P3 2,19 0,41 0,56 **
P2 VS P3 1,17 0,39 0,54 **
Tabel Superskrip
Perlakuan Superskrip
P0 a
P1 b
P2 c
P3 d
Lampiran 4. Analisis Statistik Lemak Kasar (%)
Ulangan Perlakuan
Jumlah
P0 P1 P2 P3
1 5,47 4,43 4,95 4,45
2 5,50 5,47 4,95 4,47
3 4,92 5,41 4,92 4,41
4 5,00 5,00 4,45 3,48
5 5,44 4,97 4,95 3,96
Total 26,33 25,28 24,22 20,77 96,60
Rata-rata 5,27 5,06 4,84 4,15
Stdev 0,28 0,42 0,22 0,43
FK = (Y...)2 r .t = (96,6)2 20 = 466,58
= (5,47)2 + (4,43)2 + (4,95)2 +…..+( ,96)2 - 466,58 = 472,02 - 466,58
= 5,45
= (26,33)2 + (25,28)2 + (24,22)2 + (20,77)2 - 466,578 5
= 3,49
= 5,45 - 3,49 = 1,96
KTP = JKP dbP
= 3,49 3 = 1,16 KTG = JKG dbG
= 1,96 16 = 0,12
Fhitung = KTP KTG
= 1,16 0,12
= 9,52
Tabel Sidik Ragam
SK dB JK KT F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 3,49 1,16 9,52** 3,24 5,29
Galat 16 1,96 0,12
Total 19 5,45
Ket: ** = F hit > F tabel berarti perlakuan menunjukkan pengaruh sangat nyata Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Sy = r KTG
= 5 12 , 0
= 0,15
Urutan Perlakuan dari yang Terbesar ke Terkecil
Perlakuan P0 P1 P2 P3
Rataan 5,27 5,06 4,84 4,15
Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 2,99 0,45 4,13 0,62
3 3,14 0,47 4,30 0,65
4 3,23 0,48 4,42 0,67
Pengujian Nilai Tengah Nilai IC 50
Perlakuan Selisih Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P0 VS P1 0,21 0,45 0,62 ns
P0 VS P2 0,43 0,47 0,65 ns
P0 VS P3 1,12 0,48 0,67 **
P1 VS P2 0,22 0,45 0,62 ns
P1 VS P3 0,91 0,47 0,65 **
P2 VS P3 0,69 0,45 0,62 **
Tabel Superskrip Perlakuan Superskrip
P0 a
P1 a
P2 a
P3 b
Lampiran 5. Analisis Statistik Serat Kasar (%)
Ulangan Perlakuan
Jumlah
P0 P1 P2 P3
1 14,00 14,70 14,56 11,88
2 11,88 15,68 13,59 11,76
3 16,66 13,86 15,53 11,65
4 14,56 14,70 13,72 11,76
5 14,70 14,56 14,00 11,88
Total 71,80 73,50 71,40 58,93 275,63
Rata-rata 14,36 14,70 14,28 11,79
Stdev 1,71 0,65 0,79 0,10
FK = (Y...)2 r.t = (275,63)2 20 = 3.798,59
= (14,00)2 + (14,70)2 + (14,56)2 +…..+( , )2 - 3798,60 = 3.841,60 – 3.798,59
= 43,00
= (71,80)2 + (73,50)2 + (71,40)2 + (58,93)2 - 3.798,59 5
= 27,04
= 43,00- 27,04
= 15,96
KTP = JKP dbP
= 27,04 3
= 9,01 KTG = JKG dbG
= 15,96 16 = 1,00 Fhitung = KTP KTG
= 9,01 1,00
= 9,01 Tabel Sidik Ragam
SK dB JK KT F
hitung
F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 27,04 9,01 9,01** 3,24 5,29
Galat 16 15,96 1,00
Total 19 43,00
Ket: ** = F hit > F tabel berarti perlakuan menunjukkan pengaruh sangat nyata Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Sy = r KTG
= 5 00 , 1
= 0,45
Urutan Perlakuan dari yang Terbesar ke Terkecil
Perlakuan P1 P0 P2 P3
Rataan 14,70 14,36 14,28 11,79 Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 2,99 1,35 0,45 1,86
3 3,14 1,41 0,45 1,95
4 3,23 1,45 0,45 1,99
Pengujian Nilai Tengah Nilai IC 50
Perlakuan Selisih Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P1 VS P0 0,34 1,35 1,86 ns
P1 VS P2 0,42 1,41 1,94 ns
P1 VS P3 2,91 1,45 1,99 **
P0 VS P2 0,08 1,35 1,86 ns
P0 VS P3 2,57 1,41 1,94 **
P2 VS P3 2,49 1,35 1,86 **
Tabel Superskrip Perlakuan Superskrip
P1 a
P0 a
P2 a
P3 b
Lampiran6. Analisis Statistik Abu (%)
Ulangan Perlakuan
Jumlah
P0 P1 P2 P3
1 6,78 6,97 7,00 5,38
2 6,78 6,75 6,58 5,37
3 6,80 7,14 6,77 4,99
4 6,77 7,35 6,78 5,37
5 6,77 6,98 7,00 4,96
Total 33,90 35,19 34,13 26,07 129,29
Rata-rata 6,78 7,04 6,83 5,21
Stdev 0,01 0,22 0,18 0,22
FK = (Y...)2 r.t
= (129,29)2 20 = 835,80
= (6,78)2 + (6,97)2 + (7,00)2 +…..+( ,96)2 - 835,79 = 846,92 - 835,79
= 11,13
= (33,90)2 + (35,19)2 + (34,13)2 + (26,07)2- 835,79 5
= 10,61
= 11,13 - 10,61 = 0,52
KTP = JKP dbP
= 10,61 3 = 3,54
KTG = JKG dbG
= 0,51 16 = 0,03 Fhitung = KTP KTG = 3,53 0,03 =109,60
Tabel Sidik Ragam
SK dB JK KT F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 10,61 3,54 109,60** 3,24 5,29
Galat 16 0,52 0,03
Total 19 11,13
Ket: ** Berbeda sangat nyata
Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Sy = r KTG
= 5
03 , 0
= 0,08
Urutan Perlakuan dari yang Terbesar ke Terkecil
Perlakuan P1 P2 P0 P3
Rataan 7,04 6,83 6,78 5,21
Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 2,99 0,24 4,13 0,33
3 3,14 0,25 4,30 0,35
4 3,23 0,26 4,42 0,36
Pengujian Nilai Tengah Nilai IC 50
Perlakuan Selisih Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P1 VS P2 0,21 0,24 0,33 **
P1 VS P0 0,26 0,25 0,35 **
P1 VS P3 1,83 0,26 0,36 **
P2 VS P0 0,05 0,24 0,33 ns
P2 VS P3 1,62 0,25 0,35 ns
P0 VS P3 1,57 0,24 0,33 ns
Tabel Superskrip Perlakuan Superskrip
P1 a
P2 b
P0 b
P3 b
Lampiran 7. Analisis Statistik BETN (%)
Ulangan Perlakuan
Jumlah
P0 P1 P2 P3
1 64,90 65,64 66,34 71,98
2 66,39 62,98 67,56 72,13
3 62,68 65,33 65,55 72,76
4 64,73 64,52 67,46 73,28
5 64,15 65,65 66,58 73,19
Total 322,85 324,12 333,49 363,34 1.343,80
Rata-rata 64,57 64,82 66,70 72,67
Stdev 1,34 1,13 0,83 0,60
FK = (Y...)2 r.t
= (1.343,80)2 20 = 90.289,92
= (64,90)2 + (65,64)2 + (66,34)2 +…..+( 9)2 - 90289,92 = 90.519,98 – 90.289,92
= 230,06
= (322,85)2 + (324,12)2 + (333,49)2 + (363,34)2 - 90.289,92 5
= 213,56
= 230,06 - 213,56 = 16,49
KTP = JKP dbP = 213,56 3 = 71,19
KTG = JKG dbG
= 16,49 16 = 1,03 Fhitung = KTP KTG = 71,19 1,03 = 69,05
Tabel Sidik Ragam
SK dB JK KT F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 213.56 71.19 69,05** 3,24 5,29
Galat 16 16.49 1.03
Total 19 230.06
Ket: ** = F hit > F tabel berarti perlakuan menunjukkan pengaruh sangat nyata Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
Sy = r KTG
= 5 03 , 1 = 0,45
Urutan Perlakuan dari yang Terbesar ke Terkecil
Perlakuan P3 P2 P1 P0
Rataan 72,67 66,70 64,82 64,57
Jarak Nyata Terkecil
P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 2,99 1,34 4,13 1,85
3 3,14 1,41 4,30 1,93
4 3,23 1,45 4,42 1,99
Pengujian Nilai Tengah Nilai IC 50
Perlakuan Selisih Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P3 VS P2 5,97 1,34 1,85 **
P3 VS P1 7,85 1,41 1,93 **
P3 VS P0 8,10 1,45 1,99 **
P2 VS P1 1,88 1,34 1,85 *
P2 VS P0 2,13 1,41 1,93 **
P1 VS P0 0,25 1,34 1,85 ns
Tabel Superskrip Perlakuan Superskrip
P3 a
P2 b
P1 c
P0 c
Lampiran 8. Alat dan Bahan Penelitian
Timbangan Pakan Terpal
Nampan Mesin Grinder
Gelas Ukur Aluminum Foil
Mesin Kempa Pisau
Timbangan Digital Kuas
Gunting Timbangan Analitik
Ampas Sagu Ampas Tahu
Dedak Padi Tepung Jagung
Molases Baskom
Pengadukan bahan Pencetakan Wafer
Hasil cetak wafer P0 Hasil cetak wafer P1
Hasil cetak wafer P2 Hasil cetak wafer P3
Desikator Oven
Erlenmeyer Cawan Porselin
Gelas Piala Tanur