• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. KATEKESE MODEL SCP SEBAGAI USULAN PROGRAM

B. Saran

Berdasarkan hasil studi pustaka dan penelitian yang telah dipaparkan bahwa Perayaan Ekaristi berpengaruh terhadap Keterlibatan umat dalam hidup

menggereja di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah. Pada akhirnya penulis mencoba memberikan saran yang nantinya dapat berguna untuk semakin meningkatkan kesadaran, semangat dan motivasi bagi umat untuk merayakan Perayaan Ekaristi sehingga umat semakin terlibat aktif dalam kehidupan menggereja. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:

1. Bagi Stasi Pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah

Umat di Stasi Pusat Paroki adalah harapan bagi gereja yang bisa melibatkan diri dalam berbagai kegiatan-kegiatan di gereja terutama terlibat dalam Perayaan Ekaristi. Paroki perlu memberi dukungan dan semangat yang penuh untuk umat tetap terlibat aktif mengikuti Perayaan Ekaristi dan terlibat aktif dalam hidup menggereja. Sewaktu-waktu paroki bisa menyediakan waktu untuk mengajak umat berkumpul bersama mengadakan kegiatan yang sangat sederhana seperti rekoleksi ataupun sarasehan tentang tentang Ekaristi, sehingga umat memiliki bekal dan pemahaman tentang Ekaristi.

2. Bagi umat

Demi meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja, umat diharapkan untu tetap terus terlibat aktif dan tidak hanya mengandalkan umat lain saja yang selama ini sudah aktif tapi perlu juga mempunyai kesadaran di dalam diri sebagai anggota Gereja baik itu terlibat aktif dalam Perayaan Ekaristi maupun terlibatan dalam kegiatan-kegiatan gereja. Peranan umat sangat penting dan diharapkan oleh Gereja paroki, karena kalau tidak umat siapa lagi yang harus terlibat di dalam berbagai kegiatan-kegiatan di gereja.

3. Katekese Model SCP

Selain menggunakan model pendalaman yang biasa selama ini umat gunakan, Model Shared Christian Praxis (SCP) sangat baik digunakan dan diperkenalkan kepada umat yang ada di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah karena selama ini umat belum pernah menggunakan katekese model SCP ini dan juga dengan menggunakan model katekese ini titik pusat terletak pada pengalaman peserta jadi peserta diajak lebih aktif dari pada pendamping.

DAFTAR PUSTAKA

Andi Prastowo. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Ar-Ruzz Media: Yogyakarta.

Dua Gete, Anastasia. (1975), Keterlibatan. Puskat bagian Publikasi: Yogyakarta. Groenen C. (1990). Sakramentologi, Ciri Sacramental Karya Penyelamatan Allah

Sejarah, wujud, struktur. Yogyakarta: Kanisius.

Grun, Anselmus. (1998). Ekaristi dan Perwujudan Diri. Nusa Indah: Ende

Herman Yosef. (2011). Kenangan dan Syukur 50 tahun Gereja Katolik Keuskupan Sintang, 1961-2001. Keuskupan Sintang.

Imam Gunawan. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. PT Bumi Aksara: Jakarta Katekismus Gereja Katolik. (1995). (terjemahan Hardawiryana). Arnoldus: Ende.

Dokumen Asli (1992).

Konferensi Waligereja Indonesia. (2005). Tata Perayaan Ekaristi. Kanisius: Yogyakarta

Komkat. (2012). Katekese Inisiasi (gagasan dasar dan silabus). Kanisius: Yogyakarta

Konsili Vatikan II. (2013). Dokumen Konsili Vatikan II. Obor: Jakarta. Dokumen Asli (1963-1965).

Martasudjita, E. (2003). Sakramen-sakramen Gereja, tinjauan teologis, liturgis, dan pastoral. Kanisius: Yogyakarta.

Mardiatmadja, B.S. (1986). Eklesiologi. Makna dan Sejarahnya. Kanisius: Yogyakarta.

Osborne, Kenan B. (2008). Komunitas, Ekaristi, dan Spiritualitas. Kanisius: Jogjakarta

Prasetya. L. (2003). Keterlibatan Awam sebagai Anggota Gereja. Dioma: Malang. Prasetyantha, Y.B. (2008). Ekaristi dalam Hidup Kita. Kanisius: Yogyakarta. Prier, Karl Edmund. (1982). Liturgi Perayaan Keselamatan. Pusat Musik Liturgi:

Yogyakarta.

Putranto, C. (2011). “Sakramentologi. Handout Mata Kuliah Sakramentologi untuk Mahasiswa Semester VI, Program Studi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Raniero Cantalamesa (1994). Ekaristi Gaya Pengudusan Kita. Nusa Indah: Ende. Sumarno, M. (2003). “Pastoral Paroki”, Handout Matakuliah Pastoral Paroki

untuk Mahasiswa Semester VI, Program Studi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

__________ (2015). “Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki (PPL PAK Paroki)”. Handout Matakuliah Pastoral Paroki untuk Mahasiswa Semester VI, Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Yohanes Paulus II. (2003). Ecclesia De Eucharistia, (Ekaristi dan Hubungannya dengan Gereja): no 67. Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Sumber dari Internet

Saunders, William. P. (2000). Mujizat Ekaristi di Luciano http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id244.htm. Diakses pada tanggal 8 Januari 2017.

LAMPIRAN PERTAMA Surat ijin melakukan penelitian

Surat telah melakukan penelitian

Transkrip Hasil Wawancara Narasumber Pertama

P: Apa arti dari Perayaan Ekaristi?

N: Perayaan Ekaristi perkumpulan para umat untuk berdoa dan menyambut tubuh Kristus. P: Apa tujuan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Kesadaran Iman Individu seseorang untuk datang ke perayaan Ekaristi bukan karena kewajiban. Mempunyai Kepercayaan iman dalam diri umat untuk datang Perayaan Ekaristi. P: Bagian apa saja yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi?

N: Ada kelompok umur untuk mengerti bagian-bagian perayaan Ekaristi, bahkan sebelum perayaan ekaristi dimulai dibacakan terlebih dahulu katekese untuk lebih memahami bagian2 perayaan ekaristi. Dalam setiap mingguan dibacakan bagian2 tata Perayaan Ekaristi datang ke Perayaan Ekaristi tidak hanya untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus namun umat juga harus mengerti bagian-bagian Tata Perayaan Ekaristi.

P: Bagaimana Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi?

N: sudah cukup baik, umat sudah bisa mengambil bagian ketika mendapat tugas dalam Perayaan Ekaristi, kecuali ada limpahan dari umat lain, ketidaksiapan umat lain utk bertugas, umat yang mendapat limpahan tersebut sudah bisa menyiapkan diri dengan baik walaupun persiapan dengan waktu yang sangat singkat.

P: Kegiatan apa saja yang ada di stasi pusat Paroki?

N: Kegiatan menurut kelompok2 yang ada, misalnya PIA ada sekolah minggu, Natal bersama. Omk: Misdinar, DPP: Kegiatan DPP misalnya memprogramkan kegiatan2 Gereja, gotong royong membersihkan lingkungan Gereja, Ibu2 WK: Doa Rosario ibu WK.

P: Apa dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Membuat umat semakin terlibat aktif dalam mengikuti perayaan Ekaristi.

P: Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki? N: Keaktifan sudah cukup baik, umat mempunyai kesadarn untuk terlibat dalam Perayaan

Ekaristi, ada dorongan dari orang tua untuk melibatkan anaknya dalam mengikuti kegiatan2 Gereja.

P: Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: Ketika ada dana maka kegiatan bisa berjalan dengan baik dan ada keaktifan dari umat juga. P: Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup

menggereja di stasi pusat Paroki?

N: Ketika tidak ada dana maka kegiatan tidak berjalan dengan baik.

P: Apa harapan umat melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki?

N: Harapan kedepannya: umat semakin banyak terlibat melalui kegiatan-kegiatan yang ada (3)

P: Apa arti dari Perayaan Ekaristi?

N: Perkumpulan para umat pada hari Raya

P: Apa tujuan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Memahami bagaimana aku menyambut Tubuh dan Darah Kristus, memahami lewat sabda, cukup membuka harapan dan pikiran.

P: Bagian apa saja yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi?

N: Ada sebagian umat kurang memahami bagian-bagian dalam Tata Perayaan Ekaristi. Dan sangat penting untuk memahami bagian-bagian Tata Perayaan Ekaristi terutama pada saat konsekrasi,

P: Bagaimana Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi?

N: Semua umat terlibat, meskipun masih lemah dalam persiapan terutama dalam tugas bacaan dan mazmur. Sebagian besar umat masih ada yang mau terlibat.Umat terlibat tanpa mengharapkan jasa, ada inisiatif dari umat untuk mengambil bagian.

P: Kegiatan apa saja yang ada di stasi pysat Paroki?

N: Kegiatan rutin Ibu WK yang aktif, gotong royong setiap ada kegiatan yang dilakukan oleh DPP, paskah bersama PIA, paskah bersama DPP, APP untuk seluruh umat setiap masa Prapaskah, OMK dan KMPK paskah bersama dalam bentuk kegiatan lomba baca KS dan khotbah.

P: Apa dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Pada saat ada teguran pada Perayaan Ekaristi tidak mau sembahyang, segi pakaian sudah berubah, segi dana sudah ada kemajuan dalam persembahan Ekaristi yang secara tidak langsung umat sudah terlibat melalui persembahan.

P: Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki? N: Yang terlibat orang-orang itu saja, tidak ada perkembangan dan bagi yang aktif mempunyai

inisiatif untuk mengambil bagian tugas dalam kegiatan.

P: Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: OMK yang mempunyai inisiatif dalam keterlibatan tanpa ada yang mengkoordinir dari OMK itu sendiri, setiap ada kegiatan selalu aktif dan kegiatan berjalan dengan lancar.

P: Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: Masih ada ketergantungan, tidak ada yang mengkoordinir terutama kelompok OMK.

P: Apa harapan umat melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki?

N: Generasi tetap diteruskan, perkembangan pembangunan, Paroki tetap berkembang.

N: Perayaan Kudus, Perayaan sakral bukan sekedar lambang. P: Apa tujuan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi? N: Mempersatukan diri dengan Tuhan.

P: Bagian apa saja yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi? N: Umat mengerti bagian2 tata perayaan Ekaristi.

P: Bagaimana Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi?

N: Umat terlibat disaat ditunjuk atau mendapatkan jadwal ditugaskan P: Kegiatan apa saja yang ada di stasi pusat Paroki?

N: Kerja bakti, merangkul umat, rapat persiapan untuk kedepan, doa lingkungan. P: Apa dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Biasa2

P: Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di Gereja Stasi pusat Paroki?

N: keaktifan umat sekitar 50%,

P: Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: ada kegiatan yang membuat umat senang untuk terlibat.

P: Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: umat tidak terlibat ketika ada kegiatan yang kurang disenangi.

P: Apa harapan umat melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki?

N: Ada kemajuan dari umat untuk terlibat kedepannya. Dana berjalan lancar dan umat sadar untuk terlibat.

N: Perayaan adalah bagian dari Tubuh dan Darah Kristus. P: Apa tujuan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Mengingat kembali akan peristiwa Kristus, salah satu sentuhan bahwa Kristus hadir melalui Perayaan Ekaristi. Tanpa kehadiran Kristus merasa ada yang kurang dengan hadirnya Imam juga menjadi pelengkap dengan menerima Tubuh dan Darah Kristus

P: Bagian apa saja yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi?

N: sekitar 60% yang sudah memahami bagian-bagian dalam Perayaan Ekaristi yang juga dipengaruhi oleh pendidikan yang dimiliki setiap umat, 40% non pendidikan pelan-pelan sudah bisa memahami tentang liturgi Perayaan Ekaristi.

P: Bagaimana Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi?

N: belum ada persiapan ketika mendapat tugas bacaan, mazmur yang sudah mulai berkembang sejak 2 tahun ini, persiapan koor yang baik, pemeriksaan batin 60%, persiapan untuk menerima hosti, dalam bacaan belum menyimak dengan baik, suasana belum kusuk/tidak konsentrasi.

P: Kegiatan apa saja yang ada di stasi pusat Paroki?

N: Kegiatan rutin Ibu WK yang aktif, gotong royong setiap ada kegiatan yang dilakukan oleh DPP, paskah bersama PIA, paskah bersama DPP, APP untuk seluruh umat setiap masa Prapaskah, OMK dan KMPK paskah bersama dalam bentuk kegiatan lomba baca KS dan khotbah.

P: Apa dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Umat yang kurang aktif dalam perayaan Ekaristi selalu ada rintangan, namun bagi umat yang aktif selalu melibatkan diri, rasa percaya diri, merasa ada panggilan, dihargai ketika mendapatkan tugas dalam perayaan Ekaristi akan mempengaruhi untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang ada di Paroki, sudah ada kesadaran umat untuk memberikan persembahan.

P: Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki? N: cukup aktif, saling bekerjasama dalam mengambil bagian sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki setiap umat,

P: Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: adanya pendidikan yang bisa membuka wawasan terutama bagi orang tua, mengerti Firman Tuhan, dukungan Para Imam, dan Generasi muda yang mengenyam pendidikan sehingga dapat membuka kesadaran dan umat peka dengan persembahan tanpa memperhitungkan, perkembangan gereja yang sudah baik.

P: Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: Masih ada umat yang belum mempunyai kesadaran yang dipengaruhi oleh Ekonomi, mata pencarian umat yang minim, segi waktu atau belum bisa menyempatkan diri untuk hadir dan terlibat.

bisa menjadi harapan, kehadiran umat, orang tua lebih aktif dalam gotong royong, perkembangan tertata dan umat semakin banyak yang terlibat, PIA terus dibina,

N: Perayaan berjumpa dengan Tuhan, perayaan menyambut Tubuh dan darah Kristus. P: Apa tujuan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Supaya merasa damai, tenang, berjumpa dengan saudara/I seiman P: Bagian apa saja yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi?

N: Doa persembahan, kudus, Bapa kami, anak Domba Allah, komuni, doa sesudah komuni, umat mengerti bagian-bagian tata perayaan Ekaristi namun tidak secara teori.

P: Bagaimana Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi?

N: dengan cara ikut bernyanyi, ikut berdoa, ikut terlibat dalam tugas-tugas perayaan ekaristi. P: Kegiatan apa saja yang ada stasi pusat di Paroki?

N:KPP, pertemuan pemimpin umat, BKSN, Bulan Maria, bulan Rosario, Sekami, doa lingkungan, kunjungan OMK.

P: Apa dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: umat yang pernah bertugas tetap mau terlibat lagi, selain dalam perayaan Ekaristi juga mau terlibat dalam kegiatan

P: Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki? N: umat tertentu yang benar-benar aktf 70%-80%. Orang tua dan muda mau aktf.Secara

keseluruhan umat aktif.

P: Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: Umat dekat dengan Pastor Paroki, faktor dari lingkungan, orang tua yang mendorong anak untuk terlibat sehingga ada generasi.

P: Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: sibuk dengan urusan pribadi, orang tua yang tidak aktif, tidak ada rasa memiliki

P: Apa harapan umat melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki?

N: Semua umat aktif, kegiatan diperbanyak yang bisa melibatkan semua umat.

N: Perayaan besar, perayaan yang berbeda dari perayaan biasanya. Perayaan berjumpa dengan Tuhan.

P: Apa tujuan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: berdoa untuk keluarga dikabulkan, menyambut tubuh Tuhan P: Bagian apa saja yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi? N: Pembukaan, bacaan, komuni.

P: Bagaimana Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi?

N: semua ambil bagian dalam tugas liturgi, setiap lingkungan dan bertanggungjawab. P: Kegiatan apa saja yang ada stasi pusat di Paroki?

N: Rutin rapat DPP, anak misioner (natal anak-anak, ~OMK, KMPK) OMK awal bulan ada misa/ibadat lingkungan, adven, prapaskah (pendalaman iman). Pemimpin dijadwal biasa yang memimpin OMK.

P: Apa dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Ada perubahan yang awalnya jarang terlibat menjadi aktif, semakin dekat dengan Gereja P: Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di Gereja Stasi pusat

Paroki?

N: Aktif, umat yang jarang aktif menjadi aktif.

P: Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: fasilitas menunjang semangat, segi tempat, lingkungan, kesadaran dari umat, ada perubahan P: Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup

menggereja di stasi pusat Paroki?

N: Perekonomian, sibuk dengan pekerjaan rumah, segi waktu.

P: Apa harapan umat melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki?

N: berkembang, maju, berkualitas mandiri, menuntut menjadi orang yang beriman, ikut terlibat, punya wujud berdoa, punya kegiatan lain, paroki CUP yang sudah hilang perlu diadakan lagi empat tahun sudah ditiadakan. Pelayanan umat yang baik,

N: Puncak dari tubuh dan darah Kristus

P: Apa tujuan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi? N: berkumpul bersama saudara Kristus sebagai umat Allah. P: Bagian apa saja yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi?

N: Salam, doa pembuka, doa tobat, Tuhan Kasihanilah, umat hanya mengikuti dan ada sebagian umat yang paham.

P: Bagaimana Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi? N: cukup baik, ketika ada tugas mau terlibat

P: Kegiatan apa saja yang ada stasi pusat di Paroki?

N: Paroki CUP, natal bersama, Paskah bersama, doa Ibu WK, kunjungan OMK. P: Apa dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: semakin terlibat dengan adanya keikutsertaan dalam perayaan ekaristi.

P: Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di Gereja Stasi pusat Paroki?

N: Aktif 50% karena waktu dan kesibukan umat dengan pekerjaan.

P: Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: umat dekat dengan Gereja dapat mengajak umat terlibat.

P: Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: Pengaruh Teknologi, kesibukan.

P: Apa harapan umat melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki?

N: Supaya umat lebih terlibat aktif, mengadakan perubahan menggunakan katekese.

N: Puncak hidup orang katolik karena dalam Perayaan Ekaristi mengenang kembali Kristus dalam rupa roti dan anggur yang kita sambut.

P: Apa tujuan umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi?

N: Bertemu dan merasakan kehadiran Tuhan, lewat perjamuan Ekaristi P: Bagian apa saja yang termasuk dalam Tata Perayaan Ekaristi?

N: Persembahan kudus, doa syukur, anak domba Allah, komuni, doa sesudah komuni. Umat belum memahami bagian dalam perayaan Ekaristi.

P: Bagaimana Keterlibatan umat dalam Perayaan Ekaristi?

N: umat mengikuti dengan penuh khidmat/perhatian penuh, menyambut komuni, menjadi petugas liturgi, lektor, misdinar, kolekte.

P: Kegiatan apa saja yang ada di stasi pusat Paroki?

N: BKSN, memperingati bulan Rosario, gotong royong, sekami (natal anak2, paskah anak2) kunjungan OMK.

P: Apa dampak dari mengikuti Perayaan Ekaristi? N: semakin aktif

P: Seberapa aktif umat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang ada di Gereja Stasi pusat Paroki?

N: Ketika ada kegiatan umat mau terlibat, yang tidak aktif menjadi aktif.

P: Faktor pendukung apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki?

N: Aktif karena Pastor Paroki mampu merangkul umat dan kegiatan-kegiatan yang menarik P: Faktor penghambat apa saja yang sering dijumpai dalam keterlibatan umat dalam hidup

menggereja di stasi pusat Paroki? N: Kesibukan umat

P: Apa harapan umat melalui keterlibatannya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ada di stasi pusat Paroki?

N: Umat lebih aktif lagi dan punya inisiatif untuk mengikuti kegiatan sebagai bentuk kegiatan dalam hidup menggereja.

Dokumentasi Penelitian Wawancara

Gambar 1 : Wawancara Narasumber Ketua Lingkungan

Gambar 2 : Wawancara pengurus DPP

Gambar 3 : Wawancara pengurus DPP

Dokumentasi kegiatan umat

Gambar 1: Rapat panitia pelantikan DPP, pelantikan Prodiakon dan Penerimaan Sakramen Krisma

Gambar 2: Gotong royong membersihkan gereja

Gambar 3: Gotong royong Ibu-Ibu WK memasak

Gambar 4: Pelantikan Pengurus DPP

Gambar 5: Penerimaan Sakramen Krisma

Gambar 6 : Pelantikan Prodiakon

MUJIZAT EKARISTI DI LUCIANO

Mukjizat yang terjadi sekitar tahun 700-an di kota Lanciano, yang pada waktu itu dikenal sebagai Anxanum, sebuah kota Romawi kuno yang terletak di bagian tenggara kota Roma.Suatu hari, seorang imam biarawan mempersembahkan Kurban Kudus Misa.Tampaknya, ia dikuasai keragu-raguan akan transsubstansiasi; ia tersiksa dengan pertanyaan apakah roti dan anggur sungguh berubah substansinya menjadi Tubuh dan Darah Kristus pada saat kata-kata konsekrasi diucapkan, dan apakah Kristus sungguh hadir dalam Ekaristi Kudus.Saat itu, ketika imam mengucapkan kata-kata konsekrasi, hosti secara ajaib berubah menjadi daging dan anggur berubah menjadi darah. Imam sungguh terkejut. Ia menangis penuh sukacita dan ketika ia telah tenang kembali, ia berseru kepada umat yang berkumpul sekeliling altar, katanya “O saksi-saksi yang berbahagia, kepada siapa Allah yang Terberkati, untuk menghalau ketidakpercayaanku, telah bersedia menyatakan Diri-Nya dengan nyata di hadapan mata kita! Mari, saudara-saudaraku, kita mengagungkan Allah kita, yang begitu dekat kepada kita.Lihatlah Daging dan Darah Kristus kita yang Terkasih.”Mereka yang menyaksikan mukjizat segera saja menyebarluaskan berita tersebut ke seluruh wilayah sekitar. Segera sesudah mukjizat terjadi, Darah mengental menjadi lima gumpalan darah yang berbeda ukuran, tetapi Daging tetap tak berubah. Uskup Agung memerintahkan agar dilakukan penelitian.Kesaksian para saksi dicatat.Daging dan Darah tampak seperti daging dan darah manusia. Bapa Uskup Agung mengirimkan neraca untuk menimbang berat gumpalan darah: masing gumpalan ditimbang dan didapati bahwa berat masing-masing sama dengan yang lainnya (meskipun berbeda ukurannya). Pada akhirnya, Daging dan gumpalan Darah ditempatkan dalam sebuah wadah reliqui khusus yang terbuat dari gading, tetapi tidak disegel kedap udara.Para pejabat Gereja memaklumkan mukjizat meskipun dokumen aslinya hilang pada abad keenambelas.

Markus 14:22-24

14:22 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannyalalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku".

14:23 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada

Dokumen terkait